Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIK DAN PENETAPAN KADAR ANTOSIANIN TOTAL SERTA KADAR FENOL TOTAL BUBUK INSTAN ANTOSIANIN KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) Martha, Septiani; Putri, Pebrianggi Dedi; Isromarina, Rini
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61685/jibf.v7i2.88

Abstract

Kulit rambutan merupakan salah satu tanaman yang memiliki pigmen antosianin yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Tujuan penelitian ini mengetahui karakteristik fisik dan penetapan kadar antosianin total serta fenol total dari bubuk instan antosianin kulit rambutan. Metode yang digunakan terhadap pembuatan bubuk instan yaitu metode pengeringan foam mat drying. Penetapan kadar antosianin total dan kadar fenol total menggunakan metode pH differensial dan metode Folin-Ciocalteu (FC) yang di analisa dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil karakteristik fisik diperoleh nilai rendemen 10,69%, organoleptis berwana coklat, aroma khas rambutan dan rasa pahit, kelarutan 79,10%, kadar air 3,3%, kadar abu 0,66%. Sedangkan kadar antosianin total sebesar 1,836 mg/L dan kadar fenol total sebesar 37,409 mg GAE/g.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN TOTAL FLAVONOID EKSTRAK DAN FRAKSI BRACTEA BUNGA RAMBUSA (Passiflora foetida L.) Rendowaty, Agnes; Anggini, Rara Thia; Saputri, Nova Ajeng; Untari, Budi; Isromarina, Rini
Jurnal Farmasi Higea Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v16i1.552

Abstract

Bractea merupakan daun pelindung pada bunga, bractea bunga rambusa berwarna hijau, berbulu halus dan memiliki aroma khas. Bractea bunga rambusa memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu alkaloid, fenolik dan flavonoid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kandungan total flavonoid ekstrak dan fraksi bractea bunga rambusa. Ekstrak etanol bractea bunga rambusa diperoleh dengan metode maserasi, dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etilasetat dan air. Penentuan aktivitas antioksidan dengan DPPH dan kandungan total flavonoid menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan pembanding asam galat dan kuersetin. Hasil penelitian memperlihatkan, aktivitas antioksidan ekstrak etanol IC50 71,22 μg/mL, fraksi n-heksan IC50 72,31 μg/mL, fraksi etil asetat IC50 77,31 μg/mL, dan fraksi air IC50 884,94 μg/mL.  Kandungan total flavonoid ekstrak etanol 32,264 mg QE/g, fraksi n-heksan 22,07 mg QE/g, fraksi etil asetat 46,87 mg QE/g dan fraksi air 44,32 mg QE/g. Aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dalam kategori kuat, dan fraksi air kategori lemah. Kandungan total flavonoid paling tinggi berturut-turut terdapat pada fraksi etil asetat, fraksi air, ekstrak etanol dan fraksi n-heksan.
GAMBARAN PELAYANAN FARM ASI KLINIK DAN TINGKAT KEPUASAAN PASIEN DI INSTALASI FARM ASI RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROVINSI SUM ATERA SELATAN Agung Sriwijaya, Reza; Septiana, Hardianti; Isromarina, Rini
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61685/jibf.v9i2.128

Abstract

Rumah Sakit Ernaldi Bahar adalah pusat rujukan khusus pasien jiwa milik pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Mereka melayani masyarakat Provinsi Sumatera Selatan, serta Provinsi Jambi, Bengkulu, dan Lampung. Ada 5 Apoteker di sana, namun hanya 1 Apoteker yang bertanggung jawab di pelayanan farmasi klinik rawat jalan. Penelitian non-eksperimental ini mengevaluasi kualitas pelayanan farmasi rawat jalan dan kepuasan pasien. Menggunakan analisis kuantitatif dengan observasi dokumen, form checklist, dan kuesioner di instalasi farmasi rumah sakit selama 12 hari. Hasil penelitian menunjukkan aspek pengkajian dan pelayanan resep, informasi obat, dan konseling di instalasi farmasi mencapai 53,85% dalam kategori cukup. Kepuasan pasien rawat jalan mencapai 88,74% dalam kategori puas. Untuk optimalisasi pelayanan farmasi dan kepuasan pasien, diperlukan penambahan tenaga Apoteker sesuai ketentuan PMK No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Juga, fasilitas di ruang tunggu instalasi farmasi perlu diperhatikan seperti AC/kipas angin dan TV untuk meningkatkan kenyamanan pasien. Kata Kunci : Pelayanan Farmasi Klinik, Kepuasan Pasien,apoteker
Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksan, Kloroform Dan Etanol Daun Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lam.) Terhadap Propionibacterium acnes ATCC 11827 Isromarina, Rini; Imanda, Yunita Listiani; Susanti, Mira
Jurnal Penelitian Sains Vol 24, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.816 KB) | DOI: 10.56064/jps.v24i2.633

