Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

REPRESENTASI AKTOR SOSIAL DALAM PEMBERITAAN AKSI MAHASISWA 24 SEPTEMBER 2019 DI MEDIA CNNINDONESIA.COM Salsabila Salsabila; Kholid Abdullah Harras; Undang Sudana
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2021): JBSI Vol. 3 No. 1
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aksi mahasiswa 24 September 2019 menjadi salah satu aksi mahasiswa yang memiliki sejarah penting bagi bangsa Indonesia. Mahasiswa seluruh Indonesia hadir untuk melakukan penolakan terhadap pengesahan revisi Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)/Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Berbagai media pemberitaan, baik nasional maupun internasional turut memberitakan peristiwa ini. Salah satunya adalah media cnnindonesia.com. Dalam penelitian ini dibahas lebih lanjut mengenai representasi aktor sosial dalam pemberitaan aksi mahasiswa 24 September 2019 di media cnnindonesia.com. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tuturan inklusi dan eksklusi sesuai dengan teori Van Leeuwen dengan desain penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, terdapat 187 kalimat (50,40%) yang termasuk strategi inklusi. Semua kalimat tersebut terbagi menjadi 2 diferensiasi, 16 indiferensiasi, 3 objektivasi, 11 nominasi, 42 kategorisasi, 28 determinasi, 14 indeterminasi, 48 asimilasi, dan 23 individualisasi. Selanjutnya, terdapat enam belas kalimat (4,31%) yang termasuk strategi eksklusi. Enam belas kalimat terbagi atas, 9 pasivasi, 4 nominalisasi, dan 3 pergantian anak kalimat. Selain itu, terdapat 79 aktor sosial (21,29%) dan 89 aksi sosial (23,98%). Aksi sosial tersebut terbagi atas 76 aksi dan 13 reaksi. Dalam teks berita “Kronologi Aksi Mahasiswa di DPR Berujung Rusuh Versi Polisi” terdapat dua aktor penting, di antaranya Irjen Gatot Eddy Pramono seorang Kapolda Metro Jaya dan mahasiswa. Aktor Irjen Gatot Eddy Pramono direpresentasikan secara individual dan aktor yang memiliki kekuasaan untuk mengatur aparat kepolisian ketika menghadapi aksi mahasiswa. Hal itu dapat tergambarkan dari dominasi aksi pada aksi sosial yang dilakukannya. Sementara itu, mahasiswa direpresentasikan sebagai sosok yang termarginalkan dalam teks berita tersebut. Dapat terlihat dari penggunaan reaksi pada aksi sosial yang dilakukannya dan kalimat berkonteks negatif.
INTERPRETASI MAKNA DAN POTENSI PELANGGARAN ETIKA BERBAHASA BERDASARKAN EPI DALAM IKLAN SAMPO Fera Rizqi; Aceng Ruhendi Saifullah; Undang Sudana
Jurnal Bahtera Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2021): JBSI Vol. 3 No. 1
Publisher : Jurnal Bahtera Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya makna tersembunyi dan potensi pelanggaran etika berbahasa berdasarkan Etika Pariwara Indonesia (EPI) dalam video iklan sampo pada tahun 2019 s.d. 2021. Iklan sering menyembunyikan makna untuk memanipulasi publik agar mencapai tujuan iklan, yaitu agar masyarakat memiliki kepercayaan terhadap barang atau jasa yang diiklankan. Bahkan, iklan melanggar peraturan EPI untuk mencapai tujuan iklan sehingga berpotensi menimbulkan persaingan tidak sehat dan merugikan konsumen. Setiap iklan wajib mematuhi segala peraturan yang tercantum dalam kitab EPI. Namun, dalam praktiknya terdapat sejumlah iklan yang melanggar peraturan EPI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan interpretasi makna dan potensi pelanggaran etika berbahasa berdasarkan EPI dalam video iklan sampo pada tahun 2019 s.d. 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik dokumentasi, simak, dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai makna implisit di dalam video iklan sampo. Selain itu, terdapat empat iklan sampo yang berpotensi melanggar etika berbahasa berdasarkan EPI. Pelanggaran etika berbahasa tersebut meliputi (1) penggunaan kata superlatif berupa penggunaan frasa “nomor satu” tanpa disertai bukti berupa hasil survei atau riset dari lembaga independen dan kredibel yang dapat dipertanggungjawabkan, (2) eksploitasi kata “halal”, serta (3) penggunaan kata “hanya” tanpa disertai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
Vitalitas Bahasa Ibu di Ruang Virtual: Studi Sosiolinguistik tentang Pemertahanan Bahasa Sunda di Kanal Youtube Fiksi NFN Rahmawati; Mahmud Fasya; Undang Sudana
SUAR BETANG Vol 17, No 2 (2022): December 2022
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v17i2.437

