Stunting is a condition where a child has a length or height less when compared to his age. Children are said to be in the stunting category if their length or height shows a number below -2 standard deviation (SD). Moreover, if this condition is experienced by a child who is still under the age of 2 years. This health problem is the result of various factors that occurred in the past. These factors include poor nutritional intake, multiple infectious diseases, premature births, and low birth weight (LBW). The condition of not being adequate in the child's nutritional intake usually does not only occur after he is born, but begins when he is still in the womb. A case study proves that about 20% of stunting events already occur when the baby is still in the womb. This is due to the mother's intake during pregnancy which is less nutritious and quality so that the nutrients received by the fetus tend to be few. Finally, growth in the womb begins to be inhibited and continues after birth. The purpose of this activity is to conduct counseling related to education on child stunting prevention in pregnant women. The method of implementing this activity is counseling related to education on child stunting prevention in pregnant women, the partner in this service activity is Desa Sijarango I. Conclusions from the service activities obtained better knowledge of pregnant women related to stunting prevention in children. It is hoped that after this counseling and education, the incidence of stunting in children can decrease. Abstrak: Stunting merupakan kondisi dimana seorang anak memiliki panjang atau tinggi badan kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Anak dikatakan masuk kategori stunting jika panjang atau tinggi badannya menunjukkan angka di bawah -2 standar deviasi (SD). Terlebih lagi, jika kondisi ini dialami anak yang masih di bawah usia 2 tahun. Masalah kesehatan ini merupakan akibat dari berbagai faktor yang terjadi pada masa lalu. Berbagai faktor tersebut antara lain asupan gizi yang buruk, berkali-kali terserang penyakit infeksi, bayi lahir prematur, serta berat badan lahir rendah (BBLR). Kondisi tidak tercukupinya asupan gizi anak ini biasanya tidak hanya terjadi setelah ia lahir saja, melainkan dimulai sejak ia masih di dalam kandungan. Sebuah studi kasus membuktikan bahwa sekitar 20% kejadian stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan. Hal ini disebabkan oleh asupan ibu selama hamil yang kurang bergizi dan berkualitas sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit. Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah kelahiran. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan terkait edukasi pencegahan stunting anak pada ibu hamil. Metode Pelaksanaan kegiatan ini adalah penyuluhan terkait edukasi pencegahan stunting anak pada ibu hamil, mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah Desa Sijarango I. Simpulan dari kegiatan pengabdian didapatkan pengetahuan ibu hamil semakin baik terkait pencegahan stunting pada anak. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan dan edukasi ini angka kejadian stunting pada anak boleh menurun.