Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh kecepatan putar flywheel pada uji Stabilitas Hull Kapal dengan Aplikasi Gyro Stabilizer Prijo Utomo, Gatut; Tri Utomo, Setyo; Sumantri, Agus; Ali, Baharuddin
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 6 No 2 (2020): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reduksi gerakan rolling pada kapal dapat meningkatkan keamanan operasional kapal. Stabilizer pada kapal dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk mereduksi gerakan rolling daripada kapal saat berada di atas laut berombak. Performa stabilizer eksternal dinilai kurang baik saat kecepatan rendah jika dibandingkan dengan stabilizer internal. Disamping itu potensi bahaya yang ditimbulkan oleh penambahan stabilzer eksternal kemungkinan juga akan lebih besar dikarenakan diperlukan penambahan dimensi untuk instalasinya. Internal stabilizer system seperti gyro stabilizer tidak mempengaruhi penambahan dimensi keseluruhan kapal dikarenakan pemasangan bersifat built-in, serta tidak memerlukan dry docking pada saat pemeliharaan berlangsung. Objektif dari penelitian ini adalah untukmerancang bangun penggunaan gyro stabilizer pada sebuah replika hull kapal dan menganalisanya dengan metode pengujian Decay Roll Test. Dengan memberikan variasi kecepatan putar dari flywheel pada mekanisme gyro stabilizer sebesar 0 RPM, 5000 RPM, 10000 RPM, dan 15000 RPM, terhadap simpangan rolling dari kapal. Proses perekaman grafik rolling dilakukan dengan rotational sensor pada perangkat berbasis sistem operasi android.Hasil pembacaan grafik roll time trace didapatkan periode rolling bertambah panjang seiring dengan penambahan kecepatan putar flywheel, dengan periode terpanjang T? = 1.4858 detik pada putaran 15000 RPM. Sementara dengan metode Froude dan Bertin, didapatkan kenaikan nilai koefisien roll damping tertinggi 62% pada kecepatan putar flywheel 10000 RPM dari kondisi flywheel 0 RPM (Kondisi gyro off). Kata Kunci: Gyro stabilizer, kecepatan putar flywheel, pergerakan rolling, periode, roll damping, decay roll test.
Giving or not giving? Experienced EFL university teachers’ beliefs and rationales of written feedback Murtiningsih, Sri Rejeki; Sumantri, Agus; Hidayatulloh, Sibakhul Milad Malik
Englisia: Journal of Language, Education, and Humanities Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ej.v11i1.19318

Abstract

This current research aims to investigate the beliefs and rationales of EFL university teachers about giving or not giving written feedback to their students. The researchers employed a descriptive qualitative approach in the execution of this study. Three experienced EFL university teachers agreed to participate in in-depth interviews to gain the data. This research revealed five distinct beliefs regarding providing written feedback. They hold beliefs about giving feedback based on the importance of giving feedback, the role of giving feedback to other types of feedback, the length of feedback, students' competence-based in giving feedback, and the importance of giving balanced feedback. As for their rationales for giving and not-giving feedback, several findings were documented. They provided written feedback because it gave some crucial information by showing students' identifiable learning records and enhancing their academic output. Also, it holds relevance to the teachers’ teaching profession. On the other hand, their rationale for not-giving written feedback could be noticed as written feedback, to some extent, demotivated students and took much more time to provide feedback. In the end, teachers' pedagogical implications are also presented by recalling the findings of this current research.
Implementation of the POE2WE Model in Classroom Action Research Training to Enhance Teacher Competence at a Quranic Science Boarding School Nana, Nana; Susanti, Ernita; Makiyah, Yanti Sofi; Sulistyaningsih, Dwi; Sumantri, Agus; Suniah, Cici Nabila; Filiyani, Rosa; Isani, Julia; Komarudin, Nanang
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v7i1.13451

Abstract

Classroom Action Research (CAR) enables teachers to enhance teaching quality and student achievement. In Tasikmalaya Regency, however, many teachers need help to develop CAR effectively, impacting learning outcomes. To address this, a CAR training program utilizing the POE2WE (Predict, Observe, Explain, Elaborate, Write, Evaluate) model was implemented through the Participatory Action Research (PAR) approach, fostering active teacher engagement. The training, targeting high school teachers in Tasikmalaya, focused on equipping participants to develop high-quality CAR. Results indicated significant improvements in teacher competence, with participants achieving high ratings in critical skills: discussion activity (3.8), prediction formulation (3.7), and self-evaluation (3.9). Over 90% of participants expressed satisfaction with training materials, instructor competency, and the applicability of theory to practice. These findings underscore the value of structured CAR skills enhancement for educational development in Tasikmalaya and beyond, recommending that future programs adopt adaptable models to meet evolving teacher needs in classroom outcomes.Top of Form
Implementasi Green education Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut Alam di RA Mumu; Sumantri, Agus; Nurjamil, Dedi; Anwar, Dede
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i1.7354

