Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Desain Biofilik pada Gedung Sekretariat dan Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai Idedhyana, Ida Bagus; Rijasa, Made Mariada; Saidi, Agus Wiryadhi
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3764

Abstract

Emerging from concerns about the increasing work stress (occupational disease) that has an impact on mental health, nature needs to play a bigger role in the built environment, referred to as "biophilic design." The word 'design' in question is a creative process to create or design architectural works. Biophilia is contained in the third point in the Tri Hita Karana concept which is the basis of the vision and mission of Ngurah Rai University, this concept is used as a basic concept in the development of the Ngurah Rai University Faculty of Saint and Technology building, so it is very interesting to be an object of research. The purpose of this study was to determine the relationship between Tri Hita Karana and biophilia, the application of biophilic design in the development of this building, and to find new contributions in the application of biophilic design. The method used is a qualitative method, by establishing a relationship between empirical phenomena and theory in solving research problems. The results showed three biophilic categories: nature in the space; natural analogues; and the nature of the space, which is described into fourteen biophilic design patterns, has generally been successfully applied. The presence of nature can be felt as a string of images that move from entry to workspaces. The application of biomorphic shapes and patterns with natural materials and a touch of traditional Balinese architecture is a new contribution in the application of biophilic design in this FST building.
ANALISIS PENILAIAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL DI KOTA DENPASAR M. Mariada Rijasa; M. Sukrawa; Mayun Nadiasa
JURNAL SPEKTRAN Vol. 2, No.2, Juli 2014
Publisher : Master of Civil Engineering Program Study, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.856 KB) | DOI: 10.24843/SPEKTRAN.2014.v02.i02.p05

Abstract

Research on factors that affect the value of residential buildings in the city of Denpasar has been done consisting of literature review, interviews with experts, data collection and statistical analysis. Obtained from literature review were 45 factors which then grouped into four, namely: land characteristics, environment, location, and building characteristics. Survey on 27 valuation expert respondents was done to obtain their perceptions on the factors, and then their perceptions were measured with Likert scale. The data were then statistically tested to determine its validity and reliability, after which factor analysis was performed to obtain factors that truly valid within its group. To further evaluate the dominant factor in each group, two hundred data of previously assessed residential buildings were collected and analyzed using multiple linear regression. Results showed that group of factors that affect the value of residential building the most is location (7.723) followed by environment (3.843), building characteristics (3,741) and land characteristics (3.253). Downtown area, road width, building area, and land area are the factor of location, environment, building characteristics, and land characteristics, respectively, that dominantly showed positive effect within its group. SUTET transmission, poor road conditions, poor physical condition of the house, and the land at road end "tusuk sate" dominantly showed negative impact within its group.
STUDI KELAYAKAN PROYEK LAHAN PARKIR DAERAH TUJUAN WISATA PURA TAMAN AYUN I Made Kariyana; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan diakuinya Pura Taman Ayun, Peninggalan Kerajaan Mengwi sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, tentunya bertampak positif bagi kunjungan pariwisata yang berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Pura Taman Ayun. Kunjungan pada peak season, mencapai 2.500 – 2.800 wisatawan per hari. Puncak musim liburan ini biasanya jatuh pada libur Natal dan akhir tahun. Untuk itu sangat diperlukan studi kelayakan untuk menentukan layak dan tidaknya dibangun lahan parkir yang representatif agar parkir kendaraan khususnya roda empat dapat tersentralisasi dan meningkatkan kenyamanan pengunjung saat memasuki wilayah DTW Pura Taman Ayun. Dari proses penelitian yang meliputi pengumpulan data dan analisis data maka diperoleh volume parkir adalah 485 selama 9 jam survei dengan rata – rata 54 kendaraan/jam. Tingkat pergantian parkir adalah 2,6 kendaraan/jam, dengan kapasitas 7,6 kendaraan /jam.Hasil studi kelayakan ini menunjukkan bahwa kebutuhan parkir kendaraan ringan ternyata diatas daya tampung atau petak parkiryang ada saat sekarang.Dari analisis karakteristik parkir, diperoleh indeks parkir 3,4 (>1) untuk akumulasi tertinggi.Itu menunjukkan bahwa kapasitas ruang parkir kurang.Dari segi kapasitas, parkir eksisting masih belum bisamenampung jumlah kendaraanwisatawan pada low seasonapalagi high season dan peak season. Belum lagi saat upacara keagamaan atau piodalan di Pura Taman Ayun yang jatuh setiap enam bulan sekali. Sementara itu dari hasil analisis SWOT menunjukkan bahwalahan parkir baru yang lebih representatif di kawasan luar DTW Pura Taman Ayun, layak untuk diadakan.
