Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Optimasi Program Urban Farming untuk Mengatasi Kerawanan Pangan di Daerah Perkotaan Adetya, Aulia
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 1 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0601.766-770

Abstract

Kerawanan pangan sangat mungkin dialami oleh seluruh lapisan masyarakat perkotaan lantaran melemahnya ketersediaan pangan lokal dan ketergantungan akan pasokan pangan dari luar wilayahnya yang sangat tinggi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerawanan pangan di daerah perkotaan yakni dengan menciptakan kemandirian pangan di daerah perkotaan. Urban farming merupakan bentuk kegiatan budidaya pertanian dalam pengertian yang luas yang memadukan pertanian, perikanan dan atau peternakan (integrated farming) atau kegiatan pertanian dalam arti sempit (agriculture farming). Program urban farming telah banyak diterapkan di berbagai kota besar di Indonesia. Tentunya masing-masing kota mempunyai tujuan masing-masing dalam mengembangkan program urban farming. Urban farming memiliki potensi besar untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah perkotaan. Pastinya diperlukan kebijakan yang mendukung pengembangan urban farming melalui pemanfaatan lahan terbatas, pelatihan warga dan dampak dari adanya pelatihan tersebut bagi warga kota yang berpartisipasi dalam kegiatan pertanian. Guna mewujudkan optimasi urban farming di daerah perkotaan untuk mengatasi kerawanan pangan tentunya diperlukan dukungan dan peran dari berbagai pihak baik pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat.
Perbaikan Tata Kelola Budidaya Jagung Di Indonesia Sidqi, Ilham Fajar; Adetya, Aulia
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 2 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara agraris menghadapi tantangan dalam budidaya jagung karena produksinya masih di bawah target. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, kekurangan sarana produksi, dan rendahnya kemampuan sertifikasi benih unggul mempengaruhi produktivitas jagung. Luas lahan pertanian yang berkurang karena alih fungsi lahan dan dampak cuaca ekstrem dari fenomena el nino dan la nina juga mengurangi ketersediaan air dan meningkatkan risiko hama dan penyakit. Kebijakan pemerintah saat ini mencakup upaya importasi untuk memenuhi kebutuhan jagung. Pengembangan budidaya jagung berkelanjutan diperlukan peningkatan manajemen budidaya melalui Good Agricultural Practice (GAP), subsidi yang lebih tepat sasaran, dan pengembangan varietas unggul. Penguatan sistem peringatan dini cuaca dan pendidikan serta sosialisasi bagi petani juga krusial untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas jagung nasional.
ANALISIS EKSPOR JAHE BUBUK INDONESIA KE NEGARA TUJUAN JEPANG DAN AMERIKA SERIKAT Adetya, Aulia; Yafi, Muhammad Ali
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 21 No 1 (2024): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v21i1.3412

Abstract

Jahe bubuk merupakan salah satu produk olahan pada komoditas jahe. Jahe bubuk salah satu produk olahan yang diekspor ke manca negara. Jika dilihat volume ekspor jahe bubuk cukup berfluktuatif. Penelitian ini bertujuan dalam mengidentifikasi daya saing ekspor dan posisi pasar produk jahe bubuk Indonesia ke negara tujuan Jepang dan Amerika Serikat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Revealed Comperative Adventage (RCA) dan Metode Export Product Dynamics (EPD). Hasil identifikasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ekspor jahe bubuk Indonesia ke Jepang tidak berdaya saing sedangkan ekspor ke Amerika Serikat menunjukkan adanya daya saing. Hasil analisis Export Product Dynamics (EPD) jahe bubuk Indonesia yaitu retreat di Negara Jepang dan lost opportunity di Negara Amerika Serikat. Melihat posisi daya saing jahe bubuk Indonesia tersebut sebaiknya dipergunakan untk memeuhi kebutuhan negeri. Alasan ini dikarenakan pangsa pasar di dunia cenderung mengalami penurunan. Perlu adanya pertumbuhan jika ingin menumbus pasar internasional untuk mendapatkan posisi yang terbaik.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian di Provinsi Riau Irwandi, Putra; Zahra, Zhena Nofhatiaz; Azra, Habibah Nurfaizah; Adetya, Aulia
Jurnal KIRANA Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Kirana Volume 5 Nomor 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v5i2.52438

Abstract

The performance of agricultural extension workers plays a vital role in developing the agricultural sector and improving farmer welfare. This research aims to identify factors that influence the performance of agricultural instructors. The research method used a census of 89 agricultural instructors as respondents. The variables studied include age, education level, work experience, distance to the target location, number of target villages, as well as other factors that have the potential to influence the performance of instructors. Data analysis was carried out using inferential statistical methods to test the relationship between variables. The research results show that of the various factors studied, five variables have a significant influence on the performance of agricultural instructors: age, education level, work experience, distance to the target location, and number of target villages. Age and work experience show a positive relationship with performance, indicating that more senior extension workers tend to perform better. Education level is also positively correlated, indicating the importance of formal knowledge in increasing the effectiveness of extension. The distance traveled to the target location has a negative relationship with performance, indicating that the longer the distance to be traveled, the lower the instructor's performance. The number of villages assisted also influences performance, where there is an optimal point for the number of villages that can be developed effectively. These findings provide important insights for the development of policies and programs to improve the performance of agricultural extension workers
Strategi Kebijakan untuk Mendukung Stabilitas Harga Bawang Merah Adetya, Aulia; Sidqi, Ilham Fajar
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 3 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0603.1026-1031

