Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN HARGA DIRI PASIEN DIABETES MELITUS YANG MENGALAMI ULKUS DIABETIK DI RUMAH PERAWATAN LUKA BANDUNG Setiorini, Hermin; Pahria, Tuti; Sutini, Titin
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Keperawatan Komprehensif
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.691 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v5i2.136

Abstract

Masalah kesehatan pada penyakit kronis seperti ulkus diabetik dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada konsepdiri khususnya harga diri. Sehingga secara psikologis pasien merasa putus asa dengan keadaanya dan secara sosialpasien tidak merasakan kualitas pelayanan perawatan yang didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran harga diri pasien diabetes melitus yang mengalami ulkus diabetik di Rumah Perawatan Luka Bandung.Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan sampel menggunakan metode total samplingdidapatkan sampel sebanyak 40 responden. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner Rosenberg SelfEsteem (RSE) dengan nilai validitas 0.410 hingga 0,728 dan reabilitas 0,844. Hasil penelitian menunjukan bahwa hargadiri pasien diabetes melitus yang mengalami ulkus diabetik memiliki harga diri rendah sebanyak 22 (55,0%) dan hargadiri tinggi sebanyak 18(45,0%). Temuan dari penilaian mengarah pada perawat dapat memberikan intervensi berupapendidikan kesehatan, motivasi dan dukungan sosial bagi pasien dengan ulkus diabetik.
Hubungan Beban Dengan Depresi pada Keluarga yang Merawat Pasien Stroke Pahria, Tuti; Mambang Sari, Citra Windani; Lisnawati, Lisnawati
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.19821

Abstract

ABSTRAKStroke menyebabkan pasien mengalami kecacatan sehingga memerlukan keluarga dalam memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Tugas keluarga sebagai caregiver dapat menimbulkan beban. Beban menjadi salah satu faktor yang dianggap berhubungan dengan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara beban dan depresi pada keluarga yang merawat pasien stroke di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Penelitian dengan metode deskriptif korelasi dilakukan kepada 92 keluarga. Pengukuran beban dilakukan menggunakan instrumen the Zarit Burden Interview dan pengukuran depresi dilakukan menggunakan instrumen Beck Depression Inventory-II. Analisis hubungan ditunjukan melalui korelasi Spearman rank. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 69,6% keluarga memiliki sedikit atau hampir tidak ada beban, 26,1% beban ringan, dan 4,3% beban sedang. Kemudian 71,7% keluarga mengalami gangguan perasaan yang normal, 20,7% gangguan perasaan ringan, 4,3% depresi ringan, 2,2% depresi sedang, dan 1,1% depresi berat. Hasil uji korelasi menunjukan terdapat hubungan positif antara beban dengan depresi, dengan p value 0,000 (r=0,547). Simpulan dalam penelitian ini yaitu semakin tinggi beban yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat pasien stroke maka semakin berat depresi yang terjadi.ABSTRACT Stroke can lead to a physical disability that results in need of family assistance to complete a patient’s activity daily living. The duty of care to the disabled stroke patient often create a burden to the family members Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Research with descriptive correlation method on 92 families. Family burden measured using the Zarit Burden Interview, while the depression measured using Beck Depression Inventory-II. Correlation between the two variables will be examined by Spearman correlation analysis. The result shows that 69,6% of caregiver perceived little or no burden, 26,1% perceived mild burden, and 4,3% perceived moderate burden. Then 71,7% of caregivers perceived normal mood disturbance, 20,7% perceived mild mood disturbance, 4,3% perceived mild depression, 2,2% perceived moderate depression, and 1,1% perceived severe depression. The result correlation test show there is a positive. correlation between burden and depression had p-value of 0,000 (r=0,547). The conclusion in this study is that the higher the burden felt by the family caregiver of stroke patients, the more severe the depression will occur. Nursing practices are expected to provide appropriate interventions, one of which is support to reduce burden so as to prevent depression. 
Pendidikan Kesehatan Berbasis Daring Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis: Hipertensi dan Manajemen Non-Farmakologi di Masa Pandemi Covid-19 Sidik Maulana; Tuti Pahria
Media Karya Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v4i2.33072

