Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

EVALUASI KEKUATAN ELEMEN STRUKTUR KOLOM MENGGUNAKAN PERALATAN NDT Edy Edy; Akmaluddin Akmaluddin; Ni Nyoman Kencanawati
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.136 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v1i2.55

Abstract

Ketidaksesuaian saat pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat terkait bahan dan fungsi bangunan mengakibatkan elemen struktur bangunan tersebut dipertanyakan kinerjanya. Untuk menjawab keraguan tersebut maka diperlukan suatu evaluasi guna memastikan kekuatan elemen struktur tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk membangun model yang dapat memprediksi kuat tekan, diameter tulangan dan tebal selimut beton berdasarkan bacaan peralatan NDT yang selanjutnya digunakan sebagai alat analisa/evaluasi kapasitas tahanan struktur kolom. PUNDIT dan Bartracker Covermeter merupakan alat NDT utama selain peralatan standar yang digunakan dalam penelitian ini. Empat seri pengujian pendahuluan yang direncanakan. Seri I menggunakan benda uji silinder diameter 150 mm dengan tinggi 300 mm dan kubus 200x200x200 mm masing-masing 9 buah, yang mewakili 3 jenis mutu beton yang dibebani sampai hancur. Seri II merupakan pengujian pada 9 buah kubus beton dengan 3 variasi mutu. PUNDIT diaplikasikan pada peningkatan beban menerus secara bertahap yaitu 25%, 50%, 75% dan 100%. Seri III 27 buah kubus terdiri atas 9 buah yang mewakili 3 mutu beton diuji pada beban yang ditinjau yaitu 25%, 50% dan 75% hingga mencapai beban hancur 100%. Seri IV terdiri atas 1 kubus styrofoam ukuran 360x220x190 mm yang berisikan tulangan yang dapat diatur diameter dan posisi penempatannya. Seri ini dimaksudkan untuk memprediksi diameter tulangan dan tebal selimut beton aktual dilapangan. Selanjutnya pengujian untuk evaluasi kekuatan elemen struktur kolom menggunakan benda uji kolom 140x140x1500 mm sebanyak 6 buah. Hasil menunjukkan bahwa aplikasi PUNDIT menghasilkan kuat tekan material kolom bervariasi sebesar 27, 29 dan 30 MPa untuk mutu bahan kolom yang direncanakan masing-masing 20, 30, dan 40 MPa. Pada aplikasi Bartracker Covermeter diperoleh rasio diameter tulangan dan tebal selimut terhadap nilai aktualnya sebesar 0,970 dan 1,010 dengan tingkat kesalahan deteksi sebesar 5,67% dan -1,06%. Rasio kapasitas tahanan penampang kolom Po sebesar 0,908 terhadap kapasitas Po aktual.Kata kunci : kolom, cepat rambat gelombang, tulangan, selimut, NDT
ASESMEN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENDEKATAN HASIL PENGUJIAN NDT DI LABORATORIUM Ahmad Gazi P; Akmaluddin Akmaluddin; Ni Nyoman Kencanawati
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.455 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v1i2.56

