Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Socio-Cultural Issues In Agricultural Modernization: A Case Study of the Food Estate Program in Pulang Pisau Regency Mahardika, Ode; Azkar, Nurul; Sopiana, Yunita
International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science Том 2 № 02 (2024): International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science
Publisher : Pt. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/ijmars.v2i02.757

Abstract

The food estate program located in Pulang Pisau Regency, Central Kalimantan Province, focuses on the development of the agricultural sector. However, research using a qualitative approach has found that the increase in rice production in Pulang Pisau Regency, as an outlying area, is inversely proportional to the high price of rice in Palangkaraya City, the core or central area of activities in Central Kalimantan Province. This occurs because the rice production in Pulang Pisau Regency is directly bought by traders, who generally come from South Kalimantan. The rice is then processed in South Kalimantan and resold in the form of premium quality rice to Palangkaraya City. The Dayak culture of the indigenous population of Central Kalimantan, which lacks trading culture, provides an opportunity for the Banjar people, who have long been known as traders. As a result, although rice production in Pulang Pisau Regency increases, the price of rice remains high in Palangkaraya City due to the long production and distribution costs.
PENGEMBANGAN SEKTOR EKONOMI PARIWISATA: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI ALTERNATIF MENGATASI MENURUNNYA PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI SEKTOR PRIMER DI KABUPATEN KOTA BARU Nugraha, Rudi; Azkar, Nurul; Taufik, Taufik
Jurnal Administrasi Publik dan Pembanguan Vol 5, No 2 (2023): JULI - DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpp.v5i2.11431

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Implementasi Kebijakan Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Kota Baru, dan Strategi Alternantif Mengatasi Menurunnya Pendapatan Asli Daerah  Dari Sektor Primer di Kabupaten Kotabaru. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan datanya meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi kebijakan pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Kotabaru masih belum optimal. Aspek yang mempengaruhi adalah faktor sumber daya dan faktor sosial dan politik. Hambatannya ada pada 3 hal, yaitu Sumber daya manusia yang lemah, anggaran terbatas, dan sarana prasarana destinasi pariwisata yang masih kurang. Pengembangan Sektor ekonomi pariwisata Kotabaru, telah ditetapkan dengan jelas dalam Rencana Strategis Pemerintah Daerah Kotabaru 2021-2026, dan memiliki potensi yang strategis sebagai alternatif strategi pengganti sektor primer batubara dan sektor lainnya yang menurun, sebagai alternatif utama sumber pemasukan PAD di masa depan
Quality of Birth Certificate Issuance Services in Kapuas Murung District, Kapuas Regency Muliadi, Muliadi; Azkar, Nurul
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 3 (2025): July, Social Studies, Educational Research and Humanities Research.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i3.47172

Abstract

This study aims to analyze the quality of birth certificate services in Kapuas Murung District, Kapuas Regency. Through a qualitative approach, it can be described that the quality of birth certificate services in Kapuas Murung District is still low because it is unable to complete three working days, thus triggering public dissatisfaction. This is due to limited human resources (apparatus) and limited service facilities in the form of computers, unstable internet networks, and frequent power outages at the Kapuas Murung District office. In addition, the long distance between several villages and the Kapuas Murung District office with inadequate road conditions adds to the burden on the community in accessing birth certificate services. Therefore, it is recommended that the Kapuas Murung District government add apparatus and supporting service facilities.
Lingkaran Kegagalan Sistemik: Analisis Implementasi Kebijakan Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Darkuni, Darkuni; Azkar, Nurul
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 6 No. 4 (2025): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v6i4.8939

Abstract

Implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik adalah upaya krusial untuk meningkatkan kesehatan publik dan kelestarian lingkungan. Namun, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, implementasinya menghadapi tantangan serius, yang ditandai oleh kesenjangan signifikan antara target nasional dalam RPJMN Tahun 2020-2024 dan capaian aktual di daerah, terutama terkait akses sanitasi aman dan penghentian praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam faktor-faktor penyebab ketidakefektifan implementasi kebijakan tersebut. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif desktriptif, penelitian ini menerapkan kerangka teori implementasi kebijakan dari Merilee S. Grindle yang membedah aspek Isi Kebijakan (Content of Policy) dan Konteks Implementasi (Context of Implementation). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan berbagai pemangku kepentingan, observasi lapangan, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakefektifan ini bukan disebabkan oleh faktor tunggal, melainkan oleh kombinasi kompleks dari lima faktor penghambat yang saling terkait dan menciptakan sebuah lingkaran kegagalan sistemik. Faktor-faktor tersebut meliputi: (1) ketidakselarasan dan kelemahan dalam desain kebijakan; (2) konflik kepentingan dan lemahnya koordinasi aktor; (3) keterbatasan sumber daya yang kronis; (4) resistensi sosial-budaya dari masyarakat; dan (5) konteks institusional dan regulasi yang lemah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kegagalan implementasi bersifat sistemik, memerlukan intervensi yang holistik untuk memutuskan lingkaran tersebut.