Suryo Hapsoro Tri Utomo
Unknown Affiliation

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

STABILISASI TANAH EKSPANSIF MENGGUNAKAN KAPUR DAN SPENT CATALYST UNTUK TANAH DASAR PERKERASAN Arifudin Nur; Suryo Hapsoro Tri Utomo; M. Zudhy Irawan
Jurnal Transportasi Vol. 19 No. 1 (2019)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.9 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v19i1.3259.21-30

Abstract

Abstract Expansive soils have high swelling and shrinkage potentials, which may cause damage to road structures. Therefore, stabilization is required. One method of stabilization is to use lime and spent catalysts with the aim of increasing carrying capacity and reducing swelling. Spent catalyst is a petroleum processing waste and classified as pozzolanic material. The addition of lime and spent catalysts can increase the CBR value and reduce swelling of soils. The results of this study indicate that the maximum increase in soaked CBR and unsoaked CBR values occurred in soil mixtures with optimum lime content and 12% spent catalyst with 7 days of curing. While the soil mixture with optimum lime content and 12% spent catalyst, with 7 days of curing, is the best mixture that produces soaked CBR value of 49.67%, swelling of 0.15%, and plasticity index value of 11.97%, so the soil meets the requirements to be used as pavement subgrade. Keywords: expansive soil, stabilization, road structure, subgrade, road pavement  Abstrak Tanah ekspansif memiliki potensi pengembangan dan penyusutan yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan kerusakan struktur jalan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan stabilisasi. Salah satu metode stabilisasi adalah menggunakan kapur dan spent catalyst dengan tujuan meningkatkan kapasitas dukung dan menurunkan swelling. Spent catalyst merupakan limbah pengolahan minyak bumi dan termasuk bahan pozzolan. Penam-bahan kapur dan spent catalyst mampu meningkatkan nilai CBR dan mereduksi swelling. Hasil studi ini menunjukkan bahwa peningkatan maksimum nilai CBR soaked maupun CBR unsoaked terjadi pada campuran tanah dengan kadar kapur optimum dan 12% spent catalyst dengan peraman 7 hari. Sedangkan campuran tanah dengan kadar kapur optimum dan 12% spent catalyst, dengan peraman 7 hari, merupakan campuran terbaik yang menghasilkan nilai CBR soaked sebesar 49,67%, swelling sebesar 0,15%, dan nilai indeks plastisitas sebesar 11,97%, sehingga tanah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai tanah dasar perkerasan jalan. Kata-kata kunci: tanah ekspansif, stabilisasi, struktur jalan, tanah dasar, perkerasan jalan
PENGGUNAAN AGREGAT LOKAL KABUPATEN FAKFAK PADA CAMPURAN AC-WC Aqilah Attamimi; Latif Budi Suparma; Suryo Hapsoro Tri Utomo
Jurnal Transportasi Vol. 20 No. 3 (2020)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v20i3.4470.231-240

