Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS KESEHATAN TERHADAP HAND HYGIENE DAN FIVE MOVEMENT DI RS TADULAKO parmin; A. Saifah
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v6i2.184

Abstract

Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai peran sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masya- rakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut memberikan perlayanan yang bermutu, efektif dan efisien untuk menjamin patient safety sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Salah satu indikator patient safety adalah pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan (WHO, 2012). WHO pada tahun 2009 kembali Patient Safety mencanangkan Save Lives: Clean Your Hands sebagai program lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan fokus pelaksanaan hand hygiene pada pelayanan kesehatan di seluruh dunia, dimana dicetuskan tentang 5 momen hand hygiene, yaitu melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien. Penelitian yang dilakukan pada 40 rumah sakit bahwa kepatuhan tenaga kesehatan yang melakukan hand hygiene sebelum dan setelah ke pasien bervariasi antara 24% sampai 89% (rata-rata 56,6%), selain itu juga, hasil penelitian Labrague LJ., Rosales RA., dan Tizon MM., (2012) bahwa cuci tangan merupakan pilihan nomor urut ke-empat dalam penerapan standar kewaspadaan umum, sedangkan yang menjadi pilihan pertama adalah menggunakan masker. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan terhadap pelaksanaan 5 momen Hand Hygiene petugas Kesehatan, diketahuinya hubungan sikap terhadap pelaksanaan 5 momen Hand HygieneI petugas Kesehatan, diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan 5 momen Hand Hygiene petugas Kesehatan, sehingga dapat menjadi informasi dan landasan bagi petugas kesehatan dalam pelaksanaan 5 moment hand hygiene dalam upaya pencegahan HIAs. Tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan 41 petugas Kesehatan sebagai responden. Analisis menggunakan Analisis menggunakanuji Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95%. hasil tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan tentang rokok sebelum dan sesuda konseling rokok dengan nilai signifikansi sebesar 0.231. Sikap terkait merokok, niat berhenti merokok, dan kebiasaan merokok terdapat perbedaan secara signifikan sebelum dan sesudah interfensi konseling rokok dengan nilai signifikansi sebesar 0.00.
PENINGKATAN EMOTIONAL ACTIVITIES DAN ORAL ACTIVITIES SISWA MELALUI PENDEKATAN CRT KELAS 8H DI SMP NEGERI 30 SEMARANG Listiyowati, Siti; Munjani; Parmin
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran IPA pada kelas VIII H SMP Negeri 30 Semarang dirasa kurang menonjolkan aktivitas siswa karena model pembelajaran yang digunakan sebagian besar masih bersifat satu arah dari guru ke siswa. Peningkatan prestasi belajar harus dilaksanakan tidak hanya dari guru namun juga siswa. Guru harus menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan yang sesuai terutama bagi materi yang kompleks dan memerlukan praktikum seperti cahaya dan alat optik. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pendekatan pembelajaran CRT (Culturally Responsive Teaching) dengan media wayang yang menggunakan cahaya dan alat optik sebagai komponen penting didalamnya dapat menjadi alternatif baru dalam pengajaran materi cahaya dan alat optik kepada siswa kelas VIII H SMP Negeri 30 Semarang. Aktivitas siswa yang diukur antara lain emotional activities dan oral activities. Pengukuran keaktifan siswa ini menggunakan instrumen non-tes berupa angket dan dokumentasi. Hasil dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas VIII H SMP Negeri 30 Semarang ialah keaktifan siswa mengalami Peningkatan dari siklus I dengan skor rata-rata keaktifan siswa 8 (kategori rendah) pada keaktifan emosional terdapat 13 siswa sedangkan untuk keaktifan oral 17 siswa, dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu skor rata-rata keaktifan siswa direntang 24-32 (kategori baik) pada keaktifan emosional terdapat 5 siswa sedangkan untuk keaktifan oral 2 siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan CRT memiliki pengaruh positif terhadap aktivitas emosional dan oral siswa kelas VIII H SMP Negeri 30 Semarang.
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VIII MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Riyanti, Ana; Munjani; Parmin
