Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ETIKA BIOMEDIS Fitria, Cemy Nur
PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Vol 8: Februari - September 2012
Publisher : PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transplantasi organ adalah pemindahan organ dari satu tubuh ke tubuh yang lainnya atau pemindahan organ dari donor ke resipien yang organnya mengalami kerusakan. Transplantasi jantung merupakan suatu studi interdisipliner masalah yang timbul sebagai dampak penerapan perkembangan IPTEK-Dok & Biologi pada sistem nilai, psiko-sosial-kultural, politik, hukum dan agama di masyarakat luas. PP No.18 tahun 1981 tentang bedah mayat klinis, bedah mayat anatomis dan transplantasi alat serta jaringan tubuh manusia Transplantasi jantung ini hanya dapat dilakukan dari orang yang mati saja. Karena setiap orang hanya mempunyai satu jantung. Di bidang kedokteran dan kesehatan meyakini bahwa seseorang yang meninggal dunia adalah tidak berfungsinya otak, pernafasan dan atau denyut jantung seseorang telah berhenti. seseorang dikatakan mati bila fungsi spontan pernafasan dan jantung telah berhenti secara pasti atau irrevesible dan telah terbukti kematian batang otak Agama tidak memperbolehkan melakukan transplantasi jantung , karena organ yang disum­bangkan bukan merupakan organ vital yang menentukan kelang­sungan hidup pihak penyumbang. Kata Kunci : Etika, Biomedis, Transplantasi Jantung
KEEFEEKTIFAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE Fitria, Cemy Nur
PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Vol 9: September 2012 - Februari 2013
Publisher : PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergerakan dapat terganggu oleh adanya gangguan pada perubahan produksi neurotransmiter yang perjalanannya dari saraf ke otot, atau pada aktifitas dari aktifitas otot. Postur juga diatur oleh sistem saraf. Postur ditentukan dari koordinasi propiosepsi dan keseimbangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan Range Of Motion (ROM) terhadap kekuatan otot  pada pasien pasca stroke, dengan metode penelitian pre eksperimental one design pretest-postest non random. Hasil perhitungan uji Wilcoxon nilai uji statistik Z sebesar –3,000 dengan p sebesar 0,003. Nilai p < 0,05 sehingga diputuskan  terdapat perbedaan (peningkatan) derajat kekuatan otot pasien sebelum dan sesudah terapi ROM termasuk signifikan (p = 0,003 < 0,05). Terapi ROM dinyatakan efektif dalam meningkatkan kekuatan otot ekstremitas penderita stroke pada signifikan 95 %. Kesimpulan : terdapat perbedaan yang signifikan derajat kekuatan otot sebelum dan sesudah terapi ROM.   Kata Kunci : Range Of Motion (ROM), otot ekstremitas, pasien stroke
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUMAH SAKIT Fitria, Cemy Nur
PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI Vol 6: Februari - Agustus 2010
Publisher : PROFESI || JURNAL KESEHATAN PROFESIONAL ISLAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO sudah menyusun panduan pencegahan dan pengendalian infeksi pencegahan dan pengendalian infeksi pada rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang lain. Strategi yang terbukti bermanfaat dalam pengendalian infeksi nosokomial adalah peningkatan peran petugas kesehatan dalam pengendalian infeksi dengan melalui cara penerapan prosedur Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Unsur kewaspadaan universal yang berikut melindungi terhadap tindakan ini: Cuci tangan, Pakai alat pelindung yang sesuai , Pengelolaan alat tajam (disediakan tempat khusus untuk membuang jarum suntik dan semprit) , Dekontiminasi, strelisasi, disinfeksi, Pengelolaan limbah Setiap darah dan cairan tertentu lain dapat mengandung infeksi, tidak memandang statusnya.  kewaspadaan universal dibutuhkan tidak hanya untuk melindungi terhadap penularan HIV tetapi yang tidak kalah penting terhadap infeksi lain yang dapat parah dan sebetulnya lebih mudah menular, mis. Virus hepatitis B dan C.sumbernya. Pencegahan dan pengendalian risiko pekerjaan yang berkaitan dengan penyakit infeksi termasuk HIV-AIDS, hepatitis dan tuberculosis akan dapat dicapai apabila dipertimbangkan bersama dengan potensi bahaya di tempat kerja dan risiko di pelayanan kesehatan lainnya.   Kata Kunci: Kesehatan, Keselamatan Kerja
KEKAMBUHAN HIPERTENSI DI BAGIAN RAWAT INAP PUSKESMAS KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR Nawangsari, Sisca Widhia; Fitria, Cemy Nur
JURNAL PROFESI || MEDIA PUBLIKASI PENELITIAN Vol 11 (2014): Media Publikasi Penelitian " MARET "
