Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengembangan bahan ajar berbasis cerita bergambar matematika Sifa Pratiwi; Elsa Komala; Erma Monariska
Jurnal Analisa Vol 6, No 2 (2020): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v6i2.9033

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar berbasis cerita bergambar matematika serta mengetahui kelayakannya pada materi statistika untuk siswa smp kelas VIII. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Media cerita bergambar ini dikembangkan dengan model pengembangan ADDIE. Hasil penelitian menunjukan kelayakan bahan ajar berbasis cerita bergambar matematika pada materi statistika untuk siswa SMP kelas VIII yang dikembangkan dan menghasilkan kriteria yang layak digunakan.
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LINEAR Erma Monariska; Elsa Komala
Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT)
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.913 KB) | DOI: 10.25134/jes-mat.v7i1.3884

Abstract

This article aims to find out how the mathematical representation abilities and difficulties experienced by students in solving problems in the Linear Program course. The research method uses descriptive quantitative methods. Subjects in this study were students of level III Mathematics Education Study Program, University of Suryakancana, data collection was carried out using test instruments in the form of descriptive questions related to mathematical representation abilities. The results of this study are: 1) Students have a fairly good mathematical representation ability and are classified as moderate in the linear program course but are still weak in indicators of the ability to represent mathematical expressions (making mathematical equations or models, solving problems involving mathematical expressions). This is because students are not familiar with story questions and non-routine questions and mathematical representation questions; 2) Students experience difficulties in designing, compiling, formulating and constructing mathematical models correctly, determining the feasible area (solution area) as well as the solution point of the given problem, as well as carelessness and lack of student care in calculating and completing the iteration process and forgetting to determine variables entry and exit so that it has an impact on the work results / improper solutions of the problems presented.
Analisis kesulitan belajar mahasiswa pada materi integral Erma Monariska
Jurnal Analisa Vol 5, No 1 (2019): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Department of Mathematics Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, West Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ja.v5i1.4181

Abstract

Integral merupakan konsep yang penting dalam kalkulus selain turunan. Integral memiliki peranan yang penting dalam berbagai bidang sains dan industri. Integral juga banyak dipergunakan dalam memecahkan persoalan dalam berbagai bidang seperti volume, panjang kurva, perkiraan populasi, usaha, dan lain-lain. Namun demikian sebagian besar mahasiswa menganggap bahwa materi integral merupakan materi yang sulit dipahami. Oleh karena itu perlu adanya suatu kajian tentang kesulitan yang dialami mahasiswa pada materi integral dan faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan kesulitan tersebut mengingat sangat pentingnya konsep ini dalam menempuh mata kuliah berikutnya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini, subjeknya adalah mahasiswa tingkat II semester empat Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Suryakancana Cianjur tahun akademik 2017-2018. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar yang dialami mahasiswa terletak pada kemampuan matematis yang dimiliki mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal integral. Kemampuan tersebut meliputi lemahnya atau kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap teorema dasar kalkulus terutama pada konsep turunan. Kesulitan yang dialami mahasiswa terletak pada kesalahan dalam memahami soal, kesalahan dalam keterampilan proses (termasuk kesalahan perhitungan algoritma, penulisan simbol, dan kesalahan pemisalan sebelum melakukan pengintegalan), serta kesalahan karena kurang cermat dalam mengerjakan soal dan mengelola waktu yang disediakan dalam menjawab dan menyelesaikan soal-soal integral sehingga soal tidak dapat terselesaikan dengan baik. Adapun faktor penyebab kesulitan belajar mahasiswa pada materi integral adalah kurangnya latihan dalam mengerjakan soal-soal integral dan lemahnya pemahaman mahasiswa terhadap konsep teorema dasar kalkulus. Setelah dilakukan analisis dan kajian tentang masalah ini diharapkan adanya perbaikan baik dalam segi  kurikulum, metode pembelajaran maupun pengembangan bahan ajar. Integral is an important concept in calculus other than derivative. Integral has an important role in various fields of science and industry. Integral is also widely used in solving problems in various fields such as volume, curve length, population estimates, effort, and so on. However, most students assume that integral material is an elusive material. Therefore, there is a need for a study of the difficulties experienced by students in integral material and what factors cause these difficulties given the very importance of this concept in taking the next course. The research method uses a qualitative descriptive method. In this study, the subject was the fourth semester level II student of Mathematics Education Study Program, Suryakancana University, Cianjur, 2017-2018 academic year. Data collection techniques are carried out using test instruments and interviews. The results showed that the learning difficulties experienced by students lay in the mathematical abilities students have in solving integral questions. These capabilities include the weakness or lack of understanding of students on the basic theorem of calculus, especially in the concept of derivatives. The difficulties experienced by students lie in errors in understanding the problem, errors in process skills (including algorithmic calculation errors, symbol writing, and example errors before conducting the integration), as well as errors due to inaccurate work on the problem and managing the time provided in answering and solving problems It's an integral so the problem can't be solved properly. The factors that cause student learning difficulties in integral material are the lack of training in working on integral questions and the weak understanding of students about the concept of the basic calculus theorem. After analysis and study of this problem, it is expected that there will be improvements both in terms of curriculum, learning methods and the development of teaching materials.
Resiliensi dan Kemampuan Koneksi Matematik dengan Pembelajaran Berbasis Vark dalam Menyelesaikan Soal pada Mata Kuliah Analisis Vektor Elsa Komala; Erma Monariska
SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Vol 4 No 1 (2020): January 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/sjme.v4i1.3149

