Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENILAIAN EKSPRESI PROTEIN MDM2 DAN P53 SEBAGAI PREDIKTOR RESPON RADIOTERAPI PADA KANKER SERVIKS Rahayu, Kun Mardiwati; Siregar, Budiningsih; Kurnia, Iin
Bioma Vol. 12 No. 1 (2016): Bioma
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.869 KB) | DOI: 10.21009/Bioma12(1).1

Abstract

Cervical cancer is the second most common malignancy in Indonesia, and most of cases were already in advanced stage where radiotherapy is a tratement to given. Apoptosis is one of the markers for survival assessment of therapeutic response. In animal experiments MDM2 expression in various cell types to act as a survival factor by inhibiting the apoptotic function of p53 that is played by apoptosis can lead to malignant transformation and result in resistance to radiotherapy. Therefore, MDM2 is overexpressed due to alleged damage to p53 can also be used to assess the success of radiotherapy. This study aimed to assess the expression of MDM2 and p53 immunohistochemistry in cervical cancer and its relation to radiotherapy response. This study is a retrospective cross-sectional descriptive. The sample consisted of 23 cases of advanced cervical cancer were biopsied, 17 cases with complete response to radiation and 6 cases of partial radiation response. This study showed complete radiotherapy group MDM2 expression was found in 70.59% (12 cases) and p53 expression was found in 94.11% (16 cases), while the expression of MDM2, a partial response was found in 100% (6 cases), while the expression p53 66.67% (4 cases). MDM2 and p53 expression with SPSS 16 chi square test showed no association with response to radiotherapy in cervical cancer.
Uji Cemaran Mikroba pada Susu Pasteurisasi UMKM Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon Jakarta Timur Rahayu, Kun Mardiwati; Nurul Khofifah, Rizki Aulia; Komalasari, Ema
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 4, No 1 (2024): Desember 2024
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v4i1.3554

Abstract

Pasteurisasi merupakan metode untuk mempertahankan mutu susu segar. Namun tidak menutup kemungkinan mikroba patogen dan nonpatogen dapat tumbuh dan menurunkan mutu susu. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis cemaran mikroba pada susu pasteurisasi produksi 7 pelaku usaha binaan UPH Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Uji cemaran mikroba menggunakan uji Angka Lempeng Total (ALT), uji penegasan Eosin Methylene Blue Agar (EMBA), uji biokimia Indol, Merah metil, Voges Proskauer, dan Sitrat (IMVIC). Hasil penelitian uji ALT menunjukkan bahwa dari 20 sampel susu pasteurisasi tidak ditemukan angka lempeng total bakteri melebihi standar SNI No. 3951:2018 yaitu 1 x 104 CFU/mL.  Hasil uji penegasan menunjukkan 9 sampel susu pasteurisasi terdapat pertumbuhan bakteri diduga merupakan bakteri E. coli yang ditandai dengan warna ungu yaitu pada sampel 4, 8, 10, 13, 14, 15, 16, 18 dan 20. Namun hasil uji IMVIC menunjukkan bahwa bakteri E. coli hanya ditemukan pada 3 sampel yaitu sampel 13, 14 dan 16, yang ditandai dengan hasil uji indol (+), uji merah metil (+), uji vp (–) dan uji sitrat (–).Kata Kunci - Angka Lempeng Total, E. coli, IMVIC, Susu Pasteurisasi.
Fitokimia Tanaman Khas Daerah Sempadan Sungai Ciliwung Wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan Rahayu, Kun Mardiwati; Alianzar, Muhammad Himawan; Djarot, Ira Nurhayati
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 4, No 1 (2024): Desember 2024
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v4i1.3552

Abstract

Sempadan Sungai Ciliwung menjadi salah satu lokasi yang kaya biodiversitas tanaman. Beberapa tanaman mudah ditemui seperti jengkol (Archidendron pauciflorum), elo (Ficus racemosa), jarak pagar (Jatropha curcas), pucuk merah (Syzygium myrtifoliym), bintaro (Cerbera odollam), rumput knop (Hyptis capitata), angsana (Pterocarpus indicus), sapu manis (Scoparia dulcis), jotang kuda (Synedrella nodiflora), dan urang-aring (Eclipta alba). Tanaman tersebut perlu dimaksimalkan potensinya. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan data dan informasi fitokimia secara kaulitatif dari tanaman khas Sempadan Ciliwung Wilayah Pasar Minggu Jakarta. Sampel diambil dari tanaman yang tumbuh di Sempadan Ciliwung. Metode yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak adalah maserasi dengan pelarut etil asetat. Hasil dari uji metabolit pada tanaman tersebut adalah : alkaloid terdapat pada tanaman jengkol, angsana, jotang kuda, urang-aring, elo, dan jarak pagar; tanin terdapat pada tanaman jengkol, sapu manis, jarak pagar, dan pucuk merah; polifenol terdapat pada  tanaman jengkol, angsana, jotang kuda, bintaro, elo, jarak pagar, dan pucuk merah; steroid terdapat pada tanaman angsana, bintaro, sapu manis, elo, rumput knop, dan jarak pagar; triterpenoid terdapat pada tanaman urang-aring dan sapu manis; saponin terdapat pada tanaman jengkol, angsana, jotang kuda, urang-aring, sapu manis, jarak pagar, dan pucuk merah; flavonoid terdapat pada tanaman jengkol, angsana, jotang kuda, dan jarak pagar.Kata Kunci : Ciliwung, Fitokimia, Metabolit sekunder
PENUMBUHAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN SABUN LIDAH BUAYA PADA SISWA MAN 23 JAKARTA Rahayu, Kun Mardiwati; Puspitasari, Ririrs Lindiawati; Cholidhazia, Putri
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v6i1.1668