PUSAT PERDAGANGAN DAN HIBURAN DI KABUPATEN GIANYAR I Gusti Bagus Adnyanegara; Made Mariada Rijasa; I Wayan Yudhi Artana
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 1 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Shopping mall merupakan sebuah pusat perdagangan bagi masyarakat umum dimana tersedia fasilitas hiburan dan lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Mengamati perkembangan sarana perdagangan dan hiburan di Kabupaten Gianyar belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, oleh karena itu perlu adanya pengembangan pusat perdagangan dan hiburan.Pada tahap pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode seperti, metode kepustakaan, wawancara dan observasi. Kemudian dianalisa sehingga dapat menciptakan spesifikasi umum dan khusus selanjutnya dikaitkan dengan kawasan perdagangan dan hiburan di Gianyar. Dari perpaduan standar perancangan, kajian terhadap kegiatan sejenis, terciptalah program ruang, program tapak, konsep dasar "Komunikatif, rekreatif, dan komersial" dengan tema "Neo-Vernakular". diharapkan dengan terciptanya proyek ini dapat memberi warna baru dibidang ekonomi serta dapat mempermudah pelaku kegiatan didalam memenuhi kebutuhan di jaman ini.
PUSAT OTOMOTIF DI DENPASAR I Made Dwi Yasa; Agus Wiryadhi Saidi; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dunia otomotif di Bali khususnya Kota Denpasar dan sekitarnya membawa dampak pada kehidupan sosial masyarakat. Berbagai aktifitas dan kreatifitas otomotif telah masuk ke dalam aspek kehidupan masyarakat, sehingga menjadi trend serta gaya hidup masa kini. Minat masyarakat perkotaan akan kebutuhan produk otomotif meningkat secara kuantitas namun turun dari segi kualitas pelayanan. Di Kota Denpasar dan sekitarnya sampai saat ini belum ada pelayanan fasilitas otomotif dalam satu wadah yang dapat memberikan berbagai pelayanan mengenai dunia otomotif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pusat Otomotif adalah suatu wadah untuk menampung berbagai aktivitas yang berkaitan dengan otomotif. Pusat otomotif digunakan untuk memperkenalkan, memberikan informasi, memperlihatkan produk dan jasa otomotif serta segala kelengkapannya. Pusat otomotif sebagai suatu wadah bertemunya para pecinta otomotif yang berhubungan dengan kreatifitas, hiburan/rekreasi, sportifitas serta kegemaran atau hobi otomotif. Dalam perancangan “Pusat Otomotif di Denpasar” menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi literatur, dan studi banding. Data-data yang telah terkumpul, diproses melalui kompilasi, analisis dan sintesis, sehingga dihasilkan spesifikasi umum dan spesifikasi khusus Pusat Otomotif di Denpasar. Adapun lokasi site untuk fasilitas ini dipilihdi Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Denpasar Utara. Program perancangan arsitektur, konsep dasar rancangan (dinamis, modern, dan rekreatif), serta tema rancangan (neo plasticisme)menjadi pedoman dalam penyusunan landasan konsepsual perancangan Pusat Otomotif di Denpasar ini, yang kemudian ditransformasi menjadi sebuah desain “Pusat Otomotif di Denpasar”.
MIXED USE BUILDING KAWASAN PERDAGANGAN DAN HOTEL DI BULELENG I Gede Putu Sutaya; I Gusti Bagus Adnyanegara; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan perdagangan dan hotel adalah sarana untuk menunjang kegiatan pariwisata, tujuan dari pengadaan kegiatan ini yaitu untuk menyediakan sarana rekreasi, hiburan dan penginapan didalam satu kawasan serta untuk memenuhi kebutuhan yang menuntut kemudahan dan cepat di jaman modern seperti sekarang. Indonesia adalah negara yang berpenduduk nomor lima terbesar di dunia yang sebagian besar industri-industrinya mengalami banyak kemajuan sehingga saranainfrastrukturmenjadi kebutuhan utama untuk mendukung kemajuan ekonomi suatu negara. Perkembangan dan kemajuan jaman saat ini, menuntut kemudahan dalam segala hal dan khususnya dibidang pariwisata, sehingga penyediaan sarana dan fasilitas seperti hiburan, penginapan dan rekreasi di dalam satu kawasan merupakan trend saat ini. Untuk menunjang kegiatan tersebut "Mixed use building" adalah jawaban yang dapat memecahkan masalah di era modern ini. Dalam hal ini adalah kawasan perdagangan dan hotel di Buleleng. Pada tahap pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode seperti, metode kepustakaan, wawancara dan observasi. Kemudian dianalisa sehingga dapat menciptakan spesifikasi umum dan khusus selanjutnya dikaitkan dengan kawasan perdagangan dan hotel di Buleleng. Dari perpaduan standar perancangan, kajian terhadap kegiatan sejenis, terciptalah program ruang, program site, konsep dasar "komersial, rekreatif, dan prestise" dengan tema "Post Modern" style hybrid. diharapkan dengan terciptanya proyek ini dapat memberi warna baru dibidang pariwisata serta dapat mempermudah pelaku kegiatan dalam memenuhi kebutuhan di era global ini.