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada materi Getaran dan Gelombang. Indikator keterampilan proses sains yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) Merumuskan hipotesis; (2) Menggunakan alat dan bahan; (3) Menyajikan data pengamatan; (4) Menganalisis data; (5) Menyimpulkan; dan (6) Mengkomunikasikan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 30 Semarang yang beralamat di Jalan Amarta Raya No.21 Krobokan Semarang pada semester genap tahun ajaran 2022/2023. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII G yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi keterampilan proses sains dan dokumentasi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dibantu oleh observer dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif (menghitung hasil observasi keterampilan berpikir kritis) dan analisis data kualitatif (deskriptif hasil keterampilan proses). Hasil penelitian diperoleh bahwa siklus I rata-rata hasil keterampilan proses sains adalah 65,36. Sedangkan pada siklus II rata-rata hasil keterampilan proses sains adalah 86,98. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING MATERI STRUKTUR BUMI KELAS VII E SMP NEGERI 13 SEMARANG Kurniasari, Desy; Lestari, Sri; Parmin
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada materi struktur bumi di kelas VII E SMP Negeri 13 Semarang. Jenis penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus pada kelas VII E SMP Negeri 13 Semarang tahun pelajaran 2022/2023. Alur penelitian yang digunakan setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII E sejumlah 32 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan tes. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis hasil tes peserta didik melalui uji N-Gain. Instrumen tes yang digunakan disesuaikan dengan indikator keterampilan berpikir kritis berupa lembar tes berbentuk soal uraian yang terdiri dari lembar pre-test dan post-test. Data penelitian diperoleh dari nilai pre test, siklus 1, dan siklus 2. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada siklus 1 didapatkan persentase rata-rata hasil ketuntasan peserta didik sebesar 73% dengan kategori cukup menjadi 82% pada siklus 2 dengan kategori baik. Sementara hasil perolehan data analisis N-Gain terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik diperoleh data peningkatan pada siklus 1 sebesar 0,34 dengan kriteria sedang dan siklus 2 sebesar 0,55 dengan kriteria sedang. Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik materi struktur bumi kelas VII E SMP Negeri 13 Semarang.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH KELAS VII C SMP NEGERI 13 SEMARANG PADA MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PBL Sangadah, Khotimatus; Lestari, Sri; Parmin
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan memecahkan masalah peserta didik dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kurangnya keterampilan memecahkan masalah peserta didik pada pembelajaran IPA. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII C SMP Negeri 13 Semarang yang berjumlah 30 peserta didik. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Anailisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis data kuantitatif menggunakan teknik perbandingan yaitu teknik dengan memanfaatkan data yang diperoleh pada setiap siklus yang kemudian dibandingkan dengan perolehan hasil tes. Untuk memperoleh hasil peningkatan pada analasis data ini menggunakan rumus presentase ketuntatasan dan rumus N-gain. Pada penelitian ini menghasilkan nilai presentase ketuntasan pada siklus 1 sebesar 90% dan pada siklus 2 presentase ketuntasan sebesar 95%. Serta pada uji N-gen mengalami peningkatan dari siklus 1 sebesar 0,59 dengan kriteria sedang menjadi 0,77 dengan kriteria tinggi pada siklus 2. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat dan hasil tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75% karena ketuntasan hasil belajar mencapai 95% sehingga penerapan metode problem based learning (PBL) dalam proses pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah peserta didik kelas VII C SMP Negeri 13 Semarang dengan peningkatan sebesar 0,77 masuk dalam kriteria tinggi.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERNALAR KRITIS SISWA SMP NEGERI 29 SEMARANG Rahmawati, Nurul Laili; Atiningsih; Parmin
Proceeding Seminar Nasional IPA 2023
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan karena didasari kurangnya kemampuan bernalar kritis pada siswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan bernalar kritis siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Problem Based Learning di kelas VII B SMP Negeri 29 Semarang. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Desain penelitian terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes uraian, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII B di SMP N 29 Semarang yang berjumlah 31 siswa. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata kemampuan bernalar kritis siswa pada siklus 1 sebesar 60% dengan kriteria cukup kritis menjadi 76% pada siklus 2 dengan kriteria kritis. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan bernalar kritis siswa kelas VII B SMP Negeri 29 Semarang pada pembelajaran IPA.
Strategi penguatan literasi siswa melalui antologi puisi Kartiko Sari, Rini; Nafiati, Eli; Ngaivah, Choirul; Jumini, Sri; Parmin; Ariyani, Mila
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/jpse.v10i2.5566