Abstract

Green school atau green education adalah konsep yang mengajak seluruh warga sekolah untuk membentuk gaya hidup agar lebih peduli dan melestarikan lingkungan. Sekolah berperan sebagai lembaga penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik untuk menjaga melestarikan kehidupan ini secara berkelanjutan. Gerakan peduli lingkungan termasuk ke dalam nilai karakter nasionalis, yaitu bagaimana cara kita bersikap, berfikir dan berbuat yang menunjukkan jiwa kesetiaan, penghargaan, dan kepedulian terhadap lingkungan, ekonomi, sosial, budaya, politik, dan bangsa di atas kepentingan diri maupun kelompok. Nilai yang terkandung di dalam karakter nasionalis di antaranya, menjaga lingkungan, menjaga kekayaan alam, cinta tanah air, dan disiplin. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana implementasi green education melalui model pembelajaran berdasarkan sudut alam bagi anak usia dini atau RA yang difokuskan pada pembelajaran mengenai diri sendiri, alam sekitar, dan gejala alam. Temuan di lapangan ternyata penerapan green education belum dilakukan secara optimal terkait persoalan kompetensi guru dan ketersediaan fasilitas pembelajaran. Pembelajaran berdasar sudut alam didiharapkan muncul gagasan adanya kesadaran dalam menanamkan karakter anak yang peduli terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan setelah data dikumpulkan kemudian di sederhanakan, dan disajikan secara sistimatis hingga mendapatkan kesimpulan yang akurat. Untuk menguji keakuratan dan kredibilitas penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber, metode dan waktu pada subyek penelitian. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa implementasi green education di RA Almustofa Karim Kota Tasikmalaya dilakukan melalui model pembelajaran berdasarkan sudut alam atau lingkungan dengan pendekatan saintifik dengan tahapan-tahannya yang didukung dengan media gambar, cerita, bernyanyi gerak tubuh, dan sebagainya sesuai dengan tema-tema tentang alam atau lingkungan yang diajarkan.
POTRET AWAL PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN KETERAMPILAN ABAD 21 SISWA SMKN PANCATENGAH KABUPATEN TASIKMALAYA WIBOWO, PRIYO; WAHIDIN, WAHIDIN; SUMANTRI, AGUS; BADRIAH, LIAH; HERNAWATI, DIANA
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v4i4.4289

Abstract

This study aims to analyze the implementation of the Pancasila Student Profile dimensions in the Merdeka Curriculum, focusing on two main dimensions: critical thinking and creativity, at SMKN Pancatengah. These dimensions are considered relevant in supporting the development of 21st-century skills, including analytical thinking, creativity, and adaptability to change. The study adopts a quantitative approach using experimental methods. Based on data analysis, the critical thinking dimension showed a high average score (67.63), indicating that students are capable of logical thinking and systematic problem-solving. Meanwhile, the creativity dimension also demonstrated high results with an average score of 69.43, suggesting that students possess the ability to develop new ideas and innovate. However, some aspects, such as the courage to innovate and social leadership, still need improvement.The study also examines 21st-century skills in the dimensions of character and citizenship, which showed more varied results, with the citizenship aspect requiring further reinforcement. These findings highlight the importance of effective character and citizenship education to foster individuals who are not only intellectually capable but also socially, emotionally, and morally competent. Therefore, improving the quality of learning in these two dimensions will support the formation of an excellent and productive generation in the 21st century. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, dengan fokus pada dua dimensi utama, yaitu bernalar kritis dan kreatif, di SMKN Pancatengah. Dimensi-dimensi ini dianggap relevan dalam mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21, yang meliputi kemampuan berpikir analitis, kreativitas, serta adaptasi terhadap perubahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen.Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa dimensi bernalar kritis menunjukkan skor rata-rata tinggi (67,63) dengan indikasi bahwa siswa mampu berpikir logis dan menyelesaikan masalah secara sistematis. Sementara itu, dimensi kreatif juga menunjukkan hasil tinggi dengan rata-rata skor 69,43, menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan dalam mengembangkan ide-ide baru dan berinovasi. Meskipun demikian, beberapa aspek seperti keberanian berinovasi dan kepemimpinan sosial masih perlu ditingkatkan. Penelitian ini juga mengkaji keterampilan abad 21 dalam dimensi karakter dan kewarganegaraan, yang menunjukkan hasil yang lebih beragam, dengan aspek kewarganegaraan yang perlu penguatan lebih lanjut. Temuan ini menunjukkan pentingnya pendidikan karakter dan kewarganegaraan yang efektif untuk menciptakan individu yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga sosial, emosional, dan moral. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pembelajaran di kedua dimensi ini akan mendukung pembentukan generasi yang unggul dan produktif di abad ke-21.
Potret Awal Kecerdasan Spiritual dan Literasi Lingkungan Peserta Didik Kelas IX di SMP Negeri 1 Bojongasih: (Early Portrait of Spiritual Intelligence and Environmental Literacy (Case Study at SMPN 1 Bojongasih)) Rismawati, Noneng; Suprapto, Purwati K; Sumantri, Agus; Hernawati, Diana; Badriah, Liah
BIODIK Vol. 11 No. 1 (2025): March 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v11i1.39886

