Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Ketidaksuksesan Kualitas Produk Pada Bagian Pencetakan Akibat Kesalahan Manusia Melalui Pendekatan Human Reliability Assesment (HRA) Aidil SZS, Joumil
JURNAL TEKMAPRO Vol 1, No 1 (2006): JURNAL TEKMAPRO
Publisher : JURNAL TEKMAPRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.047 KB)

Abstract

ABSTRAK Kualitas produk di dalam suatu perindustrian merupakan hal penting, maka dari itu ketidaksesuaian kualitas produk tidak boleh diabaikan begitu saja dan diperlukan beberapa strategi untuk perbaikannya. Peningkatan kualitas tidak bias diperoleh dalam sekejap, melainkan melalui tahap yang berkelanjutan, khususnya dari segi manusia yang juga cukup signifikan. Kesalahan manusia (Human Error) adalah salah satu hal penting yang juga mempengaruhi kualitas suatu produk. PT. Madju Warna Steel Surabaya khususnya pada Departemen Pencetakan yang memproduksi jaw plate, dalam menerapkan kebijakan mutu dan kualitas dianggap masih urang. Pada produk yang dihasilkan masih terdapat ketidaksesuaian kualitas produk yang salah satu sebab utamanya  adalah kesalahn manusianya (operator) dalam pengerjaan pencetakan. Untuk menetapkan masalah yang dihadapi, diterapkan konsep Human reliability assessment (HAS), metode tentang pengukuran keandalan dan kinerja manusia atau operator dalam menangani pekerjaan yang dilakukannya. Untuk  mengidentifikasi penyebab terjadinya kesalahan pada manusia (operator) dilakukan penyebaran kuisioner kepada operator pencetakan yang kemudian diukur berdasarkan persepsi dan harapan operator dan diolah menggunakan Planning Matrix. Sehingga diperoleh beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kinerja operator. Hasil dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesalahan manusia (operator) yang mempengaruhi ketidaksesuaian kualitas produk. Kesalahan operatr tersebut antara lain adalah tidak memperhatikan penyemprotan gas CO2, tidak memperhatikan penyetingan komponen pasir, mengabaikan pengamatan penuangan cairan coran, tidak memperhatikan penyetingan cetakan dan temperatur penuanga. Selain itu dapat diketahui kesepuluh faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kesalahan manusia antara lain kondisi suhu udara, jam istirahat, kepatuhan terhadap peringatan dan larangan, kondisi bangunan dan tata letak fasilitas, kondisi suara, kebersihan, kenyamanan dalam bekerja, pengetahuan/pelatihan yang didapat untuk bekerja, ketepatan perencanaan produksi (jumlah dan waktu), ketersediaan peralatan kerja.   Kata Kunci : Human Reliability Assesment (HRA), human error, planning matrix.
ANALISA TINGKAT EFISIENSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS INSTALASI RAWAT INAP (IRNA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI RSUD DI WILAYAH KARISIDENAN MADIUN) Aidil SZS, Joumil
JURNAL TEKMAPRO Vol 2, No 2 (2007): JURNAL TEKMAPRO
Publisher : JURNAL TEKMAPRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.749 KB)