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi di Indonesia sehingga memerlukan upaya kontrol tekanan darah dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dan fasilitas kesehatan primer bersama pasien dalam kontrol hipertensi adalah dengan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS). Selama pandemi COVID-19 yang membatasi kegiatan langsung membuat PROLANIS ditunda atau tidak berjalan dan memungkinkan pasien tidak dapat mengontrol hipertensinya. Oleh karena itu, diperlukan edukasi terkait bagaimana melakukan PROLANIS dan manajemen non-farmakologi seperti diet DASH dan teknis relaksasi nafas dalam, sebagai salah satu upaya yang bisa dilakukan dirumah. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pendidikan kesehatan (penkes) secara virtual di Fakultas Keperawatan Unpad untuk meningkatkan pengetahuan PROLANIS dan Diet Approach to Stop Hypertension (DASH) dalam upaya kontrol hipertensi selama masa pandemi COVID-19. Peserta pada kegiatan ini adalah 58 orang. Hasil pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan peserta terkait hipertensi secara keseluruhan (p< 0.001). Secara signifikan pendidikan kesehatan ini mengubah pengetahuan teknik relaksasi nafas dalam (p= 0.001). Sedangkan perubahan tidak signifikan terlihat pada pengetahuan hipertensi (p= 0.070), pengetahuan PROLANIS (p= 0.533), dan pengetahuan diet DASH (p= 0.135). Kegiatan pendidikan kesehatan terkait hipertensi diharapkan dapat dilanjutkan di berbagai tempat baik oleh akademisi maupun praktisi kesehatan di fasilitas kesehatan secara daring.Kata kunci: Diet DASH, hipertensi, pendidikan kesehatan, PROLANIS, teknik relaksasi nafas dalam.
Pendidikan Kesehatan tentang Pencegahan Penyakit Kanker dan Menjaga Kualitas Kesehatan Laili Rahayuwati; Iqbal Abdul Rizal; Tuti Pahria; Mamat Lukman; Neti Juniarti
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i1.26629

Abstract

Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal yang mana sel tersebut bisa tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh lainnya bahkan menyebabkan kematian. Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti perempuan dunia adalah kanker payudara. Kanker Payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar diantara jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya.Penderita kanker payudara dapat lebih cepat mengetahui serangan kanker pada payudara dengan memeriksa sendiri secara teratur setiap bulan yang dikenal dengan praktik SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) sayangnya hanya sedikit yang melakukannya. Keterlambatan tersebut paling banyak disebabkan ketidakmengertian tentang penyakit dan upaya deteksi dini dengan SADARI. Untuk menyikapi masalah tersebut perlu ditingkatkan program edukasi tentang SADARI, yang merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap kanker payudara kepada masyarakat melalui pendidikan kesehatan.Tugas ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan perempuan di Desa Jatimukti dalam upaya deteksi dini kanker payudara. Rancangan yang digunakan adalah perlakuan pada satu kelompok sampel sejumlah 31 orang. Analisis deskriptif komparatif menunjukkan bahwa hasil pengetahuan saat post test lebih baik dibanding pengetahuan saat pretest. Simpulan bahwa adanya peningkatan pengetahuan setelah pendidikan, selanjutnya masyarakat after membutuhkan pendidikan kesehatan yang regular.Kata kunci : Kanker payudara, pengetahuan, SADARI.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO JATUH DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-IHSAN BANDUNG: STUDY LITELATUR Keiko Pasaribu; Laili Rahayuwati; Tuti Pahria
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian jatuh pada pasien dewasa di ruangan IGD Al-Ihsan selama 48 jam setelah pasien masuk rumah sakit. Keselamatan pasien adalah kondisi dimana pasien bebas dari cidera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari cedera yang potensial akan terjadi (penyakit, cidera fisik, psikologis, sosial, penderitaan, cacat, kematian, dan lain-lain) terkait dengan pelayanan kesehatan. Standar Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit /KKP-RS (2008), mengatakan bahwa seharusnya angka kejadian jatuh tidak boleh terjadi di rumah sakit atau kejadiannya harus 0%. Hasil yang didapatkan diruangan IGD Al-Ihsan bahwa selama berjalannya pelayanan selama tahun 2017 didapatkan data kejadian pasien jatuh berjumlah 3 orang dari total pasien risiko jatuh sebanyak 3443.7. Analisis jurnal ini menggunakan beberapa jurnal, dimana jurnal Oliver (2000), Oliver (2007), Choi (2005), Nowalk (2002) dan Hofmann (2003)mengatakan bahwa faktor lama perawatan mendukung kejadian jatuh pada pasien, sedangkan kelly (2002) dan Kwok (2006) mengatakan bahwa lingkungan juga dapat mempengaruhi kejadian jatuh. Cara pengambilan analisis jurnal ini yaitu diambil dari Sage Publication, dan Scielo. Dalam Alegre (2012) juga mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian jatuh dalam 48 jam pada pasien dirumah sakit adalah faktor gangguan penglihatan, kekuatan otot tangan kanan dan kiri, kekuatan otot kaki kiri dan kanan, riwayat jatuh sebelumnya, bantuan mobilisasi, status mental, faktor terapi infusan, faktor lingkungan, faktor lama perawatan dan faktor gerakan, dimana pada hasil analisis menunjukkan bahwa p-value < 0.05. Kata kunci : risiko jatuh, patient safety
Symptom Burden’s Associated Factors among Hemodialysis Patients Early Octavia Limbong; Tuti Pahria; Sri Hartati Pratiwi
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 8 No. 3 (2020): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v8i3.1448

