wiyadi wiyadi
Poltekkes Kemenkes Kaltim

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kadar Testosteron Serum dan Caspase-3 Aktif Sel Leydig pada Tikus Jantan Sprague Dawley Diabetes Melitus Akibat Pemberian Suspensi Bubuk Kacang Kedelai Kuning (Glycin Max) wiyadi wiyadi
Husada Mahakam Vol 3 No 2 (2011): November 2011
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.019 KB)

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia karena komplikasi-komplikasi yang ditimbulkan. Kompliksi kronis pada system reproduksi pria yang sering adalah penurunan kadar testosteron. Hormon ini diproduksi di dalam sel Leydig. Kacang kedelai kuning (G. max) mengandung berbagai komponen nutrisi yang dapat sebagai antidiabetik, antikolesterol, antiosteoporosis dan antikanker prostate. Kacang kedelai kuning juga mengandung fitoestrogen yang merupakan estrogenik eksogen yang dapat menurunkan kadar testosteron. Penelitian ini bertujuan menilai kadar serum testosteron dan caspase-3 aktif sel Leydig pada tikus jantan SD diabates yang diinduksi STZ akibat pemberian suspensi bubuk kedelai kuning. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen dengan design pre and post test control group. Penelitian ini dilakukan pada tikus jantan SD sebanyak 30 ekor terbagi dalam 5 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah pemberian suspensi bubuk kacang kedelai kuning (G. max) 400mg/kgBB/hr, 800 mg/kgBB/hr dan 1600 mg/kgBB/hr selama 4 minggu tidak meningkatkan kadar testosteron serum secara signifikan (p>0,05) dan tidak menghambat caspase-3 aktif sel Leydig secara signifikan (p>0,05) setelah pemberian suspensi bubuk G. max. Suspensi bubuk G. max tidak memberikan efek terhadap kadar testosteron serum dan tidak menghambat caspase-3 aktif sel Leydig pada tikus jantan SD diabetes yang dinduksi STZ
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Waktu Tanggap Pada Pasien Gawat Darurat Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD A.Wahab Sjahranie Samarinda Wiyadi Wiyadi; Gajali Rahman
Husada Mahakam Vol 10 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35963/hmjk.v10i1.216

Abstract

Emergency Department (ED) is the gateway for entry of patients experiencing emergency department. The services provided by the emergency room are services that require fast, precise and careful handling in determining the emergency priorities of patients to prevent disability and death. The purpose of this research is to analyze the factors related to the response time of emergency patients in ED Hospital A.W Syahranie by using observational or descriptive designs. The design of this study was cross-sectional with accidental sampling method with a sample size of 323 respondents. The results of the study were analyzed univariate, bivariate and multivariate to look for the dominant factor in emergency response time in the emergency room at A.W Syahranie Hospital Samarinda. Univariate analysis looking for percentage and bivariate analyzed with Chi Square test while multivariate with logistic regression. The results obtained P value> 0.05 for factors of payment methods, attendance of staff, staff placement patterns, availability of brankers, and shifts and the value of P <0.05 for factors of patient arrival time, patient priorities, nurse tenure and nurse education level. The conclusion from the multivariate test found that the most dominant factor related to response time was the length of service of the nurse. Keywords: factors, response time
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Miletus wiyadi wiyadi
Husada Mahakam Vol 3 No 6 (2013): November 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.387 KB)

Abstract

Diabetes melitus (DM) saat ini menjadi salah satu penyebab kematian yang utama di dunia. Penderita DM yang memiliki gangguan psikologis terutama kece-masan dan depresi meningkatkan kurangnya manajeman dan hasil terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara tingkat kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita DM yang dirawat di Ruang Flamboyan RS A. W Syahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil secara Purposive sampling berjumlah 30 pasien. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan (01 Oktober s.d. 30 Nopember 2012). Pengumpulan data primer dengan kuesioner dan lembar observasi. Hasil uji Kolmogorov Smirnov didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan kadar gula darah dengan p = 0,011 (a=0,05)
Penerapan Relaksasi Autogenik dan Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pasien Fraktur Ismansyah Ismansyah; Wiyadi Wiyadi; Rini Ernawati
Husada Mahakam Vol 11 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35963/hmjk.v11i1.248

