Articles
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru
Alfianur Alfianur;
Toni Zayendra;
Tria Monja Mandira;
Ritta Farma;
Nurwulan Adi Ismaya
Edu Masda Journal Vol 5, No 1 (2021): Edu Masda Journal Volume 5 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52118/edumasda.v5i1.116
Diarrhea may be fatal in part if it is not treated seriously, it because half of infant body composed mostly of water and is very sensitive to dehydration. The study aimed to determine all factors correlated to diarrhea incidence in toddlers. This is quantitative study and used correlation, this crossectional approach study design. Sample was 72 parents of children under five years. This study used accidental technique. This research was done in June until May 2016 in Puskesmas Rejosari Pekanbaru. A measuring instrument that used questionnaire. The analysis used univariat and bivariate. The data was analyzed used Chi-Square. The findings revealed a connection between a mother’s knowledge of diarrhea in toddlers (p=0,001), a mother’s habit of washing her hands with diarrhea in toddlers (p=0,002), and garbage disposal with diarrhea in toddlers (p=0,002). This research recommends for the next research to develop more the result of the research using different variable like the role of the health worker to diarrhea incident in toddler.
HUBUNGAN POLA ASUH DAN MOTIVASI ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SCHOOL REFUSAL PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI TK NEGERI PEMBINA BANGKINANG: HUBUNGAN POLA ASUH DAN MOTIVASI ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SCHOOL REFUSAL PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI TK NEGERI PEMBINA BANGKINANG
Elfiza Fitriami;
Alfianur Alfianur
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 9 No 2 (2020): Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (223.54 KB)
|
DOI: 10.35328/keperawatan.v9i2.1037
ABSTRAK School refusal adalah masalah emosional yang dimanifestasikan ketidakinginan anak untuk menghadiri sekolah dengan menunjukkan simptom fisik, yang disebabkan karena kecemasan berpisah dari orang terdekat, karena pengalaman negatif di sekolah atau karena punya masalah dalam keluarga. Penyebab school refusal cukup bervariasi, diantaranya adalah kecemasan berpisah dari orang yang paling dekat dengannya. Pola asuh dan motivasi orang tua juga dapat menyebabkan terjadinya perilaku school refusal pada anak. Di TK Negeri Pembina Bangkinang, terdapat beberapa murid yang sering tidak memasuki sekolah setiap bulannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pola asuh dan motivasi orang tua dengan kejadian school refusal pada anak taman kanak – kanak di TK Negeri Pembina Bangkinang. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif, desain korelasi dengan pendekatan Cross Sectional dan menggunakan Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner School Refusal Assesment Scale (SRAS). Hasil penelitian didapatkan pola asuh orang tua mayoritas otoritatif sebanyak 48 orang (41.7%), mayoritas motivasi tinggi sebanyak 96 orang (83.5%), penyebab school refusal mayoritas kecemasan berpisah sebanyak 73 orang (83.5%). Dari hasil bivariat ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian school refusal. Dari hasil p value = 0,001 < α 0,05, dan ada hubungan antara motivasi orang tua dengan kejadian school refusal. Dari hasil p value = 0,000 < α 0,05. Kesimpulan : ada hubungan signifikan pola asuh dan motivasi orang tua denga kejadian school refusal pada anak taman– kanak di TK Negeri Pembina Bangkinang.
Kekerasan emosional menyebabkan kenakalan pada remaja
Alfianur Alfianur;
Ezalina Ezalina;
Elfiza Fitriami
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (334.05 KB)
|
DOI: 10.33024/hjk.v14i1.2309
Adolescent emotional distress and misbehaviorBackground: Emotional distress is an act that demeans the child through condemnation of words that continues to neglect the child, isolate the child from the environment and social relationships, blame the child continuously and emotional abuse is usually always followed by other violence. Emotional distress can cause physical and psychological trauma from mild to severe intensity, so that it can lead to misbehavior. Misbehavior is evil or naughty behavior committed by adolescents so that it irritates oneself and others.Purpose: Determining the correlation between adolescent emotional distress and misbehaviorMethod: A quantitative study with a correlation research design and the approach used is cross sectional. The sample in this study were 30 teenagers. The study was conducted at the Technical Implementation Unit of Social Services for Adolescent Development Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru. The measuring instrument used was a questionnaire of emotional distress and misbehavior. The analysis used univariate and bivariate using the Chi-square test.Results:The analysis of the study obtained p value 0.01 <0.05, which means there is a correlation between emotional distress and misbehavior and the risk of adolescents misbehavior as much as 10.8 times.Conclusion: There is a correlation between emotional distress and misbehavior at the Technical Implementation Unit of Social Services for Youth Development Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru.Keywords: Emotional distress; Misbehavior; AdolescentPendahuluan: Kekerasan emosional merupakan tindakan yang merendahkan anak melalui kecaman kata-kata yang berlanjut dengan melalaikan anak, mengisolasi anak dari lingkungan dan hubungan sosialnya, menyalahkan anak terus menerus dan kekerasan emosional biasanya selalu diikuti dengan kekerasan lain. Kekerasan emosional dapat menyebabkan trauma fisik dan psikologis dari intensitas ringan-berat, sehingga dapat menimbulkan munculnya kenakalan remaja. Kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau nakal yang dilakukan oleh remaja sehingga mengganggu diri sendiri dan orang lain.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kekerasan emosional dengan kenakalan remaja.Metode: Penelitian kuantitaf dengan desain penelitian korelasi dan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang remaja. Penelitian dilakukan di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Bina Remaja Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner kekerasan emosional dan kenakalan remaja. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square.Hasil: Didapatkan p value 0,01 < 0,05 yang artinya ada hubungan antara kekerasan emosional dengan kenakalan remaja dan risiko remaja dengan kekerasan emosional melakukan kenakalan remaja sebanyak 10,8 kali .Simpulan: terdapat hubungan antara kekerasan emosional dengan kenakalan remaja di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Bina Remaja Marsudi Putra Tengku Yuk Pekanbaru.