Abstract

Many patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis (CKD-HD) had a high symptom burden, which can worsen their health conditions and quality of life. The known factors associated to symptom burden were age, gender, hemodialysis (HD) session duration, post dialysis recovery time, hemoglobin level, nutrition status, physical activity, depression level and social support. The aim of this study was to analyze the most dominant factor associated to symptom burden among CKD-HD patients. Using a cross-sectional design, a convenience sample of eighty-five respondents were recruited from HD unit at Adventist Bandung Hospital, who underwent HD > 3 months, HD frequency 2-3 times a week, aged ≥ 18 years, able to communicate and speak Indonesian. Data were retrieved via seven self-reported questionnaires and health records, and the symptom burden was assessed using the validated Indonesian version of the CKD-Symptom Burden Index. The data was analysed with Spearman correlation test, Chi square test, and multivariate logistic regression. Based on quartile category, most of the respondents (50.6%) had a high symptom burden (33.56±12.23). The factors significantly associated to symptom burden were age (p=0.015), post-dialysis recovery time (p=0.007) and depression level (p=0.000). In the final model, duration of HD session (OR=5.27, 95% CI 1.50-18.49) and depression level (OR=8.84, 95% CI 2.57-30.36) were the factors associated to high symptom burden. Depression level was the most dominant factor associated to high symptom burden. CKD-HD patients with depression are more at risk of experiencing a high symptom burden. Thus, symptom management may consider to modify depression level factor by screening for depression, providing assistance and nursing interventions, or developing depression-related interventions to reduce symptom burden in CKD-HD patients.
Literature Review : Pengalaman Perawat Terkait Pelaksanaan Cultural Competence Di Ruang Intensive Care Unit Yeni Binteriawati; Tuti Pahriah; Aan Nuraeni
Faletehan Health Journal Vol 7 No 1 (2020): Faletehan Health Journal
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.382 KB) | DOI: 10.33746/fhj.v7i1.125

Abstract

Intensive Care Unit (ICU) is an area of ​​care activity and well designed to treat critical conditions, nurses must have cultural competence. Culture participates in health values, beliefs, behavior and situational judgments. If left untreated will result in negative social and clinical consequences, unclear environment, confusion, messages not delivered, patient ignorance, delay in informed consent and low quality of care. The purpose of this study is to describe the experience of nurses related to the implementation of Cultural Competence in the ICU from research that has been done. The method used by searching electronic articles consists of qualitative studies collected from electronic databases such as Medline, Google Scholar, Science Direct, PubMed and Proquest using relevant MeSH keywords: Cultural Competence, Intensive Care Unit, and Nursing. Articles selected according to the SPIDER criteria, published in 2012-2018. Evaluation of articles uses critical appraisal and PRISMA guidelines. From the results of the literature search conducted, as many as 7 (seven) related articles were found and met the criteria. The results of the themes that emerged related to the implementation of cultural competence include the involvement of the family in the care process, using translators, maintaining a multicultural team, communication procedures, and clear diagnosis and recognizing cultural diversity.
Self-Efficacy of internship nursing students in dealing with Palliative patients Rani Asyuni Sipayung; Tuti Pahria; Atlastieka Praptiwi
Journal of Nursing Care Vol 2, No 2 (2019): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.687 KB) | DOI: 10.24198/jnc.v2i2.18943

