Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Neutronic Design of Uranium-Plutonium Nitride Fuel-Based Gas-Cooled Fast Reactor (GFR) Novalianda, S.; Ariani, M.; Monado, F.; Su’ud, Z.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpfi.v14i2.6602

Abstract

This study presents the calculation results of the cell, and core Gas-cooled Fast Reactor (GFR) based fuel Uranium-Plutonium Nitride (U, Pu)N. Parameter survey results of calculations of the fuel cell consisting of a kinf, burnup level, and the conversion ratio and for the calculation of the reactor core produce value keff during a refueling cycle. The calculation was performed by using a set of SRAC program by comparing three types of fuel cell designs. Reactor Design A based on natural uranium could not reach criticality because of keff < 1. Design B used the enrichment of uranium-235 by 9.5% to reach a critical condition at keff > 1. The critical state was also achieved by Design C utilizing natural uranium, and plutonium 5.5% result value keff = 1.015 in the first year of burnup and continues to increase 1.083 in the tenth year without refueling. Moreover, plutonium can replace the uranium enrichment process.Penelitian ini menyajikan hasil perhitungan sel dan teras gas-cooled fast reactor (GFR) berbasis bahan bakar Uranium- Plutonium Nitride (U,Pu)N. Parameter Survey untuk hasil perhitungan sel bahan bakar terdiri dari kinf, level burnup, dan conversion ratio. Sedangkan pada perhitungan teras reaktor dihasilkan nilai keff untuk satu siklus pengisian bahan bakar. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan seperangkat program SRAC dengan membandingkan tiga jenis desain sel bahan bakar yang berbeda. Reaktor Desain A berbasis uranium alam tidak mencapai kekritisan karena keff < 1. Desain B menggunakan pengayaan uranium-235 sebesar 9,5% mencapai kondisi kritis pada keff > 1. Keadaan kritis juga dicapai oleh Desain C yang memanfaatkan uranium alam dan plutonium 5,5% menghasilkan nilai keff = 1,015 di tahun pertama burnup dan terus meningkat hingga 1,083 pada tahun kesepuluh tanpa pengisian ulang bahan bakar. Pemanfaatan plutonium sebagai bahan bakar dapat menggantikan proses pengayaan pada uranium.
Perhitungan Burnup Desain Reaktor GFR berbasis bahan bakar Uranium Nitride Sari Novalianda; Andri Ramadhan; Zaki Su’ud
Jurnal Penelitian Sains Vol 22, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.044 KB) | DOI: 10.56064/jps.v22i2.577

Abstract

Riset tentang PLTN sebagai salah satu sumber energi aleternatif berkembang pesat seiring dengan semakin bertambahnya kebutuhan akan energi terurama energi listrik. Perhitungan burnup Desain reaktor Gas-Cooled Fast Reactor (GFR) berbasis bahan bakar Uranium Nitride dengan helium sebagai pendinginnya. Analisis neutronik yang dihitung menggunakan separangkat program Standard Reactor Analysis Code (SRAC). Perhitungan level burnup  menggunakan uranium alam dan pengayaan Uranium 235 sebesar 1% sampai 10% mengasilkan energi sebesar 167 GWd/ton selama 50 tahun waktu burnupnya. Densitas Atom dari Uranium 235 dan Uranium 238 akan berkurang selama burnup dan akan mulai tercipta Plutonium di awal burnup.
PERANCANGAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL DALAM PEMANFAATAN ENERGI RADIASI MATAHARI SEBAGAI RENEWABLE ENERGY Yoga Tri Nugraha; Fadhillah Azmi; Sari Novalinda; Sri Indah Rezkika
JOURNAL OF ELECTRICAL AND SYSTEM CONTROL ENGINEERING Vol 4, No 2 (2021): Journal of Electrical And System Control Engineering
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jesce.v4i2.4529