Abstract

Artikel ini menyajikan tentang hasil penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yang dilakukan terhadap mahasiswa semester VI kelas B tahun akademik 2017/2018 pada mata kuliah Analisis Vektor. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan resiliensi dan kemampuan koneksi matematik dalam menyelesaikan soal pada mata kuliah Analisis Vektor. Instrumen yang digunakan adalah soal tes kemampuan koneksi matematik berupa Soal UAS dan angket resiliensi. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: (1) Resiliensi matematik mahasiswa yang menggunakan pembelajaran berbasis VARK pada mata kuliah Analisis Vektor hampir seluruhnya memberikan respon positif; (2) Kemampuan koneksi matematik dalam menyelesaikan soal pada mata kuliah Analisis Vektor menggunakan pembelajaran berbasis VARK  rata-ratanya adalah  75.
Penerapan Media YouTube untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Ari Septian; Erma Monariska; Eka Yunita
UNION : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 10 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/union.v10i3.12817

Abstract

This study aims to answer whether after applying YouTube media to mathematics learning can improve students' mathematical understanding skills in class X SMK PGRI 1 Tourism Cianjur. The research method used is a quasi-experimental method with the design form The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. The population of this study were students of class X SMK PGRI 1 PariwisataCianjur. Involving a sample of 31 students from two classes selected through purposive sampling technique. Class X Banking as an experimental class and class X Catering as a control class. The instrument used is a test instrument in the form of a pretest and posttest to measure the ability of mathematical understanding and non-test in the form of an attitude scale questionnaire. Quantitative data analysis in this study uses SPSS 22. The results of the analysis show that increasing mathematical understanding skills by applying YouTube media is better than mathematical understanding skills using ordinary learning.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN MODUL/LKS ONLINE BERBASIS APLIKASI GOOGLE KUIS Ari Septian; Rani Sugiarni; Nia Jusniani; Elsa Komala; Sarah Inayah; Erma Monariska; Erwan Setiawan; Muhamad Soeleman; Andi Sutandi; Ayang Setiawan; Elsa Adetia
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2491

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 telah memaksa berbagai sektor melakukan perubahan. Berbagai cara perlu dilakukan, salah satunya dengan membuat video pembelajaran. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan tentang model pembelajaran sekaligus media sumber pembelajaran masa pandemi, memperkenalkan dan mendampingi Modul/LKS Online Berbasis Aplikasi Google Kuis kepada para guru matematika di SMA Negeri 1 Pacet Cianjur, dan membantu meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru matematika dalam mengajar sesuai masa pandemi. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendekatan sosial. Kegiatan dilaksanakan pada 4-30 April 2021 di SMAN 1 Pacet Cianjur. Sosialisasi dan Workshop Modul/LKS online berbasis aplikasi google kuis. Sebanyak 9 dosen dan 5 mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini. Kegiatan pelaksanaan dilakukan dalam 3 tahap antara lain persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Hasilnya, berdasarkan validasi para pakar dan praktisi dapat disimpulkan 71,4 % modul/LKS layak digunakan di lapangan, dari 10 siswa yang sudah mencoba modul/LKS online respon sebagian besar baik/mudah dalam modul/LKS online untuk belajar, dan 6 siswa merespon positif bahwa modul ini bisa dalam mendorong kemandirian belajar siswa.ABSTRACTThe Covid-19 pandemic has forced various sectors to make changes. Various ways need to be done, one of which is by making learning videos. The purpose of this activity is to provide insight and knowledge about learning models as well as media learning resources during the pandemic, introduce and accompany the Google Quiz Application-Based Online Module/LKS to mathematics teachers at SMA Negeri 1 Pacet Cianjur, and help improve the quality and professionalism of mathematics teachers in teaching according to the pandemic. The implementation method used is a social approach. The activity was held on April 4-30 2021 at SMAN 1 Pacet Cianjur. Dissemination and Workshop on online modules/LKS based on the Google Quiz application. A total of 9 lecturers and 5 students were involved in this activity. Implementation activities are carried out in 3 stages including preparation, implementation, evaluation, and reporting. As a result, based on the validation of experts and practitioners, it can be concluded that 71.4% of the modules/LKS are suitable for use in the field, out of 10 students who have tried the online modules/LKS the responses are mostly good/easy in online modules/LKS for learning, and 6 students respond positively that this module can encourage student learning independence.
MATHEMATICS CONTENT KNOWLEDGE DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI BLENDED LEARNING Elsa Komala; Erma Monariska
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.935 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6142

