Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

HUBUNGAN DETEKSI DINI (PAP SMEAR) DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI POLI OBGYN Ramadini, Indri
Jurnal Endurance Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.328 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i1.1885

Abstract

Cervical cancer is the number one killer in Indonesia, according to the Department of health RI 2010 cervical cancer to reach 100/100,000 per year. This figure will continue to rise 25% over the next 10 years if preventative measures are not undertaken.This type of analytical observational studies, cross sectional research study design, the number of samples 45 respondents. Sampling techniques is the Accidental sampling. Data obtained from the results of the univariate analysis and questionnaires with the frequency distribution and bivariat use chi-square statistic test, the value of p value < 0.05. The results showed the incedence cervical cancer (68,9 %) and respondents who never do early detection (pap smear) (88,9%). The statistical test showed that there was a significant correlation between early detection (pap smear) and the incidence of cervical cancer.Kanker serviks merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia, menurut Depkes RI tahun 2010 kanker serviks mencapai angka 100/100.000 per tahun. Angka ini akan terus meningkat 25% dalam kurun waktu 10 tahun mendatang jika tindakan pencegahan tidak dilakukan. Jenis penelitian analitik observasional, desain penelitian cross sectional study, jumlah sampel  45 responden. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Data diperoleh dari hasil kuesioner dan analisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square, nilai p value < 0,05.Hasil penelitian menunjukkan kejadian kanker serviks (68,9 %) dan responden yang tidak pernah melakukan deteksi dini (pap smear) (88,9 %). Uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara deteksi dini (pap smear) dengan kejadian kanker serviks. 
Gambaran Tingkat Stress Kerja Perawat Ruang Rawat Inap Instalasi Penyakit Dalam RSUP M Djamil Padang Indri Ramadini; Rika Syafitri
Jurnal Smart Keperawatan Vol 5, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.399 KB) | DOI: 10.34310/jskp.v5i2.187

Abstract

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan di rumah sakit karena perawat adalah provider yang selalu kontak selama 24 jam dengan pasien Peran perawat dalam memberikan pelayanan sering mengalami tekanan psikologi, hal ini bisa disebabkan karena beban kerja yang berlebihan, waktu pelaksanaan, kontak penyakit pasien secara langsung kondisi tekanan psikologi seperti ini sering menimbulkan stres (NIOSH, 2008).Stres kerja merupakan suatu kondisi fisik dan emosional yang berbahaya yang terjadi ketika pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya dan kebutuhan pekerja (NIOSH, 2008). Survey nasional di Perancis (Frasser, 1997), ditemukan bahwa 74% perawat mengalami  stress kerja. Hasil penelitian Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (2006) ditemukan  50,9% perawat Indonesia mengalami stres kerja, yang disebabkan beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah dan insentif yang tidak memadai (Muthmainah, 2012). Jenis penelitian deskriptif  dengan pendekatan cross sectional study, jumlah sampel  20 responden ruang rawat inap. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data diperoleh dari hasil kuesioner dan analisa secara univariat dengan distribusi frekuensi  Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat (55%) mengalami stres kerja. Dari hasil dapat disimpulkan adanya stres kerja dilingkungan kerja perawat di ruang rawat inap, diharapkan perawat dapat melakukan cara yang asertif dalam menyelesaikan masalah dan juga pihak rumah sakit menyediakan media konseling bagi perawat yang mengalami stres kerja. Kata Kunci:  Penyakit Dalam; Perawat; Rumah Sakit; Ruang Rawat Inap; Stres Kerja
Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Rasidin Padang Tahun 2018 Indri Ramadini; Ira Sri Budiarti
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.104 KB) | DOI: 10.55866/jak.v1i1.13