Abstract

Abstrak Peningkatan efisiensi Instalasi Rawat Inap (IRNA) menjadi hal penting mengingat fungsi Instalasi Rawat Inap (IRNA) yang cukup vital berkaitan dengan keselamatan jiwa. Oleh karena itu pihak dinas kesehatan dan rumah sakit perlu mengetahui tingkat efisiensi dari Instalasi Rawat Inap (IRNA). Penelitian ini berusaha menganalisa tingkat efisiensi dari 6 Instalasi Rawat Inap (IRNA) dari 6 Rumah Sakit sehingga nantinya akan didapatkan informasi IRNA mana yang relatif efisien dan IRNA mana yang relatif tidak efisien. Pada penelitian ini digunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), dimana DEA ini merupakan model pemrograman linier yang berbasis pada pengukuran efisiensi relatif  suatu unit dengan mengunakan multi input dan multi output, dimana input dan output tersebut memang mempengaruhi efisien dari unit tersebut. Pengukuran efisiensi relatif menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), yaitu suatu metode yang membandingkan efisiensi organisasi yang sejenis dimana efisiensi 100% tidak ditentukan oleh organisasi yang bersangkutan tetapi merujuk kepada organisasi-organisasi yang menghasilkan kinerja yang baik Hasil pengolahan DEA di dapatkan 5 (lima) IRNA RSUD di Wilayah Madiun yang efisien yaitu IRNA : RSUD Madiun, RSUD Magetan, RSUD Ngawi, RSUD Ponorogo dan RSUD Pacitan. Sedangkan IRNA RSUD Caruban adalah IRNA yang inefisien dengan nilai efisiensi relatifnya sebesar 0,9530769. Dalam arahan rujukan perbaikan produktivitas, IRNA RSUD Caruban mengacu pada IRNA RSUD Pacitan dan agar IRNA RSUD Caruban dapat meningkatkan efisiensi relatif sebesar 100 %, maka IRNA RSUD Caruban perlu meningkatkan Jumlah Pasien Penyakit Umum sebesar 2,30 % (24 pasien), Jumlah Pasien Penyakit Kulit dan Kelamin sebesar 37,50 % (3 pasien), Jumlah Pasien Keadaan Darurat sebesar 15,07 % (52 pasien), Jumlah Pasien Penyakit THT sebasar 3,57 % (1 pasien), Jumlah Pasien Penyakit Mata sebasar 21,43 % (3 pasien),  Jumlah Pelayanan Sosial sebasar 50 % (1 kali), mengurangi Jumlah Dokter sebesar     6,67 % (1 dokter), Jumlah Perawat sebesar 2,56 % (1 perawat), Jumlah Paramedis sebesar 4,00 % (1 paramedis), Jumlah Staff Lain  sebesar 5,56 % (1 staf), Jumlah Tempat Tidur sebesar 6,36 % (6 unit), Sedangkan untuk Jumlah Pasien Penyakit Kandungan dan Kebidanan dan Jumlah Pasien Penyakit Jantung tidak dilakukan perbaikan sehingga tidak ada peningkatan berarti.   Kata Kunci : Data Envelopment Analysis (DEA), multi input dan multi output, efisiensi relatif IRNA RSUD.
MENGURANGI KECACATAN GUNA MENINGKATKAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN JUST IN TIME DI PT.KIA GENTENG & Sujito S3), Joumill SZS.1), Surachman 2),
JURNAL TEKMAPRO Vol 9, No 2 (2014): JURNAL TEKMAPRO
Publisher : JURNAL TEKMAPRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.287 KB)

Abstract

ABSTRAK PT.KIA Genteng Wringin Anom Gresik perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan genteng. Permasalahan yang timbul terutama terjadi pada kecacatan yang ditimbulkan pada produksi pembuatan genteng berupa adanya genteng yang gupil, genteng yang retak, dan sebagainya disebabkan karena adanya kecacatan dan terjadi pada genteng Kia berdampak akan penurunan kualitas dari produksi genteng. Berdasarkan data yang didapat dari surve lapangan diperusahaan genteng terdapat banyaknya kecacatan yang timbul dari genteng tersebut disebabkan oleh kurang profesional dan kurang ketelitian dari pegawai pabrik terutama dalam melakukan aktifitas didalam proses produksi serta kurangnya setting mesin atau alat yang akan digunakan dalam proses produksi genteng begitu juga matrial yang tidak sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan oleh perusahaan untuk proses produksi. Serta perlunya waktu yang tepat sesuai permintaan konsumen atau order konsumen sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Maka Just In Time sangat berpengaruh dalam memproduksi genteng dengan waktu yang sudah ditentukan sesuai dengan jadwal pemesanan dan tidak mengurangi kualitas produk genteng Kia .Kata Kunci : Master Production Scheduling, Rough Cut Capacity Planing, Bill of Material Requirement Planing.
Analisis Penjadwalan Produksi Batu Tahan Api dengan Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith (CDS), Nawaz Enscore Ham (NEH), dan Palmer Untuk Mengurangi Makespan di PT. X Shita Dwi Annisya; Joumil Aidil Saifudin
JUMINTEN Vol 1 No 3 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.032 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i3.119

Abstract

PT. X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada industri pembuatan batu tahan api. Dalam operasionalnya peusahaan harus melakukan penjadwalan produksi yang baik. Perusahaan memiliki kapasitas mesin produksi di perusahaan yang masih mencukupi tetapi hasil produksi belum dapat memenuhi permintaan konsumen tepat waktu sehingga terjadi keterlambatan. Hal ini dikarenakan total waktu penyelesaian (makespan) yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan suatu metode penjadwalan yang ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode penjadwalan produksi batu tahan api yang efisien sehingga dapat mengurangi total waktu pengerjaan (makespan) dalam pemenuhan permintaan batu tahan api. Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai usulan yaitu Campbell Dudek Smith, Nawaz Enscore Ham (NEH), dan Palmer untuk penentuan urutan job yang dikerjakan. Hasil dari penelitian ini yaitu dengan metode Campbell Dudek Smith (CDS) dengan makespan sebesar 1449805 detik dipilih karena mempunyai makespan yang lebih kecil dari metode perusahaan. Sehingga terjadi penghematan makespan sebesar 140290 detik (8,82%) dari kondisi semula.
Analisis Faktor Lingkungan Kerja Fisik dan Penentuan Waktu Istirahat Kerja di PT. XYZ Azhar Muhammad Nurdin; Rusindiyanto Rusindiyanto; Joumil Aidil Saifudin
JUMINTEN Vol 1 No 6 (2020): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.949 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v1i6.179