Abstract

Energi radiasi matahari merupakan energi yang sedang giat dikembangkan saat ini. Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi untuk mengembangkan sel surya dikarenakan letak posisi Indonesia berada di wilayah garis khatulistiwa (tropis).  Sel surya merupakan alat yang mampu merubah energi sinar matahari menjadi energi listrik. Teknologi sel surya yang telah dikembangkan saat ini adalah Dye Sensitized Solar Cell. Sel surya ini menggunakan bahan kaca Indium Tin Oxide, bahan dye adalah titanium dioxide, bahan cairan elektrolit yaitu perasan air lemon yang bersifat asam sitrat. Pengukuran dye sensitized solar cell dilakukan selama 30 menit sekali. Pengukuran dye sensitized solar cell menghasilkan tegangan terendah sebesar 195,6 mV pada waktu 11.30 WIB dan tegangan tertinggi sebesar 540,5 mV pada waktu 14.00 WIB dengan kondisi suhu 33 oC.
SOSIALISASI SUMBER ENERGI LIMBAH SEBAGAI PEMBUATAN KOMPOR BIOMASSA DI KELOMPOK IKATAN KELUARGA EKA KENCANA KEC. MEDAN JOHOR Sari Novalianda; Syafrida Hanum Hutasuhut
Jurnal Abdi Ilmu Vol 13 No 2 (2020): JURNAL ILMIAH ABDI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

During this time of the corona pandemic, many businesses experienced a decrease in income. This has an impact on the income that housewives earn. They complain about the increasing cost of household needs. Seeing the location in the eka kencana group, Medan johor sub-district, there is a lot of waste that can be used to use biomass energy to become a biomass stove. For this reason, the technology offered by socialization uses a biomass stove with insulation walls with a closed system, where the wood burning process is carried out in a room free from the influence of environmental air gusts. The method used in this activity is the socialization method for partner communities about the use of waste as an energy source for biomass stoves. The result of this activity is that the community can understand about the use of waste as an energy source for making biomass stoves to save expenses during the corona pandemic and take advantage of the surrounding waste and harm the local environment.
Studi Koordinasi Pengaman Motor Arus Bolak-Balik Sari Novalianda; Sri Indah Rezkika; Susilawati Susilawati; Wahyu Adrian
Jurnal VORTEKS Vol. 1 No. 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Program Studi Teknik mesin, Fakultas Teknik, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/vorteks.v1i1.11

Abstract

Sejalan dengan perkembangan teknologi dalam bidang sistem tenaga listrik dan penggunaan mesin mesin listrik sebagai penggerak industri. Motor arus bolak balik (AC) berperan penting dalam dunia industri sebagian besar penggerak yang terdapat didalam pabrik menggunakan motor – motor listrik tersebut, baik dengan supply tiga fasa maupun satu fasa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai studi koordinasi pengaman motor arus bolak balik maka diperoleh setting rele untuk beban lebih sebesar 0.08 dari arus nominal dan setting waktu 20 detik, setting rele untuk arus lebih sebesar 0.58 dari arus nominal dan setting waktu 0.1 detik, setting rele untuk tegangan lebih sebesar 0.7 dari tegangan nominal, setting arus untuk rele gangguan tanah 5A sampai 20A dengan setting waktu 1 time dial, setting rele panas lebih untuk CB pada suhu 171.95 oC dan setting sinyal alarm 162.9 oC. Untuk menjaga kehandalan dari sistem pengaman maka perlu digunakan rating dan setting arus serta waktu yang tepat pada rele pengaman. Hal ini perlu diperhatikan karena jika menggunakan setting yang keliru akan mengakibatkan arus gangguan yang besar timbul melewati motor dimana akan mengakibatkan kerusakan motor.
Evaluasi sistem penggroundingan tower base transceiver station pada PT. X Panangian Mahadi; Ela Vonica; Sri Indah Rezkika; Sari Novalianda
Jurnal VORTEKS Vol. 3 No. 1 (2022): Sustainable Energy and IoT
Publisher : Program Studi Teknik mesin, Fakultas Teknik, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan layanan telekomunikasi nirkabel telah mendorong peningkatan jumlah tower di Indonesia yang berfungsi sebagai pemancar dan penerima (Base Transceiver Station – BTS) sinyal komunikasi. Hal ini diperlukan untuk menjamin kelancaran layanan telekomunikasi diantara pengguna layanan telekomunikasi. Namun, untuk memastikan tujuan tersebut dapat tercapai maka tower dirancang dengan ketinggian lebih dari 30 m dari permukaan tanah. Sehingga, hal tersebut menyebabkan tower berpeluang terhadap dampak sambaran petir khususnya pada daerah dengan jumlah petir pertahun yang tinggi. Dengan demikian, peluang kerusakan peralatan tower atau BTS akibat sambaran petir juga tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pada tower dipasang sebuah sistem penangkal petir yang umumnya tersusun dari penangkal petir eksternal dan penangkal petir internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja sistem penangkal petir eksternal khususnya pada bagian tahanan pentanahan di salah satu BTS di Kota Medan. Untuk mengetahui kinerja tahanan pentanahan tersebut maka telah dilakukan perbandingan hasil pengukuran tahanan pentanahan terhadap standar PUIL 2000. Selain itu, dilakukan juga perbandingan nilai tahanan pentanahan berdasarkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan data spesikasi sistem pentanahan pada BTS yang diperoleh dari lapangan maka diketahui nilai tahanan pentanahan pada BTS sebesar 0,43?, nilai tahanan pentanahan kaki tower sebesar 0,70? dan tahanan pentanahan penangkal petir 0,78?. Sedangkan hasil pengukuran tahanan pentanahan menggunakan alat earth tester diperoleh nilai tahanan pantanahan BTS sebesar 0,5?, tahanan pentanahan kaki tower 0,70? dan tahanan pentanhan penangkal petir 0,78?. Dengan demikian, tahanan pentanahan pada BTS tersebut telah memenuhi Standar PUIL 2000 yaitu tidak lebih dari 1 Ohm
Pengaruh Perubahan Fraksi Volume Terhadap Kekritisan Desain Gas-Cooled Fast Reactor Berbahan Bakar Uranium Nitride Sari Novalianda; Andri Ramadhan
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 4 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.467 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.4.450-456.2020

