Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Karakteristik Organoleptik Stik Alga Laut Kappaphycus alvarezii Fortifikasi Tepung Udang Rebon (Mysis sp.) Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Polipropilen Sari, Shafira Dwiana; Dali, Faiza A.; Harmain, Rita Marsuci
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 12, No 1 (2017): Februari
Publisher : Jambura Journal of Educational Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.724 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui organoleptik stik alga laut Kappaphycus alvarezii fortifikasi tepung udang rebon (Mysis sp.) dengan kemasan polipropilen selama penyimpanan. Parameter analisis organoleptik yaitu tingkat kesukaan dan mutu hedonik terhadap stik alga laut fortifikasi tepung udang rebon yang disimpan dalam kemasan plastik polipropilen pada suhu 30ºC, 40ºC dan 50ºC dengan menggunakan 25 panelis semi terlatih. Pengujian dilakukan pada awal dan akhir penyimpanan dengan suhu 30ºC disimpan selama 28 hari, suhu 40ºC selama 20 hari dan 50ºC selama 12 hari. Organoleptik hedonik hasil penilaian panelis terhadap kenampakan, aroma, rasa, tekstur dan warna pada ketiga suhu penyimpanan menunjukkan kriteria sangat suka pada awal penyimpanan menjadi suka sampai mendekati agak suka pada akhir penyimpanan. Mutu hedonik menunjukkan pada awal penyimpanan kenampakannya utuh, rapi, bersih, warna cerah agak kekuningan, aroma maupun citarasa udang dan alga laut cukup kuat, tekstur kering dan renyah. Penyimpanan akhir mutu stik kenampakannya tetap utuh, rapi, kurang bersih dengan warna kekuningan agak pucat, aroma pada suhu 30ºC dan 40ºC aroma udang dan alga laut sudah berkurang, sedangkan  stik pada suhu 50ºC aroma udang dan alga lautnya agak apek dengan rasa udang dan alga laut pada produk sudah berkurang, tekstur cukup kering dan renyah.
Kepadatan Yersinia Sp. Yang Diisolasi Dari Ikan Mas (Cyprinus Carpio, L) Dali, Faiza A.
Jurnal Entropi VOL 08, NO 01, 2013
Publisher : Jurnal Entropi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.284 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan jumlah kepadatan bakteri, mengidentifikasi dan mengkarakterisasi bakteri Yersinia pada ikan mas (Cyprinus carpio, L) melalui serangkaian analisis. Parameter analisis yang dilakukan yakni total plate count (TPC) bakteri, pengujian fisiologis dan morfologis bakteri. Hasil TPC diperoleh dari 3 kali sampling ikan mas hidup berkisar 1,4x105 sampai 2,1x105 Cfu/g, sedangkan rataan nilai total Yersinia 1,3x104 TVC/g pada insang, 1,6x104 pada lendir dan 1,8x104 pada isi perut. Galur yang teridentifikasi terdiri dari Y. frederiksenii, Y. intermedia dan Y. rohdei pada insang, Y. frederiksenii, Y. enterocoliti dan Y. intermedia pada lendir, Y. frederiksenii dan Y. enterocolitica pada isi perut.
Bacillus sp. is one bacterial genus causing spoilage of fishery products. The aim of the research was to find out the characteristics of Bacillus sp. from small crab (Portunus pelagicus) fresh and canned products in Company X. Five of 20 stocks or isolate fresh swimming crab and 12 stocks of bacteria cans swimming crab products namely HRN 3, NTG 3, CAD, Claw Meat 2 and Lump 1 were identified as Bacillus. Their optimal growth were at 37 C, PH 7 and salinity 3%. One starin namely Lump i can surviv Dwi Indah Widya Yanti; Faiza A Dali
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v13i2.5353