Abstract

Aloe vera is a plant that is easy to cultivate and has great potential to be processed into various economically valuable products, especially in the cosmetics sector, such as soap. However, in the partner environment, the use of aloe vera has not been maximized and there is a low entrepreneurial spirit among students. As a solution, this community service activity aims to provide education about entrepreneurship as well as training in processing aloe vera into soap. This activity was carried out in stages, starting with providing insight into bioentrepreneurship, followed by practical training in making aloe vera soap. To evaluate this activity, questionnaires were given to students before and after training. The results of the activity showed that there was an increase in knowledge regarding entrepreneurship and soap making skills. This activity had a positive impact on participants in creating and running an aloe vera soap business
Aktivitas Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhimurium dan Staphylococcus aureus Rahayu, Kun Mardiwati; Parameswari, Shahnaz Kintan; Noriko, Nita
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 10, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v10i2.1550

Abstract

Most infectious diseases occur in the digestive tract caused by Salmonella typhimurium, while in the respiratory tract caused by Staphylococcus aureus. Continuous use of antibiotics as a treatment for bacterial diseases can result in resistance, therefore it needs to be balanced with the discovery of herbal medicines. Jatropha curcas is thought to have the ability to inhibit the growth of gram-positive and gram-negative bacteria. The purpose of this study was to obtain data and information on the antibacterial activity of Jatropha curcas leaf extract. This study used the paper disc diffusion method with 6 treatments and 3 repetitions. The treatments used were positive control (chloramphenicol), negative control (DMSO), and concentration of Jatropha curcas leaf extract of 10%; 20%; 40% and 80%. The results showed that Jatropha curcas leaf extract at concentrations of 10%, 20%, 40% and 80% had an effect on the growth of Salmonella typhimurium with the average inhibition zone obtained being 9.78; 9.19; 11.95; and 16.88 mm. At concentrations of 10%, 20%, 40% and 80%, it has an effect on the growth of Staphylococcus aureus with the average inhibition zone results obtained being 13.23; 14.83; 16.01; and 18.03 mm.Keywords – Jatropha Leaf Extract, Salmonella Typhimurium, Staphylococcus Aureus.
Pelatihan Kewirausahaan Melalui Olahan Lidah Buaya pada Siswa Madrasah Aliyah di Jakarta Selatan Rahayu, Kun Mardiwati; Syaharani, Septi; Nurhaliza, Siti; Cholidhazia, Putri
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 4, No 1 (2024): Desember 2024
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v4i1.3571

Abstract

Penumbuhan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa Madrasah Aliyah di wilayah Jagakarsa Jakarta Selatan merupakan langkah yang strategis untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan khususnya di Jakarta sebagai pusat bisnis Indonesia. Belum munculnya jiwa wirausaha pada siswa aliyah dan belum termaksimalkan lahan madrasah menjadi tantangan dalam mempersiapkan siswa mandiri, kreatif dan inovatif. Salah satu solusinya adalah dengan pelatihan. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan melalui budidaya dan olahan lidah buaya (Aloe vera) pada siswa Madrasah. Lidah buaya dipilih sebagai bahan utama kegiatan pengabdian masyarakat karena memiliki banyak manfaat dan potensi ekonomi yang dapat dikembangkan, peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 40 siswa. Metode yang dilakukan meliputi sosialisasi, pelatihan menanam, pelatihan membuat olahan serta pendampingan dan konsultasi dalam berbudidaya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dengan proses pendidikan dan pelatihan serta pendampingan mempengaruhi pengetahuan, sikap, perilaku, nilai atau niat individu terhadap konsep usaha mandiri. Sehingga Semua peserta 100 persen mampu menjawab pengetahuan mengenai tanaman lidah buaya, cara berbudidaya dan memiliki keterampilan membuat olahan lidah buaya seperti nata de aloe vera, jus, puding, teh dan permen Lidah buaya. Kata kunci: Aloe vera, Semangat Kewirausahaan, Madrasah Aliyah.
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Jengkol (Pithecellobium jiringa) terhadap Pertumbuhan Salmonella typhimurium: Studi In Vitro Menggunakan Metode Difusi Cakram Rahayu, Kun Mardiwati; Chairani, Anastasia
Biocaster : Jurnal Kajian Biologi Vol. 5 No. 3 (2025): July
Publisher : Lembaga Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kamandanu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/biocaster.v5i3.477

Abstract

Salmonella typhimurium bacterial infection remains one of the main causes of gastrointestinal diseases, and cases of resistance to conventional antibiotics are increasing. This encourages the search for alternative therapies based on natural ingredients, one of which is jengkol leaves (Pithecellobium jiringa) which are known to contain antibacterial compounds. This study is an in vitro experimental study aimed at evaluating the antibacterial effectiveness of ethyl acetate extract of jengkol leaves (Pithecellobium jiringa) against the growth of Salmonella typhimurium using the Kirby-Bauer disc diffusion method. Four extract concentrations (10%, 20%, 40%, and 80%) were tested against bacterial suspensions with chloramphenicol as a positive control, and DMSO as a negative control. Data were analyzed using one-way ANOVA and continued with Duncan's test to determine significant differences between treatments. The results showed a significant increase in the diameter of the inhibition zone as the extract concentration increased with the highest effectiveness at a concentration of 80% (mean inhibition zone 16.07 mm; strong category). Analysis shows that active compounds, such as flavonoids, tannins, and saponins, work through cell wall damage and bacterial membrane permeability. These findings indicate that jengkol leaf extract has potential as a natural antibacterial agent against gram-negative bacteria such as Salmonella typhimurium and is worthy of further development in phytopharmaceutical-based infection control efforts.