Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Adaptasi dalam Komunikasi Antarbudaya: Membangun Jembatan antara Tradisi dan Modernitas Rahmah, Ade; Widiyanarti, Tantry; Ahadiyyah, Adzra; Fauzan, Ahmad; Chaniago, Angelita Niken; Ayala, Eka Rifki; Azahra, Kayla Aisyah
Indonesian Culture and Religion Issues Vol. 1 No. 4 (2024): October
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/diksima.v1i4.96

Abstract

Dalam era globalisasi yang terus berkembang, interaksi antarbudaya mengalami peningkatan yang signifikan, mendorong kebutuhan untuk adaptasi yang efektif dalam komunikasi lintas budaya. Artikel ini mengeksplorasi proses adaptasi dalam komunikasi antarbudaya, dengan fokus pada bagaimana komunikasi dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan tradisi dengan modernitas. Di tengah perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang pesat, banyak individu dan kelompok dihadapkan pada tantangan mempertahankan nilai-nilai budaya tradisional, sambil beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan nilai-nilai modern. Artikel ini menyoroti dinamika ini melalui analisis teori adaptasi budaya serta komunikasi antarbudaya, dengan memanfaatkan studi kasus dari berbagai masyarakat dan organisasi multikultural. Dalam konteks ini, komunikasi antarbudaya yang efektif tidak hanya membantu mengurangi potensi konflik budaya tetapi juga mempromosikan dialog yang lebih terbuka dan inklusif. Artikel ini menyimpulkan bahwa strategi komunikasi yang mengintegrasikan elemen tradisional ke dalam pendekatan modern dapat meningkatkan pemahaman lintas budaya, menjaga identitas budaya di tengah tekanan globalisasi, serta membangun jembatan yang kokoh antara tradisi dan modernitas. Untuk itu, penulis merekomendasikan pendekatan yang lebih holistik dalam komunikasi antarbudaya, yang tidak hanya fokus pada adaptasi individu, tetapi juga pada bagaimana komunitas dan organisasi dapat menciptakan lingkungan komunikasi yang mendukung keberagaman budaya dan menghargai warisan tradisional.
Strategi Komunikasi Lintas Budaya Mumtaz, Nazwalia Fairuz; Widiyanarti, Tantry; Pratiwi, Erida Eka; Deswita, Dhelza; Purwanto, Eko; Rahmah, Ade
Indonesian Culture and Religion Issues Vol. 1 No. 4 (2024): October
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/diksima.v1i4.98

Abstract

Strategi komunikasi antarbudaya menjadi semakin penting dalam konteks globalisasi yang semakin meningkat. Dalam interaksi antarbudaya, terdapat risiko kesalahpahaman yang dapat menghambat komunikasi efektif. Ulasan ini membahas pentingnya strategi komunikasi antarbudaya untuk mengatasi perbedaan nilai, norma, dan praktik budaya yang ada. Komunikasi antarbudaya melibatkan pertukaran informasi antara individu atau kelompok dari latar belakang budaya berbeda, di mana bahasa, simbol, dan konteks sosial memainkan peran penting. Strategi komunikasi yang efektif harus dirancang untuk mengatasi hambatan-hambatan ini dan menciptakan pemahaman yang lebih baik. Artikel ini juga menyoroti dua aspek utama strategi komunikasi: pendekatan makro dan mikro. Pendekatan makro melibatkan penggunaan media massa untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, sedangkan pendekatan mikro lebih fokus pada interaksi langsung antar individu. Dengan memahami dan menerapkan strategi komunikasi antarbudaya yang tepat, organisasi dapat meningkatkan hubungan antarbudaya dan mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan.
Mengatasi Hambatan Komunikasi Antar Budaya Putri, Khinantie Winarto; Widiyanarti, Tantry; Putri, Khinandha Aulia Winarto; Naila, Siti Sarah; Mukhlisin, Akhmad Syirojul; Purwanto, Eko; Rahmah, Ade
Indonesian Culture and Religion Issues Vol. 1 No. 4 (2024): October
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/diksima.v1i4.100