Abstract

Lingkungan kerja fisik dan kelelahan kerja merupakan aspek yang mempengaruhi performa tubuh dalam produktivitas kerja. Kedua aspek tersebut harus memiliki kondisi yang ergonomis dan sesuai dengan standar atau nilai ambang batas. Lingkungan kerja fisik meliputi pencahayaan, kelembaban, kebisingan, dan temperatur. Presentase cardiovascular load (CVL) diukur untuk mengetahui tingkat kelelahan pada pekerja. Kelelahan pada pekerja akan diperbaiki dengan penentuan waktu istirahat kerja. Kondisi lingkungan kerja fisik yang ergonomis pada area By Product Packing akan didapatkan apabila pencahayaan di area tersebut disesuaikan dengan standar minimal yang telah ditetapkan dan penambahan alat bantu seperti kipas angin dan exhaust udara diperbanyak agar sirkulasi udara di lokasi pekerja dapat berjalan dengan baik. Lalu, waktu istirahat kerja sebaiknya diterapkan pada pekerja By Product Packing sesuai dengan konsumsi energi rata-rata pekerja. Sehingga, perhitungan waktu istirahat kerja (Rest Period) dengan waktu kerja 8 jam/hari istirahat kerja dilakukan setiap 1 (satu) jam selesai melaksanakan pekerjaan dengan waktu istirahat kerja selama 20,7 menit setiap istirahat.
Analisis Performance Mesin Hammer Mill Menggunakan Metode Reliability Availability Maintainability (RAM) di PT. XYZ Raditya Chavvah Hesa Putra; Joumil Aidil
JUMINTEN Vol 2 No 4 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.813 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i4.240

Abstract

XYZ adalah salah satu perusahaan unggas terintegrasi terbesar di negara ini dan merupakan perusahaan nasional yang memproduksi pakan ternak. Perusahaan ini membagi proses produksinya menjadi empat bagian yaitu intake section, batching section, pellet section dan packing section. Diantara ke empat bagian tersebut, batching section adalah yang memiliki resiko downtime mesin terbesar. Setiap mesin di batching section memiliki jumlah yang bervariasi kecuali mesin mixer dan hammer mill yang hanya berjumlah 1. Mesin hammer mill memiliki jumlah downtime yang sangat besar jika dibandingkan dengan mesin yang lain. Hammer mill adalah mesin yang digunakan untuk menggiling berbagai padatan. Mesin ini merupakan salah satu key equipment yaitu kelangsungan proses produksi sangat bergantung pada kelancaran mesin tersebut. Mesin hammer mill dalam kegiatannya tidak dapat bekerja secara optimal atau belum memiliki performansi yang baik dikarenakan tidak adanya jadwal pemeliharaan yang tepat yang dilakukan perusahaan. Metode yang digunakan adalah Reliability Availability Maintainability (RAM) yang bertujuan mengetahui nilai keandalan, ketersediaan dan kemampuan perawatan mesin hammer mill yang memenuhi standar sehingga dapat menghasilkan jadwal pemeliharaan yang tepat. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai reliability system sebesar 81,37% pada R(t) = 336 jam, nilai maintaibility system sebesar 82% dengan waktu perbaikan M(t) = 11 jam, nilai inherent availability sebesar 99,23% dan nilai operational availability sebesar 98,75%.
Analisa Penilaian Kinerja dalam Pemilihan Karyawan Terbaik Departemen Pemeliharaan di PT. XYZ dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Aldha Asmaradanta; Joumil Aidil Saifuddin
JUMINTEN Vol 2 No 5 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.607 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v2i5.284