Abstract

Palliative care is one of the practice areas that is perceived difficult by nurses and nursing students. Students tend to avoid seeing patients with the deteriorating condition. This research aimed to identify the self-efficacy of internship nursing students in facing palliative patients within communication, management of the patient, and multidisciplinary teamwork components. This study was a descriptive quantitative. Samples were recruited from a population of internship nursing students at Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran using a total sampling technique (n=159). Data were collected using Self-Efficacy Palliative Care scale (SEPC). Data were analyzed using mean scores calculated from the total scores of each respondent. The results showed that more than half of the respondents had a low level of self-efficacy. In terms of its components, students’ self-efficacy in communication,  multidisciplinary team collaboration, and patient management had a mean score of 38.24 (SD 10.35), 39.21 (SD 9.44), and 48.18 (SD 9.56) respectively. Based on the results, it is recommended to develop an active learning strategy for internship nursing students, especially in the aspects of communication, patient management, and multidisciplinary team collaboration.
Pengalaman Belajar Mahasiswa Keperawatan dalam Mengikuti Proses Pembelajaran Praktikum di Laboratorium Elizabeth Sarah Apriani; Irman Somantri; Tuti Pahria
Journal of Nursing Care Vol 3, No 2 (2020): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.028 KB) | DOI: 10.24198/jnc.v3i2.20583

Abstract

Latar Belakang. Pengalaman belajar mahasiswa keperawatan salah satunya didapatkan melalui praktikum laboratorium untuk membentuk serta melatih keterampilan seorang perawat. Ditemukannya perbedaan persepsi antar kelompok tutor saat praktikum mandiri, kurangnya pengenalan mengenai beberapa alat praktek, dan keterbatasan jumlah alat dan pendampingan tutor saat praktikum mandiri. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengalaman belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran praktikum laboratorium di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Metode. Populasi penelitian ini sebanyak 311 mahasiswa Fakultas Keperawatan Unpad angkatan 2016 yang tersebar pada 3 lokasi. Sampel penelitian ini sebanyak 175 mahasiswa dengan menggunakan teknik cluster sampling. Variabel pengalaman belajar diukur menggunakan Learning Experience Questionnaire (LEQ). Hasil. Didapatkan pengalaman belajar mahasiswa secara keseluruhan 80% dikategorikan baik, Berdasarkan aspek learning environment didapatkan hasil dengan kategori baik diantaranya untuk aspek kebermaknaan (81,1%), komprehensifitas (80%) dan pengelolaan (76,6%). Sedangkan berdasarkan lokasi kampus dengan hasil kategori baik yaitu; kampus Jatinangor (89,3%), kampus Garut (69% ) dan 100% pada kampus Pangandaran. Kesimpulannya sebagian besar mahasiswa memiliki pengalaman belajar yang baik, baik dari aspek pengalaman belajar maupun berdasarkan lokasi kampus. Diharapkan kepada kampus yang masih terdapat kateogri kurang untuk melakukan stimulasi kepada mahasiswa sebelum mengikuti pembelajaran laboratorium.
Spiritual Well-Being Of Health Failure Patients Agung Maulana Yusuf; Tuti Pahria; Aan Nuraeni
Journal of Nursing Care Vol 2, No 1 (2019): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.629 KB) | DOI: 10.24198/jnc.v2i1.18641

