AbstrakIndonesia memiliki keanekaragaman hayati tinggi, termasuk dalam sektor florikultura yang berkontribusi besar terhadap perekonomian. Tanaman anggrek menjadi salah satu komoditas unggulan, namun produksinya mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, baik di tingkat nasional maupun di Kota Depok. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian pemerintah dan teknologi yang masih sederhana dalam perbanyakan anggrek. Kebun Anggrek Estie’s Orchid, yang sudah berdiri sejak 1998, menjadi pelaku utama dalam budidaya anggrek di Kecamatan Limo, namun menghadapi risiko produksi tinggi, terutama pada fase pembibitan dengan tingkat kegagalan hingga 30%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko produksi anggrek di Kebun Anggrek Estie’s Orchid, dengan fokus pada identifikasi risiko utama, akar penyebabnya, pengukuran tingkat risiko, serta penentuan prioritas risiko dan strategi mitigasinya. Metode yang digunakan adalah gabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed methods), dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Analisis risiko dilakukan menggunakan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dan Diagram Pareto untuk menentukan prioritas risiko. Hasil penelitian mengidentifikasi 28 risiko produksi, dengan 10 di antaranya masuk dalam kategori prioritas, termasuk kerusakan bibit akibat kesalahan dalam kultur jaringan dan serangan virus. Strategi mitigasi disusun berdasarkan masukan ahli dan mencakup peningkatan pelatihan, perbaikan SOP, dan pengendalian lingkungan budidaya.Kata kunci: Anggrek, diagram pareto, FMEA, produksi, risiko.AbstractIndonesia has high biodiversity, including in the floriculture sector, which contributes significantly to the economy. Orchids have become one of the leading commodities; however, their production has experienced a significant decline in recent years, both nationally and in Depok City. One of the causes is the lack of government attention and the use of simple technology in orchid propagation. Estie’s Orchid Garden, established in 1998, is a key player in orchid cultivation in Limo District but faces high production risks, especially during the seedling phase, with failure rates reaching up to 30%. This study aims to analyze the production risks of orchids at Estie’s Orchid Garden, focusing on identifying the main risks, their root causes, measuring risk levels, determining risk priorities, and formulating mitigation strategies. The research uses a mixed-methods approach, combining both quantitative and qualitative methods, with data collection techniques including interviews, observations, documentation, and literature review. Risk analysis is performed using Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) and Pareto Diagram to prioritize risks. The study identifies 28 production risks, with 10 of them falling into the priority category, including seedling damage due to errors in tissue culture and virus attacks. Mitigation strategies are formulated based on expert input, including improved training, refining standard operating procedures (SOPs), and better environmental control in cultivation.Keywords: Orchids, pareto diagram, FMEA, production, risk.