Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Actualization of Islamic Economic Ethics in Syari’ah Bank Financial Institutions S.E., Ak., M.Si, Muhammad Sarjan,; Hamid, Arfin; misbach, irwan
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 5, No 1 (2023): Vol 5, No 1 (2023): Peqguruang, Volume 5, No.1, Mei 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v5i1.3844

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji aktualisasi etika ekonomi Islam pada Lembaga Keuangan Bank Syari’ah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa aktuliasi etika ekonomi Islam yang diharapkan pada perbankan Syari’ah adalah aktualisasi prinsip prinsip etika ekonomi islam sesuai prinsip etika bisnis perspektif Al-Quran : Pertama, tidak melakukan bisnis yang memuat komponen ribawi (QS. 2:275). Kedua,  tidak melakukan bisnis dengan proses yang batil (QS. 4:29) yaitu kegiatan bisnis harus berdasarkan atas ketulusan dan kejujuran antara pihak tanpa ada yang dirugikan. Ketiga, kegiatan bisnis harus berfungsi sosial yaitu melalui pengeluaran zakat, infak dan sedekah (QS. 9:103). Keempat, kegiatan bisnis wajib menaati nilai keselarasan atau kesimbangan ekonomi maupun keseimbangan sosial, kebaikan dan keselamatan serta tidak mengizinkan kegiatan  pengrusakan dan perilaku ketidakadilan. Kelima, para pelaku kegiatan bisnis tidak diizinkan melakukan perberbuatan kezaliman (curang) baik terhadap dirinya sendiri ataupun terhadap sesama pebisnis lainnya. (QS.2:205, QS. 7:85).Kata kunci: Aktualiasi, etika, islam, bank Syari’ah.
Eksistensi Isbat Nikah Setelah Berlakunya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 Ditinjau dari Kepentingan Anak Pratama, Indra; Hamid, Arfin; Ratnawati, Ratnawati
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 3 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um019v9i3p%p

Abstract

This study aims to analyze the urgency of the status of illegitimate children in the perspective of Islamic law and the existence of isbat nikah after the enactment of the Constitutional Court Decision Number 46/PUU-VIII/2010. This study uses a normative research method that focuses on legal norms. The data collection technique uses a literature study by reviewing relevant legal materials. Data are analyzed qualitatively through the creation of abstractions, namely a summary of the core, process, and data statements. The results of the study indicate that children born out of wedlock in Islamic law only have a bloodline and inheritance relationship with their mother. Fatwa of the Indonesian Ulema Council Number 11 of 2012 only aims to provide legal protection for illegitimate children, but does not legally recognize the child's bloodline relationship with their biological father. Marriages that are not yet legally valid must submit an application for isbat nikah, but after the enactment of the Constitutional Court Decision Number 46/PUU-VIII/2010 illegitimate children can have civil relations without an official marriage but are proven by genetic testing.