Publisher : JURNAL PROFESI || MEDIA PUBLIKASI PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang.Tekanan atau stres berhubungan erat dengan faktor resiko menunjukkan bahwa 48,2% penduduk Indonesia kurang melakukan aktifitas fisik. Kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan stres. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping terhadap stresor dengan kekambuhan hipertensi di bagian rawat inap Puskesmas Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Tahun 2012. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Shapiro-Wilk. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan responden yang diambil secara  Accidental Sampling sebanyak 34 responden yang mengalami kekambuhan hipertensi di bagian rawat inap Puskesmas Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Data diolah dengan program komputer SPSS 16.0 For Windows. Hasil. Diperoleh nilai p= 0,231. Karena nilai p >0,05 maka dapat disimpulkan bahwa sebaran berdasarkan mekanisme berdistribusi normal. Nilai significancy 0.003 yang menunjukkan bahwa korelasi antara mekanisme koping dan kekambuhan hipertensi adalah bermakna atau ada hubungan. Nilai korelasi Pearson (r) 0,498 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah, korelasi positif adalah mekanisme koping yang baik akan menurunkan frekuensi kekambuhan hipertensi di bagian rawat inap Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Kesimpulan. Ada hubungan antara mekanisme koping terhadap stresor dengan kekambuhan hipertensi di bagian rawat inap Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.   Kata Kunci: Mekanisme Koping, Stresor, Kekambuhan Hipertensi.
EFEKTIFITAS EDUKASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEPATUHAN FIVE MOMENT FOR HAND HYGIENE DI RUANG PERAWATAN INTENSIF Fitria, Cemy Nur; Sulastri, Sulastri
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hand hygiene adalah tehnik mencuci tangan dengan menggunakan  antiseptik pencuci tangan.  Patient Safety challenge merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk petugas kesehatan adalah melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan prosedur bersih/ steril, setelah bersentuhan cairan tubuh pasien resiko tinggi, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien Edukasi merupakan proses perubahan perilaku yang dinamis dengan media video. Tujuan jangka panjang dapat mencegah infeksi nosokomial di ruang perawatan intensif. Tujuan penelitian adalah bagaimanakah efektifitas edukasi five moment for hand hygiene dalam meningkatkan motivasi dan kepatuhan perawat di ruang perawatan intensif. Metode penelitian eksperimen dengan pre test and post test with control group, sampel diambil secara total sampling. Penelitian selama 14 hari, pemberian edukasi five moment for hand hygiene dengan media video akan diberikan sekali pada perawat secara bertahap . Uji yang digunakan dengan uji independent t-test. Sampel dengan total sampling dan penentuan kelompok kontrol dan intervensi dengan random sampling. Hasil uji t berpasangan motivasi dengan nilai  0,007 (p< 0,05),  hasil uji t berpasangan kepatuhan dengan nilai significancy 0,000 (p< 0,05), nilai  t tidak berpasangan motivasi 0,100 (p >0,05). Hasil uji t tidak berpasangan kepatuhan 0,018 (p<0,05). Simpulan terdapat perbedaan yang bermakna nilai motivasi sebelum dan sesudah edukasi five moment hand hygiene, terdapat perbedaan yang bermakna nilai kepatuhan sebelum dan sesudah edukasi, tidak terdapat perbedaan bermakna nilai motivasi kelompok intervensi dan kontrol, ada perbedaan yang bermakna nilai kepatuhan antara kelompok intervensi dan kontrol.Kata Kunci : Five Moment For Hand Hygiene, Motivasi, Kepatuhan, Perawat
EFEKTIFITAS TEHNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP INTENSITAS NYERI PASCA OPERASI LAPARATOMI Fitria, Cemy Nur; Ambarwati, Riska Diana
Jurnal AKPER GSH Vol 4, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RSUD Dr.Moewardi banyak terdapat pasien yang dilakukanpembedahan Pembedahan atau operasi yang sering dilakukan selama 4 bulan terakhir sebanyak 16233 pasien. Berdasarkan data diatas kasus laparatomi adalah paling dominasi. Pembedahan memiliki efek nyeri setelah post operasi. Berdasarkan wawancara terhadap salah satu perawat mengatakan bahwa, apabila pasien mengalami nyeri khususnya post operasi laparatomi maka perawat memberikan analgetik untuk meredakan nyeri. Selain itu untuk mengatasi nyeri perawat menggunakan tehnik relaksasi nafas dalam jika pasien tidak mendapatkan terapi analgetik. Perawat jarang menerapkan tehnik relaksasi progresif karena menurut mereka penerapan tehnik relaksasi nafas dalam lebih sederhana.Tujuanpenelitian untuk Mengetahui  efektifitas tehnik relaksasi progresif terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca operasi laparatomi di RSUD Dr. Moewardi.Metode Penelitian menggunakanQuasi eksperimental design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien pasca operasi di ruang Mawar II RSUD Dr. Moewardi. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Accidental. Jumlah sampel 15 responden. Instrumen yang digunakan untuk pemeriksaan nyeri dengan menggunakan alat ukur skala nyeri bourbanis. Data diolah dengan computer SPSS versi 13.00, nilai pengaruh p = 0,000 < 0.05.Hasil perbandingansebelum dan sesudah relaksasi progresif dinyatakan signifikan (thitung = 6,481 > ttabel = 2,145 atau p = 0,000 < 0,05). Dengan adanya relaksasi progresif terjadi penurunan skala nyeri rata-rata sebesar 2,00. Sementara untuk mengetahui kuatnya hubungan atau pengaruh antar variabel dapat dinyatakan mempunyai pengaruh yang kuat yaitu 0,76.Kesimpulan : tehnik relaksasi progresif secara efektif dapat menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi laparatomi di ruang Mawar II RSUD Dr. Moewardi.                                                       Kata kunci : laparatomi, nyeri, relaksasi progresif
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS Fitria, Cemy Nur; Mutia, Anik
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 1 (2016): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit rakyat nomor satu dan sebagai penyebab kematian nomor tiga. Propinsi Jawa Tengah merupakan propinsi nomor tiga terbesar di Indonesia, dengan jumlah penduduk 31.691.866 jiwa, diperkirakan terdapat 36,446 penderita TB paru menular pada tahun 2003. Dari jumlah tersebut, yang telah mendapat pengobatan dipelayanan kesehatan baru mencapai 28,3%. Berdasarkan penderita yang menjalani pengobatan, sebanyak 74% penderita dapat disembuhkan. Angka tersebut masih dibawah target yang ditetapkan, yaitu kesembuhan 85% Tujuan:Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar Surakarta. Metode Penelitian:Penelitian kuantitatif dengan metode korelasi. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan teknikaccindental sampling, sejumlah 20 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa bivariate menggunakan uji Spearman-rank.  Hasil: Hasil uji bivariat membuktikan ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tuberculosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar Surakarta, dengan hasil Spearman-rank dengan probabilitas (p) sebesar 0,021. Nilai p < 0,50 menunjukkan bahwa korelasi signifikan.Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tuberculosis dengan kepatuhan minum obat. Semakin tinggi tingkat pengetahuan penderita tentang tuberculosis maka semakin patuh minum obat.
Efektifitas Pelatihan Komunikasi SBAR dalam Meningkatkan Motivasi dan Psikomotor Perawat di Ruang Medikal Bedah RS PKU Muhammadiyah Surakarta Cemy Nur Fitria
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.711 KB)

Abstract

Komunikasi yang efektif merupakan kunci bagi perawat untuk mencapai keselamatan pasien berdasarkan standar keselamatan pasien di rumah sakit. Komunikasi ISBAR dan SBAR (Introduction, Situation, Background,Assesment, Recomendation) adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang logis untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain secara akurat dan efisien. Komunikasi dengan menggunakan alat terstruktur ISBAR dan SBAR untuk mencapai ketrampilan berfikir kritis, dan menghemat waktu. Tenaga perawat merupakan tenaga terbanyak  dan mempunyai waktu kontak dengan pasien lebih lama dibandingkan tenaga kesehatan yang lain, sehinggamereka mempunyai peranan penting dalam menentukan baik buruknyamutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan penelitian menganalisis efektifitas pelatihan komunikasi SBAR dalam meningkatkan motivasi dan psikomotor perawat di ruang perawatan medikal bedah  RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Penelitian menggunakan desain penelitian experimental dengan pendekatan pre-test dan post-test only within control Group. Sampel dengan total sampling dan penentuan kelompok kontrol dan intervensi dengan random sampling. Variabel bebas: pelatihan komunikasi SBAR, variabel terikat: motivasi danpsikomotor. Hasil uji t berpasangan motivasi dengan nilai  0,005 (p< 0,05), hasil uji t berpasangan psikomotor dengan nilai significancy 0,000 (p< 0,05), nilai  t tidak berpasangan motivasi 0,117 (p >0,05). Hasil uji t tidak berpasangan psikomotorik 0,018 (p<0,05). Simpulan terdapat perbedaan yang bermakna nilai motivasi sebelum dan sesudah pelatihan komunikasi SBAR, terdapat perbedaan yang bermakna nilai psikomotor sebelum dan sesudah pelatihan komunikasi SBAR, tidak terdapat perbedaan bermakna nilai motivasi kelompok intervensi dan kontrol, ada perbedaan yang bermakna nilai psikomotor antara kelompok intervensi dan kontrolKata kunci: Pelatihan Komunikasi SBAR, Motivasi, Psikomotor, Perawat
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS Cemy Nur Fitria; Anik Mutia