Abstract

Bacillus sp. is one bacterial genus causing spoilage of fishery products. The aim of the research was to find out the characteristics of Bacillus sp. from small crab (Portunus pelagicus) fresh and canned products in Company X. Five of 20 stocks or isolate fresh swimming crab and 12 stocks of bacteria cans swimming crab products namely HRN 3, NTG 3, CAD, Claw Meat 2 and Lump 1 were identified as Bacillus. Their optimal growth were at 37 C, PH 7 and salinity 3%. One starin namely Lump i can survive on two hours of heatig at 100 C.keywords: Bacillus sp. flat sour, swimming crab
KARAKTERISASI BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI SELAMA FERMENTASI BAKASANG Dwi Indah widya yanti; Faiza Abdurrahim Dali
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.585 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v16i2.8047

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari bakteri asam laktat (BAL) yang berperan selama fermentasi15 hari pada produk fermentasi bakasang. Selama fermentasi dilakukan pengukuran terhadap pH dantotal asam, total plate count, dan bakteri asam laktat dilanjutkan dengan uji morfologi dan biokimia. Hasilpengukuran pH terjadi kecenderungan penurunan pH pada sampel bakasang disebabkan asam laktat yangdihasilkan oleh aktifi tas BAL. Tiga spesies BAL yang teridentifi kasi yaitu Lactobacillus acidophilus danL. plantarum dengan karakteristik Gram-positif batang, tidak membentuk spora, non motil, indol negatif,katalase negatif, oksidase positif, uji Sitrat bervariasi, Voges-Proskauer (VP) bervariasi, methyl red (MR)positif dan hasil fermentasi karbohidrat bervariasi. Streptococcus faecalis dengan karakteristik Gram-positifkokus, non motil, katalase negatif, indol negatif, VP positif, sitrat negatif, dan uji fermentasi karbohidratpositif .Kata kunci: bakasang, bakteri asam laktat, cakalang, karakteristik, nike
Organoleptic Characteristics and Chemicals Ilabulo Catfish Fortification Rita Marsuci Harmain; Faiza Dali; N. Nurjanah; Agoes Mardiono Jacoeb
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 2 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.308 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v20i2.18015

Abstract

Diversification of traditional food ilabulo made from raw catfish (Pangasius sp.) has the potential to be developed in Gorontalo province to substitute chicken viscera. The research aimed to make ilabulo substitute the raw material of chicken viscera with the catfish fortified Kappaphycus alvarezii seaweed and catfish bone meal and to determine the organoleptic and chemical characteristics of ilabulo catfish fortification. Fortified treatment is K. alvarezii  and catfish bone (5 dan 10% ),  B (10 and 15%) and  C (15 dan 20%). The organoleptic analysis used a hedonic scale of favorite criteria on the appearance, texture, color, flavor, and taste. The results of organoleptic analysis continued with Bayes test. The chemical analysis used the Association of Official Analytical Chemist method. The result of the hedonic characteristic of ilabulo catfish fortification was on the appearance  neutral criteria – like (5.53–7.03), texture neutral criteria – rather like (5.8–7.1), aroma rather like (6.3–6.73), color neutral – like (6.1–7.03) and taste (6.07–6.53) neutral criteria – rather like. The result of Bayes test obtained by a texture of importance value 5, appearance importance value 5, aroma of importance value 4, color of interest value 3 and taste of importance value 2. Characteristic of ilabulo culture of selected fortified catfish that was the fortification of K. alvarezii seaweed 15% and catfish  bone flour (20%) (fortification C) obtained by water content 56.46%, ash 11.54%, protein 7.78%, fat 8.91%, coarse fiber 0.61%, carbohydrate 22.07% and calcium 0.315 %.
Masa Simpan Stik Rumput Laut Fortifikasi Tepung Udang Rebon dalam Kemasan Polipropilen | Shelf life of seaweed stick fortified by rebon shrimp flour in polypropylene packaging. Shafira Dwiana Sari; Faiza A Dali; Rita Marsuci Harmain
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 4, DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v5i4.5293

