Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Perilaku Masyarakat Pesisir di Hutan Mangrove Desa Balangdatu Kabupaten Takalar Oruh, Shermina; Nur, Hasruddin
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i2.22091

Abstract

This study aims to determine (i) the forms of coastal community behavior in mangrove forests. And (ii) the impact of community behavior on mangrove forests. This type of research is descriptive qualitative. This study aims to describe the behavior of coastal communities in the mangrove forests of Balangdatu Village and the impact of the behavior of coastal communities in the mangrove forests of Balangdatu Village, Takalar Regency. The data collection techniques are by conducting observations, interviews, and documentation. The data validation technique is source triangulation, which is to examine the credibility of the data by checking the data that has been obtained through several sources. From the results of the study found that (i) The form of behavior of coastal mangrove forest community consists of ecocentrism (preserving) and anthropocentrism (damaging). Sustainable behavior consists of community-based conservation and preservation of mangrove forests with the application of local wisdom, while destructive behavior of the community over-exploits, changes the function of mangrove lands into ponds and environmental pollution. (ii) Impacts of community behavior in mangrove forests include positive and negative impacts that affect the economic and ecological functions of mangrove forests.
Maintaining Social Harmony Through Historical Learning Based on Local Wisdom of Indigenous Peoples in Maluku Ufie, Agustinus; Oruh, Shermina; Agustang, Andi
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 5, No 1 (2022): Kreativitas dalam Pembelajaran Sejarah
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.183 KB) | DOI: 10.17509/historia.v5i1.39974

Abstract

This research unveiled the local wisdom values of wawar tradition that have been passed down from generation to generation among indigenous people in Kei islands that can be the driving force and conclusion to various social phenomena such as conflict, violence, and radicalism. This is a qualitative study with a descriptive analytical approach to 35 informants as the respondents. The results show that Wawar’s local wisdom values, such as Tet Yaa, can manifest respect for and respect for attitudes, actions, words, and actions concretely in everyday life. Ain Ni Ain can manifest belonging to each other, brotherhood, loving others despite different religions, ethnicities and social statuses. Ha Maren, Yel Lim can embody the attitude of helping, giving and receiving in all aspects of life. On the other hand, the findings indicated that wawar tradition was a local wisdom capable of fostering an atmosphere of civilization and social order since this tradition contained social and moral values, which were able to gather and organize the social integrity of the community from all walks of life inhabiting Kei islands. Mutual respect and sharing, spirit of brotherhood and harmony were maintained amidst the ever growing onslaught of modern culture. Hence, wawar local culture as the identity of indigenous peoples among the school and students can be developed into learning sources so that education is able to prepare future generations who have cultural identity and self-integrity based on the values of local cultures and traditions. 
Pemberdayaan Guru Mata Pelajaran Sosiologi Melalui Literasi Digital Berbasis Quick Response Code di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng Andi Agustang; Suardi Suardi; Andi Dody May Putra; Shermina Oruh
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i2.120

Abstract

Permasalahan guru yang sangat penting untuk diselesaikan melalui kegiatan pengabdian ini adalah (1) Minimnya pengetahuan dan keterampilan kelompok guru sosiologi dalam membuat quick response code (QRC) pada mata pelajaran Sosiologi, (2) Susahnya siswa mendapatkan materi secara online yang terkait langsung dengan materi pelajaran. Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah pelatihan literasi digital berbasis quick response code (QRC) untuk kelompok guru mata pelajaran sosiologi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diperoleh melalui kegiatan literasi digital berbasis quick response code (QRC) untuk kelompok guru mata pelajaran sosiologi dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap penyediaan materi, tahap sosialisasi, tahap penyampaian materi, tahap pembagian literasi digital dan tahap gerakan literasi digital. Sedangkan kegiatan pelatihan literasi digital kepada siswa terdiri dari tahap pembuatan jadwal pertemuan, tahap penyampaian materi, tahap penggunaan literasi digital, tahap pembagian literasi digital dan tahap gerakan literasi digital. Hasil yang diperoleh kegiatan ini sangat bermanfaat baik untuk guru mata pelajaran sosiologi dan siswa yang belajar mata pelajaran sosiologi. Literasi digital berbasis quick response code (QRC) sebagai bagian dari gerakan literasi yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Bantaeng di tingkat Kecamatan dan dan di tingkat sekolah.
Pola Relasi : Kontrak Radikalisme Terhadap Perempuan Milenial Mario Mario; Shermina Oruh; Andi Agustang
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 8, Nomor 3, November 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v8i0.24644