Abstract

Introduction: Decreasing heart function raises problems both physical, psychological and spiritual. Patients faced this health issue, and they need an individual’s spirit and encouragement related to self- management and illness. The purpose of this study was to describe the spiritual well-being of heart failure patients. Method: The method used in the research was a quantitative descriptive method with a cross-sectional approach. The population in this research was all patients with heart failure who underwent inpatient and outpatient care. Samples were taken by consecutive sampling technique for one month and 61 respondents were obtained. Data were collected by using the Spirituality Index of Well-Being instruments. Univariate data analysis uses the mean values and frequency distribution. Result: The result showed that patients with heart failure who had high spiritual well-being were 53 people (86,9%). In life scheme sub-variable, 55 people (90,2%) were included in the high category. In self-efficacy sub-variable, 48 people (78,7%) were included in high category but 13 people (21,3%) were into the low category with a low mean score of 3 statements. Conclusion: almost all respondents have high spiritual well-being reinforced by life scheme but there is a part of self-efficacy that still needs to be improved such as the knowledge about how to overcome the burden of life, the ability to help themselves, and the understanding related to the disease. Therefore, it is important to give information related to the patient’s illness to improve the patients’ spiritual well-being which can affect the health condition of the patient. In addition, physical, psychological and social management also have an important role in improving self-efficacy.
Co-Authors Aan Nuraeni Aan Nuraeni Aaron Tigor Sihombing Aat Sriati Abd. Rasyid Syamsuri Ade Kirana Adisite, Meina Nur Aeni Agung Maulana Yusuf Ahyar Ginanjar Ai Mardhiyah Amalia, Asna Andi Miftahul Khair Andini Tri Lestari Annisa Nur Fadhilla Annisa Yuniar Handayani Arseda, Astuti Asna Amalia Atlastieka Praptiwi Atout, Maha Audi Siti Sarah Ayu, Rahadiani Chandra Isabella Hostanida Purba Citra Windani Mambang Sari Deni Alia Yadi Dewin Safitri Dewin Safitri Dian Adiningsih Dina Auliyah Early Octavia Limbong Eka Afirmasari Eka Afrima Sari Eka Afrima Sari Elizabeth Sarah Apriani Etika Emaliyawati Fadhilah, Adinda Fitriana, Epi Giovanni Maria Hana Rizmadewi Agustina Harun, Hasniatisari Harun, Hasniatisari Hendrawati Hendrawati Hendrawati Hendrawati Hendrawati Hendrawati Henny Suzana Mediani Hermin Setiorini Hesti Platini Hijriani, Nadifa Ikawati, Dewi Iqbal Abdul Rizal Irman Somantri Iwan Shalahuddin Juniarti, Neti Kalay, Mayriska Keiko Pasaribu Kurnia, Dedi Kurniawan Yudianto Kusman Ibrahim Laili Rahayuwati Lilis Mamuroh Linda Yulia Malihatunnisa Nurrofikoh Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman, Mamat Maria komariah Mia Listia Mira Trisyani Muslim, Revita Nur Istiqomah Mutiudin, Ade Iwan Nurhakim, Furkon Nursiswati Nursiswati Nursiswati Pitriana, Epi Rahayu, Kusila Devi Rahmania, Sina Sabila Rani Asyuni Sipayung Revita Nur Istiqomah Muslim Reza Rizkika Faturrahman Ridal Sagala Rizkiani, Agni Safitri, Dania Iva Safitri, Dewin Sagala, Ridal Salwa Ghaida Fauzia Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sari, Citra Windani Mambang Setiorini, Hermin Sidik Maulana Simanjuntak, Dikes Siti Noor Sya'fa Siti Ulfah Rifa’atul Siti Ulfah Rifa’atul Fitri Siti Yuyun Rahayu Fitri Slamet Riyanto Sri Hartati Pratiwi Sri Hendrawati Sumarna, Umar Syifa Eka Rahmawati Titin Sutini Titin Sutini, Titin Titis Kurniawan Titis Kurniawan Tobi Pitora Tobi Pitora U. Acob, Joel Rey Umar Sumarna Urip Rahayu Urip Rahayu Urip Rahayu, Urip Wardani, Siti Dahlia Windy Rakhmawati Witdiawati Yeni Binteriawati Yudianto, Kurniawan Yuliana Yuliana Yuniko Febby Husnul Fauzia Yusshy Kurnia Yusshy Kurnia Herliani, Yusshy Kurnia Zahirah, Esa Zikran Zikran