Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BUKU GAMBAR TERHADAP PERILAKU POSITIF ANAK USIA 5 TAHUN Yunisari, Dewi; Kurnita, Taat; Shanti Yusuf, Maulida; Amalia, Dina; Khoiriyah, Khoiriyah
Nunchi : Islamic Parenting Journal Vol 2, No 2 (2024): Nunchi: Islamic Parenting Journal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ipj.v2i2.19393

Abstract

Pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai pendidikan yang dimulai dari saat lahir sampai usia delapan tahun. Masa ini merupakan awal perkembangan fisik, kognitif, bahasa, keterampilan sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu, perilaku positif harus dikembangkan sejak dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengaruh penggunaan media buku bergambar terhadap perilaku positif anak usia 5 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode hermeneutik Metode wawancara dan observasi dilakukan pada dua orang guru TK di Banda Aceh. Temuan penelitian ini menemukan bahwa penggunaan media buku bergambar dapat merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi anak. Penelitian ini juga menemukan keefektifan media buku bergambar untuk pengembangan perilaku positif anak yaitu kemandirian, kedisiplinan, kreativitas dan toleransi.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BUKU GAMBAR TERHADAP PERILAKU POSITIF ANAK USIA 5 TAHUN Yunisari, Dewi; Kurnita, Taat; Shanti Yusuf, Maulida; Amalia, Dina; Khoiriyah, Khoiriyah
Nunchi : Islamic Parenting Journal Vol 2, No 2 (2024): Nunchi: Islamic Parenting Journal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ipj.v2i2.21340

Abstract

Pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai pendidikan yang dimulai dari saat lahir sampai usia delapan tahun. Masa ini merupakan awal perkembangan fisik, kognitif, bahasa, keterampilan sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu, perilaku positif harus dikembangkan sejak dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengaruh penggunaan media buku bergambar terhadap perilaku positif anak usia 5 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode hermeneutik Metode wawancara dan observasi dilakukan pada dua orang guru TK di Banda Aceh. Temuan penelitian ini menemukan bahwa penggunaan media buku bergambar dapat merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi anak. Penelitian ini juga menemukan keefektifan media buku bergambar untuk pengembangan perilaku positif anak yaitu kemandirian, kedisiplinan, kreativitas dan toleransi.
PERUBAHAN BENTUK PADA BUSANA TRADISIONAL ADAT PERKAWINAN ACEH BESAR Hawa, Siti; Kurnita, Taat; Lindawati, Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v3i2.9652

Abstract

ABSTRAKPenelitian yang berjudul Perubahan Bentuk pada Busana Tradisional Adat Perkawinan Aceh Besar mengangkat masalah tentang bagaimana motif ragam hias pada baju dan celana busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar, bagaimana perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar, dan faktor apa yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana motif ragam hias pada baju dan celana busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar, bagaimana perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar, dan faktor apa yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Lam Alu Raya Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Subjek penelitian ini adalah Manfarisyah sebagai orang yang menjaga perlengkapan adat, Muhammad Yatim sebagai tuha pheut, Tokoh-tokoh masyarakat yang mengetahui tentang perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar, objek penelitian ini yaitu busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif ragam hias pada baju dan celana busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar memiliki bentuk dan nama yang berbeda-beda yaitu Bungoeng Djohang, Bungoeng Puetjok Reubong, Bungoeng Keupula, Bungoeng Mantjang, Bungoeng Seumang, Bungoenng Pueta Taloe Dua, Bungoeng Aneuk Ablek, dan Bungoeng Dada Limpeun. Perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar terlihat pada bagian warna baju pengantin yang dulunya hanya memakai warna hitam, merah, kuning sekarang sudah memakai berbagai jenis macam warna lainnya, dan juga busana yang dulunya tidak menggunakan penutup kepala/kerudung bagi wanita sekarang sudah memakainya. Faktor penyebab terjadinya perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar disebabkan karena adanya faktor kebudayaan dan juga faktor globalisasi.Kata Kunci : Bentuk, Busana Tradisional, Adat Perkawinan.
FUNGSI DAN PENYAJIAN TARIAN RATOH DUEK PADA SANGGAR SENI SEULAWEUET Husna, Nurul; Kurnita, Taat; Hartati, Tengku
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v3i2.9648