Abstract

Penguasaan content knowledge pada materi pelajaran merupakan faktor penentu kesuksesan atau kegagalan dalam proses pengajaran dan keterampilan pedagogi abad ke-21 yang dilaksanakan guru. Kaitannya dengan hal tersebut masih banyak mahasiswa calon guru belum memiliki sikap bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan yang merupakan salah satu indikator dari kemandirian belajar. Blended learning merupakan salah satu pembelajaran yang bisa mengakomodir mathematics content knowledge dan kemandirian belajar mahasiswa dengan memanfaatkan serta memaksimalkan teknologi yang ada di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mathematics content knowledge dan kemandirian belajar mahasiswa melalui blended learning. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan kategori One Short Case Study. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika di Cianjur, yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2020/2021, dengan sampel 17 orang mahasiswa 3A yang mengikuti matakuliah Kapita Selekta Matematika SMA dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa tes soal uraian dan angket kemandirian belajar. Pengolahan data untuk melihat mathematics content knowledge setelah menggunakan blended learning menggunakan uji-t pihak kanan, angket keamandirian belajar dihitung berdasarkan persentase respon positif mahasiswa. Setelah dianalisis diperoleh bahwa mathematics content knowledge mahasiswa melalui blended learning rata-rata sama dengan 75 dan kemandirian belajar mahasiswa melalui blended learning sebagian besar merespon positif. Mastery of content knowledge in subject matter is a determining factor for success or failure in the teaching process and 21st century pedagogical skills implemented by teachers. In relation to this, there are still many prospective teacher students who do not have a responsible attitude towards the assignments given, which is an indicator of independent learning. Blended learning is a learning that can accommodate mathematics content knowledge and student learning independence by utilizing and maximizing existing technology in the environment. This study aims to determine mathematics content knowledge and student learning independence through blended learning. This study used a quasi-experimental method with the One Short Case Study category. The population in this study were students of the Mathematics Education Study Program in Cianjur, which was held in the odd semester of the 2020/2021 academic year, with a sample of 17students of 3A taking the Kapita Selekta Mathematics course in high school using a purposive sampling technique. Data collection techniques in the form of test questions description and self-learning questionnaire. Data processing to see mathematics content knowledge after using blended learning using the rightside t-test, the learning independence questionnaire is calculated based on the percentage of positive student responses. After being analyzed, it was found that students' mathematics content knowledge through blended learning averaged 75 and student learning independence through blended learning mostly responded positively.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TERHADAP NUMERASI SISWA YANG TERDAMPAK BENCANA GEMPA BUMI Dinda Ramadhia Haryadi; Jelyani Feronika; Risma Andrea Putri; Elsa Komala; Erma Monariska; Erwan Setiawan
JE (Journal of Empowerment) Vol 4, No 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v4i2.3569

