Denny Sobardini Sobarna
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Multiplikasi in vitro stroberi kultivar Tochiotome dengan penambahan jenis dan konsentrasi sitokinin untuk perbanyakan bibit Ega Raisya; Denny Sobardini Sobarna; Anne Nuraini; Syariful Mubarok; Erni Suminar; Masako Akutsu
Kultivasi Vol 19, No 3 (2020): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v19i3.26932

Abstract

Sari Perbanyakan tanaman stroberi secara konvensional dilakukan dengan menggunakan stolon, tetapi kurang efektif serta kualitas bibit yang dihasilkan kurang baik akibat adanya akumulasi penyakit. Budidaya stroberi memerlukan adanya perbanyakan bibit secara massal, tetapi tidak mengubah kualitasnya. Multiplikasi in vitro menjadi solusi untuk penyediaan bibit berkualitas dalam jumlah besar. Upaya untuk mendapatkan tunas in vitro dalam jumlah banyak yakni perlu adanya penambahan zat pengatur tumbuh golongan sitokinin seperti Benzylaminopurine (BAP) atau Thidiazuron (TDZ). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menetapkan jenis serta konsentrasi sitokinin dengan hasil terbaik dalam multiplikasi stroberi kultivar Tochiotome. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari tujuh perlakuan yang diulang lima kali, yaitu: Kontrol (tanpa sitokinin); BAP (0,25 ppm; 0,50 ppm; 0,75 ppm), dan TDZ (0,25 ppm; 0,50 ppm; 0,75 ppm). Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa penambahan sitokinin tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas dan bobot segar planlet. Media perlakuan kontrol dapat menghasilkan jumlah akar lebih banyak dibandingkan dengan media ditambah sitokinin. Penambahan BAP 0,50 ppm  berpengaruh positif terhadap jumlah daun dan dapat menghasilkan runner secara in vitro. Pemberian BAP 0,50 ppm cenderung dapat meningkatkan dan mempercepat produksi bibit tanaman stroberi kultivar Tochiotome.Kata Kunci: Benzylaminopurine (BAP), Thidiazuron (TDZ), Stroberi, Kultur Jaringan AbstractStolon is used for conventional propagation of strawberry, but it is less effective and the quality of the seeds is not good due to the accumulation of disease. In vitro multiplication becomes a solution for the supply of quality seeds in a fast time. The addition of growth regulator cytokinin, such as Benzylaminopurine (BAP) or Thidiazuron (TDZ) can produced the large number of shoot. The objective of this study was to obtain the best type and concentration of cytokinin in the multiplication of strawberry ‘Tochiotome’. The study was conducted at the Plant Tissue Culture Laboratory, Seed Technology, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with seven treatments and five replications, that were: Control (without cytokinin); BAP (0.25 ppm; 0.50 ppm; 0.75 ppm), and TDZ (0.25 ppm; 0.50 ppm; 0.75 ppm). The results indicated that addition of cytokinin did not affected increasing number of shoots and fresh weightof plantlets. Control media can produce larger number of roots than those containing PGRs, this might be due to the endogenous auxin concentrations found in strawberry plants. Also, cytokinin inhibited root formations process. Plants treated with BAP 0.50 ppm increased for the number of leaves and produced runners in vitro. This study showed application of BAP with 0.50 ppm increased and accelerated the production of strawberry ‘Tochiotome’ seedlings.Keywords: Benzylaminopurine (BAP), Thidiazuron (TDZ), Strawberry, Tissue Culture
Regenerasi Berbagai Jenis Eksplan Nilam Klon Sidikalang dan Aplikasi Azotobacter pada Tahap Aklimatisasi Erni Erni; Denny Sobardini Sobarna; Anne Nuraini; Syariful Mubarok; Pujawati Suryatmana; Yudhistari Sihombing; Christine Angel
Agrikultura Vol 27, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.998 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v27i2.9992

Abstract

AbstrakKondisi produktivitas nilam di Indonesia saat ini masih rendah, hal ini diduga disebabkan oleh rendahnya penggunaan benih unggul serta kendala ketersediaan benih yang tepat waktu, jumlah bibit yang seragam dan bebas penyakit, serta masih rendahnya mutu genetik tanaman. Sehingga perlu dilakukan upaya perbanyakan maupun peningkatan mutu genetik dengan aplikasi teknologiin vitro. Percobaan I: Pertumbuhan eksplan nilam pada komposisi sitokinin yang berbeda secara in Vitro (Rancangan Acak Lengkap pola faktorial), faktor pertama (jenis ekplan : mata tunas, pucuk, dan daun), sedangkan faktor kedua (0 mg/l sitokinin; 0,5 mg/l BAP; 1,0 mg/l BAP; 0,5 mg/l Zeatin; dan 1,0 mg/l Zeatin). Percobaan II: Multiplikasi stek mikro nilam secara in vitro (Rancangan Acak Lengkap). Percobaan III: Respon stekmikro terhadap inokulasi Azotobacter sp. pada tahap aklimatisasi (Rancangan Acak Kelompok) terdiri dari lima perlakuan (tanpa inokulasi, 1 ml, 2 ml dan 3 ml Azotobacter sp.). Hasil Percobaan I menunjukkan tidak terdapat interaksi antara jenis eksplan dengan jenis dan konsentrasi sitokinin. Penggunaan eksplan pucuk menghasilkan rata-rata jumlah tunas, pertambahan jumlah daun serta rata-rata bobot segar eksplan lebih baik serta penambahan 0,5 mg/l BAP pertambahan jumlah daun dan rata-rata bobot segar eksplan nilam lebih baik pada 8 MST. Percobaan II menunjukkan bahwa penggunaan 0,01 mg/l NAA dan 1 mg/l BAP merupakan perlakuan yang terbaik untuk multiplikasi tunas nilam pada peubah jumlah tunas dan jumlah daun. Percobaan III menunjukkan inokulasi Azotobacter sp. dengan dosis 3 ml memberikan rata-rata pertambahan jumlah daun, jumlah akar dan panjang tanaman relatif lebih baik.Kata kunci : Aklimatisasi, Azotobacter, Cytokinin, Eksplan, Nilam, Regenerasi