Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pengembangan LKPD Menulis Teks Eksposisi Berbasis Model Discovery Learning Siswa Kelas VIII Fariz Hidayatulloh; Sumarti Sumarti; Farida Ariyani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 Apr (2019): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.471 KB)

Abstract

This research relates to the development of the LKPD in writing an exposition text based on discovery learning model. It is aimed to produce a teaching material, to describe the properness of the teaching material, and to investigate the effectiveness of the teaching material which is the development of LKPD in writing an exposition text based on discovery learning model. The method of this research was adapted from 7 of 10 steps in the research procedure and development according to Borg and Gall. The result showed that  1) this research was successful to develop a teaching material which was LKPD in writing an exposition text based on discovery learning model, 2) the overall participant activities sheet was valid according to the material expert, media expert, and practitioner with the percentage values of 93, 80, 93.3, 3) the participant activities sheet was effective to improve the ability to write an exposition text in each school with the n-gain values of 0.48, 0.44, and 0.54 in which they were included in the medium category.Penelitian ini berkaitan dengan pengembangan LKPD menulis teks eksposisi berbasis model discovery learning. Tujuan penelitian yakni menghasilkan produk bahan ajar, mendeskripsikan kelayakan produk bahan ajar, dan menguji efektivitas bahan ajar berupa Pengembangan LKPD Menulis Teks Eksposisi Berbasis Model Discovery Learning. Metode penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan yang mengadaptasi tujuh dari sepuluh langkah dalam prosedur penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) berhasil dikembangkan bahan ajar berupa LKPD Menulis Teks Eksposisi Berbasis Model Discovery Learning, 2) kelayakan lembar kegiatan peserta didik secara keseluruhan dinyatakan sangat layak oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi dengan persentase penilaian 93, 80, dan 93, 3) lembar kegiatan peserta didik efektif meningkatkan kemampuan menulis teks ekposisi pada masing-masing sekolah dengan nilai N-gain sebesar (0,48), (0,44), dan (0,54) termasuk dalam kategori sedang.Kata kunci: model discovery learning, LKPD, teks ekpsosisi
Kesantunan Debat Politik di TV ONE dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar SMA Hamdani Hamdani; Karomani Karomani; Farida Ariyani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 Sep (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.191 KB)

Abstract

This research was to study the language politeness in the political debate and its implications as a teaching material. The act of speech description spoken by politicians in the political debates was used for a teaching material. This was a descriptive qualitative research. Data were collected by searching, filtering, downloading and filling instrument. Data source of this research was TV broadcasting program of SBYs Legal Notice and Political Opponents in a political debate in 14 February 2014, Hostility between KPK and POLRI in 5 May 2015, and Who Disgraces the Political Parties in 18 May 2015. Methods to use in this research were recording, filling instruments, heuristic analysis and drawing conclusions. The research result showed that in the political debates in TV One had many maxim violations than adherence so that they could not be used as the direct teaching materials, but they could be used as the comparison for modest and not modest utterances in the language learning.Penelitian ini mengkaji kesantunan berbahasa pada debat politik, serta implikasinya sebagai bahan ajar. Deskripsi kesantunan berbahasa yang diucapkan oleh para politisi pada debat politik dijadikan sebagai bahan ajar. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari, menyaring, mengunduh dan mengisi instrumen. Sumber data penelitian ini adalah tayangan debat politik Somasi SBY dan Lawan Politik tanggal 14 Februari 2014, KPK-POLRI Berseteru tanggal 5 Mei 2015, dan Siapa Obok-obok Partai tanggal 18 Mei 2015 di Tv One. Metode penelitian ini dengan teknik rekam, catat, pengisian instrumen, analisis secara heuristik dan menarik simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debat politik di Tv One terdapat banyak pelanggaran dibandingkan ketaatan sehingga tidak dapat dijadikan bahan ajar secara langsung, tetapi dapat dijadikan pembanding tuturan santun dan tidak santun pada pembelajaran bahasa.Kata kunci : bahan ajar, debat politik, kesantunan berbahasa
PEMAKAIAN BAHASA IKLAN PRODUK MINUMAN DI TELEVISI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS Desi Indah Lestari; Farida Ariyani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.993 KB)