Abstract

Abstract The availability of aggregates that meet specifications is often an obstacle experienced by road construction implementers in the field. This study was conducted to analyze the effect of the use local aggregates of Fakfak Regency on the design of asphalt mixtures for AC-WC pavement surface layers based on the Marshall method. Testing in the laboratory was carried out using local coarse aggregate of Fakfak Regency combined with Clereng aggregate to make asphalt concrete mixture. The type of mixture is divided into 5 variations based on the Fakfak aggregate content, namely 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% of the weight of the coarse aggregate composition in the mixture. The mixed design is based on the Marshall method. The design results showed that the optimum asphalt content for each mixture variation was 6.1%, 6.6%, 6.3%, 6.0%, and 6.2%, respectively. Furthermore, an analysis of the characteristics of the mixture was carried out at the optimum asphalt content. The results indicate that the mixture that uses less Fakfak local aggregate has Marshall Stability and Retained Marshall Stability values that meet the requirements contained in the Bina Marga specification. The composition of the mixture with the highest stability value and Retained Marshall Stability was found in the mixture with the Fakfak aggregate proportion of 50%. Keywords: road construction; surface layer; asphalt mixtures; road pavement; local aggregate.  Abstrak Ketersediaan agregat yang memenuhi spesifikasi sering menjadi kendala yang dialami oleh para pelaksana konstruksi jalan di lapangan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penggunaan agregat lokal Kabupaten Fakfak pada perancangan campuran beraspal untuk lapis permukaan perkerasan AC-WC berdasarkan metode Marshall. Pengujian di laboratorium dilakukan dengan menggunakan agregat kasar lokal Kabupaten Fakfak yang dikombinasi dengan agregat Clereng untuk membuat campuran beton aspal. Jenis campuran dibagi menjadi 5 variasi berdasarkan proporsi agregat Fakfak, yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap berat komposisi agregat kasar dalam campuran. Perancangan campuran didasarkan pada metode Marshall. Hasil perancangan menunjukkan bahwa Kadar Aspal Optimum untuk masing-masing variasi campuran secara berurutan adalah 6,1%, 6,6%, 6,3%, 6,0%, dan 6,2%. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap karakteristik campuran pada kondisi Kadar Aspal Optimum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cam-puran yang menggunakan lebih sedikit agregat lokal Fakfak memiliki nilai Stabilitas Marshall dan Stabilitas Marshall Sisa yang memenuhi syarat yang terdapat pada spesifikasi Bina Marga. Komposisi campuran dengan nilai stabilitas dan Indeks Kekuatan Sisa tertinggi terdapat pada campuran dengan proporsi agregat Fakfak sebesar 50%. Kata-kata kunci: konstruksi jalan; lapis permukaan; campuran beraspal; perkerasan jalan; agregat lokal.
PREDIKSI SISA UMUR PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE MEKANISTIK-EMPIRIK RUAS JALAN PROF. DR. WIRJONO PRODJODIKORO, YOGYAKARTA Adrian Yonanda Dwiputra; Suryo Hapsoro Tri Utomo; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 21 No. 3 (2021)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v21i3.5447.173–186

Abstract

Abstract Jalan Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro is part of the south arterial road of Yogyakarta, which connects collector roads in the vicinity. In fact, the planned age of the pavement is often not in accordance with what is happening in the field and suffers early damage. This study aims to determine the value of load repetitions and predict the remaining life of flexible pavement so that it can be a guide in handling road damage. The method used is a mechanistic-empirical method, using the KENPAVE program. This study shows that the pavement at Jalan Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro was able to accommodate the repetition load of 13,444,693 ESAL until perma-nent deformation occurred in the 8th year, 38,286,385 ESAL until rutting damage occurred in the 17th year, and 147,165,814 ESAL until fatigue cracking damage occurred in 36th year. Before the 8th year, the pavement must be repaired so as not to experience more severe damage. Keywords: road; road pavement; flexible pavement; road damage; pavement age Abstrak Ruas Jalan Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro merupakan bagian jalan arteri selatan Yogyakarta, yang menghu-bungkan jalan-jalan kolektor di sekitarnya. Pada kenyataannya, umur perkerasan jalan yang direncanakan seringkali tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan dan mengalami kerusakan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai repetisi beban dan memprediksi sisa umur perkerasan lentur agar dapat menjadi pedoman dalam melakukan penanganan kerusakan jalan. Metode yang digunakan adalah metode mekanistik-empirik, menggunakan program KENPAVE. Studi ini menunjukkan bahwa perkerasan jalan di Ruas Jalan Prof. Dr. Wiryono Prodjodikoro mampu mengakomodasi beban repetisi sebesar 13.444.693 ESAL sampai terjadi kerusakan permanent deformation pada tahun ke-8, sebesar 38.286.385 ESAL sampai terjadi kerusakan rutting pada tahun ke-17, dan sebesar 147.165.814 ESAL sampai terjadi kerusakan fatigue cracking pada tahun ke-36. Sebelum tahun ke-8, perkerasan harus diperbaiki agar tidak mengalami kerusakan yang lebih parah. Kata-kata kunci: jalan; perkerasan jalan; perkerasan lentur; kerusakan jalan; umur perkerasan jalan
KEMAMPUAN PERKERASAN HASIL RANCANGAN OVERLAY TERHADAP PREDIKSI KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DI JALAN SILIWANGI YOGYAKARTA Laurent Yesana Perdana Putra Sabetu; Suryo Hapsoro Tri Utomo; Latif Budi Suparma
Jurnal Transportasi Vol. 21 No. 3 (2021)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v21i3.5450.207–218

