Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BERBASIS REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERING) PADA TUTORIAL STATISTIKA PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS TERBUKA Prastiti, Tri Dyah; Yumiati, Yumiati; Mairing, Jackson Pasini; Handayani, Estu Puji
AdMathEdu : Mathematics Education, Mathematics, and Applied Mathematics Journal Vol 7, No 1: Juni 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.186 KB) | DOI: 10.12928/admathedu.v7i1.7402

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) berbasis strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) untuk tutorial Statistika Pendidikan bagi mahasiswa  UT, yang valid, praktis dan efektif. Pendekatan tutorial dengan menggunakan LKM berbasis REACT ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dan memudahkan mahasiswa secara konseptual memahami Statistik Pendidikan serta meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal-soal sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (developmental research) dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian 40 mahasiswa UPBJJ-UT Jember Program S1 PGSD yang mengambil mata kuliah Statistika Pendidikan. Pengembangan LKM menggunakan tahap Plomp yang terdiri dari (1) penelitian awal, (2) perancangan, (3) realisasi/konstruksi, (4) tes, evaluasi dan revisi, dan (5) implementasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKM berbasis REACT yang dikembangkan dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Lebih lanjut, hasil angket menunjukkan bahwa 76% mahasiswa merasa senang, dan 81% mahasiswa termotivasi belajar mandiri setelah belajar dengan pembelajaran berbasis strategi REACT. Kata kunci : REACT , Statistika Pendidikan , pemahaman konseptual,  motivasi.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BERBASIS MASALAH DAN PROYEK PADA MATAKULIAH ANALISIS DATA Jackson Pasini Mairing; Dadang Lorida
Jurnal Pendidikan Vol. 14 No. 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.992 KB) | DOI: 10.33830/jp.v14i2.356.2013

Abstract

Students have ability to analyze data if they practiced to solved problems/projects that are related to analyzed and made conclusion from research data. The aim of this research was to develop the students worksheets of data analysis based on the problems and projects that can help students to have ability analysis research data. The development of the students worksheets used Plomps stages. Results of students workshets implementation showed that those can help: students to have meaningful understanding, like the analysis data lecture, have motivated individually to learned concepts of data analysis and solved the problems and projects in students worksheets, actived in learning process, and had ability to analyzed data by Minitab and Microsoft Excel. Mahasiswa dapat memiliki kemampuan menganalisis data jika mahasiswa berlatih menyelesaikan masalah dan proyek yang berkaitan dengan cara menganalisis dan menarik kesimpulan dari data penelitian. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa. Analisis Data berbasis masalah dan proyek yang dapat membantu mahasiswa memiliki kemampuan dalam menganalisis data penelitian. Pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa ini menggunakan tahap-tahap Plomp. Subjek penelitiannya adalah 24 mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya. Hasil implementasi menunjukkan bahwa penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa dapat mendorong mahasiswa untuk: memiliki pengetahuan bermakna, (b) menyenangi matakuliah Analisis Data dan metode belajar yang digunakannya, termotivasi untuk belajar dan menyelesaikan masalah dan proyek dalam Lembar Kerja Mahasiswa secara mandiri, aktif selama perkuliahan, dan memiliki kemampuan dalam menganalisis data menggunakan Minitab dan Microsoft Excel.
PENINGKATAN PEMAHAMAN MODUL PENGANTAR STATISTIKA MELALUI DISKUSI EKSPLORATIF YANG MENEKANKAN PENGETAHUAN METAKOGNITIF PADA MAHASISWA S1 PGSD POKJAR SIDOARJO Tri Dyah Prastiti; Settings Jackson Pasini Mairing
Jurnal Pendidikan Vol. 12 No. 2 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.315 KB) | DOI: 10.33830/jp.v12i2.495.2011

Abstract

Recently, the phenomenon of the tutorial activities in mathematics class shown that the tutee still passive and just tended to accept tutor explanations. It made mathematics was considered as a difficult subject. Based on this reason, the authors conducted research on tutorial focused to improvement the studentsabilities in Pengantar Statistika I dan II by using explorative discussion that emphasizes on the metacognitive knowledge level. The subjects are S1-PGSD students at second semester in Sidoarjo. The research is conducted in two cycles and shown that the use of the explorative discussion method that emphasizes on the metacognitive knowledge level is able to increase of the students understanding and independence.
TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI SISWA KELAS VII SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE Jackson Pasini Mairing
Aksioma Vol. 5 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v5i1.119