Abstract

Perilaku caring seorang perawat di rumah sakit dapat meningkatkan kepuasan pasien. Di RSUD dr. Rasidin Padang sudah pernah dilakukan workshop perilaku caring, namun belum ada evaluasi secara kontiniu oleh pihak manejerial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Rasidin Padang Tahun 2018. Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif dengan desain penelitian Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Rasidin Padang. Penelitian dan pengumpulan data dilakukan dari bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Juni 2018, dengan jumlah populasi 965 dan sampel 90 responden . teknik pengambilan sampel menggunakan proportional sampling. Data yang diperoleh dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (60%) perawat memiliki perilaku caring dan kurang dari separuh (35,6%) pasien puas. Hasil penelitian bivariat berdasarkan uji statistik diperoleh bahwa ada hubungan yang bermakna (p=0,043) antara perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien di RSUD dr. Rasidin Padang Tahun 2018. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien.
Pengaruh Back Massage Terhadap Insomnia Pada Lansia Indri Ramadini; Junia Putri
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.408 KB) | DOI: 10.55866/jak.v2i1.38

Abstract

Proses menua pada lansia akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada fisik, mental serta psikososial yang berpengaruh pada kualitas tidur pada lansia. Tetapi, sekitar 50% lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin mengalami insomnia. Salah satu terapi non farmakologi adalah back massage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh back massage terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah Quasi experimen dengan pendekatan pre-test and post-test group. Penelitian ini dilakukan di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin. Penelitian dan pengumpulan data dilakukan dari bulan Februari sampai Agustus 2018. Populasi sebanyak 110 lansia dan sampel yang diperoleh sebanyak 30 lansia dengan menggunakan puposive sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur insomnia menggunakan Isomnia Rating Scale (IRS). Hasil penelitian univariat didapatkan sebelum dilakukan back massage tingkat insomnia lansia 76,7% mengalami insomnia berat dan 23,3% mengalami insomnia sedang. Sedangkan sesudah dilakukan back massage tingkat insomnia lansia 86,7% mengalami insomnia sedang dan 13,3% mengalami insomnia ringan. Hasil penelitian bivariat analisa data menggunakan uji t-test nilai α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan nilai p ≤ α dengan hasil perhitungan pre test dan post test nilai p = 0,000. Hasil penelitian menunjukan terdapat pebedaan yang bermakna antara insomnia sebelum dan sesudah dilakukan back massage. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh antara back massage terhadap insomnia pada lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin tahun 2018. Disarankan kepada kepala PSTW agar terapi back massage dapat menjadi salah satu program dalam mengatasi insomnia pada lansia, dilakukan 1 kali sehari sebelum tidur.
Systematic Review : Pengaruh Terapi Relaksasi Genggam Jari dan Tarik Nafas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia Indri Ramadini; Dhara Tri Fadhilla
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.568 KB) | DOI: 10.55866/jak.v2i2.86

Abstract

Nyeri sendi adalah suatu peradangan sendi yang ditandai dengan pembengkakan sendi, warna kemerahan, panas, nyeri terjadinya gangguan gerak. Prevalensi penyakit sendi berdasarkan usia terjadi peningkatan pada lansia usia 55-65 tahun 15,5%, 65-74 tahun 18,6%, dan 75 tahun keatas 18,9%. Pengobatan nyeri sendi bisa diatasi dengan dua cara yaitu dengan pengobatan farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan farmakologi dengan pemberian analgesik, yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dengan obat-obatan opiod dan non opioid. Pengobatan non farmakologi yaitu penggabungan antara 2 terapi yaitu terapi relaksasi genggam jari dan tarik nafas dalam yang dilakukan secara bersamaan, guna lebih efektif cepat menurunkan nyeri sendi pada lansia.Saat menggenggam jari sambil tarik nafas dalam dapat menghantarkan impuls-impuls positif dengan menghasilkan hormon endorfin yang secara ilmiah didalam tubuh merupakan analgesik alami yang dihasilkan oleh genggaman jari dan tarik nafas dalam tersebut. Tujuan review artikel ini adalah untuk meriview kembali artikel-artikel yang berhubungan pengaruh terapi relaksasi genggam jari dan tarik nafas dalam terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meriview artikel atau menganalisis artikel. Hasil penelitian ini didapatkan artikel yang mengatakan bahwa genggam jari dan tarik nafas dalam berpengaruh terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian Lansia Dalam Melakukan Aktivitas Sehari-Hari Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang Tahun 2017 Indri Ramadini; Arfiyati Herman
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.231 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i1.100