Abstract

This research aims to determine the spiritual intelligence and environmental literacy of SMP Negeri 1 Bojongasih class IX students. Respondents in this study consisted of 76 class IX students. The research method used is descriptive quantitative. The instrument used to measure spiritual intelligence is a Likert scale from 1-4 questionnaire, and to measure environmental literacy using a multiple choice test. The spiritual intelligence indicator refers to research by Fatima (2022), which consists of 9 indicators, while the ecological literacy indicator relates to research by Liang et al. (2018), which consists of three main elements, namely: cognitive (knowledge and skills), affective, and behavioural (behaviour). The multiple choice test only measures the mental aspects of students' environmental literacy. The collected data will be analysed manually using descriptive statistics to determine students' test results by dividing the score obtained by the respondent by the maximum score multiplied by 100. The research results show that the students' spiritual intelligence is reasonable, with scores ranging from 68,20-82,68, which indicates a pretty good foundation for spiritual intelligence, although they still need further guidance. Meanwhile, the environmental literacy test results on the cognitive obtained the highest average value of 44.44  with sufficient criteria. These findings indicate differences in understanding of environmental literacy among students, which need to be improved through more effective learning strategies. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan spiritual dan literasi lingkungan peserta didik kelas IX di SMP Negeri 1 Bojongasih.  Selain itu penelitian ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional  yakni  Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),  membantu peserta didik untuk memahami nilai-nilai spiritual (jujur, peduli, tanggung jawab) dalam konteks kehidupan nyata, khususnya isu-isu lingkungan, serta tujuan Pendidikan Global untuk menciptakan generasi yang sadar dan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi  dalam pendidikan sebagai dasar bagi pengembangan kurikulum yang relevan dengan pendidikan berbasis lingkungan dan spiritualitas. Responden pada penelitian ini terdiri dari 76 peserta didik kelas IX. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecerdasan spiritual berupa kuisioner skala likert dari 1-4 dan untuk mengukur literasi lingkungan menggunakan tes pilihan ganda. Indikator kecerdasan spiritual merujuk pada penelitian Fathimah (2022) yang terdiri dari 9 indikator, sedangkan indikator literasi lingkungan merujuk pada penelitian Liang, dkk, (2018) yang terdiri dari tiga elemen utama yaitu: kognitif (pengetahuan dan keterampilan), afektif, dan perilaku (behavior). Tes pilihan ganda hanya untuk mengukur aspek kognitif literasi lingkungan peserta didik. Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif secara manual untuk mengetahui nilai hasil tes peserta didik dengan cara membagi skor yang diperoleh responden dengan skor maksimal dikali 100. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual peserta didik berada pada tingkat baik, dengan nilai  berkisar antara 68,20 hingga 82,68. Sementara itu, hasil tes literasi lingkungan pada aspek kognitif  diperoleh  nilai rata-rata terbanyak sebesar 44,44 dengan kriteria cukup. Temuan ini menunjukkan adanya perbedaan  pemahaman literasi lingkungan di antara peserta didik yang perlu ditingkatkan melalui strategi pembelajaran yang lebih efektif. 
Giving or not giving? Experienced EFL university teachers’ beliefs and rationales of written feedback Murtiningsih, Sri Rejeki; Sumantri, Agus; Hidayatulloh, Sibakhul Milad Malik
Englisia Journal Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ej.v11i1.19318