Abstract

Perempuan milenial merupakan sosok petarung yang tidak diragukan lagi, dalam penelitian ini peneliti memperdalam terhadap perempuan milenial melalui korban media dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran seberapa besar peran perempuan keterlibatan dalam radikalisme dan faktor apa yang menyebabkan perempuan terlibat dalam radikalisme. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif  dan kualitatif deskriptif dan studi pustaka. Generasi milenial merupakan kelompok sosial yang berproses, mereka terkadang terjebak dalam krisis identitas akibat perubahan sosial, modernisasi dan globalisasi. Perempuan milenial seringkali dihadapkan dan berada dalam lingkaran kompetisi serta akselarasi jaringan teknologi dan ilmu pengetahuan yang intensif. Bagi perempuan milenial yang labil lebih cepat terpengaruh radikalisme. Selain itu keterlibatan perempuan dalam radikalisme akibat pola relasi (keterlibatan keluarga, masyarakat, media dan negara). Keterlibatan perempuan milenial dan melibatkan lebih banyak perempuan dalam radikalisme dikarenakan pertama perempuan dianggap sebagai pengikut yang loyal dan patuh, kedua perempuan mudah percaya dan tunduk dengan label agama, ketiga akses terhadap media social namun dengan literasi yang rendah dan keempat perempuan dianggap dapat mengelabui aparat penegak hukum dengan sisi feminism yang dimikili, kelima perempuan pendamping dan pengikut terbaik yang mudah merekrut dan memobilisasi perempuan lainnya, keenam perempuan merupakan sosok pejuang. Tapi yang sangat signifikan terpaparnya pemahaman radikalisme pada perempuan milenial dikarenakan aktifitas di media social yaitu adanya korelasi tentang cara keberagamaan generasi perempuan milenial dengan social media. Penyebaran radikalisme dimedia social lewat propaganda dianggap menarik oleh generasi muda karena kebutuhan jati diri dan eksistensi. Selain itu perempuan milenial menganggap adanya aspirasi untuk melakukan melakukan sesuatu yang heroik dan juga ada yang menganggap bagian melakukan aksi sosial untuk menolong kelompok yang tertindas.                                                                                      
Tinjauan Sosiologis Penanganan Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga Menurut UU PKDRT Oleh Pengadilan Negeri Pangkep Masni Masni; Shermina Oruh; Andi Agustang
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 8, Nomor 3, November 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v8i0.25701

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) dan merupakan penelitian deskriptif. Tujuanya adalah (1) untuk mengetahui bentuk-bentuk apa saja terjadi yang diselesaikan oleh Pengadilan Negeri Pangkep, (2) Untuk mengetahui bagaimana bentuk penyelesaian oleh hakim terhadap KDRT di Pengadialan Negeri Pangkep. Variabel Penelitian ini adalah Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan langkah penyelesaiannya dalam Sistem Peradilan. Sampel peneltian menggunakan teknik total sampling dengan Hakim yang menangani kasus perkara KDRT maupun staf yang berjumlah 5 orang. Teknik Pengumpulan yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan (1) Bahwa Implementasi UU No 23 Tahun 2004 pada Pengadilan Negeri Pangkep Kabupaten Pangkep dengan bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang telah ditangani dan diputuskan oleh Pengadilan Negeri Pangkep yakni kekerasan fisik, kekerasan psikis dan kekerasan seksual telah sesuai dengan aturan yang mengacu pada UU NO 23 tahun 2004 dimana bentuk penyelesaian kekerasan fisik, kekerasan psikis dan kekerasan seksual harus ada alat bukti yaitu ada saksi yang melihat juga ada visum dari pihak rumah sakit walupun itu bukan penunjang utama. (2) Bentuk Penyelesaian terhadap kasus KDRT oleh Hakim di Pengadilan Negeri Pangkep selalu dimulai dengan upaya damai kepada pihak yang bersengketa walaupun dalam UU perceraian menerangkan pasti ada dampak yang mendorong timbulnya keinginan untuk berrcerai dari pihak suami maupun isteri. Sikap yang ditunjukkan Hakim terhadap pelapor maupun terlapor selalu mengedepankan prinsip keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan dimana selalu diawali dengan upaya penyelesaian secara mufakat atau berdamai oleh pihak suami isteri, juga perdamaian tersebut bisa diterima oleh pengadilan bila mana pihak suami berjanji tidak akan melakukan perbuatanya lagi dan apabila diulangi maka akan dikenakan sanksi pidana denda atau pidana penjara sesuai dengan tindakan dan atau kerugian yang dialami oleh korban.
Makna Simbolik Ritual Mabbaca-Baca di Kelurahan Ujung Tanah Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone Syarifah Nur Fajrin; Shermina Oruh; Andi Agustang
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 10, No 1 (2022): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.077 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v10i1.6490

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik ritual mabbaca-baca dan untuk menganalisis pelaksanaan Mabbaca-bacadi Kelurahan Ujung Tanah, Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologi dengan menggunakan 4 informan dengan metode pengumpulan data menggunakan metode Observasi, Wawancara dan Dokumentasi serta analisis deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa makna mabaca-baca adalah amanah yang di wariskan kepada penerusnya kemudian arti ma baca dari segi yang paling utama digunakan adalah alat yang digunakan sebagai penyajian kemudian dari segi bahan yang digunakan saat pelaksanaan yang paling umum di sana memohon perlindungan dan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan agar kedepanya dapat menjalankan kehidupan dengan tenag dan proesesi ritual mabaca- baca adalah yang dilakukan semua orang yang ada dilnkungan tersebut dan keluarga yang akan datang untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan,para masyarakat dalam proses mabca baca membagi agar saling mempercayai dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut dan bacaan di atas sudah memang ada yang disiapkan secara khusus saat melakukan ritual apapun itu semuanya dan secara otomatis persiapan pun dalam melakukan proses mabaca juga yang bertujuan agara doa yang bertujuan utarakan dapat dikabulkan. 
Resistensi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Online Pada Masa Pandemi Saidang Saidang; Shermina Oruh; Andi Agustang
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 10, No 1 (2022): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.276 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v10i1.6280