Abstract

Dukungan keluarga yang optimal mendorong peningkatan kesehatan lansia. Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang keluarga disibukkan oleh pekerjaan sehingga kurang memperhatikan atau memberi dukungan kepada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang Tahun 2017.Penelitian ini bersifatDeskriptif Analitik dengan desain penelitian Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padangpada bulan September 2016 – Juni 2017 dan pembagian angket di mulai dari 01 Maret - 20 April 2017. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 711 orang lansia dan jumlah sampel 88 responden dengan metode Simple Random Sampling. Pengolahan data secara komputerisasi, dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi squaredengan p value<0,05.Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh lansia yang mengalami tidak mandiri (59,1%) dan lansia yang mengalami dukungan keluarga yang buruk 56,8%. Adanya hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari (p= 0,002). Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengupayakan dalam meningkatkan pemahaman keluarga dalam memberikan dukungan kepada anggota keluarganya yang lansia.
Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Stress Pada Masyarakat Dimasa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Kuranji Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Indri Ramadini; Erni Rahayu
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.714 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i2.126

Abstract

Puskesmas Belimbing merupakan Puskesmas dengan kasus Covid-19 terbanyak. Didapatkan data dari Puskesmas Belimbing kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kelurahan Kuranji mencapai 592 orang positif, dan kasus meninggal mencapai 23 orang. Berdasarkan angka kejadian Covid-19 tersebut banyak masyarakat yang merasa cemas, stress dikarenakan angka kejadian Covid-19 terus meningkat, maka jenis pengobatan untuk menurunkan stress pada masyarakat akibat dampak Covid-19 yaitu melakukan terapi relaksasi otot progresif. Design penelitian ini adalah Quasi Eksperiment. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan Purposive Sampling. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tingkat stress pada masyarakat di Kelurahan Kuranji Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing. Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan hasil nilai rata-ra sebelum diberikan terapi relaksasi otot progresif sebesar 19.60 dan mengalami penurunan tingkat stress setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif sebesar 14.60. nilai rata-rata tingkat stress pada masyarakat menunjukkan adanya penurunan tingkat stress setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif sebesar 5, dengan nilai P velue 0,00 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tingkat stress pada masyarakat di Kelurahan Kuranji Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Lubuk indri Ramadini; Elda Risma
Ners Jurnal Keperawatan Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.032 KB) | DOI: 10.25077/njk.12.2.174-192.2016