Abstract

This study aims to describe the level of loyalty, pride, and knowledge of YouTubers in the Sundanese language in the YouTube Fiksi channel. This study used a qualitative-quantitative descriptive approach. The data were in the form of YouTuber’s utterances obtained from the YouTube Fiksi channel. The findings of this study covered two aspects, namely the language attitude and vitality of Sundanese. First, the language attitude of the YouTuber showed positive attitudes characterized by (1) the attitudes of loyalty to Sundanese (75.7%), (2) attitudes of pride in Sundanese (8.7%), and (3) attitudes of awareness of Sundanese norms (15.7%). Second, the status of the vitality of the Sundanese on the YouTube Fiksi channel was safe. The use of the pattern dengan-, di-, and untuk- showed that Sundanese is intensely used by YouTuber to communicate with speech partners.AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat kesetiaan, kebanggaan, dan pengetahuan YouTuber terhadap bahasa Sunda dan vitalitas budaya Sunda di Kanal YouTube Fiksi. Metodologi deskriptif kualitatif-kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Tuturan YouTuber yang diambil dari kanal YouTube Fiksi dijadikan sebagai data penelitian ini. Ada dua temuan dalam penelitian ini, yaitu sikap bahasa dan vitalitas bahasa Sunda. Pertama, sikap berbahasa YouTuber dibedakan atas sikap positif yang dibuktikan oleh (1) sikap loyalitas terhadap bahasa Sunda sebesar 75,7%, (2) sikap bangga terhadap bahasa Sunda sebesar 8,7%, dan (3) kesadaran akan norma bahasa sunda sebesar 15,7%. Kedua, kanal YouTube Fiksi menunjukkan kondisi vitalitas bahasa Sunda aman. Pola dengan, di, dan untuk menunjukkan bahwa bahasa Sunda intens digunakan oleh YouTuber.
TINGKAT KESANTUNAN BERBAHASA ADUAN DAN ASPIRASI DALAM LAPOR UNIT LAYANAN TERPADU UPI: KAJIAN PRAGMATIK Rahmawati Rahmawati; Undang Sudana; Jatmika Nurhadi; Karina Diah Rahmawati
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v6i2.739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesantunan berbahasa aduan dan aspirasi yang terdapat dalam LAPOR UPI. Tingkat kesantunan berbahasa yang terdapat dalam LAPOR UPI diklasifikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu sangat santun, santun, tidak santun, dan sangat tidak santun. Untuk mendukung tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan bantuan analisis pragmatik. Penelitian ini memanfaatkan data korpus berupa aduan dan aspirasi yang berjumlah 47 teks di LAPOR UPI periode Januari 2019 sampai dengan Desember 2020 sebagai data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aduan dan aspirasi yang terdapat dalam LAPOR UPI memiliki tingkat kesantunan yang berbeda-beda. Penelitian ini menemukan 15 data aduan dan aspirasi kategori sangat santun dengan persentase 32%, 17 data aduan dan aspirasi kategori santun dengan persentase 36%, 11 data aduan dan aspirasi kategori tidak santun dengan persentase 23%, dan 4 data aduan dan aspirasi kategori sangat tidak santun dengan persentase hampir 9%. Besaran persentase menunjukkan bahwa pihak yang memberikan aduan dan aspirasi menyampaikan dengan cara yang santun. Hal itu dikarenakan pihak yang dituju dalam aduan dan aspirasi memiliki status sosial yang berbeda, sehingga terdorong untuk menyampaikan aduan dan aspirasi dengan cara yang santun. Tentu saja, sikap santun dalam berbahasa sangat bermanfaat untuk pendidikan karakter bagi masyarakat.
STEREOTIP GENDER DALAM PENGGAMBARAN KARAKTER UTAMA PEREMPUAN PADA EPISODE PERTAMA SERIAL NETFLIX GADIS KRETEK Wardani, Sylva Julianty; Nurhadi, Jatmika; Sudana, Undang
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 1 (2024): FEBUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i1.4077