Abstract

Salah satu metode untuk pengujian beton adalah pengujian dengan cara yang tidak merusak spesimen (Non-Destructif Test) yang selanjutnya dikenal dengan metode NDT. Pengujian beton dengan metode DNT terus mengalami perkembangan dan dikembangkan oleh para peneliti dewasa ini. Penelitian ini mengenai asesmen struktur balok beton bertulang dengan menggunakan pendekatan hasil pengujian NDT di laboratorium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun model  hubungan antara cepat rambat gelombang (v) terhadap kekuatan sisa (KS), korelasi antara cepat rambat gelombang (v) dengan kuat tekan (f’c) beton, hubungan antara modulus elastis statis (Ec) dengan modulus elastis dinamis (Ed), dan membangun model korelasi antara cepat rambat gelombang dan nilai pantul terhadap kuat tekan beton. Hubungan/korelasi yang terbangun tersebut kemudian diaplikasikan untuk melakukan asesmen terhadap elemen struktur balok beton bertulang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai v berbanding lurus dengan KS, dan berdasarkan KS dan v terbangun lima kategori kualitas beton yaitu (1) Sangat Baik; (2) Baik; (3) Cukup; (4) Jelek; dan (5) Sangat Jelek. Semakin besar nilai v maka kekuatan tekan beton semakin besar (v berbanding lurus dengan f’c). Nilai Ed berbanding lurus dengan f’cprediktif. Semakin besar Ed semakin besar pula nilai Ec. Semakin besar nilai R semakin besar pula nilai f’cprediktif (R berbanding lurus dengan f’c). Dari hasil pengujian balok beton bertulang dan analisis dengan model persamaan yang terbangun diperoleh bahwa balok beton bertulang pada 40% beban maksimal rata-rata mempunyai KS 60-80%. MU-prediktif balok beton bertulang < MU aktual dengan rasio rata-rata 0,983 jika menggunakan Pundit, rasio rata-rata 0,808 jika menggunakan Hammer, dan rasio rata-rata 0,875 jika menggunakan Kombinasi Pundit dan Hammer. Arinya model yang terbangun dapat digunakan. Hasil pengujian defleksi menunjukkan δteoritis < δaktual < δijin. Artinya balok beton bertulang aman. δteori rata-rata underestimate terhadap δaktual dengan tingkat akurasi ± 20%. Dengan demikian model yang terbangun bisa digunakan (acceptable) untuk asesmen balok beton dilapanganKata kunci : Pengujian NDT, cepat rambat gelombang (v), nilai pantul (R), dan kekuatan sisa (KS).
Analisis Karakteristik Marshall pada Beton Aspal Lapis Pengikat (Asphalt Concrete-Binder Course) menggunakan Aspal Modifikasi Serbuk Serat Pelepah Batang Pisang Desi Widianty; Ratna Yuniarti; Akmaluddin Akmaluddin; Agung Prabowo; Shofia Rawiana
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.268 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v6i1.119

Abstract

Asphalt modification by adding fiber powder of banana stem can be implemented to improve the performance of pure asphalt. Asphalt concrete binder course AC-BC is a flexible pavement layer that functions to distribute the load towards the foundation layer. So it really needs strength, durability and stability of the materials. For that, it is necessary to use asphalt modification with fiber powder of banana stem which is used as a binding material in AC-BC asphalt concrete mixture. The proper percentage of modified asphalt level will determine the optimum quality of an asphalt mixture. Asphalt concrete specimens were made in 3 (three) samples for each variation of asphalt level by 5%; 5.5%; 6%; 6.5%; and 7%. The asphalt optimum level in the mixture is carried out through volumetric investigation in the form of VMA, VIM, and VFB values and mechanical assessment in the form of stability, flow and Marshall Quetient. The results of data analysis found that the value of VIM, stability and MQ tend to decrease with increasing levels of modified asphalt. On the other hand the value of VMA, VFB and flow tend to rise with increasing levels of modified asphalt. However, from the five variations of asphalt levels obtained asphalt levels of 5% and 5.5% which meet all the specifications of AC-BC asphalt concrete specification. To determine the asphalt optimum level, the average of qualified asphalt level is taken. So that the asphalt concrete AC-BC will produce a better structural performance at 5.25% asphalt level with banana stem fiber powder on asphalt by 0.1%.
Effect of Tensile Reinforcement Ratio on the Effective Moment of Inertia of Reinforced Lightweight Concrete Beams for Short Term Deflection Calculation Akmaluddin Akmaluddin
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 43 No. 3 (2011)
Publisher : Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/itbj.eng.sci.2011.43.3.4

Abstract

This paper presents an improvement model of the effective moment of inertia  to  predict  the  short  term  deflection  of  reinforced  lightweight  concrete beam.  The  models  were  developed  using  9  beams  of  reinforced  pumicelightweight concrete tested under two symmetrical-point loads. The presence of steel  reinforcement  in  the  beam  was  taken  into  consideration  in  the  developed model.  The  models  were  verified  by  test  carried  out  on  other  9  beams.  Those beams subjected to various-point loads and compressive strength. The results of investigation revealed that crack moment of inertia increased with the increased tensile reinforcement ratio. Thus, the reinforcement ratio significantly affects the value of effective moment of inertia of reinforced lightweight concrete beam. All the  beam  test  results  produced  considerable  deflection  in  comparison  to  that obtained  using  current  Codes  either  ACI  or  SNI.  The  proposed  model demonstrated  a  good  agreement  to  the  experimental  results  and  in  some  cases have similar trend to that of the ACI or SNI prediction.
The Effect of Interpersonal Communication and Work Satisfaction on Teacher Performance at SD Negeri Bandar Baru, Pidie Jaya Aceh Darmawati Darmawati; Zainuddin Zainuddin; Benyamin Situmorang; Nasrun Nasrun; Akmaluddin Akmaluddin
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 3 (2020): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i3.1138