Abstract

Komunikasi antar budaya merupakan interaksi antara individu dari latar belakang budaya yang berbeda, yang menuntut pemahaman mendalam terhadap konteks budaya untuk mencapai komunikasi yang efektif. Hal ini meliputi dimensi kognitif, perilaku, dan afektif yang penting dalam membangun interaksi yang tepat dan mengurangi kesalahpahaman. Proses ini bersifat interdisipliner, menggabungkan linguistik, psikologi, dan sosiologi, serta menekankan bahwa budaya bersifat dinamis. Metode yang digunakan adalah studi pustaka (library research) yaitu metode dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut. teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah internet searching. Hasil penelitian menemukan bahwa pelatihan komunikasi antar budaya sangat penting bagi individu, untuk memahami perspektif yang beragam dan membangun rasa saling menghormati di dunia global. Hambatan dalam komunikasi sering muncul akibat perbedaan bahasa dan norma sosial, sehingga pemahaman terhadap norma-norma ini menjadi krusial. Kepercayaan juga berperan penting dalam membangun hubungan harmonis antar budaya, di mana kesadaran akan perbedaan dapat mendorong kolaborasi yang lebih baik. Strategi manajemen yang efektif diperlukan untuk menjembatani kesenjangan budaya dalam organisasi, termasuk membangun jalur komunikasi yang jelas dan meningkatkan kesadaran lintas budaya.
Model Komunikasi Pembangunan dalam Penguatan Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Pedesaan Purwanto, Eko; Farisal, Umar; Shahreza, Mirza; Rahmah, Ade; Isbandi, Fitri Susiswani
Interaction Communication Studies Journal Vol. 2 No. 1 (2025): May
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/interaction.v2i1.3849

Abstract

Komunikasi pembangunan memiliki peran krusial dalam memperkuat ketahanan pangan dengan memfasilitasi pertukaran informasi, mendorong kolaborasi, dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model komunikasi pembangunan dalam upaya penguatan ketahanan pangan berkelanjutan di wilayah pedesaan. Mengacu pada teori Julia T. Wood (2015), penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model komunikasi transaksional yang dikemukakan oleh Julia T. Wood (2015) dapat menjadi pendekatan efektif dalam komunikasi pembangunan terkait ketahanan pangan berkelanjutan. Pendekatan komunikasi yang menekankan interaksi dua arah, mempertimbangkan pengalaman petani, mengatasi hambatan komunikasi, serta memperhitungkan konteks sosial dan budaya berkontribusi pada peningkatan efektivitas program ketahanan pangan di pedesaan. Oleh karena itu, diperlukan strategi komunikasi yang lebih partisipatif, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan lokal untuk memastikan keberlanjutan program ketahanan pangan.
Komunikasi Digital dalam Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui Teknologi Smart Farming Purwanto, Eko; Rahmah, Ade; Rohmatunisa, Raden Nita; Farisal, Umar; Oktarina, Selly
CONVERSE Journal Communication Science Vol. 1 No. 4 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/converse.v1i4.3855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi digital dalam pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui teknologi smart farming. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi literatur, penelitian ini mengacu pada Teori Difusi Inovasi Rogers untuk memahami proses adopsi teknologi oleh KWT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi smart farming mengikuti lima tahap utama: pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi, dan konfirmasi. Komunikasi digital memainkan peran penting dalam setiap tahap, mulai dari peningkatan pemahaman hingga evaluasi teknologi. Faktor utama yang mempengaruhi adopsi meliputi kemudahan penggunaan, manfaat yang dirasakan, dan bukti hasil yang jelas. Keberhasilan implementasi didukung oleh pelatihan digital yang berkelanjutan dan akses kepada dukungan teknis. Umpan balik pada tahap konfirmasi semakin memperkuat keberlanjutan penggunaan teknologi. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya komunikasi digital dalam memfasilitasi adopsi teknologi Smart Farming di kalangan KWT.
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ANTARA KARYAWAN PRIBUMI DENGAN KARYAWAN ETNIS TIONGHOA DI PERUSAHAAN PT. STAR LIGHTS INDONESIA Rahmah, Ade; Isbandi, Fitri Susiswani; Purwanto, Eko; Shahreza, Mirza; Faizah, Munziatul
Jurnal Dinamika UMT Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/dinamika.v8i2.10354