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masa simpan produk stik rumput laut Kappaphaycus alvarezii difortifikasi dengan tepung udang rebon (Mysis sp.) dalam kemasan polipropilen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Januari 2016. Metode yang digunakan adalah Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) melalui model Arrhenius produk disimpan pada suhu (30ºC, 40ºC dan 50ºC). Analisis yang digunakan adalah pengukuran nilai Thiobarbituric Acid (TBA). Hasil penelitian disimpulkan bahwa umur simpan stik udang rebon pada tiga suhu penyimpanan sesuai batas kritis nilai TBA produk pangan oleh FDA (Food Drug Administration) United States berdasarkan reaksi ordo nol, jika disimpan pada suhu 30ºC umur simpannya adalah 138,88 hari, pada suhu 40ºC umur simpannya adalah 133,96 hari, dan pada suhu 50ºC umur simpannya adalah 129,49 hari. This study aims to determine the shelf life of Kappaphaycus alvarezii seaweed stick fortified by rebon shrimp flour (Mysis sp.) in polypropylene packaging. The study was conducted from December 2015 to January 2016. The method used was Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) through the Arrhenius model the products were stored at temperatures (30ºC, 40ºC and 50ºC). The analysis used is the measurement of Thiobarbituric Acid (TBA) values. The results of the study concluded that the shelf life of rebon shrimp sticks at three storage temperatures is in accordance with the critical limit of TBA values of food products by the United States FDA (Food Drug Administration) based on zero order reaction, if stored at 30ºC the shelf life is 138.88 days, at 40ºC the shelf life is 133.96 days, and at 50ºC the shelf life is 129.49 days. Katakunci: Rumput laut; Kappaphycus alvarezii; masa simpan; udang rebon; Mysis sp.; kemasan; polipropilen. Keywords: Seaweed; Kappaphycus alvarezii; shelf life; rebon shrimp; Mysis sp .; packaging; polypropylene.
Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan pada Suhu Ruang terhadap Nilai TBA Abon Ikan Sidat Kasumi A. Polutu; Rieny Sulistijowati; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 4, DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v3i4.1328

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan lama penyimpanan pada suhu ruang terhadap mutu abon ikan sidat (Anguilla sp.) khususnya pada TBA (Thiobarbituric acid). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April Tahun 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo, di Stasiun Karantina Kelas I Propinsi Gorontalo, dan di Laboratorium Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian utama menggunakan metode eksperimen (Experimental Method) khususnya nilai TBA dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3 4 dan 2 kali ulangan. Penelitian ini terdiri dari faktor I: jenis kemasan (plastik vakum, plastik seal, plastik toples), dan faktor II: lama penyimpanan (0 hari, 14 hari, 35 hari dan 56 hari). Nilai TBA abon ikan sidat selama penyimpanan meningkat. Hasil analisis nilai TBA abon ikan sidat dengan penggunaan kemasan berbeda selama penyimpanan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peningkatan nilai TBA. Nilai TBA tertinggi pada abon ikan sidat selama penyimpanan hingga 56 hari adalah TBA pada toples plastik sebanyak 0,3849 mg/kg dan yang terendah pada kemasan plastik vakum sebanyak 0,1439 mg/kg. Kata kunci: kemasan, lama penyimpanan, abon, ikan sidat, Anguilla sp., TBA, Thiobarbituric acid
Uji Salmonella sp. pada Yellowfin Tuna (Thunnus albacores) yang Dipasarkan di Kota Gorontalo | Test of Salmonella sp. on Yellowfin Tuna in Gorontalo City markets Riwan Setiawan Setiawan Pasue; Faiza A Dali; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 4 NOMOR 2, JUNI 2016
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v4i2.4654