Abstract

Shallots are one of the main agricultural crops that have the potential to significantly contribute to horticultural production and influence inflation. Shallots hold high economic value, making an important contribution to Gross Domestic Product (GDP). Additionally, they serve as a source of income for farmers and have the potential to earn foreign exchange. However, the distribution of shallots faces many challenges, including the imbalance between production centers and consumer areas, as well as the prolonged involvement of intermediaries in the supply chain. To ensure price stability for shallots, comprehensive and targeted policy interventions are needed. One of the primary recommendations is to strengthen the price fluctuation control system. The government should develop a price stabilization mechanism through market intervention instruments, such as setting reference prices and conducting market operations when shallot prices spike. Protecting local farmers is also a priority in maintaining shallot price stability. By implementing these policies, better stability in shallot prices can be achieved.
Optimalisasi Sorgum sebagai Alternatif Produk Pangan Fungsional Sidqi, Ilham Fajar; Adetya, Aulia
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol. 7 No. 1 (2025): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0701.1187-1192

Abstract

Sorgum meskipun memiliki potensi besar sebagai sumber pangan yang bergizi, masih menghadapi berbagaitantangan, termasuk keterbatasan produksi dan kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaatnya. Produksisorgum belum menjadi prioritas dalam sektor pertanian, dan masyarakat lebih terbiasa mengonsumsi beras.Untuk meningkatkan pemanfaatan sorgum, diperlukan inovasi dalam pengolahan dan diversifikasi produk,seperti tepung sorgum dan beras analog. Edukasi kepada petani mengenai teknik budidaya dan manfaatsorgum juga sangat penting. Dukungan kebijakan dari pemerintah, termasuk subsidi dan pengembanganvarietas unggul, diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri sorgum. Rekomendasi mencakuppeningkatan budidaya melalui teknologi modern, kampanye kesehatan untuk meningkatkan kesadaranmasyarakat, serta pengembangan produk berbasis sorgum untuk menarik konsumen. Dengan langkahlangkahini, sorgum dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan menjadi sumber pangan yangsehat serta berkelanjutan.
Posisi Pasar Ekspor Biji Kopi Indonesia Di Pasar Internasional: Pendekatan Almost Ideal Demand System (AIDS) Adetya, Aulia; Rifin, Amzul; Nurmalina, Rita
Forum Agribisnis Vol 15 No 1 (2025): FA VOL 15 NO 1 MARET 2025
Publisher : Magister Science of Agribusiness, Department of Agribusiness, FEM-IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/fagb.15.1.114-123

Abstract

Indonesia is one of the main exporters of coffee commodities. Indonesia's coffee production is mostly exported abroad and the rest is to meet domestic needs. Indonesia's coffee exports cover five continents, namely Asia, Africa, Australia, the Americas, and Europe, with the main market share in Europe. This study aims to (1) analyze the market share of Indonesian coffee bean exports in the international market, and (2) analyze the market position of Indonesian coffee bean exports in the international market using the Almost Ideal Demand System (AIDS) approach. This study uses secondary data in the form of monthly time series for 12 years from 2010 to 2021 with HS code 0901111 (coffee, not roasted, not decaffeinated). The results show Indonesia's coffee bean export market share is third after Brazil and Colombia. Indonesia's price elasticity (uncompensa/1ted) is inelastic and has a negative relationship. The cross-price elasticity (compensated) between Indonesia and Brazil, Colombia, Guatemala, Ethiopia, and Uganda is negative and indicates a complementary and inelastic relationship. The expenditure elasticity of Indonesian coffee exports is negative, indicating that Indonesian coffee is included in inferior goods and is inelastic.
The Influence of Farmer Entrepreneurial Behavior on Shallot Farming Performance Adetya, Aulia; Rachmina, Dwi; Lukman Mohammad Baga
Jurnal AGRISEP JURNAL AGRISEP VOL 24 NO 02 2025 (SEPTEMBER)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagrisep.24.02.579-600

Abstract

Shallot farming has the main characteristic of being season-dependent. The phenomenon of shallot production scarcity in central areas generally occurs during the off-season, when production is 30% lower compared to the in-season. Human resource development is a key factor in facing this challenge. Globalization demands creative and innovative farmers to thrive and compete. The role of entrepreneurial behavior in the agricultural sector is essential to create more innovative, independent, and risk-taking farmers in managing their farms. This research aimed to (1) examine how individual characteristics and the business environment influence the entrepreneurial behavior of shallot farmers and (2) assess the influence of this entrepreneurial behavior on the performance of shallot farming. This study employed SEM-PLS (Structural Equation Modeling) using the Partial Least Squares (PLS) approach for data analysis, with a total sample of 130 respondents. The results showed that individual characteristics and the business environment positively and significantly influence entrepreneurial behavior, which in turn positively affects shallot farming performance. The improvement of farmers' entrepreneurial behavior is influenced by internal factors (individual characteristics) and external factors (business environment), yet the ability to grow and take risks remains a weak indicator. Building capacity through training and gaining access to low-interest financing (KUR) can help farmers overcome challenges. Additionally, low farming commitment due to unstable farmer incomes can be addressed through price stabilization programs, such as partnerships to ensure market access with consistent selling prices. Future research is recommended to explore strategies for enhancing farm performance through factors beyond entrepreneurial behavior.