Abstract

Penelitian ini menyajikan pengaruh perubahan fraksi volume desain         Gas-Cooled Fast Reactor (GFR) berbahan bakar Uranium Nitride. Fraksi volume reaktor cepat terdiri dari bahan bakar, kelongsong dan pendingin. Penelitian ini terdiri dari tiga desain sel bahan bakar dengan perbedaan fraksi voleme yang terdiri dari fuel, caldding, dan coolant yaitu desain A 55%:10%:35%, desain B 60%:10%:30% dan 65%:10%:25% untuk desain C. Parameter survey yang diukur adalah faktor kekritisan reaktor yaitu keff, kinf dan perubahan level burnup terhadap waktu burnupnya. Perhitungan desain GFR menggunakan seperangkat program Standart Reactor Analysis Code (SRAC). Hasil perhitungan ketiga desain reaktor, didapat bahwa  desain B berbahan bakar Uranium Nitride dengan pengayaan 9,5% uranium 235 dan fraksi volume 60% bahan bakar, 10 % kelongsong dan 30% pendingin mencapai kondisi kritis pada keff > 1,008 dan kinf > 1,012. Desain reaktor B dapat beroperasi selama 10 tahun tanpa proses refueling dengan excess reactivity 0,031%. The research presents the effect of changes in the volume fraction on the criticality of the Uranium Nitride Gas-Cooled Fast Reactor (GFR) design. The fast reactor volume fraction consists of fuel, cladding, and coolant. This research consisted of three fuel cell designs his research consists of three fuel cell designs with different volumes fraction consisting of fuel, cladding, and coolant namely A design 55%:10%:35%. B design 60%:10%:30% and 65%:10%:25% for C design. The survey parameters measured were the criticality of the reactor, namely keff, kinf, and burnup level changes with the burnup time. GFR design calculations use a set of Standard Reactor Analysis Code (SRAC) programs. The third calculation of the reactor design, found that design B was fueled with Uranium Nitride with enrichment of 9.5% uranium 235 and volume fraction of 60% fuel, 10% cladding, and 30% coolant reached critical conditions at keff> 1,008 and kinf> 1,012. Design B reactor can operate for 10 years without refueling with an excess reactivity of 0.031%.
Power Flattening Desain Reaktor GFR Berbasis Bahan Bakar Uranium Plutonium Nitride (U, Pu)N Sari Novalianda
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 4, No 3 (2019): Edisi Oktober
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.698 KB)

Abstract

AbstrakPada penelitian ini desain reaktor GFR 500 MWt berbasis bahan bakar uranium plutonium nitride (U,Pu)N beroperasi selama 10 tahun tanpa pengisian ulang bahan bakar. Sel bahan bakar yang digunakan adalah uranium alam dengan penambahan Plutonium 5,5%. Proses power flattening teras reaktor dilakukan dengan mengatur arah radial tiga region fraksi volume bahan bakar yaitu 55%, 60% dan 65%.  Nilai Average power density teras reaktor yang dimodifikasi adalah 28,46 Watt/cc dan power peaking factor menurun dari 2,25 menjadi 1,98.  Kata Kunci :  Flattening, GFR, Teras, Bahan Bakar 
Analisa Nilai Resistansi Isolasi Generator 200 MW Dengan Media Pendingin Hydrogen Dan Air Demin Heri Priagusno; Masdiana ZR; Sri Indah Rezkika; Sari Novaliamda
-
Publisher : RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1822.163 KB) | DOI: 10.30596/rele.v3i1.5231