Abstract

The purpose of this study is to determine and review: (1) teacher performance models that are built based on the associative causal relationship between exogenous variables and endogenous variables, (2) the effect of interpersonal communication on job satisfaction, (3) the effect of interpersonal communication on teacher performance, (4) the effect of satisfaction on teacher performance. This research was conducted in elementary schools with 154 respondents from 28 public elementary schools in Pidie Jaya. For questionnaire data collection with five alternative answer choices, while for the performance variable is done by observation using an observation sheet. The sampling technique used is proportional random sampling. The instrument used was preceded by a trial to respondents outside the sample to obtain a valid and relative instrument. Validity test uses product moment correlation, whereas to test its reliability with the Alpha formula from Cronbach. Before testing the hypothesis first, the analysis requirements test is calculated including the data normality test and the regression linearity test. The results showed (1) obtained by the teacher performance model, (2) Interpersonal communication had a direct positive effect on job satisfaction, (3) Interpersonal communication had a direct positive effect on teacher performance, (4)Job satisfaction had a positive direct effect on teacher performance. Based on the acceptance of research hypotheses, a theoretical model or fixed model is found that describes the structure of the causal relationship between Interpersonal Communication variables, organizational culture, job satisfaction, work motivation and teacher performance while to test its reliability with the Alpha formula from Cronbach.
PENGEMBANGAN METODE PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH AGREGAT BATU APUNG SEBAGAI MATERIAL BETON STRUKTURAL: The Development of Quality Improvement of Purnice Waste Aggregate as Structural Concrete Materials Suparjo Suparjo; Akmaluddin Akmaluddin; Zaedar Gazalba; Tety Handayani
Spektrum Sipil Vol 1 No 2 (2014): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton ringan merupakan beton yang memakai agregat kasar ringan dan pasir sebagai pengganti agregat halus dengan ketentuan tidak boleh melampaui berat isi maksimum beton 1850 kg/m3. Agregat kasar ringan dari batu apung mempunyai kekuatan yang rendah, dan sangat berpengaruh terhadap kekuatan beton ringan. Syarat agregat batu apung untuk dapat dipakai sebagai bahan penyusun beton ringan struktural, maka perlu dilakukan rekayasa terhadap agregatnya. Perbaikan kekuatan agregat batu apung dengan merekayasa agregat batu apung tersebut dengan memasukkan/injeksi pasta semen dalam pori-porinya menggunakan metode perendaman disertai dengan pemberian tekanan udara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan pasta semen pada pori agregat batu apung dengan variasi faktor air semen (FAS) yaitu fas 0.50, 0.55,0.60, 0.65, 0.70, 0.75, dan 0.80 ditinjau terhadap ketahanan aus agregat, kuat tekan langsung agregat, dan kuat tekan beton dengan benda uji silinder. Benda uji tekan agregat yaitu ukuran 5cm x 5cm x 5cm dan untuk kuat tekan beton benda uji berupa silinder beton dengan diameter 150 cm dan tinggi 300cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi terjadi dengan konsisten pada fas 0.70 baik untuk ketahan aus agregat, kuat tekan agregat, dan kuat tekan silinder beton. Besar penurunan untuk uji keausan agregat dengan perendaman 15,09% dan 21,10% dengan pemberian tekanan udara terhadap agregat tanpa rekayasa. Kenaikan uji tekan agergat, dan uji tekan silinder beton tertinggi dicapai pada perendaman dengan pemberian tekanan udara berturut-turut adalah 55,7 %; dan 22,80%, dibandingkan dengan sebelum agregat direkayasa.
PERUBAHAN TEKANAN AIR PORI TANAH AKIBAT BEBAN KEJUT KENDARAAN PADA JEMBATAN BANYUMULEK: The Alteration of the Soil’s Pore Water Pressure as the Impact of Shock-Load of Vehicles on Banyumulek Bridge Khaerul Rizal; Didi Supriadi Agustawijaya; Akmaluddin Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 3 No 2 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan Banyumulek merupakan jenis konstruksi jembatan prestressed yang didukung dengan sistem fondasi tiang pancang beton pracetak (Precast Reinforced Concrete Pile). Geologi bawah permukaan pada lokasi penelitian tersusun oleh endapan alluvial berupa lanau hingga pasir. Likuifaksi sangat rentan terjadi pada tanah pasir (non kohesif) dalam keadaan lepas (gradasi seragam). Beban kejut kendaraan dapat meningkatkan tekanan air pori tanah yang mengakibatkan berkurangnya tegangan efektif tanah. Jika tekanan air pori meningkat dan tegangan efektif tanah turun menjadi nol, maka tanah berperilaku sebagai cairan dan tidak mempunyai kekuatan lagi untuk menopang bangunan di atasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan tekanan air pori tanah akibat beban kejut (tegangan dinamik) kendaraan pada jembatan Banyumulek. Analisis perhitungan tekanan air pori tanah menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak PLAXIS dua dimensi. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh nilai perubahan tekanan air pori tanah akibat beban kejut kendaraan sebesar 450 kN/m2 atau sebesar 1.40 dari kondisi setelah dinormalisasi terhadap beban statis. Perubahan tekanan air pori tersebut mengakibatkan deformasi pada lapisan tanah sebesar 0.247 meter. Semakin besar perubahan tekanan air pori tanah, maka deformasi tanah juga semakin meningkat.