Abstract

Abstract Jalan Siliwangi, Ringroad Utara Barat, in Yogyakarta, is an arterial road with a high traffic volume. This resulted in several sections of Jalan Siliwangi being damaged. This study aims to analyze the comparison of the pavement overlay thickness, designed using the 2017 Road Pavement Design Manual method and the 1993 AASHTO method. Then, an analysis of tensile strain and compressive strain was carried out using the Kenpave program, as well as an analysis of the pavement ability to predict its damage. The overlay thickness obtained using the 2017 Road Pavement Design Manual method is 5.0 cm and the thickness obtained using the 1993 AASHTO method is 4.5 cm. Prediction of pavement ability to withstand fatigue cracking and rutting are, 1.456 × 108 ESAL and 4.231 × 1025 ESAL, respectively for the design results using the 2017 Road Pavement Design Manual method, and 1.741 × 108 ESAL and 5,663 × 1025 ESAL, respectively, by using the 1993 AASHTO method. The overlay thickness is able to withstand the design load for 10 years without any damage to fatigue cracking and rutting. Keywords: road pavement; overlay; tensile strain; compressive strain; fatigue cracking; rutting Abstrak Jalan Siliwangi, Ringroad Utara Barat, Yogyakarta merupakan jalan arteri dengan volume lalu lintas yang tinggi. Hal ini mengakibatkan beberapa ruas Jalan Siliwangi mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan perancangan tebal lapis tambah perkerasan jalan dengan menggunakan metode Manual Desain Pekerasan Jalan 2017 dan metode AASHTO 1993. Kemudian dilakukan analisis regangan tarik dan regangan desak menggunakan program Kenpave, serta dilakukan analisis kemampuan perkerasan terhadap prediksi kerusakannya. Tebal lapis tambah yang diperoleh menggunakan metode Manual Desain Peke-rasan Jalan 2017 adalah sebesar 5,0 cm dan tebal yang diperoleh dengan menggunakan metode AASHTO 1993 adalah sebesar 4,5 cm. Prediksi kemampuan perkerasan untuk menahan kerusakan retak lelah dan retak alur, berturut-turut sebesar 1,456 × 108 ESAL dan 4,231 × 1025 ESAL untuk hasil rancangan dengan metode Manual Desain Pekerasan Jalan 2017, dan berturut-turut sebesar 1,741 × 108 ESAL dan 5,663 × 1025 ESAL dengan menggunakan metode AASHTO 1993. Hasil rancangan lapis tambah mampu menahan beban rencana selama 10 tahun tanpa terjadi kerusakan retak lelah dan alur. Kata-kata kunci: perkerasan jalan; lapis tambah; regangan tarik; regangan desak; retak lelah; alur
PENENTUAN TRASE JALAN LINTAS PENGHUBUNG ANTARA JALAN LINTAS TENGAH DAN JALAN LINTAS SELATAN PULAU JAWA PADA KORIDOR TRASE KEPANJEN–BALEKAMBANG JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN LEAST COST PATH Satrio Tunggul Satoto Jagad; Agus Taufik Mulyono; Suryo Hapsoro Tri Utomo; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 22 No. 1 (2022)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v22i1.5767

