Darmaputra, I Gusti Nyoman
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE RELATIONSHIP OF THE LEVEL OF PERSONAL HYGIENE KNOWLEDGE WITH THE INCIDENCE OF PITYRIASIS VERSICOLOR IN GRADUATE MEDICAL STUDENTS OF THE FACULTY OF MEDICINE, UDAYANA UNIVERSITY, CLASS OF 2022 Kewatiting, Agnes Susanti; Darmaputra, I Gusti Nyoman; Indira, I Gusti Ayu Agung Elis; Winaya, Ketut Kwartantaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i08.P06

Abstract

Personal hygiene of the skin is the most important mechanism for minimizing the transmission of infections, one of which is fungal infections. The disease that most often occurs due to fungal infections is Pityriasis versicolor. This disease is caused by several factors, one of which is poor personal hygiene. This study aims to determine the relationship between the level of personal hygiene knowledge and the level of knowledge of Pityriasis versicolor with the incidence of Pityriasis versicolor in students of the Undergraduate Medical Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University, class of 2022. This research is an observational analytical study with a cross-sectional approach. The method used is probability sampling with a simple random sampling technique. The total research sample was 170 people, of which 15 people (8.8%) had a history of Pityriasis versicolor. A total of 157 people (92.4%) had good knowledge about personal hygiene and 152 people (89.4%) had good knowledge about Pityriasis versicolor. The results of Fisher's exact test related to the relationship between the level of knowledge of personal hygiene and the level of knowledge of Pityriasis versicolor with the incidence of Pityriasis versicolor, namely p value > 0.05. This shows that there is no significant relationship between the level of knowledge of personal hygiene and the level of knowledge of Pityriasis versicolor and the incidence of Pityriasis versicolor in students of the Undergraduate Medical Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University class of 2022. Keywords: Knowledge, Personal hygiene, Pityriasis versicolor
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri terhadap Menstruasi dan Menstrual Hygiene di SMP Santo Yoseph Denpasar Gunawan, Regina; Suryawati, Nyoman; Indira, I Gusti Ayu Agung Elis; Darmaputra, I Gusti Nyoman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i11.P15

Abstract

Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam perkembangan hidup manusia yang ditandai dengan pubertas. Pubertas pada remaja putri dikenal dengan istilah menarche atau terjadinya menstruasi pertama kali. Menstruasi adalah pengeluaran darah dari mukosa uterus disertai dengan pelepasan (deskuamasi) endometrium yang terjadi secara periodik dan siklis. Minimnya informasi yang didapatkan remaja putri mengenai menstruasi dan menstrual hygiene akan mempengaruhi tingkat pengetahuannya sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti iritasi, infeksi, dan inflamasi pada area genitalia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri terhadap menstruasi dan menstrual hygiene di SMP Santo Yoseph Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan studi potong lintang (cross-sectional). Subjek penelitian berjumlah 150 orang remaja putri yang berada di SMP Santo Yoseph Denpasar. Data diperoleh berdasarkan data primer berupa kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan menstruasi dan menstrual hygiene. Pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS versi 26.0. Hasil penelitian menunjukkan paling banyak bertingkat pengetahuan baik terhadap menstruasi maupun menstrual hygiene dengan masing-masing berjumlah 75 orang (50%) dan 77 orang (51,3%). Usia 14 tahun menjadi usia bertingkat pengetahuan baik terbanyak yang sejalan dengan karakteristik kelasnya dimana terbanyak berada pada kelas IX. Pendidikan terakhir ayah dan ibu didominasi oleh tamatan perguruan tinggi serta paling banyak didapatkan bertingkat pendapatan sangat tinggi. Sumber informasi mayoritas berasal dari ibu.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI DI SUBAK SEMPIDI TENTANG SINAR MATAHARI SEBAGAI FAKTOR RISIKO KANKER KULIT Richard, Richard; Darmaputra, I Gusti Nyoman; Wardhana, I Made; Winaya, Ketut Kwartantaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i12.P16

