Articles
PENGARUH PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING JIGSAW TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PRODI SI KEPERAWATAN STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI
sutik sutik;
Wiwik Kusumawati
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (280.405 KB)
|
DOI: 10.36577/jkkh.v5i2.57
Latar Belakang : Kondisi perguruan tinggi di Indonesia cukup beragam permasalahan yangditemukan, terutama pada proses pembelajaran mayoritas masih menggunakan metodekonvensional. Upaya pemerintah mengatasi masalah ini dengan mengadakan perbaikankurikulum dari pendekatan kurikulum berbasis Teacher Centered Learning menjadikurikulum berbasis Student Centered Learning. Metode cooperative learning jigsawmerupakan salah satu strategi Student Centered Learning yang dapat diterapkan. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan metode cooperative learning jigsawterhadap motivasi belajar mahasiswa.Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi eksperiment pre and post testwithout control, dengan intervensi metode Cooperative Learning Jigsaw. Sampel penelitianini adalah mahasiswa program studi semester II STIKES Ganesha Husada Kediri. Instrumenpenelitian dengan kuesioner. Kemudian hasil dianalisa dengan menggunakan uji pairedsampel t-test dengan nilai α 0,05Hasil : Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata motivasi belajar pre test 135,33 dan posttest-3 158,03 sedangkan hasil belajar pre test 68,43 dan post test-3 83,03 Hasil uji bedauntuk motivasi belajar didapatkan pre-post test-1 p value 0,012, pre-post test-2 p value 0,000,pre-post test-3 p value 0,001.Kesimpulan : Ada pengaruh penerapan metode cooperative learning jigsaw terhadapmotivasi belajar mahasiswa program studi S1 Keperawatan STIKES Ganesha Husada Kedirisetelah dilakukan metode Cooperative Learning Jigsaw.
APLIKASI METODE PROBLEM BASED LEARNING (TUTORIAL SEVEN JUMP) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN AFEKTIF MAHASISWA PRODI SI KEPERAWATAN STIKES BANYUWANGI
Ukhtul Izzah;
Wiwik Kusumawati
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (489.748 KB)
|
DOI: 10.36577/jkkh.v5i1.169
Latar Belakang :Keberhasilan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dapat diwujudkan salah satunya melalui ketepatan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran, Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah mengadakan perbaikan kurikulum dari Teacher Centered Learning ke Student Centered Learning adalah dengan menggunakan metode tutorial. Pada hakekatnya peran mahasiswa dalam tutorial adalah suatu proses diskusi kelompok yang memerlukan keterampilan manajemen. Keberhasilan dari diskusi tutorial sangat dipengaruhi oleh tahapan struktur yang terdapat dalam tutorial seven jump. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tutorial seven jump terhadap peningkatan kemampuan afektif mahasiswa. Metode Penelitian : Desain penelitian Quasi exsperiment dengan rancangan Pre and post test without control (control diri sendiri). Teknik sampel dengan total sampling yaitu 100 mahasiswa prodi SI keperawatan tingkat I. instrument yang dipakai adalah observasi checklist. Hasil penelitian diuji dengan paired sample t-test Hasil Penelitian :Penilaian Penilaian afektif setelah dilakukan metode pembelajaran PBLtutorial seven jump.pada tutorial 1 didapatkan prasentase tertinggi dengan nilai 65% dengan kategori cukup. Penilaian afektif tutorial 2 didapatkan prasentase tertinggi dengan nilai 64% dengan kategori baik.Sedangkan pada penilaian afektif tutorial 3 didapatkan prasentase tertinggi dengan nilai 60% dengan kategori sangat baik.
BENCANA ALAM DAN PENDIDIKAN INTERPROFESI
Wiwik Kusumawati
Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (323.302 KB)
|
DOI: 10.12928/pharmaciana.v5i1.2291
Health care provider provide first response to patients in disaster. Medical and health institutions in Indonesia which produce health professional are still in early process to develop IPE for their students. Health professional unaccustomed with team work to serve patients, therefore they are not properly prepared to response natural disasters. The aim of this article is to give understanding for health institutions about interprofessional education (IPE) concept related to natural disaster. Review article conducted by analyzing scientific article from journals and text books. IPE is a necessary step in preparing a collaborative practice ready health work force to respond in disaster and getting better patient outcomes. Patients are the primary focus of any emergency response such as disaster. In disaster team work is the crucial competency that must be think first. Team performance however may not be optimal and it is often the patient who suffers from this dysfunction. Improved inter professional practice in emergency response will lead to better patient outcomes when teams have adequate knowledge and skills. They will manage the patients each other appropriately based on their each role. Health institutions should develop IPE including module focus on disaster/emergency preparedness to optimize role of health provider. Real experience into community exercises also necessary to ensure that student involvement during actual disasters also needed as a part of local disaster management plans.