Abstract

Abstract Malang Regency has spatial inequality in the northern and southern regions. The southern region has a landscape that has the potential to become a tourism and agricultural area, but does not yet have access to the National Road, which is needed to accelerate the growth of the southern region of Malang Regency. Road development with the Kepanjen-Balekambang route can help the development gap in Malang Regency. In this study, road alignment planning is carried out, which considers aspects relevant to the selection of a road route, namely: (1) road geometry, (2) traffic volume, (3) regional topography, (4) land cover, (5) forest area, (6) lithology, (7) geological structure, (8) geological bearing capacity, (9) soil types, (10) slopes, (11) water boundaries, and (12) river orders. These twelve aspects are processed to select the best route, by overlaying raster maps and displaying a cost map to produce the route with the lowest cost. This study shows that the cheapest alternative chosen route is the Kepanjen-Gondanglegi-Wonokerto-Bantur-Balekambang route. Keywords: spatial inequality; road alignment; road route selection; least cost path. Abstrak Kabupaten Malang memiliki ketimpangan spasial di kawasan utara dan kawasan selatan. Kawasan selatan memiliki bentang alam yang berpotensi menjadi kawasan pariwisata dan pertanian, namun belum memiliki akses Jalan Nasional, yang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan selatan Kabupaten Malang tersebut. Pengembangan jalan dengan trase Kepanjen-Balekambang dapat membantu kesenjangan pembangunan di Kabupaten Malang. Pada studi ini dilakukan perencanaan trase jalan, yang mempertimbangkan aspek-aspek yang relevan terhadap pemilihan trase jalan, yaitu: (1) geometrik jalan, (2) volume lalu lintas, (3) topografi wilayah, (4) penutup lahan, (5) kawasan hutan, (6) litologi, (7) struktur geologi, (8) daya dukung geologi, (9) jenis tanah, (10) kemiringan lereng, (11) sempadan air, dan (12) orde sungai. Keduabelas aspek ini diolah untuk memilih trase jalan terbaik, dengan cara overlay peta-peta raster dan menampilkan peta biaya untuk mengha-silkan rute dengan biaya termurah. Studi ini menunjukkan bahwa alternatif trase terpilih yang paling murah adalah trase Kepanjen-Gondanglegi-Wonokerto-Bantur-Balekambang. Kata-kata kunci: ketimpangan spasial; trase jalan; pemilihan trase jalan; least cost path.
PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK PADA RUAS JALAN YOGYAKARTAMAGELANG Wan Aswin Winardi; Agus Taufik Mulyono; Suryo Hapsoro Tri Utomo
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v5i2.3371.109-118

Abstract

Abstract In this study a software-based modeling study that can accommodate the needs to determine the surface conditions of pavement, plan for handling road damage, and predict the remaining life of pavement services. The data used in this study are primary data from the Pavement Condition Index survey on a Yogyakarta–Magelang road segment Magelang, KM 10+000-KM 11+000, and secondary data, in the form of Surface Distress Index data, International Roughness Index data, and traffic data obtained from the National Road Planning and Supervision of the Special Province of Yogyakarta. The software used in this study is Borland Delphi 7.0 software. From this study, a software called Modrova was produced. This study shows that the Modrova software is valid to use because the resulting error is relatively small. Keywords: road surface conditions, road damage, road pavement, remaining life of road pavement  Abstrak Pada studi ini dikaji suatu pemodelan berbasis perangkat lunak yang dapat mengakomodir kebutuhan untuk menentukan kondisi permukaan perkerasan jalan, merencanakan penanganan kerusakan jalan, serta mempre-diksi sisa umur layanan perkerasan jalan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer hasil survei Pavement Condition Index pada ruas jalan Yogyakarta-Magelang, KM 10+000-KM 11+000 dan data skunder, berupa data Surface Distress Index, data International Roughness Index, serta data lalu lintas yang diperoleh dari Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Perangkat lunak yang digunakan pada studi ini adalah perangkat lunak Borland Delphi 7.0. Dari studi ini dihasilkan suatu perangkat lunak yang diberi nama Modrova. Studi ini menunjukkan bahwa perangkat lunak Modrova valid untuk digunakan karena kesalahan yang dihasilkan relatif kecil. Kata-kata kunci: kondisi permukaan jalan, kerusakan jalan, perkerasan jalan, sisa umur perkerasan jalan
PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LINGKAR KOTA KABUPATEN WONOGIRI Alfiani Yogaturida Isnaini; Latif Budi Suparma; Suryo Hapsoro Tri Utomo
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v5i2.3372.119-128

