Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Buku Kontrol Terhadap Pembiasaan Beribadah Shalat Siswa Kelas IV SD Plus Cahaya Budaya Krembung Sidoarjo Selvi Aprianti; Safa’atul Azizah
Al-Muttaqin : Jurnal Studi, Sosial, dan Ekonomi Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mmojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini didasarkan dari rendahnya kesadaran beribadah khususnya shalat padasiswa yang tidak mempunyai kesempatan tinggal di pondok pesantren, kualitaskomunikasi antara siswa dan wali murid sedangkan pendidikan agama harus di ajarkansecara pembiasaan mengingat usia Sekolah Dasar adalah pondasi pendidikan yang harusdibagun dengan kokoh. Metode dalam penelitian ini ialah penelitian lapangan denganpendekatan deskriptif kulitatif. Hasil penelitian: berdasarkan pernyataan guru kelas,wali murid dan siswa menunjukkan dengan adanya buku kontrol ibadah shalatmembawa dampak positif bagi siswa. Siswa menjadi lebih memahami kewajibannyauntuk melaksanakan ibadah shalat dan menjadi terbiasa untuk melaksanakan ibadahshalat.
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK TKKH DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN DI SKH NEGERI 02 KOTA SERANG Siti Nurhaliza; Agis Nurjuliani; Salsabila Septiani; Nurul Aulia Putri; Eliza Septi Anugrah; Ririn Purnamasari; Dzikra Ayu Adzkiya; Selvia Aprianti; Restu Rahmanita Sekaring; Sahdi Sahdi
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2023): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v1i4.725

Abstract

Layanan pendidikan pada anak perlu disesuaikan dengan kondisi kebutuhan setiap siswa agar tujuan pendidikan bisa terpenuhi secara maksimal. Karena pada setiap tingkat satuan pendidikan memiliki fase perkembangan yang berbeda, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Pengajaran harus meberikan semangat dan motivasi bagi anak terutama siswa TKKh agar dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan memotivasi siswa untuk belajar melalui upaya penerapan metode pembelajaran role playing. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan belajar dan pemahaman siswa melalui teknik bermain peran. Role Playing merupakan metode penguasaan materi pembelajaran dengan mengembangkan fantasi dan pendalaman peserta didik dengan berperan sebagai tokoh hidup atau benda mati. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus, menggunakan instrumen berupa tes dan lembar observasi siswa, serta lembar angket. Subjek penelitian berjumlah 4 siswa kelas TKKh B Berdasarkan hasil penelitian 3 dari 4 siswa menunjukan peningkatan semangat belajar dan fokus dalam menjalankan proses pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi penggunaan metode role playing dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik TKKh.
Gadget dan Implikasinya Pada Karakteristik Belajar Siswa Sekolah Dasar Siti Mahfiroh; Aprianti, Selvi; Lutfiyah Anjelina Aqilah; Purwanti, Linda; Rohmah, Azizah; Isnaini, Salsabila; Dewanti, Retno
At-Ta’dib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 2 No 01 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mmojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan gadget dalam konteks pendidikan membawa dampak yang kompleks terhadap karakteristik belajar siswa sekolah dasar. Gadget, sebagai alat pembelajaran interaktif, memberikan kemudahan akses terhadap berbagai materi edukasi yang menarik perhatian siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan penguasaan teknologi sejak dini. Namun, di sisi lain, penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat menimbulkan risiko seperti kecanduan, gangguan sosial, emosi yang tidak stabil, dan dampak negatif pada perkembangan karakter anak. Artikel ini menggunakan metode kajian pustaka untuk mengeksplorasi manfaat dan tantangan yang ditimbulkan oleh penggunaan gadget terhadap perkembangan karakter dan gaya belajar siswa sekolah dasar. Hasil kajian menunjukkan bahwa gadget dapat mendukung proses pembelajaran dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik melalui media visual, auditori, dan kinestetik. Di sisi lain, penggunaan gadget yang berlebihan cenderung menghambat interaksi sosial, mengurangi aktivitas fisik, serta berpotensi menyebabkan ketergantungan pada teknologi. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua menjadi sangat penting dalam mengarahkan dan membatasi penggunaan gadget, sehingga siswa dapat memanfaatkan teknologi secara positif tanpa mengorbankan keseimbangan emosional dan sosial mereka. Rekomendasi dari penelitian ini meliputi penerapan pendidikan digital yang seimbang, pengembangan keterampilan digital yang bertanggung jawab, serta pengawasan dan manajemen waktu penggunaan gadget oleh siswa. Dengan pendekatan ini, gadget dapat menjadi sarana pendukung yang efektif untuk pembelajaran, sekaligus membantu membentuk karakter siswa yang adaptif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam era digital.