Abstract

This study aimed to describe the use of language in advertising related beverage products on television pragmatic analysis and analysis of symbolic violence, and use it as a material of learning to write slogan/poster in grade VIII of junior high school. The method used in this research is descriptive qualitative. In the results, language in advertising showed that generally the ad using speech acts states something (locutions), providing information that the public interest (illocutionary) to invite them to use the advertised product. In addition, advertisers may also take advantage of speech implicature by present information that implicitly invites the public to buy or use the product. While symbolic violence advertisers use to give an image as the best product. Analysis of pragmatic and symbolic violence on television advertising language is further developed into a material of learning as examples and references to develop persuasive writing skills to students in the form of a slogan/poster.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemakaian bahasa pada iklan produk minuman di televisi terkait analisis pragmatik dan analisis kekerasan simbolik serta implikasinya sebagai media pembelajaran menulis slogan/poster bahasa Indonesia kelas VIII di SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian didapat bahwa umumnya pemakaian bahasa dalam iklan menggunakan tindak tutur menyatakan sesuatu (lokusi), memberikan informasi yang menarik minat masyarakat (ilokusi) yang berdampak untuk mengajak mereka untuk menggunakan produk yang diiklankan. Selain itu, pengiklan juga memanfaatkan tuturan implikatur dengan mengemas sajian informasi yang secara tersirat mengajak masyarakat untuk membeli atau menggunakan produk tersebut dan kekerasan simbolik digunakan pengiklan untuk memberikan citra seolah-olah produk minumannya adalah yang terbaik. Analisis pragmatik dan kekerasan simbolik bahasa iklan di televisi ini selanjutnya diimplementasikan dalam pembelajaran sebagai contoh dan refrensi untuk mengembangkan keterampilan menulis persuasif kepada siswa dalam bentuk slogan/poster.Kata kunci: bahasa iklan, kekerasan simbolik, dan implikasi pembelajaran.
PEMEROLEHAN KALIMAT PADA ANAK USIA 4 SAMPAI 6 TAHUN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN DI TK Wisudiana Risyant Insani; Nurlaksana Eko Rusminto; Farida Ariyani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 Sep (2020): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.707 KB)

Abstract

This research aims to describe the acquisition at the language children 4 to 6 years and its implications for language learning in play group Descriptive qualitative design was used in the research the sources of this research were children from 4 to 6 years old.The result of this research was the acquisition of sentences for 4 to 6 years children there were three child could be clarify. The result of this research on the children’s question of sentence is founded that the children got kinds of complete sentence, incomplete, statement, question, imperative, passive, medial is found, reciprocal, affirmative, negative, formata, deformata, situation,answer, greetings, calls, appeals, and requests sentence. The research of sentence acquisition in children aged 4-6 years can be implemented in language learning in play group, namely basic competencies at showing expressive language skills. (sowing verbal and non verbal language).Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemerolehan bahasa pada tataran kalimat anak dengan rentang  usia 4-6 tahun dan implikasi terhadap pembelajaran bahasa di TK.Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah anak-anak dengan rentang usia 4 6 tahun. Hasil penelitian ini mengenai pemerolehan kalimat pada anak usia 4-6 tahun ditemukan bahwa kalimat yang telah diperoleh anak-anak usia 4-6 tahun yang berjumlah tiga orang. Pada penelitian ini anak usia 4 sampai 6 tahun telah memperoleh jenis kalimat. Sempurna, tak sempurna, pernyataan, pertanyaan, perintah, pasif, medial, resiprokal, afirmatif, negatif, formata, deformata, situasi, jawaban, salam, panggilan, seruan, dan permohonan. Kajian pemerolehan kalimat pada anak usia 4-6 tahun dapat diimplikasikan ke dalam pembelajaran bahasa di TK yaitu dalam kompetensi dasar Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan nonverbal).Kata kunci     : Pemerolehan Kalimat, Implikasi, Pembelajaran TKDoi Article: https://doi.org/10.23960/J-Simbol/v7i3.2019.07
Peningkatan Menulis Deskripsi Melalui Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Septi Kumala; Farida Ariyani; Siti Samhati
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 Sep (2019): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.3 KB)

Abstract

Problems relate of to improving the skills of writing descriptions through the model of Problem Based Learning (LBL). The research aims to describe the planning, implementation, assessment, and enhancement of the writing description. Data collection techniques were performed with observations, interviews, and tests. The results of analysis were presented in a qualitative descriptive. The results of the study showed that each cycle experienced improvement, as follows. (1) The study plan on the cycle of one assessment is 71.5 and at a triple cycle of 93 with excellent categories, (2) The implementation of learning, on the one cycle of 70 and on the three cycles of 91 with excellent category (3) Assessment Write the description, in the pracycle, cycle one, two cycles, and three cycles were obtained on average of 74.6; 77.5; 80; and 85. (4) Improved learning on cycle one, two cycles, and three cycles experienced a significant increase.Permasalahan berkaitan dengan peningkatan keterampilan menulis deskripsi melalui model Problem Based Learning (PBL). Tujuan penelitian yakni, mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan peningkatan menulis deskripsi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan tes. Hasil analisis disajikan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan setiap siklus mengalami peningkatan, sebagai berikut. (1) Rencana pembelajaran pada siklus satu hasil penilaiannya sebesar 71,5 dan pada siklus tiga sebesar 93 dengan kategori amat baik, (2) Pelaksanaan pembelajaran, pada siklus satu sebesar 70 dan pada siklus tiga sebesar 91 dengan kategori amat baik (3) Penilaian menulis deskripsi, pada prasiklus, siklus satu, siklus dua, dan siklus tiga diperoleh rata-rata sebesar 74,6; 77,5; 80; dan 85. (4) Peningkatan pembelajaran pada siklus satu, siklus dua, dan siklus tiga mengalami peningkatan yang signifikan.Kata kunci       : model Problem Based Learning (PBL), perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan peningkatan, teks deskripsi.
TEKSTUAL, PRAKTIK WACANA DAN SOSIOKULTURAL TEKS BERITA KRIMINAL RADAR LAMPUNG DAN PENGEMBANGAN Yasinta Mahendra; Farida Ariyani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 Sep (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.696 KB)