Abstract

ABSTRAK Dengan terjadinya gempa bumi yang cukup banyak merusak fasilitas pendidikan di daerah Cianjur, kegiatan pembelajaran yang dilakukan di satuan Pendidikan menjadi tidak efektif, serta banyak siswa yang kehilangan motivasi untuk belajar. Karena pendidikan adalah komponen penting yang harus terus dipertahankan untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas, maka dengan demikian dilakukan pembelajaran yang efektif dan inovatif, serta mampu memotivasi siswa khususnya pada pelajaran matematika. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan seberapa efektif model pembelajaran quantum pada kemampuan numerasi siswa kelas V SDN Girimukti yang terdampak gempa Cianjur setelah mengimplementasikan model pembelajaran quantum. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada 30 Januari sampai 3 Februari tahun 2023 terhadap siswa kelas V SDN Girimukti terkait numerasi. Kegiatan ini melibatkan tiga dosen dan tiga siswa. Proses pelaksanaan dilakukan dalam tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan. Hasil analisis data yang diperolah menunjukkan rata-rata keefektifan implementasi model pembelajaran quantum sebesar 99% berdasarkan angket respon siswa. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran quantum efektif untuk mengajarkan numerasi kepada siswa di SDN Girimukti Cianjur yang terkena dampak gempa dan layak untuk diimplementasikan pada saat kegiatan pembelajaran.ABSTRACTFollowing the occurrence of an earthquake in the Cianjur area that severely destroyed educational facilities, learning activities carried out in the Education unit became ineffective, and many students lost their motivation to study. Because education is a crucial component that needs to be continued indefinitely to produce quality future generations, effective and innovative learning is carried out, and can motivate students, especially in mathematics. This article aims to describe the effectiveness of the quantum learning model on the numeracy of fifth-grade students at SDN Girimukti who were affected by the Cianjur earthquake after implementing the quantum learning model. Learning activities are carried out from January 30 to February 3 2023 for fifth-grade students at SDN Girimukti regarding numeracy. 3 lecturers and 3 students were involved in this activity. There are three phases to implementation activities: planning, carrying out, assessing, and reporting. The results show that the average effectiveness of implementing the quantum learning model is 99% based on the students’ response questionnaires. It shows that the quantum learning model to teach numeracy of students is affected by the earthquake at SDN Girimukti Cianjur is effective and feasible to implement during learning activities.
Peningkatan Kemampuan Guru Matematika dalam Pembelajaran Saintifik melalui Peer Training Elsa Adetia; Siti Patimah; Ari Septian; Erma Monariska
Intellectual Mathematics Education (IME) Vol. 1 No. 1 (2023): IME
Publisher : https://jurnal.ysci.or.id/IME

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59108/ime.v1i1.11

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan desain peer training untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik. Penelitian dilatarbelakangi kesulitan guru matematika kelas 10, yang belum dapat diatasi melalui forum MGMP sekolah SMK Sinar Parahyangan yaitu dalam melaksanakan pembelajaran saintifik. Penelitian ini terdiri dari dua siklus penelitian tindakan kepengawasan yang masing-masingnya melalui tahap perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi. Indikator keberhasilan terdiri dari tiga hal yaitu kualitas peer training, perencanaan, dan pelaksanaan pembelajaran saintifik mencapai skor 71%. Hasil pengamatan menunjukkan skor peer training siklus 1 sebesar 69,38 (cukup) dan siklus 2 sebesar 92,61 (amat baik) sehingga diperoleh skor gain 0,50 dengan kriteria “sedang”. Skor rata-rata pengamatan perencanaan perangkat pembelajaran saintifik pada siklus 1 sebesar 68,94 (cukup) dan pada siklus 2 sebesar 91,11 (amat baik) sehingga diperoleh skor gain 0,71 dengan kriteria “tinggi”. Skor rata-rata pengamatan pelaksanaan pembelajaran saintifik pada siklus 1 sebesar 69,82 (cukup) dan pada siklus 2 sebesar 94,11 (amat baik) sehingga diperoleh skor gain sebesar 0,72 dengan kriteria “tinggi”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peer training dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik. Peneliti merekomendasikan kepada para trainer dan pengawas bahwa peer training dapat menjadi referensi untuk kegiatan pelatihan, baik di lingkup sebuah sekolah tertentu maupun beberapa sekolah.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Ditinjau dari Tipe Kepribadian Ekstrovert – Introvert Eka Rahmawati Caesara; Erma Monariska; Nia Jusniani
Intellectual Mathematics Education (IME) Vol. 1 No. 2 (2023): IME
Publisher : https://jurnal.ysci.or.id/IME

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59108/ime.v1i2.51

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang memiliki kepribadian ekstrovert; (2) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang memiliki kepribadian introvert; (3) Tipe kepribadian yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis paling baik dalam pembelajaran matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Cianjur kelas X IPA 4 semester genap yang berkepribadian ekstrovert atau introvert. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga langkah, diantaranya adalah: (1) Reduksi data; (2) Penyajian data; (3) Penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert kurang bisa memahami masalah dengan lengkap, tidak melakukan identifikasi masalah, kurang bisa membuat rencana penyelesaian, secara substansial prosedur yang dilakukan benar, tetapi relatif tidak melakukan pemeriksaan kembali terhadap kebenaran hasil dan proses; (2) Siswa dengan tipe kepribadian introvert dapat memahami masalah dengan cukup lengkap, mengidentifikasi permasalahan secara tepat, membuat rencana penyelesaian yang mengarah pada jawaban yang benar, menjalankan rencana dengan baik, dan relatif melakukan pemeriksaan kembali terhadap kebenaran hasil dan proses; (3) Siswa dengan tipe kepribadian introvert memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis paling baik dalam pembelajaran matematika dibandingkan siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert.