Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Pengelola Asrama dalam Pembinaan Karakter Mahasiswi Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar Risnawati Hannang; Rusli Malli; Abd. Rahim Razaq; Muhammad Ali Bakri; M Ilham Muchtar
IQRO: Journal of Islamic Education Vol 5, No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v5i2.2943

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pembinaan mahasiswi di Asrama Ma’had Al-Birr dan bagaimana Karakter mahasiswi Ma’had Al-Birr serta peranan pengelola asrama dalam pembinaan karakter mahasiswi Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini bersifat deskriktif kualitatif yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah fakta empiris secara objektif ilmiah dengan berlandaskan pada logika keilmuan, prosedur dan didukung oleh metodologi dan teoritis yang kuat sesuai disiplin keilmuan yang ditekuni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, Pembinaan Mahasiswi Asrama Ma’had Al-Birr menggunakan tiga model pembinaan, yaitu klasikal, mentoring dan pembiasaan. Dalam membina mahasiswi pengelola asrama menggunakan beberapa prinsip yaitu  keteladanan, latihan dan pembiasaan, pembinaan melalui nasehat, pembinaan melalui kedisiplinan, kemandirian, persatuan dan persaudaraan. Kedua, Mahasiswi Ma’had Al-Birr adalah mahasisiwi yang berkarakter islami, religius, sopan dan beradab, rajin, disiplin dan bertanggung jawab serta mempunyai karakter kepemimpinan yang meneladani Rasulullah saw. Ketiga, Peran Pengelola dalam pembinaan karakter Mahasiswi Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai orang tua yang menyayangi, mengawasi dan membimbing mahasiswi, sebagai guru yang mengajari dan memberi nasehat kepada mahasiswi dan sebagai teladan yang memberi contoh yang baik yang bisa ditiru dan diikuti oleh mahasiswi.
Pendidikan Islam di Indonesia Pada Zaman Penjajahan Belanda dan Jepang Muhammad Azmi; Bahaking Rama; Abd. Rahim Razaq
IQRA : JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM Vol 3, No 01 (2023): IQRA: JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
Publisher : IQRA : JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan di Indonesia selama penjajahan Belanda dapat dikelompokkan kedalam dua periode, yaitu periode VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dan periode pemerintah Hindia Belanda (NederlandsIndie). Pada periode VOC, pendidikan di Indonesia didasarkan pada prinsip bisnis yaitu berdasarkan untung rugi dalam hukum-hukum ekonomi. VOC tidak segan-segan untuk berperang bila ada yang menghalagi tujuan mareka. Ini bisa perhatikan dari hak aktroinya yang terdapat dalam suatu pasal yang berbunyi: “Badan ini harus berniaga di Indonesia dan bila perlu boleh berperang. Dan harus memperhatikan agama Kristen dengan mendirikan sekolah. Hal ini menyebabkan terpecahnya pendidikan yang ada di Indonesia. Di satu pihak adanya pendidikan dengan sistem pesantren dengan orientasi agama saja. Di pihak yang lain adanya pendidikan dengan sistem barat dengan orientasi sekuler yang tidak mempedulikan agama. Pecahnya sistem pendidikan di Indonesia tentu tidak menguntungkan bagi perkembangan masyarakat Indonesia. Di satu sisi diperlukan pemahaman untuk mengetahui perkembangan dunia luar dengan metode dan teknologi yang dikembangkan oleh barat. Di sisi lain juga dibutuhkan pemahaman keagamaan sebagaimana telah ditanamkan sebelum VOC datang ke Indonesia. Untuk memadukan dua sistem ini kemudian muncul madrasah madrasah yang berkelas, memakai bangku dan meja yang dipelopori oleh para pembaharuan di Indonesia. Setelah Belanda ditaklukkan oleh Jepang di Indonesia pada tanggal 8 Maret 1942, maka Belanda angkat kaki dari Indonesia semenjak itu mulailah penjajahan Jepang di Indonesia. Jepang muncul sebagai negara kuat di Asia, bangsa Jepang bercita-cita besar menjadi pemimpin Asia Timur Raya. Sejak tahun 1940 Jepang berencana untuk mendirikan kemakmuran bersama Asia Raya. Dalam rencana tersebur Jepang menginginkan menjadi pusat suatu lingkungan yang berpengaruh atas daerah-daerah mansyuria, daratan Cina, kepulauam Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand. Oleh karena itu rencana “kemakmuran bersama Asia Raya” dianggap sebagai suatu keharusan. Dengan semboyan “Asia untuk bangsa Asia” Jepang menguasai daerah yang berpenduduk lebih dari 400 juta jiwa yang antara lain menghasilkan 50% poduksi karet dan 70% timah dunia. Indonesia yang kaya sumber bahan mentah merupakan sasaran yang perlu dibina dan dimanfa’atkan sebaik-baiknya untuk kepentingan perang Jepang. Sehingga Jepang menyerbu Indonesia, karena tanah air Indonesia merupakan sumber bahan-bahan mentah yang kaya raya dan tenaga manusia yang banyak tersebut sangat besar artinya demi kelangsungan perang pasifik, dan hal ini sesuai pula dengan cita-cita politik ekspansinya.
Strategi Guru Dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII SMP Unismuh Makassar Nur Afifah; Abd. Rahim Razaq; Muhammad Ibrahim
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 7: Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i7.1717

Abstract

Strategi Guru dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII SMP Unismuh Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam menerapkan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII di SMP Unismuh Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah guru bahasa Arab kelas VII SMP Unismuh Makassar. Semua data di peroleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru dalam menerapkan kurikulum merdeka pada pembelajaran bahasa Arab kelas VII, pertama membuat rancangan pembelajaran atau modul ajar, kedua pada pelaksanaan pembelajaran guru mengawali dengan membuat kesepakatan kelas, kemudian pada proses pembelajaran guru menggunakan strategi pembelajaran mufradat, kalam, dan qir’ah. Sebelum menutup pembelajaran guru melakukan refleksi akhir pembelajaran. Ketiga, melakukan penilaian. Strategi guru dalam menerapkan kurikulum merdeka di pengaruhi beberapa faktor pendukung, yaitu adanya workshop terkait pelaksanaan kurikulum merdeka, manajemen sekolah yang baik serta fasilitas digital dan internet yang memadai. Faktor penghambatnya berasal dari guru dan siswa. Faktor dari guru adalah manajemen waktu, minimnya literasi dan referensi kurikulum merdeka. Faktor dari siswa yaitu minat belajar bahasa Arab yang rendah dan siswa kesulitan menghafal mufradat. Hasil dari strategi guru adalah terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan pembelajaran berjalan dengan efektif.
Pola Asuh Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Arab Rini Astuti Bakri; Abd. Rahim Razaq; Sulaeman Masnan
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 7: Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i7.1740

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua dan fakto-faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Bontomarannu Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Jenis peneltian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian yaitu pola asuh orang tua siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pola asuh orang tua siswa kelas VIII MTs Bontomarannu adalah pola asuh otoritatif dan pola asuh permissif. Dua orang tua bersama-sama menggunakan pola asuh otoritatif dan empat orang tua bersama-sama menggunakan pola asuh permissif. Siswa dengan pola asuh otoritatif tergolong mempunyai motivasi tinggi dalam belajar Bahasa Arab. Sedangkan siswa dengan pola asuh permissif tergolong mempunyai motivasi rendah dalam belajar Bahasa Arab. Sehingga dapat dikatakan pola asuh permissif kurang tepat digunakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua siswa VIII MTs Bontomarannu Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar sebagai adalah kesibukan orang tua dan lingkungan sekitar.