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek pada Sanggar Seni Seulaweuet mengangkat masalah bagaimana Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek pada Sanggar Seni Seulaweuet. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek pada Sanggar Seni Seulaweuet. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari pelatih dan penari Ratoh Duek pada Sanggar Seni Seulaweuet. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyajian Tarian Ratoh Duek pada Sanggar Seni Seulaweuet meliputi gerak, iringan berupa syair, pola lantai, tata rias, busana, dan pentas pertunjukan. Secara keseluruhan Fungsi Penyajian Tarian Ratoh Duek adalah sebagai media untuk memperkenalkan tarian Aceh di kancah Nasional dan sebagai sarana hiburan serta sarana pertunjukan untuk dapat dipertontonkan pada suatu acara atau pentas seni lainnya dan dapat menciptakan sebuah kesinambungan sosial dalam masyarakat.Kata Kunci: fungsi, penyajian tari Ratoh Duek
PEMBELAJARAN TARI TRADISIONAL ACEH PADA SANGGAR DI KOTA BANDA ACEH Intan, Intan; Kurnita, Taat; Fitri, Aida
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v3i2.9641

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Pembelajaran Tari Tradisional Aceh Pada Sanggar di Kota Banda Aceh. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh, dan kendala-kendala apa saja yang dialami dalam pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh, dan untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dialami dalam pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Lokasi yang digunakan yaitu lima sanggar yang ada di Kota Banda Aceh. Subjek dalam penelitian ini adalah sanggar yang mengikuti pembelajaran tari tradisional Aceh yaitu sanggar Budaya Aceh Nusantara, sanggar Geunta Nanggroe, sanggar Putroe Phang, sanggar Radat, dan sanggar Seulaweut. Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu pembelajaran tari tradisional Aceh. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tari tradisional Aceh pada sanggar di Kota Banda Aceh sudah berjalan dengan baik. Walaupun diantaranya masih ada sanggar yang belum menggunakan komponen pembelajaran dengan sepenuhnya. Namun, dengan adanya usaha pelatih dalam meningkatkan kemampuan penari, maka kelima sanggar ini menerapkan beberapa tahapan kegiatan pembelajaran diantaranya dengan melakukan (1) kegiatan pra instruksional, (2) kegiatan instruksional, serta (3) kegiatan evaluasi/tindak lanjut. Pembelajaran tari tradisional Aceh ini juga terdapat kendala. Adapun kendala yang dialami ketika pembelajaran yaitu dari faktor (1) pelatih, (2) penari, dan (3) tempat.Kata Kunci: pembelajaran, tari tradisional Aceh
BENTUK PENYAJIAN DAN MAKNA GERAK TARI TRADISIONAL LANDOK ALUN DI DESA TELENGAT PAGAN KABUPATEN ACEH TENGGARA Sara, Hikma Afnia; Kurnita, Taat; Fitri, Aida
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v3i2.9640