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 1 (2016): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit rakyat nomor satu dan sebagai penyebab kematian nomor tiga. Propinsi Jawa Tengah merupakan propinsi nomor tiga terbesar di Indonesia, dengan jumlah penduduk 31.691.866 jiwa, diperkirakan terdapat 36,446 penderita TB paru menular pada tahun 2003. Dari jumlah tersebut, yang telah mendapat pengobatan dipelayanan kesehatan baru mencapai 28,3%. Berdasarkan penderita yang menjalani pengobatan, sebanyak 74% penderita dapat disembuhkan. Angka tersebut masih dibawah target yang ditetapkan, yaitu kesembuhan 85% Tujuan:Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar Surakarta. Metode Penelitian:Penelitian kuantitatif dengan metode korelasi. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan teknikaccindental sampling, sejumlah 20 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa bivariate menggunakan uji Spearman-rank.  Hasil: Hasil uji bivariat membuktikan ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tuberculosis dengan kepatuhan minum obat di Puskesmas Banyuanyar Surakarta, dengan hasil Spearman-rank dengan probabilitas (p) sebesar 0,021. Nilai p < 0,50 menunjukkan bahwa korelasi signifikan.Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tuberculosis dengan kepatuhan minum obat. Semakin tinggi tingkat pengetahuan penderita tentang tuberculosis maka semakin patuh minum obat.
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER Indah Setyarini; Cemy Nur Fitria; Sri Handayani
Indonesia Jurnal Perawat Vol 6, No 2 (2021): Indonesia Jurnal Perawat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijp.v6i2.1315

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi jika pemeriksaan tekanan darah menunjukkan hasil di atas 140/90 mmHg atau lebih. Pemberian air rebusan daun alpukat merupakan salah satu bentuk pengobatan non farmakologi yang dapat mengatasi tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi primer yang memiliki kandungan Flavonoid, Querstin, Alkaloid, Sterol, dan Saponin dimana zat alkaloid bersifat diuretik yaitu untuk mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali normal. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi primer, mendiskripsikan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun alpukat, menganalisis pengaruh pemberian air rebusan daun alpukat terhadap tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi primer. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Eksperimen semu (Quasi Eksperimen Design) One-Group Pretest-Posttest Design. tehnik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling didapatkan 12 responden yang menderita hipertensi primer. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk dan analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil: Ada pengaruh pemberian air rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi primer. Kesimpulan: Perhitungan uji normalitas Wilcoxon signed ranks test diperoleh nilai signifikan sistol P: 0,002 dan nilai diastol P: 0,003 maka didapatkan nilai signifikan P < 0,005. Simpulan: Ada pengaruh pemberian air rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi primer. AbstractBackground: Hypertension or high blood pressure disease is a contrived condition that deals with blood pressure in the arterial blood walls. Someone is said to have hypertension or high blood pressure if the blood pressure test shows a result above 140/90 mmHg or more. Provision of boiled water from avocado leaves is a form of non-pharmacological treatment that can treat high blood pressure in patients with primary hypertension which contain flavonoids, querstins, alkaloids, steroids, and saponins where alkaloids are diuretic which can change the fluid balance so that the volume of extra fluid cells back to normal. Objective: Knowing the effect of giving avocado leaf boiled water on reducing high blood pressure in patients with primary hypertension, describing blood pressure before and after being given avocado leaf boiled water, analyzing the effect of giving avocado leaf boiled water on high blood pressure in patients with primary hypertension. Research methods: This research uses quasi-experimental research (Quasi Experiment Design) One-Group Pretest-Posttest Design. The sampling technique used purposive sampling technique, obtained 12 respondents who suffered from primary hypertension. The normality test used the Shapiro Wilk and data analysis used the Wilcoxon Signed Rank Test. Results: There is an effect of avocado leaf cooking water on the reduction of high blood pressure in patients with primary hypertension. Conclusion: Calculation of Wilcoxon signed ranks test normality test obtained a significant value of systole P: 0.002 and diastole P: 0.003 then a significant value of P <0.005 was obtained. Conclusion: There is an effect of avocado leaf boiled water on the decrease in high blood pressure in primary hypertension sufferers.