Abstract

Skin cancer is one of the most common cancers found in Indonesia. The most common skin cancers in Indonesia are basal cell carcinoma, squamos cell carcinoma, and melanoma. One of the harms caused by waves of solar radiation is damaging the DNA which later activates oncogene cells that could lead to cancer. One of the livelihoods that are abundant in Indonesia is agriculture. Farmers that are exposed to direct sunlight with excessive intensity are very susceptible to skin cancer which main risk factor is sunlight. The amount of outdoor activities with a superfluity intensity plus ignorance and the incapability to protect oneself from the sun causes the risk of getting skin cancer to be higher. Methods: The study was conducted using a descriptive approach with a transverse study design. Respondents took a total sampling of 64 respondents. Data collection was executed using a self-administered questionnaire instrument. The questionnaire consists of 20 numbers for the level of knowledge and 20 numbers for the attitude. Results: The level of good knowledge about sunlight as a risk factor for skin cancer as many as 45 people (70.31%), sufficient knowledge 17 people (26.56%), lack of knowledge 2 people (3.13%). Attitude about sunlight as a risk factor for skin cancer was 38 people (59.38%), 23 people (35.94%), a bad attitude was 3 people (4.68%). Conclusion: The level of understanding of farmers in Subak Sempidi, Sempidi Village, Mengwi District, Badung Regency regarding sunlight as a risk factor for skin cancer is in a good category.
KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN TUMOR JINAK MELANOSITIK PADA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF DR IGNG NGOERAH PERIODE JANUARI 2020 – DESEMBER 2022 Hendrayanta, Michelle; Darmaputra, I Gusti Nyoman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P15

Abstract

Pendahuluan: Melanosit merupakan sel penghasil pigmen pada kulit. Beberapa neoplasma jinak dapat berasal dari melanosit dan umumnya merupakan hasil dari mutasi onkogenik, dengan bentuk yang paling umum adalah nevus melanositik jinak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik tumor jinak melanositik pada pasien yang berkunjung ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Data berasal dari data sekunder rekam medis pasien tumor jinak melanositik yang berobat dan kontrol di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah, periode Januari 2020-Desember 2022. Subjek penelitian diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien telah terdiagnosis secara histopatologi dengan adanya nevus dan dengan data rekam medik lengkap. Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data pasien, diperoleh sebanyak 68 kasus yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil: Data menunjukkan bahwa bahwa angka kejadian tumor jinak melanositik terjadi peningkatan pada tahun 2021 dan 2022. Berdasarkan jenis kelamin, lebih banyak ditemukan pada laki-laki (57,35%). Berdasarkan usia, ditemukan usia pasien terbanyak adalah 10-19 tahun (23,53%). Berdasarkan jenis nevus yang ditemukan, sebanyak 40 kasus (58,82%) merupakan nevus melanositik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tumor jinak melanositik sering terjadi pada populasi pria dan kelompok usia 10-19 tahun, dengan jenis yang terbanyak adalah nevus melanositik pada pasien yang berkunjung ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah dalam rentang waktu Januari 2020 hingga Desember 2022.
KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KARSINOMA SEL BASAL DI POLIKLINIK DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PERIODE JANUARI 2020 – JANUARI 2022 Suryani, Adelia; Darmaputra, I Gusti Nyoman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i12.P12

Abstract

Pendahuluan: Karsinoma sel basal merupakan jenis kanker kulit paling sering ditemukan, tumbuh perlahan, jarang terjadi metastasis namun dapat menginvasi jaringan sekitar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien dengan karsinoma sel basal. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien dengan karsinoma sel basal di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar pada periode Januari 2020 sampai dengan Januari 2022 Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang / cross sectional study berdasarkan laporan tahunan dan catatan medis penderita karsinoma sel basal di Poliklinik Dermatologi dan Venereologi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar pada periode Januari 2020 sampai dengan Januari 2022. Penelitian ini menggunakan 8 kasus dengan rekam medis lengkap dan telah terkonfirmasi karsinoma sel basal secara histopatologi Hasil: Hasil penelitian menunjukkan frekuensi tertinggi karsinoma sel basal adalah subtipe noduler sebanyak 5 kasus (62,5%), pada rentang usia 50-59 tahun sebanyak 5 kasus (62,5%), lebih sering pada perempuan dibandingkan laki-laki (87,5% vs. 12,5%), dan paling banyak ditemukan pada area kepala dan leher sebanyak 8 kasus (100%). Kesimpulan: Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa paling banyak ditemukan karsinoma sel basal subtipe noduler, pada populasi usia lanjut berjenis kelamin perempuan, pada area kepala dan leher. Kata kunci: Karsinoma sel basal, tumor kulit, histopatologi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP MENSTRUASI DAN MENSTRUAL HYGIENE DI SMP SANTO YOSEPH DENPASAR Gunawan, Regina; Suryawati, Nyoman; Indira, I Gusti Ayu Agung Elis; Darmaputra, I Gusti Nyoman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i06.P08