Analisis Beban Kerja Pada Instalasi Gizi Dengan Metode WISN di Rumah Sakit X
Sheva Arlinda;
Wiwik Kusumawati;
Yeni Prawiningdyah
Jurnal Admmirasi Vol 4 No 2 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47638/admmirasi.v4i2.57
This study analyzes the workload to understand the optimal number of needs in the installation of nutrition to support hospital operations according to needs, both in terms of type and development. Excess of labor will spend more unproductive work time, as opposed to labor will spend excessive workload. Method: This study used a mixed method, Quantitative research by observation with WISN and proceed with qualitative research using indepth interviews The results showed that the workload on expert services was 53.7%, on the processing or cooker services was 50.4% and the presenter was 44%. Obtained the amount of available work time of 115,920 minutes for one year in the nutrition installation of PKU Muhammadiyah Hospital Bantul. There are 4 categories of activities or activities in the nutrition installation, namely direct activities, indirect activities, personal activities and non-productive activities in the nutrition installation of PKU Muhammadiyah Hospital Bantul. Conclusion: The optimal number of employees in nutritional department PKU Muhammadiyah Hospital Bantul is 24 people of employees. This means that there are an insufficiency number of nutritionist are 2 people and 1 person excess food services.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester III
Vitria Komala Sari;
Wiwik Kusumawati;
Herlin Fitriana
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 13, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (115.023 KB)
|
DOI: 10.31101/jkk.499
The purpose of this study is to describe the anxiety levels in primigravida in the face of deliveries at the health center of Bukittinggi. This type of research is experimental with pre-experimental design using a one-group pretest-posttest with consecutive sampling technique. Data collection techniques used questionnaires anxiety level of the Zung Self Rating Anxiety Scale. Results of the study showed a mean value of bivariate analysis on a pregnant woman before being given health education (pretest) = and the mean value after a given health (posttest) = which shows the p value = 0,000 which means there is the influence of health education on anxiety primigravida.
Input pelaksanaan kangaroo mother care pada berat lahir rendah di rumah sakit
Andi Kasrida Dahlan;
Wiwik Kusumawati;
Retno Mawarti
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (127.878 KB)
|
DOI: 10.31101/jkk.200
Abstract: The research was aimed to explain the implementation ofKMC on LBW input. The research was qualitative descriptive phenomenologystudy was conducted at Hospital Sawerigading Palopo with4 main informant midwife / nurse who has done KMC. Collecting datausing the technique of in-depth interviews, observation and documentation.Analysis of the data with models Miles and Huberman. The resultsof this study showed that there is a policy, but still lacking socializationrelated to the implementation of KMC mothers and families with babiesof low birth weight, lack of human resources training and infrastructuredo not meet the standards. Conclusion: The availability of input componentsKMC implementation is notmaximized.
PENGARUH PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING JIGSAW TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PRODI SI KEPERAWATAN STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI
sutik sutik;
Wiwik Kusumawati
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36577/jkkh.v5i2.57
Latar Belakang : Kondisi perguruan tinggi di Indonesia cukup beragam permasalahan yangditemukan, terutama pada proses pembelajaran mayoritas masih menggunakan metodekonvensional. Upaya pemerintah mengatasi masalah ini dengan mengadakan perbaikankurikulum dari pendekatan kurikulum berbasis Teacher Centered Learning menjadikurikulum berbasis Student Centered Learning. Metode cooperative learning jigsawmerupakan salah satu strategi Student Centered Learning yang dapat diterapkan. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan metode cooperative learning jigsawterhadap motivasi belajar mahasiswa.Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi eksperiment pre and post testwithout control, dengan intervensi metode Cooperative Learning Jigsaw. Sampel penelitianini adalah mahasiswa program studi semester II STIKES Ganesha Husada Kediri. Instrumenpenelitian dengan kuesioner. Kemudian hasil dianalisa dengan menggunakan uji pairedsampel t-test dengan nilai α 0,05Hasil : Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata motivasi belajar pre test 135,33 dan posttest-3 158,03 sedangkan hasil belajar pre test 68,43 dan post test-3 83,03 Hasil uji bedauntuk motivasi belajar didapatkan pre-post test-1 p value 0,012, pre-post test-2 p value 0,000,pre-post test-3 p value 0,001.Kesimpulan : Ada pengaruh penerapan metode cooperative learning jigsaw terhadapmotivasi belajar mahasiswa program studi S1 Keperawatan STIKES Ganesha Husada Kedirisetelah dilakukan metode Cooperative Learning Jigsaw.