APLIKASI BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) PADA SAMBUNGAN BALOK-KOLOM AKIBAT BEBAN VERTIKAL: Application of SCC Concrete (Self Compacting Concrete) on the Joint of Columns Cause of Vertical Loads Hafiz Hamdani; Ni Nyoman Kencanawati; Akmaluddin Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 5 No 1 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SCC (Self Compacting Concrete) adalah beton yang mampu memadat sendiri dengan slump yang cukup tinggi. SCC mempunyai flowability yang tinggi sehingga mampu mengalir, memenuhi bekisting serta memadat dengan sendirinya. Kegagalan struktur yang pada umumnya terjadi pada sambungan balok-kolom terjadi akibat lemahnya kempuan menahan geser dan rendahnya daktilitas. Kesulitan campuran beton masuk ke bagian sambungan dengan sempurna mengisi jarak pembesian yang sempit, menjadi ide pokok pengaplikasian beton SCC pada sambungan balok-kolom dengan memanfaatkan flowability yang tinggi. Benda uji yang digunakan adalah beton silinder dengan dimensi diameter 15 cm; tinggi 30 cm dan beton sambungan balok-kolom berpenampang persegi dengan dimensi 20x20x125 cm untuk kolom; 20x25x100 cm untuk balok. Selain itu untuk tulangan tarik pada balok divariasikan menjadi 3 variasi penulangan, yaitu 2D13, 2D16 dan 4D16. Dengan nilai FAS 0,44 untuk beton SCC dan normal, dilakukan peninjauan terhadap kuat tekan; keseragaman beton; dan perilaku beton terhadap gaya vertikal pada sambungan balok-kolom. Pengujian yang digunakan adalah CTM (Compression Test Machine) pada beton silinder, uji hammer beton silinder dan beton sambungan balok-kolom yang dibagi menjadi beberapa segmen pengujian, serta uji struktur dengan alat bantu set frame yang dilengkapi dengan load cell untuk pemberian beban serta LVDT untuk merekam displacement yang terjadi pada balok saat diberikan beban maksimum. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan rasio kuat tekan beton normal pada nilai FAS yang sama lebih besar 21% dibandingkan dengan rasio kuat tekan beton SCC. Nilai pantul yang dihasilkan pada benda uji sambungan balok-kolom relatif sama di setiap segmen. Beton normal memiliki displacement yang lebih kecil dari beton SCC yang dapat dilihat dari nilai displacement beton normal yang lebih kecil dibandingkan dengan beton SCC (BKN 0.6; 47,42 < BKS 0.6; 70,54). Nilai regangan pada besar beban yang sama lebih besar dimiliki oleh beton SCC (BKN 0.6; 0,00139 < BKS 0.6; 0,00268), modulus elastisitas beton SCC lebih kecil dari beton normal (28066,37 Mpa < 29263,30 Mpa), sehingga beton SCC lebih mudah untuk mengalami perpanjangan atau perpendekan. Berdasarkan nilai regangan pada kedua jenis benda uji sambungan balok-kolom yang belum mencapai nilai maksimum regangan beton (0,003) pada saat runtuh, maka jenis keruntuhan yang terjadi adalah over-reinforced. Rasio beban retak pertama hasil experimental (Pcr) terhadap beban retak teoritis berturut-turut untuk benda uji BKN 0.6 dan BKS 0.6 adalah 1,291 dan 0,948. Rasio momen ultimit experimental terhadap momen ultimit hasil perhitungan berdasarkan teori berturut-turut untuk benda uji BKN 0.6 dan BKS 0.6 adalah 1,73 dan 1,52.
PERBANDINGAN KELAYAKAN JALAN BETON DAN JALAN ASPAL DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) - STUDI KASUS JALAN MALWATAR-LABUAN BAJO, FLORES NTT: Feasibility Comparison of Concrete Road and Asphalt Road Using Analytical Hierarchy Process (AHP) Method - A Case Study of Malwatar-Labuan Bajo Road, Flores NTT Ahmad Burhamnudin; Ahmad Munawar; Akmaluddin Akmaluddin
Spektrum Sipil Vol 3 No 2 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aplikasi metode AHP (Analytical Hierarchy Process) telah banyak digunakan oleh para pengambil keputusan karena respondennya cukup diwakili oleh para ahli pada bidang yang dikaji sehingga cukup efisien. Metode AHP tersebut digunakan dalam studi ini untuk membandingkan dua pilihan apakah jalan aspal lebih baik dari jalan beton pada kasus Jalan Malwatar-Labuhan Bajo, Flores, NTT. Lima belas orang responden yag berasal dari berbagai stakeholder ditentukan untuk mengisi kuisioner yang dirancang dengan lima kriteria yaitu (1) umur rencana; (2) biaya operasional kendaraan (BOK); (3) biaya pembangunan; (4) biaya perawatan; dan (5) kenyamanan berkendara. Sumber responden yang dianggap mewakili adalah Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan, Penyedia Jasa dan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional. Berdasarkan analisis hasil wawancara diperoleh bahwa faktor utama yang mempengaruhi pemilihan tipe jalan untuk diterapkan pada jalan Malwatar-Labuhan Bajo adalah faktor biaya perawatan dan umur rencana masing-masing 39.72 % dan 29.76 %. Berdasarkan pilihan Jalan Beton, faktor biaya perawatan dan umur rencana juga signifikan mempengaruhi masing-masing dengan bobot 39.72% dan 23.15%. Pilihan Jalan Aspal dipengaruhi signifikan oleh faktor biaya pembangunan (8.65%), kenyamanan berkendara (8.4%) dan umur rencana (6.61%). Untuk jalan Malwatar-Labuhan Bajo ini, Jalan Beton menjadi pilihan karena lebih baik dibanding Jalan Aspal dengan perbandingan 72.74% dan 27.26%.
Penyuluhan Lingkungan Bersih Dengan Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Di Desa Sisik Kabupaten Lombok Tengah Agustono Setiawan; Lalu Wirahman W.; Akmaluddin Akmaluddin; Mudji Wahyudi; Zaedar Gazalba
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.008 KB)