Abstract

Nangka merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat herbal, salah satunya untuk penyakit infeksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan, kloroform dan etanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) Ekstraksi dilakukan dengan cara beringkat dengan metode sokhletasi. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar. Bakteri uji yang digunakan adalah Propionibacterium acnes ATCC 11827 dengan konsentrasi ekstrak 10.000 µg/mL, 5.000 µg/mL. 2.500 µg/mL dan 1.250 µg/mL. Uji aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan, kloroform dan etanol daun nangka menunjukkan ada diameter hambat. Pada ekstrak n-heksan, kloroform dan etanol daun nangka diperoleh diameter hambat paling besar berturut-turut 12,26 mm, 12,36 dan 12,26 mm. Uji fitokimia dengan KLT menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan mengandung terpenoid dan steroid, ekstrak kloroform mengandung fenol, dan ekstrak etanol mengandung flavonoid. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa aktif pada ekstrak mampu menghambat pertumbuhan Propionobacterium acnes ATCC 11827.
Penetapan Kadar Flavonoid dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) Isromarina, Rini; Martha, Septiani; oktarina, Tri
Jurnal Penelitian Sains Vol 27, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v27i1.1063

Abstract

Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) adalah tanaman yang tumbuh di iklim tropis sebagai tanaman pagar. Daun beluntas mengandung metabolit sekunder flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian bertujuan untuk menentukan kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun beluntas. Daun beluntas diperoleh di Suak Bujang Gandus Palembang. Daun Beluntas diekstraksi menggunakan metode UAE tipe ultarosonic bath dengan pelarut etanol. Ekstrak dianalisis kualitatif untuk mengetahui kandungan flavonoid menggunakan Mg dan HCl. Penetapan kadar flavonoid ekstrak menggunakan AICI3 dan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH yang diukur menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Hasil analisis kualitatif memperlihatkan bahwa ekstrak etanol daun beluntas mengandung flavonoid. Kadar flavonoid ekstrak etanol daun beluntas 57,84 mgQE/g dan aktivitas antioksidan kuat dengan IC50 40,52 ppm.
Kadar Total Fenol Dan Antioksidan Teh Daun Sawo Manila (Manilkara Zapota l.) Dengan Variasi Suhu Pengeringan Martha, Septiani; Untari, Anjeli Septa; Isromarina, Rini
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i3.852

Abstract

Daun sawo manila (Manilkara zapota L) terbukti secara ilmiah berkhasiat bagi kesehatan, sehingga dapat dikembangkan kedalam produk teh hijau. Kualitas dan karakteristik mutu teh hijau dapat dipengaruhi oleh proses pengolahannya yakni suhu, lama dan metode pengeringan. Pengaruh suhu pengeringan terhadap kadar total fenol dan aktivitas antioksidan teh hijau daun sawo manila (Manilkara zapota L) dengan variasi suhu pengeringan 500C, 600C,dan 700C. Pengukuran kadar total fenol dengan metode Follin-ciocalteu dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH yang dianalisa menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian terhadap seduhan teh hijau daun sawo manila dengan suhu pengeringan 500C, 600C dan 700C diperoleh kadar total fenol sebesar 111,25 mgGAE/g, 88,5 mgGAE/g, 70,25 mgGAE/g dan aktivitas antioksidan yang dinyatakan dalam persen inhibisi sebesar 85,02%, 82,82%, 79,46%. Suhu pengeringan berpengaruh terhadap kadar total fenol dan aktivitas antioksidan yang ditunjukan semakin tinggi suhu pengeringan menyebabkan terjadi penurunan kadar total fenol dan aktivitas antioksidan seduhan teh hijau daun sawo manila.