Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

POLA KEBIASAAN MAKAN ORANG LANJUT USIA (Studi Kasus: Penderita Penyakit Hipertensi Sukubangsa Minangkabau di Jakarta) Fitriani, Erda
Humanus Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pusat Kajian Humaniora FBS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.181 KB) | DOI: 10.24036/jh.v11i2.2162

Abstract

Food is a basic biological need for humans to stay alive, and now food has beenlinked to culture. Not all types of food available in the environment are considered asfood. Patterns of eating habits ingrained from childhood will take effect later in olderage. This article explains the eating habits of the elderly people of Minangkabau whosuffer from hypertension. The result shows that the culture greatly affects the patterns ofeating habits of the elderly. The eating habit happens to be one of the factors causinghypertension. After suffering from hypertension, the elderly are also difficult to changeeating habits.Key words: eating habits, elderly, culture
Orang Mentawai: Peladang Tradisional dan Ekonomi Pasar Febrianto, Adri; Fitriani, Erda
Humanus Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Pusat Kajian Humaniora FBS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.852 KB) | DOI: 10.24036/jh.v11i2.2897

Abstract

This article describes the pattern of cultivation, production and distribution of farm fields of the Mentawai society which are based on the results of a research conducted using the perspective of economic anthropology. The study was conducted in eight hamlets. Four separate hamlets in the north and south of Siberut Island, four other separate hamlets in Sipora Island and North Pagai Island. The farming habit of planting various types of plants in the field (mone) to meet the needs of food and cash crops to be sold (commodities for exports) is not focused and can only adapt to the market price and the small quantity of harvest, individually cost them, in contrast to traders who have strategies to anticipate losses due to the fluctuation of price.Key words: traditional cultivation, market
Kehidupan Perkawinan Pasangan Tanpa Anak Oktavia, Witri; Fitriani, Erda; Selinaswati, Selinaswati
Jurnal Perspektif Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v3i2.234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kehidupan perkawinan pasangan tanpa anak di Nagari Pakan Rabaa Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. Teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini adalah teori fenomenologi oleh Alfred Scutz. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus dengan teknik pemilihan informan purposive sampling. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian dari fenomena kehidupan dalam perkawinan pasangan tanpa anak yaitu (1) pada awal perkawinan mereka memiliki kehidupan yang berbeda, ada yang bahagia pada awal pernikahan dan ada juga setelah lama menikah, kehidupan yang mereka alami berliku-liku dan mereka bisa menghadapinya (2) setelah beberapa tahun menikah mereka melakukan perobatan berupa berobat kedokter dan juga ada yang berobat tradisional (3) konflik, istri yang ingin mengadopsi anak saudaranya tidak boleh oleh suami, anak adopsi yang tidak dihiraukan dan juga karena ekonomi dan materi tetapi hal tersebut cepat terselesaikan sehingga mereka bisa hidup damai kembali (4) Pasrah pada nasip yaitu mengangap anak adalah suatu rezeki yang diberikan Allah dan manusia mempunyai rezeki dan jalan hidup yang berbeda-bedah (5) mencari kebahagiaan dengan cara menyibukkan diri bekerja.
Modal Sosial Orang Rimba Bagi Pendidikan Formal Anak Purwasih, Murni; Fitriani, Erda
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 1 No 4 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v1i4.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan modal sosial Orang Rimba pada pendidikan formal tepatnya pada anak-anak Orang Rimba yang sekolah di SDN 89/VII Desa Pulau Lintang Kecamatan BathinVIII Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini ialah teori modal sosial yang dikemukakan oleh Putnam. Menurut Putnam modal sosial adalah jaringan-jaringan, nilai-nilai, dan kepercayaan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus serta teknik pemilihan informan yaitu snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dengan teknik analisis data dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan modal sosial yang dimiliki Orang Rimba untuk meyekolahkan anak-anak pada pendidikan formal yaitu (1). Jaringan, dimana dengan adanya hubungan sosial yang sudah dijalin masyarakat Orang Rimba dengan pemerintah dan guru nonformal maka membuka wawasan pengetahuan mereka untuk menyekolahkan anak mereka ke pendidikan formal; (2). Nilai dan Norma, nilai yang dianut Orang Rimba yaitu nilai kesopanan, nilai saling menghargai dan nilai saling tolong menolong; (3). Kepercayaan, kepercayaan Orang Rimba dengan hubungan sosial yang sudah terjalin antara Orang Rimba dengan pemerintah, guru pendidikan nonformal dan pendeta; Jenis modal sosial yang ada pada masyarakat Orang Rimba adalah jenis modal sosial bonding dan bridging.
Respon Orang Minangkabau Terhadap Kasus Kawin Sasuku Khairani, Rizka; Fitriani, Erda
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 1 No 4 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v1i4.40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan respon orang Minangkabau terhadap kasus kawin sasuku di Nagari Sako Utara Pasia Talang. Kawin sasuku merupakan sesuatu yang dilarang secara adat Minangkabau, akan tetapi di nagari ini kawin sasuku terjadi. Teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini ialah Teori Pertukaran oleh Peter M. Blau. Metodelogi yang dipakai dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan menggunakan tipe studi kasus serta teknik pemilihan informan purposive sampling. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data menggunakan Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon orang Minangkabau terhadap kasus kawin sasuku pada masyarakat Nagari Sako Utara Pasia Talang Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan yaitu : 1) Respon positif karena perilaku ini tidak dilarang dalam agama; 2) Respon positif karena perilaku ini dapat menghindari zina; 3) Respon negatif karena tidak sesuai dengan aturan adat; 4) pelaku mendapat sanksi adat berupa dikucilkan dalam masyarakat; 5) hubungan pelaku dengan warga masyarakat menjadi tidak harmonis.
Peran Urang Sumando dalam Baralek di Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang Sumatera Barat Mutiara, Mutiara; Fitriani, Erda; Mardhiah, Desy
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 1 No 4 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v1i4.41