Abstract

The problem in this research was how a news text was analyzed used critical discourse analysis involves three aspects. The purpose of this study was to analyze and describe textual, discourse practice, and Sosiocultural Practice discourse of crime news in S.K.H Radar Lampung period from January to September 2015 and its development as an alternative medium of learning to write text exposition in High School. This study used descriptive qualitative method with critical discourse analysis models Faiclough Norman. Results of the research was a useful lesson plan as learning scenarios that can be developed in schools as an alternative medium of visual learning, research was very useful as pep and student motivation.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana suatu teks berita dianalisis menggunakan analisis wacana kritis dengan melibatkan tiga aspek. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan tekstual (textual), praktik wacana (discourse practice), dan praktik Sosiokultural (Sosiocultural Practice) wacana berita kriminal dalam S.K.H Radar Lampung Periode Januari-September 2015 dan pengembangannya sebagai salah satu alternatif media pembelajaran menulis teks eksposisi di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis wacana kritis model Norman Faiclough. Hasil penelitian berupa rencana pelaksanaan pembelajaran berguna sebagai sekenario pembelajaran yang dapat di kembangkan di sekolah sebagai alternatif media peraga pembelajaran, penelitian ini sangat berguna sebagai penambah semangat dan motivasi belajar siswa.Kata kunci : teks berita kriminal, tekstual, prakaik wacana, praktik sosiokultural.
Nilai Pendidikan Karakter Tokoh Biografi Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar dan Kelayakannya Nety Syafithri; Edi Suyanto; Farida Ariyani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 Sep (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.314 KB)

Abstract

This study aimed to (1) describe the character educational values of figures based on the biography of Merry Riana in the Million Dollar Dream novel Endah Alberthiene work, and (2) describe feasibility of biography Merry Rianasbook as a teaching materials for student in SMA, especially learning the Indonesian language and literature. This study used qualitative descriptive through the stages of collection and classification of data reports. The results showed (1) characterization of the characters in the novel Dream of a Million Dollars obtained that Merry Riana as the main character has ten characters,i.e (a) religious, (b) discipline, (c) hard work, (d) a creative, (e) independently, (f) curiosity, (g) nationalism, (h) Communicative/Friendly, (i) likes to read, and (j) responsibility. (2) The relevance of the analysis of biographical Merry Riana in the story text biographies learning for high school students of class XI.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter tokoh berdasarkan biografi Merry Riana dalam buku Mimpi Sejuta Dolar karya Alberthiene Endah, dan (2) mendeskripsikan kelayakan kajian biografi Merry Riana sebagai bahan ajar di SMA khususnya pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui tahap pengumpulan dan klasifikasi data laporan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) karakterisasi tokoh dalam buku Mimpi Sejuta Dolar didapat bahwa Merry Riana sebagai tokoh utama memiliki sepuluh karakter yaitu (a) religius, (b) disiplin, (c) kerja keras, (d) kreatif, (e) mandiri, (f) rasa ingin tahu, (g) cinta tanah air, (h) komunikatif (i) gemar membaca, dan (j) tanggung jawab. (2) Kelayakan kajian biografi Merry Riana sebagai bahan ajar dapat diterapkan dalam pembelajaran teks cerita ulang biografi untuk peserta didik di tingkat SMA kelas XI.Kata kunci: biografi, kelayakan, bahan ajar, pendidikan karakter
Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Dengan Model Inkuiri Pada Siswa Kelas VII Sidi Hermanto; Farida Ariyani; Muhammad Fuad
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 Apr (2019): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.189 KB)