Abstract

Pembangunan yang cukup pesat di Desa Sisik Kab. Lombok Tengah memberikan berbagai dampak bagi masyarakat, dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak negatif adalah meningkatkan timbulan sampah. Meningkatnya timbulan sampah yang tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah yang baik menyebabkan sampah berserakan, sehingga menimbulkan berbagai dampak lingkungan. Sampah tersebut menjadi sumber berbagai penyakit, menyebabkan bau tidak enak, menyebabkan pemandangan kurang bagus, dan menyebabkan banjir. Masyarakat desa saat ini mempunyai kesulitan tempat untuk membuang sampah, oleh karena itu perlu upaya mengurangi jumlah sampah. Program pengelolaan sampah “3R” (reduce-reuse-recycle) merupakan program yang cocok untuk dikembangkan di desa ini. Program mendaur ulang sampah (recycle) menjadi barang yang lebih berguna sangat cocok, apalagi hasil daur ulang sampah bisa di jual dan menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah “3R”, sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Metode yang dilakukan adalah ceramah/diskusi di lokasi kegiatan dengan alat peraga serta praktek pengelolaan sampah.. Secara umum, kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan harapan, karena didukung oleh beberapa faktor, antara lain: keseriusan aparat desa untuk mendorong warganya mengikuti kegiatan penyuluhan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi yang diberikan bagi kehidupan mereka, ketertarikan masyarakat tentang kegiatan pengelolaan sampah sangat luar biasa. Dari ceramah dan diskusi serta praktek yang dilakukan selama penyuluhan, ditarik kesimpulan bahwa masyarakat di desa ini belum mengetahui pengertian pengelolaan sampah “3R”, karena belum pernah ada sosialisasi tentang hal tersebut. Oleh karena itu, masyarakat menyambut antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan dan akan berusaha menerapkannya demi kepentingan mereka sendiri.