Abstract

This research focuses on communication problems that occur between two ethnic groups, namely Chinese and indigenous, in the context of cross-cultural communication between Chinese and indigenous ethnic groups. This study uses a qualitative descriptive method to dig deeper into the barriers to cross-cultural communication that occur. The theories that form the basis of this research are the theory of communication, interpersonal communication, cross-cultural communication, cross-cultural communication barriers, social interaction, plural society, ethnicity, ethnic Chinese, and natives. The informants or informants in this study consisted of 4 people, namely 2 natives and 2 ethnic Chinese who lived nearby at PT.Star Lights Indonesia. Data collection methods used are in-depth interviews (depth interviews) and observation. The collected data were then analyzed using qualitative methods. The results of the research show that there are obstacles in cross-cultural communication between ethnic Chinese and natives in the context of cross-cultural communication at PT.Star Lights Indonesia. Several factors affecting communication barriers include ethnocentrism towards ethnic Chinese. These factors lead to barriers in cross-cultural communication between the two ethnic groups. Thus, this study provides a deeper understanding of the complexity of interactions between different ethnic groups in communicating in the research area.  AbstrakPenelitian ini berfokus pada permasalahan komunikasi yang terjadi antara dua kelompok etnis, yaitu Tionghoa dan pribumi, dalam konteks komunikasi antar budaya antara etnis tionghoa dengan etnis pribumi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggali lebih dalam tentang hambatanhambatan komunikasi antar budaya yang terjadi.Teori-teori yang menjadi dasar penelitian ini adalah teori komunikasi, komunikasi antar pribadi, komunikasi lintas budaya, hambatan komunikasi lintas budaya, interaksi sosial, masyarakat majemuk, etnis, etnis Tionghoa, dan pribumi. Narasumber atau informan dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang, yaitu 2 pribumi dan 2 orang etnis Tionghoa yang tinggal berdekatan di PT.Star Lights Indonesia.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (depth interview) dan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hambatan-hambatan dalam komunikasi lintas budaya antara etnis Tionghoa dan pribumi dalam konteks komunikasi lintas budaya di PT.Star Lights Indonesia.Beberapa faktor hambatan komunikasi yang memengaruhi meliputi etnosentrisme terhadap etnis Tionghoa. Faktor-faktor ini menyebabkan terjadinya hambatan dalam komunikasi antar budaya antara dua kelompok etnis tersebut. Dengan demikian, penelitian ini memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kompleksitas interaksi antara kelompok etnis yang berbeda dalam berkomunikasi di wilayah penelitian.
POLA KOMUNIKASI ORANGTUA PADA ANAK DALAM MENCEGAH KECANDUAN GADGET DI CIMONE KOTA TANGERANG Sari, Dian Nurvita; Rahmah, Ade; Intan, Raden; Primagara, Megi; Hamidi, Hamidi; Faisal, Umar
Jurnal Dinamika UMT Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/dinamika.v8i2.10359