Abstract

PT. XYZ merupakan suatu perusahaan yang berjalan dalam bidang bisnis pelayanan jasa penyediaan tenaga listrik. PT. XYZ mempunyai unit bisnis lain yaitu Unit Bisnis Jasa Operation & Maintenance (UBJOM) yang melayani jasa operasi dan pemeliharaan unit pembangkit tenaga listrik dengan salah satunya PT. XYZ. PT. XYZ mendapatkan kepercayaan dari PT. PLN ditugaskan untuk menangani kinerja aset Operation & Maintenance pembangkit listrik Program Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) dengan kapasitas 2 x 350 Mega Watt (MW). PT. XYZ memiliki 5 Departemen antara lain Departemen Operasi, Departemen Pemeliharaan, Departemen Teknik, Departemen Logistik dan terakhir Departemen Keuangan dan Administrasi. Supaya kualitas para karyawanxterjaga dan meningkat, perusahaan perlu melakukan suatu penilaian kinerja pegawai berupa pemilihan karyawan terbaik dimana kinerja karyawan dapat diapresiasi oleh perusahaan demi mencapai kemajuan bersama. Dengan menggunakan metode_Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai usulan dalam penilaian kinerja objektif maka didapatkan ranking kriteria untuk penilaian staff dari yang tertinggi ke terendah antara lain Kedisiplinan dengan bobot nilai sebesar 0,424, kemudian dilanjutkan dengan Kepribadian dengan bobot nilai 0,290, Hasil Kerja dengan bobot nilai 0,175, dan Hubungan Kerja dengan bobot nilai 0,111
SISTEM MODEL FATIQUE PENYEBAB KECACATAN PADA PROSES PRODUK GENTENG KERAMIK Joumil Aidil Saifuddin
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 1 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i1.141

Abstract

Pekerjaan yang memiliki beban berat serta perancangan tata letak fasilitas yang tidak ergonomis akan mengakibatkan pengerahan tenaga kerja yang berlebihan dan postur tubuh yang salah. Selain mengakibatkan kelelahan dini pada pekerja, dapat juga menimbulkan penyakit serta kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat bahkan kematian. Pekerjaan dengan beban berat dan masalah tersebut lazim dialami para pekerja yang melakukan gerakan yang sama dan berulang secara terus-menerus. Pada penelitian ini analisis postur kerja akan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) yakni suatu metode penilaian postur untuk menginvestigasi gangguan pada anggota badan bagian atas. Metode ini digunakan untuk mendeteksi posisi kerja berisiko dan melakukan perbaikan sesegera mungkin untuk meningkatkan performa kerja manusia dan juga meningkatkan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kepuasan kerja. Dari Hasil skoring menggunakan Metode RULA, operator forming mendapat skor kategori 4, operator glazing mendapat skor kategori 3 dan operator sorting packaging mendapat skor kategori 3 dimana ketiganya memiliki level resiko kecil dan perlu tindakan dalam beberapa waktu kedepan. Terdapat perbedaan hasil skoring Metode RULA antara perhitungan manual dan software MIRTH RULA pada bagian sorting packaging dimana total grand score pada perhitungan manual lebih rendah yaitu 3, sedangkan pada software MIRTH RULA menunjukkan hasil lebih tinggi yaitu 4. Karena operator bekerja selama 8 jam perhari, setidaknya diperlukan waktu peregangan otot selama 1 menit setiap 1 jam bekerja. Manajemen perusahaan melakukan rotasi setiap 3 bulan sekali pada operator bagian Forming, Glazing dan Sorting Packaging agar operator tidak merasa jenuh.
PENERAPAN FIRE SAFETY MANAGEMENT (FSM) PADA SPBU PT. SIER Muhammad Khoirul Hudha; Joumil Aidil Saifudin; Tranggono Tranggono
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 17 No 1 (2022): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v17i1.239

Abstract

PT SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) salah satu badan usaha milik negara yang bertanggungjawab mengelola dan mengembangkan kawasan industri. Perusahaan ini terletak di kawasan industri Surabaya, Jawa Timur.Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) merupakan salah satu infrastruktur yang memiliki pernanan penting dalam mendukung kelancaran dan kesinambungan proses kerja keseluruhan di PT. SIER. Dari peristiwa terdahulu pernah terjadi kebakaran di SPBU SIER yang mengakibatkan kerugian secara materiil maupun non materiil. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk memelihara dan menjaga keselamatan dan kesehatan kerja melalui penerapan Fire Safety Management (FSM). Penerapaan FSM dirasa sangat penting untuk diterapkan terutama pada bangunan yang memiliki risiko kebakaran yang tinggi seperti SPBU. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Fire Safety Management dipengaruhi oleh fundamental safe work practice (FSWP), Behavior Based Safety (BBS). Hazard Identification, Stop Work Authority (SWA), Self Stop Work Authoritu (SSWA) sebersar 46,7% dan 53,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya
ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN PADA STASIUN KETEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. XYZ Vivi Indah Lestari; Joumil Aidil Saifudin
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 16 No 2 (2021): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v16i2.240

