Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU PEKERJA DALAM MENGGUNAKAN APD MASKER TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT ISPA DI INDUSTRI MEUBEL (Studi Kasus UPT. Pasar Meubel Bukir, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan) TUTUT MUHIMAURO; IMAM THOHARI; WINARKO .
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 19, No 1 (2021): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v19i1.1402

Abstract

ABSTRAKInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit dengan jumlah penderita terbanyak di Kota Pasuruan. Berdasarkan data dari DINKES Kota Pasuruan kasus ISPA tahun 2017 tercatat 55.420 kasus dengan jumlah penderita tertinggi di Kecamatan Gadingrejo sebesar 8.828 kasus (Puskesmas Gadingrejo), yang merupakan kawasan industri meubel terbesar di Kota Pasuruan. Industri meubel berpotensi besar terhadap kejadian ISPA karena produksinya yang menghasilkan debu kayu didukung oleh perilaku pekerja dalam menggunakan APD masker. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis hubungan perilaku pekerja dalam penerapan APD masker terhadap kejadian penyakit ISPA di industri meubel.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden. Populasi dalam penelitian ini yaitu pekerja bagian produksi di Industri Meubel Bukir sebanyak 74 pekerja dengan jumlah sampel sebanyak 62 pekerja. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chi-Square melalui aplikasi SPSS.Hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara perilaku pekerja meliputi aspek pengetahuan dengan kejadian ISPA (p-value = 6,289), sikap pekerja dengan kejadian ISPA (p-value = 22,714) dan tindakan pekerja dengan kejadian ISPA (p-value = 11,182). Hal ini juga dapat dikarenakan adanya faktor pendukung kejadian ISPA seperti kebiasaan pekerja.Disarankan kepada pihak pengelola industri untuk adanya program bagi pekerja bagian produksi seperti diberlakukannya SOP kerja, pemeriksaan kesehatan pekerja rutin 6 bulan sekali, penyuluhan dan pelatihan terkait penggunaan APD masker bekerjasama dengan petugas pelayanan kesehatan terdekat, serta penyediaan APD masker dalam rangka mengurangi penyakit akibat kerja khususnya kejadian ISPA di industri meubel. Kata kunci: Industri Meubel, Kejadian ISPA, Perilaku Pekerja Menggunakan APD Masker