Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KIRINYUH (CHROMOLAENA ODORATA L) SEBAGAI ANTIBAKTERI SALMONELLA TYPHI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS Fadia, Fadia; Nurlailah, Nurlailah; Helmiah, Tini Elyn; Lutpiatina, Leka
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 2 No 3 (2020): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v2i3.104

Abstract

Salmonella typhi and Staphylococcus aureus are pathogenic bacteria that cause infectious diseases. Treatment of these diseases can be done by giving antibacterial drugs. One of the plants that can be used as an antibacterial drug is the leaves of Chromolaena odorata L. due to the presence of chemical compounds such as flavonoids, tannins, and saponins that have the potential as antibacterial. This study aims to determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC), and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) ethanol extract of Chromolaena odorata L. leaves on the growth of Salmonella typhi and Staphylococcus aureus. This research is the initial stage of the development of herbal medicines to treat Salmonella typhi and Staphylococcus aureus infections. The study consisted of 5 treatments, namely concentrations of 20%, 40%, 60%, 80%, and 100% ethanol extract of Chromolaena odorata L. leaves with five repetitions. The antibacterial activity test was carried out by MIC and MBC methods. The research material uses leaves from Chromolaena odorata L. in the Sungai Besar area, Banjarbaru, South Kalimantan, Indonesia. The results showed that the average MIC yield of ethanol extract of Chromolaena odorata L. leaves against Salmonella typhi: 20% and Staphylococcus aureus: 20%. While the average yield of MBC values ​​against Salmonella typhi: 40% and Staphylococcus aureus: 40%. Based on the results obtained, it can be concluded that the ethanol extract of Chromolaena odorata L. leaves has an inhibitory effect on the growth of Salmonella typhi and Staphylococcus aureus. Chromolaena odorata L. leaves has potential as herbal medicine against bacterial infections but requires further research to determine its effect in vivo.
Efisiensi Dan Saluran Pemasaran Ternak Kambing Di Desa Babussalam Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat Fadia, Fadia; Muhsin, Muhsin; Hamsyuni, M
Marketica: Jurnal Ilmiah Pemasaran Vol 1 No 3 (2024): Marketica: Jurnal Ilmiah Pemasaran
Publisher : Sapta Arga Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Babussalam Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Saluran Pemasaran Ternak Kambing yang ada di Desa Babussalam Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, (2) Besarnya Margin Pemasaran Ternak Kambing di Desa Babussalam Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, ( 3) Efisiensi Saluran Pemasaran Ternak Kambing di Desa Babussalam Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara Purposive Sampling Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara secara langsung dengan responden menggunakan kuisioner yang telah disiapkan dan dilaksanakan pada bulan Maret 2024. Sampel penelitian ini adalah Peternak yang mengusahakan ternak kambing di Desa Babussalam Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saluran pemasaran ternak kambing yang ada di Desa Babussalam Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat terdiri dari 2 Saluran Pemasaran yaitu: (1) Peternak-Konsumen dan (2) Peternak-Pengepul-Konsumen. Margin tertinggi yaitu pada saluran ke II yakni sebesar Rp.300.000/Ekor. Kemudian saluran I tidak memiliki Margin karena tidak melibatkan pedagang perantara sehingga harga ditingkat konsumen sama dengan harga ditingkat peternak. Tingkat Efisiensi Pemasaran yang terkecil adalah Saluran Pemasaran I yakni sebesar 0%, dibandingkan dengan Saluran Pemasaran II dengan presentase 4,42%.
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN TENAGA KERJA KONTRAK MENJADI TENAGA KERJA TETAP fadia, fadia; Tamin, Rosmawati; Sari, Cipta Riang
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 6, No 2 (2024): Peqguruang
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v6i2.5620

Abstract

Tenaga Kerja kontrak di perusahaan memainkan peran penting dalam mendukung operasional, meskipun seringkali mereka menghadapi ketidakpastian terkait kelangsungan pekerjaan mereka. Di PT. Colombus, proses untuk mengubah status Tenaga Kerja kontrak menjadi Tenaga Kerja tetap dianggap lambat dan kurang efisien. Evaluasi dilakukan secara bertahap melalui seleksi berkas, uji lisan atau tertulis, serta wawancara, yang kadang-kadang menghasilkan keputusan yang tidak memenuhi standar perusahaan dan berpotensi menghambat kinerja. Penelitian ini berfokus pada pentingnya sistematisasi proses keputusan dalam mengelola tenaga kerja kontrak, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional perusahaan tetapi juga memastikan keadilan dan kejelasan bagi Tenaga Kerja. Implementasi sistem ini dapat menjadi langkah strategis bagi PT. Colombus untuk mengoptimalkan sumber daya manusia mereka dan mencapai tujuan jangka panjang secara lebih efektif.
Pengodean Kasus Cedera, Keracunan Dan External Cause Pada Sistem Informasi Puskesmas Hendra; Sulaiman, Sulaiman; Rohman, Hendra; Prawirya, Ais; Fadia, Fadia
JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56727/dz6nn732

Abstract

In health center, there was still errors in filling in disease codes. In this case was on cases of injury, poisoning and external cause codes that were not coded up to the 5th character. This happened because doctors and nurses did not understand the coding procedures. This study aims to identify coding process, calculate the percentage of code accuracy, identify factors causing inaccuracy in coding injuries, poisoning and external causes at the Bambanglipuro Health Center. The provision of disease diagnosis codes at health center was carried out after the nurse had finished filling in the assessment, doctor input diagnosis in SIMPUS, and ICD code automatically appeared. The percentage of correct diagnosis codes for cases of poisoning injuries and external causes of outpatients at Bambanglipuro Health Center, Bantul in period 2023 from a total sample of 71 medical records, number of correct diagnosis codes was 20 medical records (28%), and number of incorrect diagnosis codes was 51 medical records (72%). The cause was human factor (human), namely human resources who did not meet the competence of medical creators, special training had not been provided for coding officers and external causes were not coded. Method factors are that there is no SOP on disease coding system. Measuring implementation of disease diagnosis coding is carried out by re-examination by medical record officers who have competence in disease coding. Fulfilment of human resources according to qualifications affects work outcomes in UKRM. The ICD database on SIMPUS needs to be reviewed and data updated by vendors so that code selection can be available more specifically. Classification of code determination with ICD rules can describe the journey of a patient's medical record history more specifically.