Rosidah -
Staf Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan universitas Padjadjaran

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INTENSITAS DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN BANDENG (Chanos chanos) DALAM KARAMBA JARING APUNG (KJA) DI WADUK CIRATA KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Yazid Alfa Riko; Rosidah -; Titin Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, intensitas dan prevalensi ektoparasit pada ikan bandeng yang dibudidayakan dalam Karamba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Sampel diambil berdasarkan ukuran yaitu ukuran kecil (8-13 cm) sebanyak 35 ekor dan ukuran besar (20-27 cm) sebanyak 35 ekor dengan tiga kali pengambilan setiap ukurannya. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian ditemukan empat jenis ektoparasit pada ikan bandeng ukuran kecil yaitu Trichodina sp. (86,41 %), Trichodinella sp. (0,15 %), Chilodonella sp. (3,97 %), dan I. multifiliis  (9,48 %), sedangkan pada ikan bandeng ukuran besar ditemukan enam jenis ektoparasit yaitu Trichodina sp. (94,68 %), Trichodinella sp. (0,04 %), Chilodonella sp. (1,88 %), I. multifiliis  (3,36 %), Apiosoma sp. (0,01 %), dan Dactylogyrus sp. (0,03 %). Intensitas dan prevalensi tertinggi terdapat pada ikan bandeng berukuran besar yaitu 99 individu/ekor ikan dan 93,33 %. Intensitas dan prevalensi ektoparasit tertinggi ditemukan pada ikan bandeng ukuran besar yaitu Trichodina sp. sebesar 94 individu/ekor ikan dengan prevalensi 74,28 %. Semakin besar ukuran ikan, intensitas dan prevalensi ektoparasit yang menyerang ikan bandeng cenderung meningkat.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN TURI HASIL FERMENTASI DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH BAWAL AIR TAWAR (Colossomamacropomum Cuvier) Ika Kurnia Utami; Kiki Haetami; Rosidah -
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Pelaksanaannya dimulai dari tanggal 4 Juni sampai 21 Juli 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun turi hasil fermentasi terhadap pertumbuhan benih bawal air tawar (Colossoma macropomum Cuvier). Benih ikan yang digunakan adalah benih bawal air tawar dengan ukuran 4 – 5 cm, yang diperoleh dari salah satu kelompok pembudidaya bawal air tawar di Cianjur, Jawa Barat. Padat penebaran ikan pada penelitian ini adalah 1 ekor/2 L. Akuarium yang digunakan sebagai wadah pemeliharaan ikan berukuran 40x20x40 cm3 yang diiisi air sebanyak 20 L. Penelitian ini  menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Pakan yang digunakan adalah pakan buatan yang ditambahkan tepung daun turi hasil fermentasi dengan persentase yang berbeda yaitu 0 %, 5 %, 10 %, 15 %, dan 20 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tepung daun turi hasil fermentasi pada pakan buatan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan harian dan konversi pakan benih bawal air tawar. Nilai tertinggi diperoleh dari perlakuan penggunaan 10 % tepung daun turi hasil fermentasi dengan nilai masing-masing 3,18 % dan 1,18. 
PENINGKATAN KECERAHAN WARNA UDANG RED CHERRY (Neocaridina heteropoda) JANTAN MELALUI PEMBERIAN ASTAXANTHIN DAN CANTHAXANTHIN DALAM PAKAN Mohamad Ikhsan Amin; Rosidah -; Walim Lili; Sukarman -; Agus Priyadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan dosis penambahan suplemen warna astaxanthin dan canthaxanthin pada pakan buatan yang dapat meningkatkan kecerahan warna udang red cherry (Neocaridina heteropoda) jantan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah pakan tanpa astaxanthin dan canthaxanthin, pakan dengan 100 mg/kg astaxanthin, pakan dengan 100 mg/kg canthaxanthin, dan pakan dengan 50 mg/kg astaxanthin dan 50 mg/kg canthaxanthin. Parameter yang diamati meliputi tingkat perubahan warna, kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kualitas air. Data kelangsungan hidup dan pertumbuhan dianalisis dengan ANOVA uji F dengan tingkat kepercayaan 95%. Data perubahan warna dianalisis dengan menggunakan analisis Kruskal-Wallis. Data kualitas air dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan astaxanthin dan canthaxanthin dalam pakan buatan dapat meningkatkan kecerahan warna udang red cherry jantan. Penambahan 100 mg/kg canthaxanthin dalam pakan buatan menghasilkan peningkatan kecerahan warna dengan nilai yang lebih tinggi daripada perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil ANOVA uji F, tidak ada perbedaan signifikan antar perlakuan dalam kelangsungan hidup dan pertumbuhan.
VARIABILITAS PARAMETER OSEANOGRAFI DAN KARBON LAUT DI TELUK BANTEN Ramawijaya -; Rosidah -; M. Yusuf Awaludin; Widodo S. Pranowo
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 3 (2012): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran horisontal parameter suhu pemukaan laut, salinitas, klorofil-a, pH, DIC, dan pCO2, lalu menentukan indeks korelasi antara pCO2 dengan parameter oseanografi (suhu permukaan laut, salinitas dan klorofil-a) dan parameter karbon laut (pH dan DIC). Data yang digunakan merupakan hasil survei lapangan P3SDLP tahun 2010. Sebaran horisontal dibuat menggunakan metode interpolasi (krigging), untuk indeks korelasi dihitung menggunakan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan sebaran parameter yang diamati bervariasi secara spasial maupun temporal. Indeks korelasi yang didapat antara pCO2 dengan parameter oseanografi dan karbon laut relatif tinggi dan signifikan pada bulan Maret, sedangkan pada bulan Juli hanya pH yang memiliki indeks korelasi yang tinggi dan signifikan. Secara umum pCO2 memiliki hubungan yang kuat dengan parameter karbon laut, sementara dengan parameter oseanografi perlu dikaji variabilitasnya secara musiman.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA MARIGOLD DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP KUALITAS WARNA, KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS KOKI (Carassius auratus) Dimas Martha Kusuma; Rosidah -; Eddy Afrianto; Sukarman -; Agus Priyadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 3, No 4 (2012)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis penambahan tepung bunga marigold dalam pakan buatan yang dapat meningkatkan kualitas warna, kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada benih ikan mas koki (Carassius auratus) varietas oranda. Metode  penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah A (0% tepung bunga marigold), B (0,5% tepung bunga marigold), C (1,0% tepung bunga marigold), D (1,5% tepung bunga marigold) dan E (2,0% tepung bunga marigold). Analisis yang digunakan yaitu Anova uji F dengan taraf 5% dan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan dengan kepercayaan 95%. Parameter yang diamati adalah pengamatan kualitas warna, kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan tepung bunga marigold ke dalam pakan buatan, maka semakin tinggi  nilai chroma pada tubuh ikan mas koki. Penambahan tepung bunga marigold sebesar 1,5% dari total pakan buatan memberikan peningkatan kualitas warna benih ikan mas koki terbaik yaitu sebesar 127,53% dengan kandungan chroma akhir sebesar 54,54 dan warna yang dihasilkan kuning pekat (oranye). Penambahan tepung bunga marigold tidak memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan mas koki.