APLIKASI METODE PROBLEM BASED LEARNING (TUTORIAL SEVEN JUMP) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN AFEKTIF MAHASISWA PRODI SI KEPERAWATAN STIKES BANYUWANGI
Ukhtul Izzah;
Wiwik Kusumawati
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36577/jkkh.v5i1.169
Latar Belakang :Keberhasilan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dapat diwujudkan salah satunya melalui ketepatan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran, Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah mengadakan perbaikan kurikulum dari Teacher Centered Learning ke Student Centered Learning adalah dengan menggunakan metode tutorial. Pada hakekatnya peran mahasiswa dalam tutorial adalah suatu proses diskusi kelompok yang memerlukan keterampilan manajemen. Keberhasilan dari diskusi tutorial sangat dipengaruhi oleh tahapan struktur yang terdapat dalam tutorial seven jump. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tutorial seven jump terhadap peningkatan kemampuan afektif mahasiswa. Metode Penelitian : Desain penelitian Quasi exsperiment dengan rancangan Pre and post test without control (control diri sendiri). Teknik sampel dengan total sampling yaitu 100 mahasiswa prodi SI keperawatan tingkat I. instrument yang dipakai adalah observasi checklist. Hasil penelitian diuji dengan paired sample t-test Hasil Penelitian :Penilaian Penilaian afektif setelah dilakukan metode pembelajaran PBLtutorial seven jump.pada tutorial 1 didapatkan prasentase tertinggi dengan nilai 65% dengan kategori cukup. Penilaian afektif tutorial 2 didapatkan prasentase tertinggi dengan nilai 64% dengan kategori baik.Sedangkan pada penilaian afektif tutorial 3 didapatkan prasentase tertinggi dengan nilai 60% dengan kategori sangat baik.
Pemberdayaan Kader Aisyiyah dalam Pencegahan Penyakit Kronis (Prancis) Di Sedayu
Wiwik Kusumawati;
Ariyanti;
Suryani, Suryani
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33292/mayadani.v5i2.192
Data nasional menunjukkan bahwa kejadian atau prevalensi penyakti tidak menular masih pada posisi teratas terutama penyakit hipertensi dan DM, demikian pula untuk propinsi DIY dan khususnya masyarakat dalam binaan wilayah Puskesmas Sedayu 2. Tingginya prevalensi ini dapat berisiko pada kesehatan individu dan berpengaruh pada kualitas aktivitas dan produktivitas. Hal ini perlu direspon dengan positif, selain oleh pihak Puskesmas sebagai fasilitas layanan primer kesehatan juga tidak kalah penting peran dan pemberdayaan Kader Aisyiyah dalam mendukung pengendalian penyakit kronis. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pemberdayaan Kader Aisyiyah dalam pencegahan penyakit kronis (Prancis) ini melibatkan dosen profesi dokter dan ners juga mahasiswa dari prodi kedokteran dan profesi ners. Kolaborator dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dan mitra dari PCA Sedayu. Kegiatan pelatihan diikuti sebanyak 29 kader Aisyiyah PCA Sedayu dilaksanakan di Selogedong Argodadi, Sedayu Bantul. Materi meliputi penyakit hipertensi dan DM, pemeriksaan kesehatan dan media edukasi dan dilanjutkan praktek pemeriksaan kesehatan oleh para Kader. Hasil pre-test menunjukan rerata 51,74 dan rerata post test 70,43. Sebanyak 84% Peserta mengalami kenaikan skor pre-post test. Pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Kader Aisyiyah dalam pengelolaan penyakit hipertensi dan DM. Selanjutnya kader dapat meningkatkan produktivitas posbindu dalam program penanganan penyakit tidak menular.
KOMPETENSI PEMBIMBING KLINIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KLINIK
Vitaria Wahyu Astuti;
Wiwik Kusumawati;
Moh. Afandi
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32660/jurnal.v2i2.135
Pembelajaran klinik merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pendidikan keperawatan karena pembelajaran klinik merupakan proses tranformasi mahasiswa untuk menjadi perawat yang professional. Pemikiran yang kritis, tindakan dan sikap profesionalisme diperankan oleh pembimbing klinik, namun pada kenyataanya pembimbing klinik dilapangan belum memahami kompetensi yang harus dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi pembimbing klinik tentang kompetensi pembimbing klinik. Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan melibatkan 6 pastisipan dalam FGD dan 6 informan dalam wawancara tidak terstruktur. Responden diteliti dengan menggunakan panduan FGD dan wawancara. analisa data menggunakan constant comparative method. Penelitian ini menghasilkan 4 makna final kompetensi pembimbing klinik yaitu kompetensi sebagai perawat professional, kompetensi dalam membina hubungan interpersonal, kompetensi dalam mengajar (pedagogic) dan kemampuan dalam manajerial. Kesimpulan didapatkan Kompetensi pembimbing klinik sesuai presepsi pembimbing klinik