Abstract

Abstrak: Tingkat berpikir geometri menggambarkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep geometri. Pemahaman tersebut berpengaruh terhadap kemampuannya dalam memecahkan masalah-masalah geometri. Van Hiele membagi kemampuan geometri menjadi tingkat 0 (Visualisasi), 1 (Analisis), 2 (Deduksi Informal), 3 (Deduksi) atau 4 (Rigor). Guru seharusnya membantu siswa untuk meningkatkan tingkat kemampuan geometrinya dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi. Langkah awalnya adalah guru mengidentifikasi tingkat kemampuan geometri siswa saat ini. Caranya dengan memberikan soal yang berkaitan dengan setiap tingkat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan geometri siswa-siswa SMP kelas VII dari salah satu sekolah di kota Palangka Raya berdasarkan teori Van Hiele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 97,2% siswa memiliki kemampuan tingkat 0 dan 2,8% siswa memiliki tingkat 1. Lebih lanjut, peneliti juga menguraikan jawaban-jawaban siswa di setiap tingkatan dan adanya tingkat transisi dari 0 ke 1 (tingkat pra-Analisis) dan dari 1 ke 2 (tingkat pra-Deduksi Informal). Kata kunci: tingkat berpikir geometri siswa SMP, teori Van Hiele, pra-Analisis, pra-Deduksi Informal. Abstract: Level of geometri ability describe student’s understanding of geometry concepts. The understanding has effect to student’s ability to solve some geometry problems. Van Hiele divided student ability of geometry in level 0 (Visualization), 1 (Analysis), 2 (Informal Deduction), 3 (Deduction) or 4 (Rigor). Teachers should help the students to develop their geometry ability from one level to higher level. The first step to develop the ablity was teacher identify the actual student ability of geometry. The manner was teacher give some problem related to Van Hiele levels. The aim of the research was describe seventh grade students’ geometri ability from one of the schools in Palangka Raya based on Van Hiele theory. The result of the result was 97,2% of the students has level 0 geometry ability and 2,8% of the students has level 1. Furthermore, the researcher also decribed student’s anwers of the problems on each levels and existence of transistion levels from 0 to 1 (pre-Analysis level) and from 1 to 2 (pre-Informal Deduction level). Keywords: secondory students’ level of geometric thinking, Van Hiele theory, pre-Analysis, pre-Informal Deduction
KEMAMPUAN SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL Jackson Pasini Mairing
Aksioma Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v6i1.137