RESOR WISATA DAN OLAHRAGA AIR DI KARANGASEM I Putu Eka Astawan; I Gusti Bagus Adnyanegara; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali merupakan destinasi pariwisata dunia yang turut memberikan sumbangan devisa negara dan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Selain sebagai pusat pariwisata di Indonesia, Bali juga banyak melahirkan atlet-atlet olahraga, khususnya olahraga berbasis air, namun sarana dan prasarana yang dimiliki masih sangat minim dan kurang. Sehingga perlu direncanakan sebuah kawasan yang representatif dengan memadukan unsur pariwisata dan unsur olahraga khususnya berbasis perairan. Perancangan Resort Wisata dan Olahraga Air di Karangasem dengan tema Neo Vernakular merupakan sebuah kawasan wisata dan olahraga air dengan mengimplementasikan unsur budaya lokal (arsitektur Bali) dipadukan unsur modern yang dituangkan pada suatu rancangan arsitektural, yang berdasarkan pada konsep perancangan tapak, bangunan, sirkulasi, sistem struktur, utilitas, dan ruang luar. Keberadaan resort wisata dan olahraga air yang representatif di Karangasem dapat menjadi suatu wadah bagi wisatawan yang suka menikmati keindahan pantai dengan difasilitasi akan sarana olahraga air yang lengkap baik jenis perlombaan maupun yang memacu adrenalin serta yang bersifat rekreasi
PERANCANGAN TAMAN REKREASI DI KOTA DENPASAR Rai Gede Nara Kusuma; I Gusti Bagus Adnyanegara; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang potensi dan pengembangan Taman Rekreasi di Kota Denpasar dalam pencapaiannya menjadi salah satu tempat tujuan rekreasi dan sebagai salah satu tempat pendidikan yang berbasis wisata di Denpasar. Tulisan ini bertujuan untuk menjawab permasalahan, yaitu bagaimana konsep taman rekreasi yang sesuai dengan keadaan di Kota Denpasar dan menjadikan konsep serta potensi tersebut sebagai objek serta daya tarik wisata, melalui perancangan taman rekreasi yang bercirikan budaya lokal, diusahakan pengembangan taman rekreasi kota ini menjadi atraksi rekreasi dan edukasi yang menarik. Tulisan ini dimulai dari menyusun data dan menganalisa potensi lingkungan untuk dijadikan landasan konseptual dan program dasar perancangan Taman Rekreasi di Kota Denpasar. Selanjutnya mewujudkan rancangan bangunan Rekreasi yang sesuai dengan konsep Tradisional Bali. Taman rekreasi yang sudah ada di Denpasar seperti Art Centre , Desa Budaya Kesiman Kertalangu sebagai acuan dalam pembuatan tulisan ini. Dari taman rekreasi yang sudah ada didapat potensi, masalah, sasaran, fungsi, study kelayakan dan aktivitas serta kapasitas. Pendekatan konsep dasar dilandasi oleh aspek hakekat dari taman rekreasi di kota denpasar, dan konsep dasar yang digunakan adalah rekreatif, edukatif, fleksible, dan tema yang digunakan adalah arsitektur Neo Vernakular yang Kontemporer. Dalam penentuan luas tapak untuk bangunan bersifat komersil KDB yang diijinkan maksimum 50% dan area terbuka 50% dengan ketinggian bangunan maksimum 15 m atau setinggi pohon kelapa dan tempat parkir minimum 30% dari luas lahan. Luas kebutuhan ruang dibagi tiga yaitu ruang pengunjung, pengelola dan servis. Luas ruang pengunjung adalah 25732.00 m2, luas ruang pengelola adalah 825.00 m2, luas ruang servis adalah 216.00 m2, ditambah dengan ruang terbuka hijau sebesar 50%, maka luas total site adalah 62000.00 m2. Pemilihan lokasi permukiman yang terdapat di wilayah Kota Denpasar dengan melalui kriteria yang ada. Lokasi yang terpilih ada di Jl. Cargo Permai, Denpasar dengan luas total site adalah 62000.00 m2.