Abstract

Artikel ini membahas tentang peran urang sumando dalam baralek di Kalumbuk. Urang sumando ikut berpartisipasi pada saat sebelum menikah, pada saat baralek sampai sesudah baralek. Penelitian ini dianalisis dengan teori fungsionalisme struktural oleh Radcliffe-Brown. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian etnografi. Hasil penelitian mengungkapkan adanya peran urang sumando dalam baralek di Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang Sumatera Barat. Urang sumando yang memiliki peran saat acara baralek bukan hanya urang sumando dari pihak keluarga tetapi seluruh urang sumando yang ada di Kalumbuk akan ikut berpartisipasi pada saat acara baralek mulai dari sebelum menikah, pada waktu baralek dan sesudah baralek. Adapun peran urang sumando pada saat baralek di Kalumbuk yaitu mulai dari sebelum menikah yaitu, mancaliak minantu, mambuek hari, maagiah gala. Peran urang sumando pada waktu baralek yaitu, manjapuik marapulai, manunggu manjapuik marapulai, malakek kain dan manatiang dan peran urang sumando sesudah baralek yaitu, manjapuik marapulai malam dan manunggu manjapuik marapulai malam.
Nanjoak Umoah: Upacara Adat Penyembuhan Luka Bakar di Desa Pulau Tengah Kerinci Andrianus, Andrianus; Fitriani, Erda; Syafrini, Delmira
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 1 No 4 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v1i4.42

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan makna dari upacara Nanjoak Umoh di Desa Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Penelitian ini dianalisis dengan teori interpretativisme simbolik oleh Clifford Geertz. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Pemilihan informan secara purposive sampling sebanyak 29 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, dan observasi partisipasi, dianalisis dengan model interaktif. Hasil penelitian mengungkapkan makna Upacara Nanjoak umoh di desa Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci secara emik yaitu (1) menghukum orang dan keluarga korban luka bakar atas kelalaiannya, (2) sebagai wujud maaf kapada seluruh para pengurus adat Desa Pulau Tengah dan kepada masyarakat sekitar tempat tinggalnya, (3) untuk meminta do’a kesembuhan kepada seluruh peserta upacara tradisi Nanjoak Umoh. Selain dari itu juga peneliti menemukan makna Nanjoak Umoh secara Etik yaitu adanya (1) Keyakinan bahwa Nanjoak Umoh obat yang ampuh menyembuhkan luka bakar;(2) Sebagai pembelajaran; (3) Memperkuat Solidaritas Sosial; (4) Menunjukkan Identitas.
Ritual Ngunggah Beras dalam Acara Ewoh Orang Jawa di Dharmasraya Walinda Sari, Lipah; Amri, Emizal; Fitriani, Erda
Culture & Society: Journal Of Anthropological Research Vol 1 No 4 (2020): Culture & Society: Journal of Anthropological Research (June 2020)
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/csjar.v1i4.45