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Bentuk Penyajian dan Makna Gerak Tari Tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara. Mengangkat masalah bagaimana Bentuk Penyajian Tari Tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara dan bagaimana Makna Gerak Tari Tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara, dan mendeskripsikan makna gerak tari tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara. Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat dan seluruh penari tari Landok Alun dan objek dalam penelitian ini adalah bentuk penyajian dan makna gerak tari tradisional Landok Alun di Desa Telengat Pagan Kabupaten Aceh Tenggara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tarian Landok Alun ini disajikan pada acara adat pernikahan, sunat Rasul dan acara Adat dan Kebudayaan. Tema dari tari Landok Alun ialah kegembiraan dari para petani yang mendapatkan lahan pertanian yang baru dengan kondisi tanah yang baik. Tari Landok Alun diartikan sebagai tarian yang lembut atau lambat, dalam hal ini yang perlu ditekankan arti alun yaitu lembut atau lambat bukan dalam gerak tarinya saja, akan tetapi alun diartikan lambat dalam hal ruang gerak tarinya yang tidak jauh berpindah dari satu posisi ke posisi yang lain. Tari Landok Alun hanya menggunakan pola lantai horizontal. Instrumen musik pengiring adalah lantunan syair yang dilantunkan seperti melagam (bersenandung) dan alat musik pengiring lainnya yaitu canang. Rias penari hanya menggunakan rias natural. Busana yang digunakan adalah busana khas Alas yang disebut baju mesikhat dengan dilengkapi penutup kepala yang disebut dengan bulang buluh. Tempat pementasan tari Landok Alun di ruangan tertutup atau di halaman terbuka (lapangan).Kata Kunci: bentuk penyajian, makna gerak, tari tradisional Landok Alun.
EKSISTENSI TARI RATEB MEUSEKAT DI GAMPONG MEUDANG ARA BARO KECAMATAN BLANG PIDIE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Ummir, Badril; Kurnita, Taat; Lindawati, Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 2, No 3 (2017): AGUSTUS
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v2i3.8906

Abstract

Penelitian yang berjudul Eksistensi Tari Rateb Meusekat di Gampong Meudang Ara Baro Kecamatan Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya, dengan mengangkat masalah bagaimana eksistensi tari Rateb Meusekat di Gampong Meudang Ara Baro kecamatan Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya dan faktor apa sajakah yang mempengaruhi eksistensi tari Rateb Meusekat di gampong Meudang Ara Baro kecamatan Blang Pidie kabupaten Aceh Barat Daya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana eksistensi tari Rateb Meusekat di gampong Meudang Ara Baro kecamatan Blang Pidie kabupaten Aceh Barat Daya dan untuk mendeskripsikan faktor apa saja yang mempengaruhi eksistensi tari Rateb Meusekat di gampong Meudang Ara Baro kecamatan Blang Pidie kabupaten Aceh Barat Daya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 8 orang tuha lapan, 11 orang tuha peut, 1 orang ketua sanggar, keuchik dan 10 orang masyarakat di gampong Meudang Ara Baro kecamatan Blang Pidie kabupaten Aceh Barat Daya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Rateb Meusekat sudah jarang dipertunjukkan pada acara pernikahan dan acara keagamaan. Saat ini hanya dipertunjukkan pada acara yang bentuknya bersifat formal sehingga tidak semua masyarakat dapat menyaksikan pertunjukan tari tersebut. Faktor yang mempengaruhi eksistensi tari Rateb Meusekat yaitu konflik yang terjadi di Aceh menghambat beberapa aktivitas masyarakat baik dari segi ibadah, aktivitas adat dan juga tari Rateb Meusekat sehingga mempengaruhi eksistensi tari Rateb Meusekat ini. Faktor selanjutnya yaitu: tari kreasi baru juga mempengaruhi tari Rateb Meusekat masyarakat lebih tertarik pada tari kreasi baru dibandingkan dengan tari Rateb Meusekat. Keyword: eksistansi, tari Rateb Meusekat
FUNGSI DAN PENYAJIAN TARIAN RATOH DUEK PADA SANGGAR SENI SEULAWEUET Husna, Nurul; Kurnita, Taat; Hartati, Tengku
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v2i2.5751

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek pada Sanggar Seni Seulaweuet mengangkat masalah Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek pada Sanggar Seni Seulaweuet. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Fungsi Dan Penyajian Tarian Ratoh Duek Pada Sanggar Seni Seulaweuet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari pelatih dan penari Ratoh Duek Pada Sanggar Seni Seulaweuet. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyajian Tarian Ratoh Duek Pada Sanggar Seni Seulaweuet meliputi gerak, iringan berupa syair, pola lantai, dan tata rias busana, serta pentas pertunjukan. Secara keseluruhan Fungsi Penyajian Tarian Ratoh Duek adalah sebagai media untuk memperkenalkan tarian Aceh di kancah Nasional dan sebagai sarana hiburan serta sarana pertunjukan untuk dapat dipertontonkan pada suatu acara atau pentas seni lainnya dan dapat menciptakan sebuah kesinambungan sosial dalam masyarakat. Kata Kunci: fungsi, penyajian, tarian Ratoh Duek
BENTUK PENYAJIAN TARI LINGGANG MEUGANTOE DI SANGGAR RAMPOE BANDA ACEH Aina, Janurul; Kurnita, Taat; Zuriana, Cut
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v2i2.5749

