Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Media Sosial Terhadap Self-Esteem Remaja: Tinjauan Dari Perspektif Psikologi Sosial Suryani, Aisyah; Endarwati, Asrina; Muchtar, Achmad Dahlan; Nadar, Nadar; Hairul, Hairul
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling Vol 5 No 2 (2023): EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edupsycouns.v5i2.7609

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari media sosial terhadap self-esteem remaja ditinjau dari perspektif psikologi sosial. Dalam era digital yang terus berkembang saat ini internet menjadi salah satu teknologi saat ini yang paling banyak digunakan oleh manusia. Dengan media sosial remaja dapat berinteraksi secara instan dan menyajikan berbagai konten, media sosial memiliki potensi besar untuk mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk aspek psikologis seperti self-esteem. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Dari hasil tinjauan tersebut dapat di tarik hasil bahwa media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap self-esteem remaja. Terdapat 5 teori psikologi sosial memandang pengaruh media sosial terhadap self-esteem pada remaja yaitu: teori perbandingan sosial, teori penerimaan sosial, teori Identitas Sosial, teori evaluasi sosial, dan teori resiliensi. Paparan terhadap konten yang diposting di media sosial dapat memicu perbandingan sosial yang merugikan, menyebabkan tekanan untuk mencapai standar yang tidak realistis, dan mempengaruhi persepsi diri remaja terhadap diri mereka sendiri. Interaksi dengan kelompok dan komunitas online juga dapat memengaruhi evaluasi diri remaja, baik secara positif maupun negatif. Kata kunci: Media Sosial, Self-Esteem, Psikologi Sosial Abstract: This study aims to determine the effect of social media on adolescent self-esteem from the perspective of social psychology. In the digital era that continues to develop today, the internet is one of the most widely used technologies by humans. With social media teenagers can interact instantly and present various content, social media has great potential to influence various aspects of life including psychological aspects such as self-esteem. The type of research used is library research. From the results of the review, it can be concluded that social media has a significant impact on adolescent self-esteem. There are 5 social psychology theories that view the influence of social media on adolescent self-esteem, namely: social comparison theory, social acceptance theory, Social Identity theory, social evaluation theory, and resilience theory. Exposure to content posted on social media can trigger adverse social comparisons, cause pressure to reach unrealistic standards, and affect adolescents' self-perceptions of themselves. Interactions with online groups and communities can also affect adolescents' self-evaluations, both positively and negatively. Keywords: Social Media, Self-Esteem, Social Psychology
Problem Based Learning to Improve Student Learning Outcomes in Islamic Religious Education Subjects in Class V UPT SDN 8 Pinrang Natsir, Muhammad; Masnur, Masnur; Nadar, Nadar
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di UPT SD Negeri 8 Pinrang tahun pelajaran 2023/2024. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi dan refleksi. Metode penelitian yang digunakan adalah kwalitatif dan kwantitatif, subyek penelitaian ini adalah siswa kelas V UPT SD Negeri 8 Pinrang semester genap tahun pelajaran 2023/2024 yang berjumlah 28 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Pada siklus I ketuntasan klasikal 52% pada siklus II 100%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dengan model Problem Based Learning (PBL) pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Talking Stick pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 212 Pinrang Hasna, Hasna; Firdiani, Dian; Nadar, Nadar
Cokroaminoto Journal of Primary Education Vol. 7 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/cjpe.722024.4647