Abstract

Parental communication patterns are very much needed in preventing gadget addiction in children, seeing the number of children who are already using gadgets. Therefore, this study aims to determine how the communication patterns of parents to children in preventing gadget addiction in Cimone Village, Tangerang City. This was chosen because many parents began to ignore their children when playing gadgets. This research used descriptive qualitative method and was conducted in Cimone Village, Tangerang City. Research data obtained through observation and interviews. The data obtained from the interviews of the researchers were collected and then analyzed through the data reduction stage, after that it was presented in descriptive form, and finally conclusions were made. The results of this study indicate that two families have done good interpersonal communication patterns to their children, namely openness in notification of the negative impact of gadgets, equality in carrying out roles, empathy by giving gadgets to children but still with limitations, supportive attitude to use gadgets at the appointed time. , and a positive attitude in inviting children to do other activities besides playing gadgets. However, the other two families did not seem to apply a positive and supportive attitude to their children. This is because there is a lack of firmness, clarity of time limits, other activities and consequences that parents do to their children.Keywords: communication patterns, parents and children, gadget AbstrakPola komunikasi orangtua sangat dibutuhkan dalam pencegahan kecanduan gadget pada anak, melihat banyaknya anak-anak yang sudah menggunakan gadget. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pola Komunikasi Orangtua Pada Anak Dalam Mencegah Kecanduan Gadget Di Kelurahan Cimone Kota Tangerang. Hal ini dipilih karena banyaknya orangtua yang mulai mengabaikan anaknya saat bermain gadget. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan dilakukan di Kelurahan Cimone, Kota Tangerang. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan wawancara. Data yang didapat dari wawancara peneliti kumpulkan lalu di analisis melalui tahap reduksi data, setelah itu disajikan dalam bentuk deskriptif, dan terakhir dilakukan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dua keluarga telah melakukan pola komunikasi interpersonal yang baik kepada anaknya yaitu adanya keterbukaan dalam pemberitahuan dampak negatif gadget, kesetaraan dalam melaksanakan peran, empati dengan memberikan gadget pada anak namun tetap dengan batasan, sikap mendukung untuk menggunakan gadget pada waktu yang ditentukan, dan sikap positif dalam mengajak anak untuk melakukan kegiatan lain selain bermain gadget. Namun, dua keluarga lainnya terlihat kurang menerapkan sikap positif dan sikap mendukung pada anaknya. Hal ini karena kurang adanya sikap tegas, kejelasan batasan waktu, kegiatan lain serta konsekuensi yang dilakukan orangtua pada anaknya. Kata Kunci : pola komunikasi, orangtua dan anak, gadget
Online Self-Disclosure in the Teman Curhat Bunda Community as An Effort to Maintain the Mental Health of Its Members Yuniarti, Nisa Adisti; Rahmah, Ade; Utomo, Ardian Setio; Sagiyanto, Asriyani
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi Vol 9, No 1: Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jimik.v9i1.529

Abstract

This study discusses the practice of online self-disclosure in the Teman Curhat Bunda community and how it contributes to maintaining the mental health of its members. This study aimed to understand how community members use online platforms to share their personal and emotional experiences and seek social support. The research methodology used was a qualitative approach with an ethnography method. The researcher conducted in-depth interviews with community members and conducted observations and content analysis of online interactions in the community. This study involved several Teman Curhat Bunda community members actively participating in various community activities. The results showed that online self-disclosure plays an essential role in helping community members maintain mental health. This practice allows community members to feel heard, to obtain emotional support, and to share relevant advice and experiences. In addition, online communication also facilitates the forming of more ISSN : 2614-1272; e-ISSN : 2720-9857 Online Self-Disclosure in the Teman Curhat Bunda Community as An Effort to Maintain the Mental Health of Its Members intimate and supportive relationships among community members. However, this study also identified several challenges in online self-disclosure, such as privacy risks and managing negative interactions.
Komunikasi Intrapersonal Pecandu Narkoba dalam Pembentukan Konsep Diri Positif di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang Rohmatunisa, Raden Nita; Rahmah, Ade; Antoniate, Ikhlas Rizky
Interaction Communication Studies Journal Vol. 1 No. 3 (2024): November
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/interaction.v1i3.4121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi intrapersonal yang dilakukan oleh pecandu narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang dalam upaya pembentukan konsep diri positif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pecandu narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang melakukan komunikasi intrapersonal melalui proses sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal mereka dalam pembentukan konsep diri positif antara lain motivasi diri, dukungan sosial, dan program pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan. Pihak Lembaga Pemasyarakatan berperan aktif dalam memfasilitasi dan mendukung proses komunikasi intrapersonal melalui program konseling, pelatihan, dan kegiatan keagamaan, dan sekolah. Namun, pecandu narkoba juga menghadapi beberapa hambatan dalam melakukan komunikasi intrapersonal, seperti adanya stigma negatif, masalah psikologis, dan keterbatasan waktu. Untuk mengatasi hambatan tersebut, pecandu mengikuti program pembinaan secara rutin, dan membangun relasi positif dengan sesama narapidana. Penelitian ini memberikan implikasi teoritis terkait pengembangan konsep komunikasi intrapersonal pada kelompok marginal, serta implikasi praktis bagi Lembaga Pemasyarakatan dalam merancang program pembinaan yang efektif bagi pecandu narkoba.