PERANCANGAN RESOR AGROWISATA DI DESA PUPUAN TABANAN Ni Made Ari Dwijayanti; Ida Bagus Idedhyana; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting dalam pembangunan nasional. Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi kepariwisataan yang besar adalah pulau Bali. Bali memiliki kekayaan alam, seni, budaya dan adat istiadat yang sampai saat ini pariwisata masih menjadi andalan bagi provinsi Bali. Salah satu bentuk pariwisata alternatif telah banyak dikembangkan di Bali adalah mencakup kegiatan agrowisata. Salah satu daerah di Bali yang memiliki peran sertra dalam pertanian yang dapat dikembangkan sebagai kawasan agrowisata yaitu Kabupaten Tabanan. Tabanan merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Bali yang dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan budaya dan pemandangan lahan pertanian dan perkebunan dengan lahan sawah terluas di Provinsi Bali. Salah satu desa di Kabupaten Tabanan yang berpontesi dalam perencanaan agrowisata adalah Desa Pupuan. Desa Pupuan berada di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan yang terletak di sekitar hutan tepatnya disebelah utara kaki gunung Batukaru. Dilain pihak, Kabupaten Tabanan membutuhkan tambahan sarana akomodasi penginapan untuk menunjang pariwisata di Kabupaten Tabanan. Hal tersebut mendasari perancangan Resor Agrowisata di Desa Pupuan yang mengangkat potensi alam dan budaya Desa Pupuan, Kabupaten Tabanan. Terkait dengan kekayaan budaya dalam hal pertanian dan segala kearifan lokal yang terkandung didalamnya, Resor agrowisata yang dirancang mengarah pada konsep-konsep green architecture, dalam hal ini tidak hanya memperhatikan keserasian bangunan terhadap alam namun juga menjaga keberlangsungan budaya sebagai potensi unik yang telah melekat lama di masyarakat untuk tidak serta merta hilang ditelan perubahan jaman. Green architecture yang diterapkan pada rancangan diantaranya terkait pencahayaan alami, penghawaan, material bangunan, pengolahan air limbah bekas pakai serta pemberdayaan energi alternatif. Hal tersebut merupakan dasar dalam penyusunan program antara lain; program fungsional, program performansi, program ruang dan program tapak. Setelah proses penyusunan program hasil akhir dari proses berupa konsep perencanaan dan perancangan Resor Agrowisata di Desa Pupuan. Fasilitas utama yang terdapat pada Resor Agrowisata ini berupa area agrowisata, area unit villa dan hotel. Fasilitas lainnya adalah fasilitas penunjang seperti retail shop, restaurant, area outbond, playground dan area camping serta terdapat fasilitas servis seperti ruang pengelola, ruang MEP dan toilet umum.
HEALTH RESORT DI KABUPATEN BADUNG I Putu Bayu Damara Diatmika; Ngakan Putu Ngurah Nityasa; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 2 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v11i2.287

Abstract

Tuntutan akan pekerjaan yang cenderung meningkat dapat menimbulkan stres pada seseorang. Stres dapat mempengaruhi kehidupan secara sosial dan kesehatan. Di beberapa negara dikenal suatu tempat yang dapat membantu menghilangkan stres yang disebut Health Resort. Petang Badung merupakan salah satu daerah di Bali yang memiliki potensi untuk membangun health resort. Health Resort di Kabupaten Badung memiliki fasilitas perawatan kesehatan yang berbentuk resort dengan tipologi pelaku leisure, meliputi : existensial (spiritual), experiental (pengalaman), diversionary (pengalihan) dan recreational (rekreasi). Melalui fasilitas ini, pengunjung dapat beristirahat dari aktivitas sehari-hari dengan berelaksasi, merawat tubuh serta berekreasi. Kegiatan itu dapat memulihkan kesehatan dan mampu kembali beraktifitas dengan keadaan tubuh dan pikiran yang lebih segar. Konsep dasar yang digunakan untuk merancang Health Resort di Kabupaten Badung adalahrekreatif. Konsep ini diterapkan pada fasilitas rekreasi yang edukatif untuk penyegaran jasmani dan rohani sehingga dapat mencapai kondisi sehat yang menyeluruh. Penerapan konsep akan ditekankan pada desain fasad bangunan, tata massa bangunan dan penataan ruang luar dan ruang dalam. Konsep rekreatif diwujudkan dalam tampilan arsitektur Neo-Vernacular sebagai tema rancangan. Penerapan tema rancangan arsitektur Neo-Vernacular dengan arsitektur tradisional Bali, untuk mewujudkan arsitektural yang stylis memberikan pengalaman tradisional Bali sebagai unsur kontekstual namun tetap dalam kemasan modern.