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat literasi di kalangan pelajar Indonesia, yang tercermin dari data Badan Pusat Statistik dan UNESCO. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengimplementasikan strategi penguatan literasi melalui antologi puisi di SMA Negeri 1 Wadaslintang. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis sata interaktif, yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program gerakan literasi sekolah yang melibatkan kegiatan membaca dan menulis puisi secara signifikan meningkatkan minat dan kemampuan literasi siswa. Dampak dari penelitian ini adalah terciptanya lingkungan belajar yang lebih kondusif dan literat, serta peningkatan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai kehidupan. Penelitian ini juga memberikan kontribusi bagi pengembangan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang telah dicanangkan oleh pemerintah, sehingga dapat menciptakan generasi muda yang literat dan mampu bersaing di era globalisasi.
Determinants of Childbearing Age Couples Perform Early Detection of Cervical Cancer Through IVA Method (Visual Inspection of Acetic Acid) in Sigi Regency Badariati; Ratna Devi; Mursyidah Khairiyah; Parmin
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 11: NOVEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i11.6201

Abstract

Introduction: Cervical cancer is a malignant disease that is quite often heard among the public. Cervical cancer or commonly referred to as cervical cancer often occurs in women. Cervical cancer can occur due to a poor lifestyle and environment, such as having free sex, changing partners and a lack of personal hygiene. Objective: This study aims to determine the determinants of early detection of cervical cancer in couples of childbearing age (PUS) in Sigi Regency. Method: This study used a cross sectional research design. Result: There was a significant relationship between knowledge, attitude and behavior of early detection of cervical cancer in Sigi Regency. There was no significant relationship between education, employment and support of health workers and early detection behavior of cervical cancer in Sigi Regency. Conclusion: This study concluded that there is a significant relationship between knowledge, attitudes and behaviors for early detection of cervical cancer in Sigi Regency. And there was no significant relationship between education, employment and support of health workers and early detection behavior of cervical cancer in Sigi Regency.
Sosialisasi Pentingnya Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri di SMAN 5 Palu: Socialization of the Importance of Iron Supplement Tablets (TTD) for Young Women at SMAN 5 Palu Parmin; Ratna Devi; Badariati
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 10: Oktober 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i10.6096

Abstract

Anemia menjadi masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada remaja. Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan salah cara untuk mencegahanemia, akan tetapi tingkat konsumsi TTD di Indonesia masih rendah. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tidak konsumsi TTD pada remaja putri. Anemia biasanya ditandai dengan sesak napas, tubuh merasa kelelahan, kulit pucat atau kekuningan, pusing, dan kesemutan ataupun mati rasa terhadap tangan beserta kaki.Anemia pada orang dewasa terjadi apabila kadar hemoglobinnya berada dibawah 14 gr/dl untuk laki-laki, sementara pada wanita jika kadar hemoglobinnya dibawah12 gram per desiliter. Anemia biasanya terjadi ketika seseorang kehilangan darah berlebihan, produksi sel darah merah kurang, dan sel darah merah hancur terlalu cepat. Pemicu utama anemia ialah kekurangan asupan gizi, gangguan pencernaan, penyakit kronis, trauma atau setelah operasi, riwayat keluarga, jenis kelamin, dan menstruasi berat. Jenis penelitian cross sectional, jumlah sampel sebanyak 50 siswi di SMAN 5 PALU yang dipilih menggunakan teknik proportionate stratifiedrandom sampling. Variabel penelitian ialah perilaku tidak konsumsi TTD, pengetahuan, sikap, dukungan guru, dukungan keluarga, dan dukungan teman sebaya. Pengumpulan data dengan wawancara. Analisis menggunakan chi-squaredan cox regression.
Preparation of the Gubung Serut Area to be an Educational Nature Tourism Destination Parmin; Widiatningrum, Talitha; Mursiti, Sri; Adhi, Aryono
International Journal of Community Service Learning Vol. 6 No. 3 (2022): August 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v6i3.51328

Abstract

This service aims to provide assistance to the community in the Gubung Serut area to prepare educational natural tourist destinations. Mentoring involves partners from PT. Astra International Tbk., Honda Central Java region. Community empowerment applies a participatory method through the stages of community empowerment through the stages of preparation, implementation, and evaluation. Preparation is carried out through the stages of establishing partnerships to build a shared commitment to developing empowerment programs in target locations. The empowerment program is prepared jointly between the service team, village officials, and target community leaders. Data during the empowerment process and activity achievements were collected through interviews and observations. Interviews reveal the opinion of tourism managers about knowledge gained during empowerment activities and benefits obtained in setting up educational tourism areas. The number of visitors to the tourist area every week has reached more than 100 people. The most attractive tourist destinations for visitors are natural panoramas and educational attractions. Preparing the Gubung Serut tourist area to become an educative natural tourism destination has been carried out through preparing management resources, building destinations, and preparing educational tourist attractions. The development of the Gubung Serut tourist area needs to be done with a broader partnership. The culinary and artistic potential still needs to involve partners more broadly to increase the diversity of tourist attractions that attract visitors.