Abstract

Abstrak: Pemecahan masalah matematika adalah tujuan utama siswa belajar matematika dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan siswa-siswa kelas X MIA dari salah satu SMA Negeri di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah dalam memecahkan masalah-masalah matematika pada materi SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel). Instrumen penelitiannya adalah satu masalah matematika dan satu soal rutin. Masalah matematika adalah soal tidak rutin dimana cara penyelesaiannya tidak segera dapat dilihat oleh siswa. Soal rutin adalah soal yang yang jawabannya dapat diperoleh dengan menerapkan secara langsung rumus atau prosedur tertentu. Instrumen tersebut dibagikan ke semua subjek penelitian. Subjeknya adalah 32 siswa kelas X MIA yang terdiri dari 13 laki-laki dan 19 perempuan. Setiap penyelesaian siswa diskor menggunakan rubrik holistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 3,1% siswa yang tergolong pemecah masalah yang kurang berpengalaman, 96,9% tergolong pemecah masalah yang rutin, dan tidak ada siswa yang tergolong pemecah masalah yang baik. Ini berarti tidak ada siswa menulis penyelesaian yang benar. Hal tersebut terjadi pada siswa-siswa yang memiliki maupun yang tidak memiliki pengetahuan prosedural mengenai cara menyelesaikan SPLTV. Kata kunci: masalah matematika, pemecahan masalah, pemecah masalah, sistem persamaan linear tiga variabel Abstract: Mathematical problem solving is main goal of students learning mathematics in classroom. The research aimed to describe ability of tenth grade students of mathematics and science class from one of senior high schools in Palangkaraya, Central Kalimantan to solve mathematical problem of three variables linear equation system. The research instruments were a mathematical problem, and a routine exercise. Mathematical problem is not routine exercise which the solution ways are not immediately visible to students. Routine exercise is question which the answer can be obtained by directly applying specific formulas or procedures. The instruments were given to all the research subjects. The subjects were 32 students which consisting of 13 men and 19 women. Each student’s solution was scored using the holistic rubric. The research results showed that 3.1% of the students were classified as naive problem solvers, 96.9% classified as routine problem solvers, and no student classified as good problem solvers. In other words, there was no student writing correct solution. It occured to the students with have or have not the procedural knowledge of answering three variables linear equation system. Keywords: mathematical problems, problem solving, problem solvers, three variables linear equation system
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BERBASIS REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERING) PADA TUTORIAL STATISTIKA PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS TERBUKA Tri Dyah Prastiti; Yumiati Yumiati; Jackson Pasini Mairing; Estu Puji Handayani
AdMathEdu : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Ilmu Matematika dan Matematika Terapan Vol 7, No 1: Juni 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.186 KB) | DOI: 10.12928/admathedu.v7i1.7402

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) berbasis strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) untuk tutorial Statistika Pendidikan bagi mahasiswa  UT, yang valid, praktis dan efektif. Pendekatan tutorial dengan menggunakan LKM berbasis REACT ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dan memudahkan mahasiswa secara konseptual memahami Statistik Pendidikan serta meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal-soal sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (developmental research) dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian 40 mahasiswa UPBJJ-UT Jember Program S1 PGSD yang mengambil mata kuliah Statistika Pendidikan. Pengembangan LKM menggunakan tahap Plomp yang terdiri dari (1) penelitian awal, (2) perancangan, (3) realisasi/konstruksi, (4) tes, evaluasi dan revisi, dan (5) implementasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKM berbasis REACT yang dikembangkan dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Lebih lanjut, hasil angket menunjukkan bahwa 76% mahasiswa merasa senang, dan 81% mahasiswa termotivasi belajar mandiri setelah belajar dengan pembelajaran berbasis strategi REACT. Kata kunci : REACT , Statistika Pendidikan , pemahaman konseptual,  motivasi.
PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA BERAKHIR TERBUKA PADA SISWA SMA Jackson Pasini Mairing; Henry Aritonang
FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol 4, No 1 (2018): FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.645 KB) | DOI: 10.24853/fbc.4.1.61-70

Abstract

Kemampuan berpikir tingkat tinggi ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang memiliki jawaban atau cara penyelesaian lebih dari satu. Masalah demikian disebut masalah berakhir terbuka. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa SMA kelas XI dalam menyelesaikan masalah berakhir terbuka. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan campuran kuantifatif dan kualitatif (blended quntitative-qualitative approach) dengan jenis penelitian deskriptif. Subjeknya adalah 40 siswa kelas XI dari salah satu SMAN di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Peneliti memberikan instrumen penelitian yaitu dua masalah matematika berakhir terbuka pada materi lingkaran dan garis singgung lingkaran kepada semua subjek. Masing-masing masalah menuntut siswa untuk menyelesaikan dengan dua cara berbeda. Cara pertama pada masalah bagian (a), dan cara kedua pada bagian (b). Penyelesaian dari setiap subjek diskor menggunakan rubrik holistik. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sebesar 4,63 (maksimum skor = 16) jika dikonversi ke skala 100 menjadi 28,9.. Hanya ada 1 dari 40 siswa (2,5%) yang mampu menyelesaikan Masalah 1 dengan dua cara berbeda. Pada Masalah 2, ada 92,5% yang mampu menyelesaikan dengan satu cara tertentu tetapi belum mampu menyelesaikan dengan cara lainnya. Jadi, tidak ada siswa yang memiliki kemampuan berpikir tertinggi dalam matematika yaitu berpikir kreatif. Kondisi tersebut terjadi karena penyelesaian siswa pada masalah berakhir terbuka hanya didasarkan pada rumus atau prosedur tertentu.
Penerapan Pembelajaran Berstrategi React Dengan Pendekatan Kontekstual Dalam Pencapaian Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMK Dwi Susilo; Jackson Pasini Mairing; Yumiati Yumiati
Neraca: Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 7 No 2 (2022): Neraca: Jurnal Pendidikan Ekonomi
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/neraca.v7i2.3558