Abstract

Abstract The city ring road of Wonogiri Regency should be constructed based on a pavement design which ensure safety, convenience, but still economical. For this reason, a road pavement design method is needed to be applied in this road design process. The MDP 2017 and AASHTO 1993 road pavement design methods are methods that are often used in Indonesia to design concrete slab for pavement. This study uses both methods to determine the thickness of the concrete slab on the pavement of the Wonogiri Regency City Ring Road. The results of this study indicate that the concrete slab thickness for pavement calculated by MDP 2017 is 31 cm, while that calculated with AASHTO 1993 is 32.25 cm. The difference in the thickness of the concrete plates obtained from these two methods is relatively small. Keywords: road pavement, pavement design, concrete slab, road pavement thickness  Abstrak Jalan lingkar kota Kabupaten Wonogiri harus dibangun berdasarkan rancangan perkerasan jalan yang aman, nyaman, namun tetap ekonomis. Untuk itu, diperlukan suatu metode perancangan perkerasan jalan yang tepat untuk diterapkan pada proses perancangan jalan ini. Metode-metode perancangan perkerasan jalan MDP 2017 dan AASHTO 1993 merupakan metode-metode yang sering digunakan di Indonesia untuk perancangan tebal pelat beton untuk perkerasan jalan. Studi ini menggunakan kedua metode tersebut untuk menentukan tebal pelat beton pada perkerasan jalan lingkar kota Kabupaten Wonogiri. Hasil studi ini menunjukkan bahwa tebal pelat beton untuk perkerasan jalan yang dihitung dengan MDP 2017 adalah 31 cm, sedangkan yang dihitung dengan AASHTO 1993 adalah 32,25 cm. Beda tebal pelat beton yang diperoleh dari kedua metode ini relatif kecil. Kata-kata kunci: perkerasan jalan, perancangan perkerasan, pelat beton, tebal perkerasan jalan
PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM PENANGANAN JALAN PROVINSI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Rini Afriningsih; Suryo Hapsoro Tri Utomo; Agus Taufik Mulyono; Imam Muthohar
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v7i1.4549.11-20

Abstract

Abstract Roads can facilitate the distribution of goods and services so as to improve the welfare of the people in the areas that are traversed or connected by the road. Since the funds held by the government are not proportional to the length of the roads handled, comprehensive criteria are needed to be used in determining the priority of road management programs. The results of this study indicate that the criteria weights for determining the priority of the provincial road handling program in West Kalimantan Province, based on the validation results, are 45% and 55%, for readiness criteria and multicriteria, respectively. Keywords: road; road handling; program priorities; provincial road.  Abstrak Jalan dapat memperlancar distribusi barang dan jasa sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di wilayah yang dilewati atau dihubungkan oleh jalan tersebut. Karena dana yang dimiliki oleh pemerintah tidak sebanding dengan panjang jalan yang ditangani, diperlukan kriteria yang komprehensif untuk digunakan dalam penentuan prioritas program penanganan jalan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa bobot kriteria penentuan prioritas program penanganan jalan provinsi di Provinsi Kalimantan Barat, berdasarkan hasil validasi, adalah readiness criteria sebesar 45% dan multicriteria sebesar 55%. Kata-kata kunci: jalan; penanganan jalan; prioritas program; jalan provinsi.
PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM PENANGANAN JALAN KABUPATEN MENGGUNAKAN METODE MULTIKRITERIA DI KABUPATEN KULON PROGO Totok Sundoro; Suryo Hapsoro Tri Utomo; Agus Taufik Mulyono; Imam Muthohar
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v7i1.4552.43-52