Abstract

Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian mengenai ritual ngunggah beras dalam acara Ewoh orang Jawa di Jorong Aur Jaya Nagari Koto Padang. Dilihat dari segi pendekatannya, penelitian ini termasuk kualitatif dengan tipe etnografi. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling,dan data dianalisis dengan perspektif teori Interpretatif yang dikemukakan oleh Clifford Geertz. Hasil penelitian mengungkapkan, makna ritual ngunggah beras bagi masyarakat Jorong Aur Jaya mengadopsi makna; (1) penghormatan terhadap Dewi Sri dan roh nenek moyang; (2) wahana untuk menjauhkan dan melindungi masyarakat dari bahaya; (3) menunjukkan prestise bagi orang Jawa; dan (4) wujud kebersamaan, keempat temuan tersebut mengidentifikasi bahwa singkretisme di kalangan orang Jawa di Jorong Aur Jaya.
Manyanda: Studi Struktural Fungsional Manyanda di Nagari Talang Kabupaten Solok Mutiara Mita; Erda Fitriani; Mira Hasti Hasmira
Jurnal Perspektif Vol 2 No 3 (2019): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v2i3.91

Abstract

Abstrak Manyanda menurut bahasa Minangkabau ialah menyandarkan diri pada sebuah tumpuan. Manyanda identik dilakukan ketika duduk dan bersandar pada sebuah dinding, namun berbeda dengan manyanda yang ada di Nagari Talang Kabupaten Solok. Riset ini membahas fungsi manyanda pada upacara kematian di Nagari Talang. Pendekatan yang digunakan dalam pendekatan ini yaitu pendekatan kualitatif tipe etnografi. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Struktural Fungsional Radcliffe-Brown. Hasil penelitian menjelaskan bahwa manyanda berfungsi untuk masyarakat Nagari Talang. Fungsi manyanda yaitu untuk menjaga dan membina struktur struktur sosial masyarakat Nagari Talang, menjalin hubungan silahturahmi, hubungan kekeluargaan, menumbuhkan rasa kebersamaan, mempererat tali persaudaraan, rasa saling menghargai, sebagai rasa tanggung jawab, mempererat kohesi dan solidaritas sosial, kepedulian sosial dan rasa kebersamaan sebagai bagian dari struktur masyarakat.
Respon Pedagang Pada Revitalisasi Pasar Raya Padang Putri Wulandari; Erda Fitriani; Desy Mardhiah
Jurnal Perspektif Vol 2 No 3 (2019): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v2i3.97

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan pada Pasar Raya Padang yang sudah direvitalisasi pada masa pemerintahan Bapak Fauzi Bahar, dan rampung pada masa pemerintahan Bapak Mahyeldi Ansyarullah. Bangunan itu disebut dengan Mal Pelayanan Publik Kota dengan menyediakan tempat untuk pedagang sembako dan pedagang lainnya. Tujuandalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan respon pedagang pada revitalisasi Pasar Raya Padang. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Fungsional yang dikemukakan oleh Talcot Parson, didasarkan pada empat macam tugas utama yang harus dilakukan yang dikenal dengan sebutan AGIL (adaptasion, goal attainment, integration dan latency). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif tipe studi kasus, teknik pemilihan informan purposive sampling dengan jumlah informan 15 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi,dan dokumentasi yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman. Respon pedagang pada revitalisasi di Mal Pelayanan Publik Kota Padang yaitu respon positif dan respon negatif. Adaptasi yang dilakukan oleh pedagang di Mal Pelayanan Publik Kota Padang dengan beberapa strategi yang dilakukan oleh pedagang dalam menyesuaiakan diri dengan perubahan pasar yaitu mempertahankan pelanggan, melakukan kerjasama dengan pedagang yang lainnya, menambah jumlah los, membuka kedai pagi hari.