Abstract

This current research aims to investigate the beliefs and rationales of EFL university teachers about giving or not giving written feedback to their students. The researchers employed a descriptive qualitative approach in the execution of this study. Three experienced EFL university teachers agreed to participate in in-depth interviews to gain the data. This research revealed five distinct beliefs regarding providing written feedback. They hold beliefs about giving feedback based on the importance of giving feedback, the role of giving feedback to other types of feedback, the length of feedback, students' competence-based in giving feedback, and the importance of giving balanced feedback. As for their rationales for giving and not-giving feedback, several findings were documented. They provided written feedback because it gave some crucial information by showing students' identifiable learning records and enhancing their academic output. Also, it holds relevance to the teachers’ teaching profession. On the other hand, their rationale for not-giving written feedback could be noticed as written feedback, to some extent, demotivated students and took much more time to provide feedback. In the end, teachers' pedagogical implications are also presented by recalling the findings of this current research.
HUBUNGAN VISI DAN MISI SEKOLAH DENGAN PENINGKATAN MUTU KINERJA SEKOLAH Sumantri, Agus; Gadriaman, Gadriaman; Jayusman, Iyus; Wibowo, Priyo
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i3.6942

Abstract

This study was conducted in public junior high schools spread across West Java which are quality schools in the district/city, which amounted to 21 schools In this study the author used "Effective Schools, School-Based Quality Improvement Management," as the grand theory. This study is intended to explain the effectiveness of the relationship between the vision, mission and quality of school performance. This study uses quantitative methods with descriptive statistical research models because the sample used is a saturated sample model because the population is less than 30. Data were obtained by distributing valid and reliable instruments to each school, with 8 (eight) respondents per school consisting of: principals and vice principals, Mathematics, Science and English teachers and school committees.  In this study, the independent variable is the vision and mission of the school while the quality of school performance is the dependent variable. In this study the authors found that:  Correlation of vision, school mission based on the results of the analysis showed a moderate/sufficient relationship to the quality of school performance, but did not affect the quality of school performance, this means that the vision and mission of the school did not make an important contribution to the school in improving the quality of its performance. ABSTRAKPenelitian ini dilakukan di SMP Negeri yang tersebar di wilayah Jawa Barat yang merupakan sekolah bermutu di kabupaten/ kota, yang jumlahnya 21 sekolah  Dalam penelitian ini penulis menggunakan ”Sekolah Efektif, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,” sebagai grand theory. Studi ini dimaksudkan untuk menjelaskan efektifitas hubungan antara  visi, misi sekolah  terhadap mutu kinerja sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model penelitian statistik deskriptif  karena sampel yang digunakan adalah model sampel jenuh karena jumlah populasinya kurang dari 30. Data diperoleh dengan cara menyebarkan instrument yang valid dan reliabel kepada tiap sekolah, dengan responden tiap sekolahnya 8 (delapan) orang yang terdiri dari : kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, Guru Matematika, IPA dan Guru Bahasa Inggris serta Komite sekolah.  Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah visi, misi sekolah sedangkan mutu kinerja sekolah sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini penulis menemukan hasil  bahwa:  Korelasi visi, misi sekolah  berdasarkan hasil analisis menunjukkan adanya hubungan sedang/cukup terhadap mutu kinerja sekolah, tetapi tidak mempengeruhi mutu kinerja sekolah, hal ini berarti visi dan misi sekolah sekolah tidak memberikan kontribusi penting kepada sekolah dalam meningkatkan mutu kinerjanya.
Mapping Pentahelix Collaboration for Human Resource Development of Micro, Small, and Medium Enterprises: A Bibliometric Analysis Oktiwanti, Lesi; Herwina, Wiwin; Sumantri, Agus; Nurshadrina, Najwa; Aolia, Intan
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 4, No 3 (2025): Article in Press
Publisher : Yayasan Keluarga Guru Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46843/jpm.v4i3.517

Abstract

This article examines the role of pentahelix collaboration in promoting human resource development (HRD) for micro, small, and medium enterprises (MSMEs) using a bibliometric approach. Using 180 Scopus-indexed publications from 2016 to 2025, data were processed with VOSviewer to examine publication trends, co-authorship networks, keyword clustering, and thematic development. The findings indicate that Indonesia contributes the largest number of studies, reflecting its central role in the pentahelix-based development discourse. Five thematic clusters were identified, covering institutional collaboration, digitalization, education, cultural values, village empowerment, and collaborative governance. The results show a gradual shift from conceptual discussions to practical applications, particularly in digital transformation and inclusive governance for MSMEs. Emerging themes such as sustainability, women’s empowerment, and ecosystem-based innovation are gaining significant attention. This study contributes theoretically by refining the conceptual framework of pentahelix collaboration in relation to HRD, while practically providing direction for policymakers, educators, and practitioners to strengthen MSME competitiveness through inclusive and adaptive strategies. By mapping the research landscape, this study highlights the importance of multi-stakeholder collaboration as a foundation for building resilient and innovation-driven MSME ecosystems.