Abstract

Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam perkembangan hidup manusia yang ditandai dengan pubertas. Pubertas pada remaja putri dikenal dengan istilah menarche atau terjadinya menstruasi pertama kali. Menstruasi adalah pengeluaran darah dari mukosa uterus disertai dengan pelepasan (deskuamasi) endometrium yang terjadi secara periodik dan siklis. Minimnya informasi yang didapatkan remaja putri mengenai menstruasi dan menstrual hygiene akan mempengaruhi tingkat pengetahuannya sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti iritasi, infeksi, dan inflamasi pada area genitalia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri terhadap menstruasi dan menstrual hygiene di SMP Santo Yoseph Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan studi potong lintang (cross-sectional). Subjek penelitian berjumlah 150 orang remaja putri yang berada di SMP Santo Yoseph Denpasar. Data diperoleh berdasarkan data primer berupa kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan menstruasi dan menstrual hygiene. Pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS versi 26.0. Hasil penelitian menunjukkan paling banyak bertingkat pengetahuan baik terhadap menstruasi maupun menstrual hygiene dengan masing-masing berjumlah 75 orang (50%) dan 77 orang (51,3%). Usia 14 tahun menjadi usia bertingkat pengetahuan baik terbanyak yang sejalan dengan karakteristik kelasnya dimana terbanyak berada pada kelas IX. Pendidikan terakhir ayah dan ibu didominasi oleh tamatan perguruan tinggi serta paling banyak didapatkan bertingkat pendapatan sangat tinggi. Sumber informasi mayoritas berasal dari ibu.
Serum Interleukin-6 Levels are Positively Correlated with the Severity of Acne Vulgaris Triatmakusuma, Yogi; Praharsini, I Gusti Ayu Agung; Darmaputra, I Gusti Nyoman; Winaya, Ketut Kwartantaya; Karna, Ni Luh Putu Ratih Vibriyanti; Puspawati, Ni Made Dwi
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 1 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i1.1056

Abstract

Acne vulgaris is a chronic inflammatory disease that affects the pilosebaceous unit. This disease occurs on the skin of the face, body, back, and other areas of the body, and can leave scars on the skin which can be temporary or permanent. Recent data shows that the inflammatory process is the initial process in the pathogenesis of acne, several pro-inflammatory cytokines, one of which is interleukin 6 (IL-6), which plays a role in acne vulgaris. Analytical observational study with a cross-sectional approach. The research was carried out from February - November 2023 at the Skin and Venereology Polyclinic, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar and the Clinical Pathology Laboratory of Prof IGNG Ngoerah Hospital. The sample consisted of 47 samples of patients with acne and 20 samples without acne aged 8 - 45 years who were selected through consecutive sampling according to inclusion and exclusion criteria. A sample of 3 milliliters of venous blood is taken which will then be checked for IL-6 with an ELISA kit. Data analysis with SPSS version 24 and p value <0.05 is significant. The mean IL-6 serum levels in the acne group was 110.2 ± 88.3 pg/ml while in the non-acne group it was 26.7 ± 23.7 pg/ml. There was a significant difference in the category of IL-6 levels in the acne and non-acne groups (95% CI 55.1 - 155.3, p<0.001). The correlation analysis of IL-6 levels with the severity of acne was strongly positive (r=0.951, p<0.001).