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Bentuk Penyajian Tari Linggang Meugantoe di Sanggar Rampoe Banda Aceh.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari Linggang Meugantoe.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.Subjek dalam penelitian ini adalah ketua sanggar, koreografer dan penari di sanggar Rampoe Banda Aceh sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah tari Linggang Meugantoe di sanggar Rampoe Banda Aceh.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.Sedangkan teknik analisis data dengan reduksi, penyajian dan verifikasi data.Lokasi penelitian yaitu di Sanggar Rampoe Banda Aceh.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tari Linggang Meugantoe adalah sebuah tari kreasi yang diciptakan pada tahun 2010.Tari ini diciptakan oleh seorang koreografer bernama Andhika Ujung dalam rangka untuk mengikuti sebuah festival tari kreasi. Dalam kata lain, tari ini dibuat untuk penampilan hiburan. Jumlah penari dalam tari ini yaitu 6 penari perempuan atau disesuaikan dengan keadaan panggung, namun penari pokoknya yaitu 6 penari.Gerakan-gerakan yang terdapat pada tari ini berjumlah 37 gerak yang berangkat dari beberapa gerak tradisional Aceh dan gerakan melayu dan terdapat pula satu properti yang digunakan yaitu ketipung/kopak.Penggunaan pola lantai pada tari Linggang Meugantoe beragam-ragam mulai dari pola lurus, lingkaran dan sebagainya.Tari ini memiliki gerakan-gerakan yang lincah dan energik, begitu pula dengan tempo gerakan, ada yang lambat maupun cepat. Syair yang terdapat dalam tari ini hanya beberapa bait yang dinyanyikan oleh suara vokal dari seorang pemusik dan kemudian di sambut oleh para penari. Sedangkan untuk alat musik yang digunakan yaitu beberapa alat musik tradisional seperti gimbe, rapaI, gendang dan serunee kalee.Busana yang dikenakan dalam tari Linggang Meugantoe tidak lepas dari pakaian tradisional Aceh yaitu baju dan celana, sedangkan untuk songket digunakan songket melayu.Sedangkan untuk pentas yang digunakan untuk penampilan tari Linggang Meugantoe adalah pentas Prosenium.Kata Kunci: bentuk penyajian, tari Linggang Meugantoe.
PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER TARI LIKOK PULO DI SMA NEGERI 1 RANTO PEUREULAK ACEH TIMUR Alvionita, Gusni; Kurnita, Taat; Lindawati, Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v2i2.5748

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur mengangkat masalah bagaimanakah pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak, dan kendala yang dihadapi saat pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur, dan kendala yang dihadapi saat pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah pelatih dan siswa-siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari Likok Pulo pada SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian pada pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur berlansung 1 semester dengan jumlah 38 kali pertemuan. Pelaksanaan tari Likok Pulo pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak ini sudah sesuai dengan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh Depdiknas bahwa kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa misalnya kesenian yang diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler sangat membantu siswa mengenai rasa keingintahuan dan penasaran terhadap tari tradisional Likok Pulo Aceh serta siswa juga dapat mengembangkan bakat dan minatnya khususnya dibidang seni tari. Kendala yang dihadapi oleh siswa yaitu (1) syair lagu tari Likok Pulo menggunakan bahasa Aceh yang kurang mereka pahami, (2) sulitnya siswa menghafal gerak dan syair lagu secara bersamaan agar terciptanya suatu keharmonisan dalam gerak tari, (3) Sarana/prasarana yang tersedia disekolah tersebut tidak memadai, sehingga terhambatnya proses pelaksanaan ekstrakurikuler tari Likok Pulo di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak Aceh Timur.Kata kunci: pelaksanaan, ekstrakurikuler, tari Likok Pulo