Pengaruh Slow Deep Breathing (SDB) dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi primer
Silvia Nora Anggreini;
Alfianur Alfianur
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/hjk.v15i2.5182
Effects of slow and deep breathing on blood pressure in patients with primary hypertension Background: Hypertension is often finding during routine health checks or comes with other complaints such as headaches or dizziness. If hypertension remains unknown and untreated, it can lead to death from heart failure, myocardial infarction, stroke, and kidney failure. Hypertension can be treated in two ways by pharmacological and non-pharmacological therapy. Pharmacological therapy is carried out by administering antihypertensive drugs. Non-pharmacological therapy that may be an alternative to control blood pressure is slow deep breathing (SDB) or deep and slow breathing.Purpose: To determine the effects of slow and deep breathing on blood pressure in patients with primary hypertensionMethod: A quantitative method with pre and post test designs without control. The sample in this study were all primary hypertension patients who were treated at Pekanbaru Medical Center (PMC) Hospital. The sample in this study was taken using a non-probability sampling technique, namely the total sampling method. The analysis used is univariate and bivariate. The statistical test used to determine the difference in blood pressure before and after SBD using Paired samples T Test.Results: The statistical test, it was found that the average decrease in systolic blood pressure was 8.95 mmHg with p value p = 0.02 < 0.05 and diastolic blood pressure was 7.29 mmHg with p value p = 0.01 < 0.05 indicating that there was a difference in blood pressure before and after SDBConclusion: There is a significant effect of slow and deep breathing on blood pressure in patients with primary hypertensionKeywords: Patients; Hypertension; Blood pressure; Slow deep breathingPendahuluan : Hipertensi sering ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan lain misalnya sakit kepala atau pusing. Apabila hipertensi tetap tidak diketahui dan tidak dirawat dapat mengakibatkan kematian karena payah jantung, infark miokardium stroke dan gagal ginjal. Penaganan hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis dilakukan dengan pemberian obat-obatan antihipertensi. Terapi non-farmakologis yang mungkin menjadi alternatif untuk mengontrol takanan darah yaitu latihan slow deep breathing (SDB) atau penafasan dalam dan lambat.Tujuan : Mengetahui pengaruh latihan SDB terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer.Metode : Penelitian kuantitatif dengan desain pre dan post test without control. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruhan pasien hipertensi primer yang dirawat di RS Pekanbaru Medical Center (PMC). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik non probability sampling yaitu dengan metode total sampling. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariate. Uji statistic yang digunakan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah SDB menggunakan Paired samples T Test.Hasil : Dari uji statistik didapatkan rata-rata penurunan takanan darah sistolik sebesar 8.95 mmHg dengan nilai p value p = 0.02 < 0.05 dan tekanan darah diastolik 7,29 mmHg dengan nilai p-value p = 0.01 < 0.05 menunjukkan terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah SDBSimpulan : Terdapat pengaruh yang signifikan pada tekanan darah setelah dilakukan SDB pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center
Edukasi Pengenalan dan Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak dan Remaja di Panti Asuhan Anak Yatim/ Fakir Miskin Ar-Rahman Pekanbaru
Yeni Devita;
Yureya Nita;
Alfianur Alfianur
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.7140
ABSTRAK Kasus kekerasan seksual pada anak dan remaja saat ini marak terjadi. Kasus kekerasan seksual pada anak merupakan kasus seksual tertinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia tahun 2021 ada 3 kasus kekerasan tertinggi yang terjadi pada anak. Pada tahun 2020 kekerasan seksual pada anak sebanyak 419 kasus, dikuti dengan kekerasan fisik sebanyak 249 kasus dan kekerasan psikis sebanyak 119 kasus. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak dan remaja tentang kekerasan seksual. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Hasil Kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada anak dan remaja Panti Asuhan Anak Yatim / Fakir Miskin Ar-Rahman Pekanbaru setelah pemberian edukasi terkait pengenalan dan pencegahan kekerasan seksual. Dibutuhkan berbagai upaya un tuk mencegah kekerasan seksual ini dari berbagai pihak yang terkait. Kata Kunci: Edukasi, Kekerasan Seksual, Anak, Remaja ABSTRACT Cases of sexual violence against children and adolescents are currently rife. Cases of child sexual violence are the highest sexual cases compared to other age groups. According to the Indonesian Child Protection Commission in 2021 there were 3 highest cases of violence that occurred against children. In2020, sexual violence against children was 419 cases, followed by physical violence in 249 cases and psychic violence in 119 cases. This Community Service aims to increase the knowledge of children and adolescents about sexual violence. This community service activity is carried out by the method of lectures and discussions. There is an increase in knowledge in children and adolescents of the Orphanage for Orphans / Poor People Ar-Rahman Pekanbaru after providing education related to the introduction and prevention of sexual violence. Various efforts are needed to prevent this sexual violence from various parties involved. Keywords: Education, Sexual Violence, Child, Adolescent
FOOT EXERCISE DENGAN KOMBINASI MUSIK DAPAT MENINGKATKAN NILAI ANKLE BRACHIAL INDEKS (ABI) PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI KOTA PADANG
ALFIANUR;
YUREYA NITA;
DESTI PUSWATI;
YENI DEVITA;
DINI MAULINDA
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jn.v6i2.5905
Diabetes mellitus is a chronic disease caused by damage to the pancreas so that it cannot produce insulin or impaired metabolism of the body so that the use of insulin produced by the pancreas cannot be effective.Complications of Diabetes Mellitus (DM) that often occur in the elderly are peripheral arterial disease (PAP). PAP can cause foot ulcers, amputation and even death. One way to detect PAP is the Ankle Brachial Index (ABI). Foot Escercise can improve blood circulation in the feet while music can help reduce pain. The purpose of this study was to determine the effect of foot exercise with a combination of music on increasing ABI in the elderly with type II diabetes. This type of research is quantitative research with the design used is Non Equivalent Control Group. Method that is Non Probability using purposive sampling technique. The results of the statistical test t-test obtained p value 0.01 <0.05. Conclusions Foot exercise with a combination of music is effective in increasing ABI in the elderly with type II diabetes. Suggestions for foot exercise with a combination of music can be applied in nursing services such as Puskesmas as an innovation program, especially in the prolanis program.
Latihan fisik (senam) sebagai terapi komplementer dan modalitas dalam mengatasi kelelahan pada anak kanker
Dini Maulinda;
Deswinda;
Gita Adelia;
alfianur alfianur;
Dendy Kharisna
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 2 (2022): Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lansia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (513.732 KB)
|
DOI: 10.56922/phc.v2i2.206
Pendahuluan: Kasus kanker pada anak menjadi penyebab kematian pada anak. Kanker yang banyak menyerang anak yaitu leukimia, Leukemia adalah penyakit keganasan sel darah yang ditandai dengan sel darah putih abnormal dalam sumsum tulang. Beberapa penderita kanker sangat rentan terhadap fatigue akibat kelelahan fisik dan mental yang disebabkan oleh proses terapi yang panjang akibat kemoterapi yang dilakukan secara terus menerus. Salah satu intervensi untuk penanganan kelelahan kemoterapi seperti latihan aerobik. Dampak latihan tersebut dibuktikan dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan kebugaran fisik pada pasien kanker. Tujuan: Memperkenalkan dan menerapkan latihan aerobic pada anak dengan kanker. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan dimulai dengan identifikasi masalah kelelahan akibat kemoterapi, merumuskan solusi, melakukan sosialisasi dan membuat jadwal terstruktur dengan pengurus YKAKI. Selanjutnya pelaksanaan senam diikuti oleh 15 orang yang terdiri dari ibu pasien kanker, anak pasien kanker, dan pengurus YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia) dengan metode ceramah/penyuluhan tentang Latihan Fisik Sebagai Terapi Komplementer dan Modalitas dalam Mengatasi Kelelahan Pada Anak Kanker. Hasil: Responden menyatakan bahwa dengan melakukan latihan Aerobic membuat tubuh menjadi segar dan mengurangi kelelahan. Simpulan: Responden dapat memahami tentang kebugaran jasmani seperti latihan aerobic.
Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik (TKT) terhadap Penurunan Depresi pada Lansia
Yeni Devita;
Yureya Nita;
Desti Puswati;
Alfianur Alfianur;
Afrida Sriyani Harahap
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.11.2.2023.387-394
Proses menua yang terjadi pada lansia akan berdampak terhadap perubahan biologis pada lansia. Kondisi lain yang berubah dalam diri lansia adalah melambatnya proses informasi, menurunnya daya ingat, berkurangnya kemampuan otak untuk membedakan stimulus atau rangsangan yang datang, sehingga lansia mengalami depresi. Salah satu upaya untuk mencegah dan mengatasi depresi pada lansia yaitu memberikan Terapi Kelompok Terapeutik (TKT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap penurunan depresi pada lansia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment dengan metode penelitian one group pretest dan posttest. Penelitian ini dilakukan di PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang. Analisa yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji paired samples t Test. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap penurunan depresi pada lansia dengan p value yaitu 0.000. Rekomendasi penelitian ini diharapkan kepada perawat dan pengelola panti jompo untuk dapat melakukan terapi kelompok terapeutik secara rutin dan berkelanjutan untuk kesehatan mental lansia.
Self Efficacy terhadap Kesejahteraan Psikologis Lansia
Ezalina Ezalina;
Alfianur Alfianur;
Dendi Dendi
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33653/jkp.v10i1.991
Penurunan kondisi fisik dan psikis akibat proses menua menimbulkan berbagai masalah pada lansia sehingga mempengaruhi kesejahteraan psikologis. Self efficacy yang tinggi adalah lansia yang mampu dan yakin untuk mengatasi masalah dan tantangan yang ada dan tidak mudah menyerah terhadap dirinya sendiri dalam menghadapi situasi hidup dimasa tua. Penelitian terdahulu 50,7% lansia punya self efficacy yang tinggi karena punya pengalaman yang baik dari kehidupan sebelumnya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa hubungan self efficacy dan kesejahteraan psikilogis lansia. Rancangan penelitian korelasi dengan pendekatan crossectional. Pengambilan sampel secara probability sampling sehingga didapatkan sampel 76 orang lansia yang berada di Puskesmas Rawat Inap Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. Alat ukur menggunakan kuesioner.Untuk menguji hipotesisis hubungan variable self efficacy dan variable keejahteraan psikologis digunakan uji chisquare. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan self efficacy dengan keejahteraan psikologis dengan p value 0,00 (<0,05) dengan OR 4,9 yang artinya lansia dengan self efficacy tinggi mempunyai peluang 4,9 kali untuk mendapatkan kesejahteraan psikologis yang tinggi dibandingkan lansia dengan self efficacy yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian diperlukan tingkat psikologis yang tinggi pada lansia sehingga lansia mempunyai sikap yang positif akan dirinya dalam menjalani kehidupan di masa tua dan dapat mengkondisikan lingkungan sehingga cocok dengan kebutuhannya.
Pemanfaatan Tanaman Lokal Moringa Oleifera dalam Bentuk Bolu Kukus sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Yeni Devita;
Desti Puswati;
Yureya Nita;
Alfianur Alfianur;
Rahmat Saputra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.13358
ABSTRAK Stunting masih menjadi masalah Kesehatan utama di dunia maupun di Indonesia. Salah satu upaya untuk mencegah stunting adalah meningkatakan gizi mayarakat. Peningkatan gizi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi daun kelor. Daun kelor memiliki banyak kandungan gizi. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting dan dapat mengolah daun kelor menjadi sebuh inovasi makanan seperti membuat bolu kukus dari daun kelor yang disebut dengan bolu kukus unkel ceting, yaitu bolu kukus pencegah stunting. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Industri Tenayan Raya Kota Pekanbaru Riau. Metode kegiatan masyarakat ini terdiri dari penyuluhan, demonstrasi, pendampingan, dan penanaman bibit kelor. Tampak masyarakat sangat antusias mengikuti setiap kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kata Kunci: Tanaman Lokal, Moringa Oleifera, Bolu Kukus, Stunting ABSTRACT Stunting is still a major health problem in the world and in Indonesia. One of the efforts to prevent stunting is to improve the nutrition of the community. Improving nutrition can be done by consuming Moringa leaves. Moringa leaves have a lot of nutritional content. The purpose of this community service activity is to increase public knowledge about stunting and be able to process Moringa leaves into a food innovation such as making steamed sponge from Moringa leaves called steamed sponge unkel ceting, which is a steamed sponge that prevents stunting. This activity was carried out in the Tenayan Raya Industrial Village, Pekanbaru Riau City. This method of community activity consists of counseling, demonstration, mentoring, and planting Moringa seedlings. It seems that the community is very enthusiastic about participating in every community service activity Keywords: Local Plants, Moringa Oleifera, Steamed Sponge, Stunting