Abstract

Abstract Puskesmas Lubuk Buaya is the first order of Puskesmas which is the highest rate of anemia incidence in pregnant women in 2014 that is 25,1% from 22 Puskesmas in Padang city. This is due to the low level of public knowledge about anemia. The type of descriptive analytic study with cross sectional study design, the population in this study amounted to 93 people, sampling technique total sampling, so the number of samples in this study as many as 93 samples. Data collection techniques were conducted by questionnaire. Data were obtained by univariate and bivariate analysis with chi-square statistic test presented in cross-table form with 95% degree of confidence. The results of this study were (58,1%) of respondents experiencing anemia, (54,8%) respondents lack chronic energy, (51,6%) respondent have low knowledge level, (24,7) respondent have high risk parity, 54.8%) gestational distance is risky. The chi-square bivariate findings were found to have a significant relationship between nutritional status and the incidence of anemia (p = 0.004), there was a significant association between knowledge level and anemia (p = 0.018), there was a significant relationship between parity and the incidence of anemia ( P = 0.043), and there was a significant relationship between the gestational distance and the incidence of anemia (p = 0.001). Based on the results of the above analysis, suggested to health workers, especially nurses at health centers to improve counseling and services in providing information to pregnant women about anemia kejadia during pregnancy. Keywords      :  anemia, nutritional status, level of knowledge, Parity, Distance Pregnancy Abstrak Puskesmas Lubuk Buaya merupakan urutan pertama Puskesmas yang paling tinggi angka kejadian anemia pada ibu hamil tahun 2014 yaitu 25,1%  dari 22 Puskesmas dikota Padang. Hal ini terjadi karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang anemia. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional study, populasi dalam penelitian ini berjumlah 93 orang, teknik pengambilan sampel total sampling, jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 93 sample. Teknik pengumpulan data dilakukan secara kuesioner. Data diperoleh dengan analisa secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square disajikan dalam bentuk tabel silang dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini didapatkan ( 58,1% ) responden yang mengalami anemia, ( 54,8% ) responden kurang energi kronis, ( 51,6% ) respondent memiliki tingkat pengetahuan rendah, ( 24,7 ) responden memiliki paritas berisiko tinggi, ( 54,8% ) jarak kehamilan adalah berisiko. Hasil temuan bivariat uji chi- square di dapatkan ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian anemia ( p= 0,004 ), terdapat hubugan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan anemia ( p= 0,018 ), terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian anemia ( p= 0,043 ), dan terdapat hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia ( p= 0,001). Berdasarkan hasil analisa diatas,di sarankan kepada petugas kesehatan khususnya tenaga perawat di puskesmas agar meningkatkan penyuluhan dan pelayanan dalam memberikan informasi terhadap ibu hamil tentang kejadia anemia sewaktu hamil. Kata Kunci         : Kejadian Anemia, Status Gizi, Tingkat pengetahuan, Paritas, Jarak Kehamilan
PEDAMPINGAN DAN PELATIHAN PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG Fitri Mailani; Indri Ramadini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.462

Abstract

Dokumentasi yang efektif menjamin kesinambungan pelayanan, menghemat waktu, danmeminimalisasi resiko. Namun kenyataan nya masih banyak ditemukan ketidaksesuaiandokumentasi yang dilakukan oleh perawat. Beragamnya bentuk pendokumentasian asuhankeperawatan di puskesmas maka dirasa perlu membuat standar pendokumentasian asuhankeperawatan. Masalah yang telah disepakati oleh mitra adalah kurangnya pemahaman perawatdalam melaksanakan proses asuhan keperawatan dan pendokumentasian keperawatan yangsesuai dengan standar asuhan keperawatan. Untuk itu pelaksana menawarkan solusi yaitupendampingan dan pelatihan dengan menggunakan ISDA untuk mempermudah dalampengkajian dan penegakkan diagnosa keperawatan, menegakkan diagnosa keperawatan sesuaistandar yang mengacu kepada NANDA, dan membuat perencanaan sesuai dengan NOC, danNIC. Kegiatan ini diikuti oleh 16 perawat puskesmas Lubuk Buaya dan dilaksanakan sebanyak5 kali pertemuan dan melibatkan narasumber ahli yaitu ketua ikatan perawat kesehatankomunitas Sumatera Barat untuk mendiskusikan format asuhan keperawatan di rawat jalanpuskesmas. Pelatihan dimulai dengan memberi pretest untuk mengukur kemampuan dasarmitra, setelah itu langsung melakukan pelatihan tentang pengkajian, perumusan diagnosa danperencanaan menggunakan NOC dan NIC, serta melakukan pendampingan kepada perawat.Kegiatan ini diakhiri dengan melakukan posttest dan terjadi peningkatan nilai yang signifikandan terbentuknya draft format asuhan keperawatan untuk rawat jalan di puskesmas.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN STRESS DENGAN NYERI DADA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG RSUP. DR. M. DJAMIL indri ramadini
HUMAN CARE JOURNAL Vol 2, No 3 (2017): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.417 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v2i3.98

Abstract

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Menurut statistik dunia ada 9,4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional study. Jumlah populasi 264 orang, jumlah sampel sebanyak 50 responden  dengan teknik Accidental Sampling. Data diperoleh dari hasil kuesioner dan analisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square, nilai p value <0,05. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh pasien mengalami nyeri dada (66%), aktivitas fisik (74%), stress (70%). Adanya hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik (p=0,001), stress (p=0,004) dengan nyeri dada.