Tidak semua anak terlahir dalam keadaan sempurna, adapun anak-anak yang terlahir dalam keadaan memiliki kekurangan pendengaran. Mereka dikatakan tidak normal dikarenakan pendengarannya tidak sama dengan teman sebayanya. Sebagaimana manusia diciptakan, mereka dianugerahitelimga namun mereka diberi keterbatasan dalam pendengaran. Maka dari itu anak yang memiliki kekurangan pendengaran lebih lambat dalam memahami dari anak normal lainnya karena mereka keterbatasan kosa kata. Namun dengan adanya kekurangan itu tidak menjadi penghalang mereka untuk tetap menjalankan hukum taklif yang sifatnya wajib bagi semua makhluk tanpa memandang latar belakang orang tersebut. Sudah menjadi tugas pendidikan Islam untuk terus mengembangkan potensi yang mereka miliki dalam segi kemanusiaan, fisik, ketrampilan, intelegensi, moral, dan lain sebagainya. Sehingga meskipun dengan kekurangannya mereka tetap bisa menjalankan sebagaiman afungsi hidup sebagai seorang hamba Allah. Melihat penjelasan tersebut penting bagi pendidik untuk terus mengembangkan model-model pendidikan Islam untuk Anak yang Berkebutuhan Khusus. Sehingga nantinya mereka tetap memiliki pengalaman, kemampuan, serta pemahaman pembelajaran Islam dengan baik walaupun bagaimanapun mereka tetap dianggap berbeda dari anak normal pada umunya. Ajaran pembelajaran Islam untuk anak berkebutuhan khusus harus secara resmi dikembangkan sesuai dengan keadaan mereka, yaitu bagaimana karakter dan sampai mana kemampuan mereka untuk bisa diajar, dalam arti metode pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkatan kemampuan mereka. Dalam hal ini sangat dibutuhkan seorang guru professional dengan cara memperhatikan berbagai kualifikasi yang dimiliki tersebut. Salah satunya yaitu guru yang memiliki nilai lebih berupa komunikasi yang baik.