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Salmonella sp. pada Yelowfin Tuna (Thunnus Albacores) yang dipasarkan di Kota Gorontalo. Dilakukan pengujian Total Plate Count (TPC) dan pengujian Salmonella sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel tuna segar terkontaminasi mikroba dengan jumlah tertinggi 3X106 CFU/g sehingga tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia ikan segar (2729-2013). Sampel tuna loin dan tuna tumis negatif Salmonella sp., sedangkan tuna segar positif Salmonella sp.. This study aims to determine the presence of Salmonella sp. in Yelowfin Tuna (Thunnus Albacores) in Gorontalo City markets. Total Plate Count (TPC) and Salmonella sp. tests were conducted. The results showed that fresh tuna samples were contaminated with microbes with the highest amount of 3X106 CFU/g therefore failed to meet the Indonesian National Standard of fresh fish (2729-2013). Samples of loin and sauteed tuna were negative from Salmonella sp., while fresh tuna samples were positive. Katakunci: Salmonella sp.; Yellowfin Tuna; Thunnus albacores; mikroba; TPC. Keywords: Salmonella sp.; Yellowfin Tuna; Thunnus albacores; microbes; TPC.
Pendugaan Umur Simpan Abon Ikan Tongkol Asap Tri Sugiarto I. Nusi; Asri Silvana Naiu; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v3i3.1318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur simpan abon ikan tongkol asap. Pembuatan abon dari bahan baku ikan tongkol asap yang terbaik yakni dengan lama pengasapan 2 jam menggunakan bahan bakar sabut kelapa, kemudian dilanjutkan dengan pendugaan umur simpan abon. Metode pendugaan umur simpan yang digunakan adalah pendekatan Arrhenius berdasarkan jumlah mikroba ALT. Produk abon ikan tongkol asap disimpan pada tingkat suhu yang berbeda yakni pada suhu ruang (30C), 40C, dan 50C.Pengambilan sampel untuk diuji dilakukan pada waktu yang berbeda sesuai dengan tingkatan suhu yakni : Pada suhu ruang (30C) setiap 7 hari selama 28 hari. Suhu 40C setiap 5 hari selama 20 hari. Suhu 50C setiap 3 hari selama 12 hari. Berdasarkan hasil analisi data, umur simpan abon ikan tongkol asap yang disimpan pada suhu ruang dengan kondisi pengemasan dalam plastik HDPE yaitu 77 hari. Kata kunci: Abon, ikan tongkol asap, umur simpan
Karakteristik Produk Kue Tradisional Ongol - ongol yang Disubstitusi dengan Rumput Laut Narti Pakaya; Rita Marsuci Harmain; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.331 KB) | DOI: 10.37905/.v2i3.1265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik dan karakterisasi ongol-ongol berbahan dasar sagu yang disubstitusi dengan rumput laut K. Alvarezii yang menggunakan perlakuan penambahan kosentrasi rumput laut yang berbeda yaitu 30g, 40g dan 50g. Analisis data yang dipakai menggunakan Kruskall walllis. Parameter yang diuji adalah organoleptik, kimia, fisik dan mikrobiologi. Karakterisasi organoleptik melalui uji hedonik terhadap parameter produk yang terdiri atas tekstur, rasa, kenampakan, warna dan aroma. Karakteristik kimia terdiri atas kadar air, abu, Ca, dan serat pangan. Karakteristik fisik meliputi uji kekuatan gel. Karakteristik mikrobiologi meliputi uji TPC. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa perlakuan dengan substitusi rumput laut 40g merupakan produk yang terpilih dengan formula gula merah 100 g, sagu 60 g, air 150 ml dan rumput laut 40 g. Hasil uji Kruskall wallis menunjukkan bahwa substitusi rumput laut berpengaruh nyata terhadap tekstur, rasa, kenampakan, warna dan aroma. Hasil uji kimia dan fisik produk terpilih menunjukkan ongol-ongol rumput laut memiliki kadar air 35.35%, kadar abu 1,7%, Ca 12%, serat kasar 2%, kekuatan gel 816,97 g/cm2 dan TPC 1.3 x 104 koloni/gram . Kata kunci: Ongol-ongol, rumput laut, organoleptik, kimiawi dan fisik