Abstract

Penelitian ini penting untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, khususnya di kelas IV SDN 212 Pinrang, dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan pemahaman siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi tantangan dalam pembelajaran IPA, serta menjadi referensi bagi pengembangan metode pembelajaran yang lebih efektif di sekolah-sekolah lain. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 212 Pinrang melalui penerapan model pembelajaran Talking Stick. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, dengan setiap siklus melibatkan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 212 Pinrang dengan Jumlah siswa 32. Hasil Penelitian menunjukkanpPada siklus I, dari 32 siswa, hanya 10 siswa (31,25%) yang mencapai ketuntasan dengan nilai minimal 75, sedangkan 22 siswa (68,75%) belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85, sementara nilai terendah adalah 55, dengan ketuntasan klasikal hanya mencapai 31,25%. Pada siklus II, setelah dilakukan perbaikan, termasuk pemberian bimbingan lebih intensif dan peningkatan interaksi siswa, hasil belajar siswa meningkat signifikan. Dari 32 siswa, 28 siswa (87,5%) berhasil mencapai ketuntasan, sementara 4 siswa (12,5%) belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa meningkat menjadi 90, dan nilai terendah menjadi 65. Ketuntasan klasikal pada siklus II mencapai 87,5%, yang menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi IPA dan memperbaiki keterlibatan mereka dalam pembelajaran.
Optimising the Strengthening of Teachers' TPACK Skills in Developing Media and Learning Resources in Elementary Schools through Google Site Masnur, Masnur; Danindra, Fuad; Nadar, Nadar
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pemberdayaan kemitraan masyarakat (PKM) yang bermitra dengan Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kabupaten Pinrang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan TPACK guru-guru di tiga sekolah dasar di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu: keterbatasan dalam pelayanan berbagai layanan, pemahaman dan penerapan konsep TPACK yang terbatas, serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan aplikasi untuk membuat media dan sumber belajar. Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dalam pengembangan media dan sumber belajar berbasis teknologi, khususnya menggunakan Google Sites, guna meningkatkan kemampuan TPACK guru. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan kinerja mitra dalam mencapai tujuan program kerja dan memperbaiki kualitas pembelajaran. Selain itu, program ini juga selaras dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk dosen dan mahasiswa, terutama yang mengambil mata kuliah di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Hasil program PKM menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman TPACK guru, yang berhasil mengintegrasikan pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten secara efektif dalam proses pembelajaran.
Analysis of the Need for Technology Integration and Development of Four Cs Skills in Science Learning in Elementary Schools in Pinrang Regency Saleha, Saleha; Masnur, Masnur; Nadar, Nadar; Elihami, Elihami
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigates technology integration and Four Cs skills development (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication) in elementary school science learning in Pinrang Regency, South Sulawesi. Using a mixed-methods sequential explanatory design, the research involved 120 science teachers and 360 students from grades IV-VI across 30 elementary schools. Data were collected through structured questionnaires, in-depth interviews, and classroom observations, then analyzed using descriptive statistics, Structural Equation Modeling (SEM), and thematic analysis. The findings reveal a significant gap between awareness and implementation of technology integration. While 82% of teachers recognized the importance of technology in learning, only 34% felt digitally competent (mean = 3.04). Four Cs skills implementation showed moderate achievement with collaboration scoring highest (3.35), followed by critical thinking (3.18), communication (3.07), and creativity lowest (2.94). SEM analysis confirmed that teachers' digital competencies significantly predict Four Cs implementation (β = 0.647, p < 0.001), with infrastructure acting as a moderator (β = 0.234, p < 0.05). The model explained 67.8% of variance in Four Cs implementation. Key barriers included technological infrastructure (89.2%), digital competencies (75.8%), institutional support (66.7%), time constraints (53.3%), and resistance to change (45.0%). Significant disparities exist between urban schools (25 Mbps bandwidth) and rural schools (8 Mbps). The developed Layered Technology Integration model demonstrated high validity (CVR = 0.89) and effectiveness in pilot implementation. The study recommends systematic professional development programs, infrastructure improvement, and the development of Project-based Learning models integrated with TPACK framework to enhance 21st century skills in elementary science education.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Modul Ajar Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi pada Siswa IV UPT SDN 14 Pinrang Yuspi, Yuspi; Nadar, Nadar; Saleha, Saleha
Cokroaminoto Journal of Primary Education Vol. 8 No. 1 (2025): Januari - Maret 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/cjpe.8.1.2025.5621