Abstract

Abstrak — Kehandalan pasokan energi listrik sangat dibutuhkan di seluruh negara khususnya di indonesia, untuk menghindari defisitnya pasokan sehingga menimbulkan sistem pemadaman. Untuk itu maka kehandalan sebuah pembangkit listrik sangat diharapkan. Pada sebuah pembangkit listrik, Generator adalah termasuk peralatan yang paling utama. Sebelum generator dioperasikan sudah seharusnya dilakukan pemeriksaan nilai resistansi isolasi sehingga didapatkan nilai minimum sesuai dengan standart IEEE. Penelitian akan dilakukan pada generator 200 MW PLTU Pangkalansusu, pabrikan Beijing Beizhong.co.ltd, yang bermedia pendingin Hydrogen (H2) pada belitan Rotor dan bermedia pendingin Air demin pada belitan Stator. Pada generator jenis ini sering terjadi turunnya nilai resistansi isolasi dibawah nilai minimum sehingga terjadi penundaan untuk pengoperasian Generator dan dapat mengganggu pasokan energi listrik ke jaringan.Kata kunci :  Resistansi, isolasi, AirAbstract — The reliability of the electrical energy supply is expected in world wide countries, especially in Indonesia, to avoid the deficits supply that cause a blackout in the network. Therefore, the reliability of a power plant is expected. At a power plant, the Generator is among the most important equipment. Before the generator in operated should be checked and measured the value of insulation resistance so that the minimum value obtained in accordance with the IEEE standard. The research will be carried out on a 200MW Pangkalansusu power plant, Beijing Beizhong china manufacturer, which is a Hydrogen (H2) cooling medium in Rotor winding and Demineralisation water cooling medium on Stator winding. In this type of generator there is often occure a decrease in the value of the insulation resistance below to the minimum value, causing a delay for the operation of the generator, and may disrupt the supply of electrical energy to the network.Keywords :     Resistance, Insulation, Water
Pengaruh Koridor terhadap Rugi-Rugi Lintasan Gelombang Radio di dalam Gedung Kampus Indah Vusvita Sari; Panangian Mahadi Sihombing; Junaidi Pratama; Dwiyanto; Muhammad Amril Siregar; Sari Novalianda
Jurnal Elektro dan Mesin Terapan Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Elektro dan Mesin Terapan (ELEMENTER)
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.689 KB)

Abstract

Rugi-rugi lintasan gelombang radio menjadi salah satu parameter penting untuk menjamin kelancaran komunikasi nirkabel. Saat ini, penggunaan komunikasi nirkabel untuk mendukung proses pembelajaran di ruang perkuliahan telah banyak diaplikasikan. Namun, rugi-rugi lintasan gelombang radio di ruang perkuliahan mengalami peningkatan jika gelombang radio berpropagasi dari luar gedung. Hal tersebut disebabkan gelombang radio mengalami rugi-rugi lintasan secara dua tahap, yaitu di luar gedung dan di dalam gedung. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisis pengaruh koridor di gedung kampus terhadap rugi-rugi lintasan gelombang radio di ruang perkuliahan. Sebuah antena pemancar di luar gedung kampus milik salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi digunakan pada penelitian ini. Selanjutnya metode drive test digunakan untuk mengukur rugi-rugi lintasan gelombang radio di ruang perkuliahan. Tiga model rugi-rugi lintasan yang kontemporer juga digunakan untuk memprediksi rugi-rugi lintasan gelombang radio. Ketiga model tersebut adalah Model Winner+, Model COST231, dan Model 3GPP. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa koridor di dalam gedung mampu menurunkan rugi-rugi lintasan gelombang radio. Selain itu, diketahui juga bahwa Model COST231 lebih akurat memprediksi rugi-rugi lintasan gelombang radio dari luar ke dalam gedung kampus daripada model rugi-rugi lintasan lain yang digunakan