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian quasy experimental, bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan Relaksas Autogenik dan Relaksasi Benson terhadap nyeri pada pasien fraktur di RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot Kabupaten Paser. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan November 2020. Responden berjumlah 38 yang terdiri atas kelompok perlakuan dengan relaksasi Autogenik 19 responden dan kelompok intervensi Relaksasi Benson 19 responden, diambil dengan pendekatan probability sampling (simple random sampling). Responden pada kedua kelompok dilakukan pengukuran nyeri sebelum diberikan intervensi untuk mengetahui nyeri sebelum diberikan intervensi. Setelah itu kedua kelompok diberikan intervensi masing-masing kelompok 1 diberi intervensi relaksasi Autogenik dan kelompok 2 diberi intervensi relaksasi Benson, lalu kepada kedua kelompok diukur nyeri untuk mengetahui tingkat nyeri setelah diberikan intervensi. Data hasil penelitian pre dan pasca perlakukan dianalisis dengan uji t berpasangan. Responden yang menjadi partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 22 laki-laki dan 16 orang perempuan. Hasil uji statistik terhadap nilai nyeri fraktur yang diberikan tindakan relaksasi Autogenk dan Relaksasi Benson berpengaruh menurunkan tingkat nyeri dengan nilai P=0,000<0,05, artinya terdapat perbedaan bermakna skor nyeri pasien fraktur antara sebelum dan setelah diberi relaksasi autogenic dan Benson. Hasil Uji T Independen untuk mengetahui perbedaan skor nyeri antara kedua kelompok, diperoleh nilai P=0,000<0,05, Rerata skor nyeri pada kelompok Relaksasi Autogenik 5,42, sedangkan rerata skor nyeri kelompok relaksasi Benson 2,95 dengan selisih 2,47 (skor nyeri 0-10). Kelomok yang diberikan relasasi Benson menunjukkan penurunan nyeri lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang diberikan relaksasi autogenic. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan untuk menggunakan tehnik relaksasi Benson sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan nyeri, khususnya pada pasien fraktur. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi instansi pelayanan keperawatan sebagai masukan dalam membuat kebijakan intervensi non farmakologi untuk mengatasi nyeri. Bagi institusi pendidikan keperawatan berguna sebagai masukan dalam pengembangan bahan ajar bagi mahasiswa. Kata Kunci : Autogenik, Benson, Relaksasi.
Terapan Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok (PRBK) Meningkatkan Penerimaan dan Efikasi Diri Lansia Keterbatasan Fisik Andi Parellangi; Wiyadi Wiyadi; Lukman Nulhakim
Husada Mahakam Vol 11 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35963/hmjk.v11i1.250

Abstract

Pendahuluan: Peningkatan proporsi populasi lansia perlu diwaspadai, karena prevalensi penurunan kapasitas fungsional fisik atau disabilitas fisik pada lansia akan meningkat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi peningkatan penerimaan dan efikasi diri pada lansia dengan keterbatasan fisik setelah diberikan Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok (PR-BK). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomise pre and post test group design.Penentuan sampel berdasarkan kriteria inklusi sampai jumlah sampel minimal terpenuhi. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok masing – masing 28 responden. Penentuan kelompok menggunakan tabel randomize kemudian dilakukan pre test pada kedua kelompok dengan menggunakan Skala Penerimaan Diri dan The Stroke Self Efficacy Questinnaire (SSEQ) modification. Kelompok 1 diberikan intervensi Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok (PR-BK). sedangkan kelompok 2 kontrol. Intervensi Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok (PR-BK) diberikan selama 4 bulan kemudian dilakukan post test. Data dianalisis menggunakan anova repeated measure. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan p= 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna pada intervensi PRBK, dan efektif dalam peningkatan penerimaan diri dan efikasi diri lansia dengan keterbatasan fisik Kesimpulan: Terdapat perbedaan dan efektif dalam peningkatan penerimaan diri dan efikasi diri, dengan nilai p value = 0,000 ( p < 0.05). Kata Kunci: PRBK, Penerimaan Diri, Efikasi Diri, Lansia