Abstract

Urgensi dalam penelitian ini terletak pada pentingnya mengatasi tantangan keberagaman kemampuan dan kebutuhan belajar siswa di kelas, yang sering menghambat pencapaian hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, penerapan modul ajar berbasis pembelajaran berdiferensiasi sangat penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih inklusif dan efektif bagi setiap siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan modul ajar berbasis pembelajaran berdiferensiasi di kelas IV UPT SDN 14 Pinrang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV UPT SDN 14 Pinrang, dengan data yang dikumpulkan melalui tes hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan modul ajar berbasis pembelajaran berdiferensiasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan modul ajar berbasis pembelajaran berdiferensiasi berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan ini tercermin dari hasil tes formatif yang menunjukkan kenaikan rata-rata hasil belajar siswa dari pra-siklus ke siklus I, serta peningkatan lebih lanjut pada siklus II. Selain itu, siswa juga menunjukkan keterlibatan yang lebih aktif dalam proses pembelajaran dan peningkatan motivasi belajar mereka. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa penggunaan modul ajar berbasis pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, diharapkan pendekatan ini dapat diterapkan lebih luas dalam pembelajaran di sekolah dasar untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang beragam.
Development of Character-Based Comic Media to Improve Learning Outcomes of Mathematics Subjects in Elementary Schools Hatta, Harianti; Masnur, Masnur; Nadar, Nadar
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to develop character-based comic media to improve mathematics learning outcomes of elementary school students, specifically on multiplication material in third grade. The research method used is Research and Development (R&D) with the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) development model. Research subjects included 90 third-grade students and 6 mathematics teachers from three elementary schools in Parepare City, South Sulawesi. Research instruments consisted of validation sheets, practicality questionnaires, learning outcome tests, learning implementation observation sheets, and interview guidelines. Data analysis techniques included descriptive analysis for qualitative data and correlated t-test and N-gain calculation for quantitative data. The results showed that: (1) Character-based comic media has been successfully developed following the ADDIE model and adapted to the characteristics of third-grade elementary school students; (2) Comic media was rated as very valid by material experts (4.58), media experts (4.67), and character education experts (4.52); (3) Comic media was rated as very practical by teachers (88.4%) and students (87.6%); (4) Comic media proved effective in improving students' mathematics learning outcomes with a significant increase from pretest (54.67) to posttest (82.44) with an N-gain of 0.61 (medium category); (5) There was an increase in the internalization of character values in students from an average score of 2.73 to 3.61; (6) Teacher and student responses to comic media were in the very positive category with percentages of 92.2% and 90.4%. The novelty of this research lies in the integration of digital technology in the development of character-based mathematics comics that can be accessed through mobile applications, as well as the explicit integration of character values in mathematics learning. The results of this research can be an alternative solution to improve mathematics learning outcomes while instilling character values in elementary school students
Implementating of Differentiated Learning to Improve Student Achievement in Indonesian Language Subject for Third Grade at SD Muhammadiyah 3 Pinrang Suharni, Suharni; Nadar, Nadar; Saleha, Saleha
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Differentiated learning constitutes a pedagogical approach that accommodates the diversity of student characteristics, needs, and learning styles to achieve optimal educational objectives. This research aims to analyze the implementation of differentiated learning in enhancing student achievement in Indonesian Language subject for third-grade students at SD Muhammadiyah 3 Pinrang. The methodology employed was classroom action research utilizing Kemmis and McTaggart's spiral design, conducted across two cycles. The research subjects comprised 28 third-grade students at SD Muhammadiyah 3 Pinrang during the 2024/2025 academic year. Data collection techniques encompassed observation, achievement tests, interviews, and documentation. Data analysis was performed descriptively through quantitative and qualitative approaches, comparing pre-test and post-test results across each cycle. Findings demonstrate that differentiated learning implementation significantly enhanced student achievement. During Cycle I, the average student achievement increased from 68.5 to 75.2 with classical completeness reaching 71.4%. In Cycle II, the average achievement improved to 82.3 with classical completeness attaining 89.3%. This enhancement resulted from content, process, and product differentiation aligned with student learning profiles. The research conclusion indicates that differentiated learning effectively improves Indonesian Language achievement among third-grade students by providing meaningful learning experiences tailored to individual student needs.
Implementation of Differentiated Learning to Improve Student Achievement in Indonesian Language Subject for Third Grade at SD Muhammadiyah 3 Pinrang Suharni, Suharni; Nadar, Nadar; Saleha, Saleha
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Differentiated learning constitutes a pedagogical approach that accommodates the diversity of student characteristics, needs, and learning styles to achieve optimal educational objectives. This research aims to analyze the implementation of differentiated learning in enhancing student achievement in Indonesian Language subject for third-grade students at SD Muhammadiyah 3 Pinrang. The methodology employed was classroom action research utilizing Kemmis and McTaggart's spiral design, conducted across two cycles. The research subjects comprised 28 third-grade students at SD Muhammadiyah 3 Pinrang during the 2024/2025 academic year. Data collection techniques encompassed observation, achievement tests, interviews, and documentation. Data analysis was performed descriptively through quantitative and qualitative approaches, comparing pre-test and post-test results across each cycle. Findings demonstrate that differentiated learning implementation significantly enhanced student achievement. During Cycle I, the average student achievement increased from 68.5 to 75.2 with classical completeness reaching 71.4%. In Cycle II, the average achievement improved to 82.3 with classical completeness attaining 89.3%. This enhancement resulted from content, process, and product differentiation aligned with student learning profiles. The research conclusion indicates that differentiated learning effectively improves Indonesian Language achievement among third-grade students by providing meaningful learning experiences tailored to individual student needs.
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan LKPD Pada Siswa Kelas III MI Guppi Patekkong Cantika, Lili; masnur, Masnur; Nadar, Nadar
Jurnal Pelita: Jurnal Pembelajaran IPA Terpadu Vol. 5 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/pelita.5.1.2025.590

Abstract

Urgensi penelitian ini adalah pembelajaran IPA di sekolah dasar yang masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, seperti yang terjadi di MI GUPPI Patekkong, pembelajaran IPA cenderung bersifat konvensional yang menyebabkan rendahnya keaktifan dan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA pada materi Siklus pada Makhluk Hidup siswa kelas III MI GUPPI Patekkong. Penelitian dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus pembelajaran yang melibatkan 20 siswa pada tahun 2024. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dan tes hasil belajar IPA. Data kualitatif diperoleh dari observasi langsung aktivitas pembelajaran, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan perhitungan persentase keaktifan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keaktifan siswa dari kategori kurang aktif (rata-rata persentase 62,5%) pada siklus I menjadi kategori aktif (rata-rata persentase 81,2%) pada siklus II. Hasil belajar IPA juga mengalami peningkatan dengan ketuntasan klasikal 60% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II, serta peningkatan nilai rata-rata dari 70,2 menjadi 79,5. Aktivitas pembelajaran dengan Model Pembelajaran Discovery Learning berbantuan LKPD melalui tahapan stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan terbukti efektif mendorong siswa menemukan sendiri konsep-konsep IPA khususnya pada materi Siklus pada Makhluk Hidup. Penggunaan LKPD yang dirancang secara terstruktur membantu mengarahkan siswa dalam proses penemuan dan menjadi scaffolding yang efektif dalam pembelajaran.