Abstract

Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran efektivitas mesin atau peralatan dalam proses produksinya. PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dengan hasil utama berupa Gula Kristal Putih (GKP) serta hasil sampingan berupa tetes tebu, blotong, dan ampas tebu. Dalam proses produksi banyak melibatkan stasiun produksi. Salah satunya stasiun ketel yang memiliki jam henti relative tinggi dibandingkan 7 stasiun produksi lainya sehingga pabrik berhenti giling dan mengakibatkan tidak tercapainya target produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas mesin pada stasiun ketel dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang didasarkan pada faktor availability, performance efficiency, dan quality rate. Serta menemukan faktor penyebab yang berpengaruh dominan pada rendahnya nilai OEE. Berdasarkan perhitungan, nilai OEE setiap mesin pada stasiun ketel selama masa giling tahun 2020 yaitu antara 78,21-85,58%. Dimana dari nilai tersebut terdapat 4 mesin yang belum mencapai nilai standar ideal karena berada dibawah OEE world class 85% dan masuk dalam kategor normal,, artinya produksi dianggap wajar tetapi masih menunjukkan ada ruang yang besar bagi perusahaan untuk melakukan perkembangan. Faktor yang paling mempengaruhi nilai OEE adalah faktor idling and minor stoppages losses dengan nilai antara 36,42-55,30% dan reduced speed losses dengan nilai antara 23,86-40,00%.
Co-Authors A.N. Afandi Abdullah Iskandar Syah Abdullah Iskandar Syah Abyan Thariq Fadhilah Ahmad Bayu Laksono Al Afrin Uwais, Tito Aldha Asmaradanta Alfan Afiyudin Andini Fajarwati Andita Rizki Ramadani Angelia Hayuning Ariffa Aripriharta - Aryudho Widyatno Aya Sofia Mufti Ayyub Ihza Gutawa Azhar Ahmad Smaragdina Azhar Muhammad Nurdin Azhar Muhammad Nurdin Bima Adhi Prasetya Wahyudi Denny Yatmadi Dira Ernawati Dita Rochmawati Divya Aisha Diyah Ayu Wulandari Dwi Sukma Donoriyanto Dyah Lestari DYAH NURWIDYANINGRUM Erlina Fitri Aji Evie Dwi Jayanti Falah, Moh. Zainul Farah Wardatul Afifah Firman Syarif, Rangga Fitriyyatul Muslihah Fitrotul Bahri Affandi Fuad Indra Kusuma Ghaly Atha Maulana Hakkun Elmunsyah Hari, Nirwana Haidar Harits Ar Rosyid Imam Ghozali Irfan Fikri Akmalia Irgi Aditya Irham Fadlika Irma Rizky Aprillia Isna Nugraha Ivan Jeremias Tjioewinata Ivan Jeremias Tjioewinata Ivanda, Shabrina Tsalsabela Januari Adi Prasetya Jonathan Saputra Krisnayana Pranata Langlang Gumilar M. Cahyo Bagaskoro Mahfud Jiono Marcelani, Rigel Saesaria Marijatul Maghfiroh Maulida Dewi Amanda Mega Cattleya Prameswari Michael Aria Irawan Moh. Amri Pradaka Moh. Zainul Falah Mohammad Shodiq Wahyu Riamto Mokh Sholihul Hadi Muhammad Abd. Hadi Bin Bunyamin Muhammad Aqshal Muhammad Cahyo Bagaskoro Muhammad Khoirul Hudha Muhammad Sandi Kurniawan Muhammad Tahfidlul Azmi Muis Muhtadi Muladi Naizatul Zainul Rofiqi Nanang Winarno Nanda Firlana Nike Illiyine Pangestuti Nur Hidayat, Wahyu Parno Pradaka, Moh. Amri Prastyo Utomo Puji Hariati Winingsih Raditya Chavvah Hesa Putra Raditya Chavvah Hesa Putra Raffi Taufik Gushardana Ridho Riski Hadi Rindi Santika Agustin Rusindiyanto Ryan Setyo Putro Robawa Safiur Rohmah Sakti Gunawan Irianto, Wahyu Selviana Rohmatus Dania Shita Dwi Annisya Shita Dwi Annisya Siti Sendari Sucipto Syaad Patmanthara Syaifuddin Zuhri Tran Huy Duy Tranggono Tranggono Tri Wulan Sari Usman, Nurlatifah Utomo Pujianto Vivi Indah Lestari Wahyu Tri Handoko Wiranty Tiara Wijaya Siagian Yekti Condro Winursito Yekti Condro Winursito Yekti Condro Winursito Yuni Rahmawati Zainul Falah, Moh Zidan, Rahmat