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu menelaah perbedaan pengaruh penerapan pembelajaran berstrategi REACT dengan pendekatan kontekstual dan penerapan pembelajaran langsung terhadap kemampuan komunikasi matematis. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMKN 1 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2019/2020. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh kelas XI RPL 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI KGSP sebagai kelas kontrol. Metode dalam penelitian adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian post test only control group design. Instrumen dalam penelitian ini berupa yaitu tes kemampuan matematis berbentuk uraian dan sudah memenuhi kriteria tes yang layak untuk digunakan berdasarkan telaah ahli dan ujicoba terbatas. Hasil analisis data tes kemampuan komunikasi matematis siswa menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000 dengan signifikansi (α=0,05). Hasil tersebut menyimpulkan bahwa pembelajaran berstrategi REACT dengan pendekatan kontekstual yang diberikan di kelas eksperimen memiliki capaian yang lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran langsung di kelas kontrol.
PENGEMBANGAN MODEL TUTORIAL MATEMATIKA MELALUI STUDI PEMBELAJARAN (TMSP) DI POKJAR SIDOARJO Tri Dyah Prastiti; Jackson Pasini Mairing
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 12 No. 2 (2011)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.217 KB)

Abstract

Learning achievement of Mathematics among Universitas Terbuka (UT) students generally are less satisfactory. A mathematics tutorial model by using lesson study (TMLS) was developed and evaluated. Criteria of usefulness of the lesson study is measured based on the validity, practicality and effectiveness in improving the quality of the tutorial. The study was conducted in Surabaya. The respondents consist of Mathematics learning experts, Mathematics lecturer, tutors and UTs elementary school education students. The results showed that TMLS model and its learning instruments meet the criteria of validity, practicality and effectiveness. It can be seen from the results of the implementation TMLS model that showed some advantages, such as (a) good response of the students toward TMLS model, (b) the TMLS model was suitable with the tutorial basic principle that is students independence, (c) the TMLS model increased students mastery and thinking level at the mathematic modules, (d) the TMLS model had motivated students to be active in finding the deeper understanding of the subjects, (e) the TMLS model had motivated students to improve their meta cognitive knowledge, (f) The tutors role in the implementation of the TMLS model was suitable with the main function of tutor, and (g) the learning syntax of the TMLS model had motivated the students to be active in learning and developing their mathematics communication.
Penerapan Blended Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Setia Deliana Pasaribu; Jackson Pasini Mairing; Walter Punding; Henry Aritonang; Pujja Sari Purnama
Primatika : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/primatika.v11i1.1007

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan aktivitas siswa kelas X MIPA 5 dari salah satu SMAN di kota Palangka Raya selama pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan blended learning tipe flipped classroom pada pelajaran matematika serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah menerapkan model blended learning. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIPA 5 di sekolah tersebut. Pengumpulan data menggunakan instrumen observasi dan tes yang sudah divalidasi oleh 2 dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Palangka Raya, dan 1 guru matematika di sekolah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran berjalan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran flipped classsroom. Rata-rata hasil belajar siswa kelas X MIPA 5 materi Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel pada tes individual pertama, kedua, ketiga dan keempat secara berturut-turut sebesar 54,17 (cukup tercapai), 59,89 (cukup tercapai), 78,97 (tercapai), dan 85,78 (sangat tercapai). Lebih lanjut, rata-rata nilai siswa pada dan tes akhir yang mencakup keseluruhan indikator sebesar 73,06 (tercapai). Dengan demikian, penerapan model blended learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMA. Peningkatan tersebut disebabkan karena peningkatan keaktifan siswa selama pembelajaran dengan blended learning.