Abstract

Netflix sebagai layanan video on-demand terbesar di dunia menyediakan berbagai tayangan dengan cerita-cerita yang menarik untuk ditonton, salah satunya adalah serial drama Gadis Kretek yang tayang pada November 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji stereotip gender dalam pengenalan citra perempuan pada episode pertama serial Gadis Kretek dengan pendekatan analisis wacana kritis Sara Mills. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif mendeskripsikan stereotip gender perempuan yang diperkenalkan di episode pertama serial Gadis Kretek. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap di antaranya reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa stereotip gender dalam pengenalan citra perempuan pada episode pertama serial drama Gadis Kretek.
Kartu Braille Bertanya As A Learning Medium For Visually Impaired Children Nurhanisa, Nisha; Arafah, Salsa Billa; Pawitra, Balerina Aulia; Kamila, Intan Rahma; Sudana, Undang
Dimasatra Vol 4, No 1 (2023): OKTOBER
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/dm.v4i1.72603

Abstract

A good learning process will have an impact on good results too. Good learning must of course be supported by adequate facilities or teaching media that are in line with students' needs. Especially for students with disabilities who have limitations, one of the disabled people with physical limitations is the blind, namely children who have problems with their sense of sight. In Indonesia, quite a few special schools still lack varied learning facilities, one of which is in Cicalengka, more precisely at SLB A YPKR Cicalengka. The lack of facilities for learning while playing at Special Schools causes students to be less than optimal in the learning process. The focus of this activity is blind students and teachers at SLB A YPKR Cicalengka. Cards written in braille which can also be called “Kartu Braille Bertanya” are a medium for students and teachers to carry out interactive learning activities. These “Kartu Braille Bertanya” help teachers to guide students through exciting learning and more varied learning, from reading, speaking and expressing feelings.
Eksklusi dan Inklusi Portal Berita Daring Kasus Perundungan Siswa SMP di Cilacap Shafira, Dina; Nurhadi, Jatmika; Sudana, Undang
GERAM: Gerakan Aktif Menulis Vol. 12 No. 1 (2024): GERAM: Gerakan Aktif Menulis
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/geram.2024.15896

Abstract

The case of bullying and mistreatment of several junior high school students against their colleagues went viral on social media. The incident was massively publicized by various media, one of which was online news. This research uses qualitative research with Theo van Leeuwen's discourse analysis theory approach. The data taken from this study are words, phrases, and clauses related to van Leeuwen's exclusion and inclusion strategies in the discourse of bullying news on Detik.com, CNN Indonesia, Liputan6.com, and Tribun Jateng media. The result is that the nominalization exclusion strategy is found in one news discourse text. Furthermore, inclusion strategies in the form of differentiation-indifference, objectivation-abstraction, nomination-categorization, nomination-identification, and assimilation-individualization are found in four news discourse texts, and association-dissociation is found in two news discourse texts. The exclusion strategy in the news discourse texts functions as the removal of actors who bullied junior high school students in Cilacap, Central Java. However, the use of inclusion strategy is more featured in the news discourse texts.