Abstract

Abstract The regency road management program budgeting process is carried out through a series of stages, starting from proposal to budget determination. Common perceptions regarding the basis for determining priorities for regency road management programs are essential so that the budgeting process is fast, directed, and transparent. This study begins with a questionnaire survey of government, community, and academic or researcher repre-sentatives regarding the importance and application levels of the criteria and sub-criteria in determining priorities in Kulon Progo Regency. Survey data, which were analyzed using Importance-Performance Analysis, resulted in criteria and sub-criteria that were modeled using Structural Equation Modeling. The resulting sub-criteria weights are then validated using the Delphi Method. This study produces a readiness criteria weight of 40% and a multicriteria weight of 60%. The weights of the multicriteria compilers are technical 34%, economic spatial 35%, and social geopolitical environment 31%. Keywords: road handling; program priority; regency roads; readiness criteria; multicriteria  Abstrak Proses penganggaran program penanganan jalan kabupaten dilakukan melalui serangkaian tahapan, mulai dari usulan sampai dengan penetapan anggaran. Penyamaan persepsi, mengenai dasar penentuan prioritas program penanganan jalan kabupaten, sangat diperlukan agar proses penetapan anggaran menjadi cepat, terarah, dan transparan. Penelitian ini dimulai dengan survei kuesioner terhadap perwakilan pemerintah, masyarakat, dan akademisi atau peneliti mengenai tingkat kepentingan dan tingkat penerapan kriteria dan subkriteria dalam penentuan prioritas di Kabupaten Kulon Progo. Data hasil survei, yang dianalisis menggunakan Importance-Performance Analysis, menghasilkan kriteria dan subkriteria yang dimodelkan dengan menggunakan Struc-tural Equation Modeling. Bobot subkriteria yang dihasilkan selanjutnya divalidasi dengan menggunakan Metode Delphi. Penelitian ini menghasilkan bobot readiness criteria 40% dan bobot multicriteria 60%. Bobot kriteria penyusun multicriteria adalah teknis 34%, spasial ekonomi 35%, dan sosial lingkungan geopolitik 31%. Kata-kata kunci: penanganan jalan; prioritas program; jalan kabupaten; readiness criteria; multicriteria.
PREDIKSI KONDISI FUNGSIONAL PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN PROGRAM HDM-4 Sri Bintang Pamungkas; Suryo Hapsoro Tri Utomo; Agus Taufik Mulyono; Latif Budi Suparma
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jhpji.v7i2.5054.97-106

Abstract

Abstract Road maintenance and improvement programs that are not optimal will have an impact on decreasing the functional condition of the road pavement. The functional condition of the road pavement can be predicted to estimate the potential damage that will occur. The road section of Sleman City Border–Yogyakarta City Border is a national road section that is the main route for the distribution of goods and people from Central Java Province to Special Region of Yogyakarta Province, and vice versa. The road segment must always be in a stable condition. This study aims to predict the functional condition of the pavement on the Sleman City Border–Yogyakarta City Border, using HDM-4 software. Prediction is done using 3 scenarios, namely: (1) do-nothing, (2) do-minimum, and (3) do-something. This study shows that the do-something scenario is the most appropriate scenario compared to the do-nothing scenario and the do-minimum scenario. Keywords: road maintenance; road improvement; road pavement; functional condition of the pavement. Abstrak Program pemeliharaan dan peningkatan jalan yang tidak optimal akan berdampak pada penurunan kondisi fungsional perkerasan jalan. Kondisi fungsional perkerasan jalan dapat diprediksi untuk memperkirakan potensi kerusakan yang akan terjadi. Ruas Jalan Batas Kota Sleman–Batas Kota Yogyakarta, merupakan ruas jalan nasional yang menjadi jalur utama distribusi barang maupun orang dari Provinsi Jawa Tengah ke Provinsi DI Yogyakarta, dan sebaliknya. Ruas Jalan tersebut harus selalu diupayakan berada dalam kondisi mantap. Studi ini bertujuan untuk melakukan prediksi kondisi fungsional perkerasan jalan pada Ruas Jalan Batas Kota Sleman–Batas Kota Yogyakarta, dengan menggunakan software HDM-4. Prediksi dilakukan dengan menggu-nakan 3 skenario, yaitu: (1) do-nothing, (2) do-minimum, dan (3) do-something. Studi menunjukkan bahwa skenario do-something merupakan skenario yang paling tepat dibandingkan dengan skenario do-nothing, maupun skenario do-minimum. Kata-kata kunci: pemeliharaan jalan; peningkatan jalan; perkerasan jalan; kondisi fungsional perkerasan jalan.