Abstract

This research is made based on the observation of low ability in writing descriptive text of the VII grade students of the Junior High School of Tanggamus 2. This research used Classroom Action Research Method that was conducted in three cycles. Each cycle was done in two meetings, the firs meeting was to collect the data and arrange the writing framework and contiued by writing descriptive text at school. The  second meeting was to evaluate the implementation of inquiry model covered the evaluation of learning process and the results of students works. The average score of writing descriptive text in pre-cycle in the VII grade was 50,62 and it was categorized minus. Meanwhile in the cycle I, it had an increase with the average score was 62,65 and it was categorized enough. In the cycle II, the average score was 71,09 and it was categorized good and in the cycle III, the average score was 84,84 and it was categorized very good.Penelitian ini menggunakan model tindakan kelas yang dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu pelaksanaan model inkuiri untuk mengumpulkan data dan menyusun kerangka penulisan, dilanjutkan dengan tahap penulisan teks deskripsi di sekolah, penilaian terhadap pelaksanaan  model inkuiri  meliputi  penilaian  proses  pembelajaran  dan  hasil  kerja siswa. Skor rata-rata kemampuan menulis teks deskripsi pada prasiklus di kelas VII 50,62 dengan kategori kurang, sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan dengan skor  rata-rata adalah 62,65 dengan kategori cukup, pada siklus II rata-rata skor adalah 71,09 dengan kategori baik, dan pada siklus III  rata-rata skor adalah 84,84 dengan kategori baik sekali. Kata kunci: model inkuiri, kemampuan menulis ,  teks deskripi   
GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN Windo Dicky Irawan; Farida Ariyani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 Sep (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.108 KB)

Abstract

Every language expression (form) has its own characteristic. It is because of human as an individualls was different from others. This will also appear in Mario Teguh language use, in Golden Ways show. This research has three main objectives, which are to find the language use of Mario Teguh in Golden Ways show, analyze the language style of Mario Teguh based on rhetoric needs, and prepare this research an alternative material development source in Rhetoric Subject in the university. This research used descriptive method. Based on the research, Mario Teguh Golden Ways used some of language styles: anastrof, asindenton , polisindeton, perifrasis, erotesis, Zeugma, paradoxically, kiasmus, euphemism , litotes, tautology, and redundancy, and style of figurative language; metaphor , simile, inuedo, irony, personification, and sarcasm.Setiap ragam bahasa memiliki ciri khas tersendiri. Hal itu disebabkan karena sebagai manusia yang secara individual pasti berbeda satu dengan yang lain. Hal ini juga tampak pada ragam bahasa Mario Teguh dalam acara Golden Ways. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk gaya bahasa Mario Teguh dalam acara Golden Ways, untuk menganalisis gaya bahasa Mario Teguh berdasarkan kebutuhan beretorika, dan untuk dijadikan alternatif kajian pengembangan sumber belajar Mata Kuliah Retorika di Perguruan Tinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mario Teguh dalam Acara Golden Ways menggunakan gaya bahasa retoris; anastrof, asindenton, polisindeton, perifrasis, erotesis, zeugma, paradoks, kiasmus, eufemisme, litotes, tautologi, dan pleonasme, dan gaya bahasa kiasan; metafora, simile, inuedo, ironi, personifikasi, dan sarkasme.Kata kunci: gaya bahasa, sumber belajar, retorika.
Alih Kode dan Campur Kode Rubrik Buras dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Muhammad Lukman Rifai; Nurlaksana Eko Rusminto; Farida Ariyani
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 3 Jul (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.818 KB)

Abstract

This research described the form and causal factor of code transfer and code mixing in "Buras" rubric of Lampung Post newspaper and its implication on learning Indonesian. The sources were over code and mixed code in rubric "Buras" Lampung Post. The research design was descriptive qualitative. Based on the research, there is transfer of internal and external. Randomly speaking the language code from Indonesian raw variety to casual variety. The on going external code switch from Indonesian to Arabic and English cause of the conversation of people and their partners. Mixed code events in the form of words, phrases, and clauses. Causes of use of more popular terms, residential factors, topics, functions and object, variety and level of language, sense of humor, and for prestigious relationships. Code transfer and code mixing in the "Buras" Lampung Post can be used as medium of learning in analyzing and editing lessons editorial text.Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode pada rubrik Buras Lampung Post dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Sumber data adalah alih kode dan campur kode dalam rubrik Buras Lampung Post. Desain penelitian adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian, terdapat alih kode intern dan ekstern. Alih kode intern berlangsung dari bahasa Indonesia ragam baku ke ragam santai. Alih kode ekstern berlangsung dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab dan Inggris yang disebabkan faktor mengutip pembicaraan orang lain dan mitra bicara. Campur kode terjadi dalam bentuk kata, frasa, dan klausa disebabkan keterbatasan penggunaan kode, penggunaan istilah yang lebih populer, faktor tempat penuturan, topik, fungsi dan tujuan, ragam dan tingkat tutur bahasa, membangkitkan humor, dan untuk sekadar bergengsi. Alih kode dan campur kode pada rubrik Buras Lampung Post dapat dijadikan media pembelajaran dalam pelajaran menganalisis dan menyunting teks editorial.Kata kunci: alih kode, campur kode, rubrik Buras surat kabar Lampung Post.