Abstract

Pandemi covid-19 telah mengubah struktur dan fungsi masyarakat secara besar-besaran. Pembelajaran yang berlangsung di sekolah atau perguruan tinggi yang sudah terbiasa dengan pola pembelajaran tatap muka langsung. Penggunaan media online berbasis internet bahkan dicurigai membawa masalah, justru pada masa pandemi banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk resistensi mahasiswa terhadap pembelajaran pada masa pandemi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus daerah Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran online selama masa pandemi melahirkan sikap resisten di kalangan mahasiswa.Resistensi yang ditunjukkan dengan menunjukkan atau mengikuti kuliah online dengan mengajak lainnya untuk tidak mengikuti perkuliahan. Sedangkan resistensi tertutup dengan cara diam-diam yakni dengan tidak melibatkan orang lain mengikuti tindakannya yang menyimpang. Beberapa faktor yang mempengaruhi resistensi mahasiswa tersebut antara lain karena faktor ekonomi, faktor alam (geografi) dan faktor kemampuan mengakses jaringan internet.
Eksistensi Tari Kabasaran Pada Masyarakat Minahasa Nismawati Nismawati; Shermina Oruh; Andi Agustang
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v7i4.2429

Abstract

This research discusses the existence of Kabasaran dance with the Minahasa culture in Tondano. This research was carried out to find out by exploring the meaning of cultural heritage that needs to be revealed. The diversity of Minahasa culture has a cultural meaning from the ancient Tou Minahasa generation until now which is still clear in its existence in the community and it needs to be translated into the meaning of that culture. One of them is the Kabasaran dance, which is a war dance that has three stages consisting of separate dance forms that have meaning. The research used is qualitative research with ethnographic methods. The informants taken consisted of cultural figures and performers of the Kabasaran dance. Collecting data through observation, interviews and documentation. The analysis conducted for qualitative data refers to the model proposed by Miles and Huberman. Kabasaran dance has dance equipment including accessories, uniforms, swords, and shields. Dance equipment has cultural symbols that need to be translated. These symbols have a meaningful and beneficial life value for generations of cultural heirs. The Kabasaran dance is one of the local wisdom that is preserved and is a regional cultural specialty and is a cultural asset of Indonesia. Kabasaran dance implicitly describes the unity of the Minahasa people in providing a sense of security and defending their homeland with all their strength.
Eksistensi Nilai Sosial Budaya Ndeu Paki Oi Mbaru Pada Masyarakat Donggo Kabupaten Bima Sumitro Sumitro; Shermina Oruh; Andi Agustang
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v7i4.2432

Abstract

This study aims to determine the existence of the social value of the ndeu paki oi mbaru community of donggo, bima regency. this research is a qualitative descriptive research that aims to explain a situation or reality carefully and in accordance with the circumstances in society. the subjects in this research can be selected by purposive sampling, namely by determining the informants who have competence and know a problem to be studied. the number of informants in this study were 20 people. the informants who were targeted in this study were community members who were married, those who were not married, and those who were about to get married. an urgent problem in this research is the fading identity of the paki oi mbaru ceremony, currently in the donggo traditional wedding ceremony, the donggo community has rarely carried out the ceremony before the marriage contract. from this phenomenon, researchers will study the existence of the paki oi mbaru ceremony in the donggo community, bima regency. The results showed that the paki oi mbaru ceremony was rarely practiced by the donggo community, bima regency. the causes of the disappearance of the ndeu paki oi mbaru ceremony in the donggo community are as follows; 1. the internal factor of the community itself because it does not attach importance to tradition and culture from generation to generation and there is an assumption that when carrying out traditions it only costs a lot of money and wastes a lot of time. 2. external factors, namely contact with other cultures, such as cultural acculturation, the influence of mass media and modernization. The conclusion of this study is that the ndeu paki oi mbaru ceremony is no longer carried out by the donggo community in general, except that only certain people still carry it out and even then only a few of the existing donggo community.
GAMBARAN POLA ASUH ANAK PADA IBU YANG BEKERJA DI KELURAHAN KARANG ANYAR KOTA MAKASSAR Hariani Hariani; Shermina Oruh; Abdul Hady J; Nuraeni Mustari
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2021): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v12i1.2201

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan gambaran pengasuhan anak pada ibu yang bekerja, dengan metode deskriptif dan pendekatan cross sectional study. Hasilnya, umumnya ibu yang berperan ganda dengan bekerja di luar rumah atau ruang publik menerapkan jenis pola asuh yang beragam yakni demokratis, otoriter dan permisif. Namun yang paling dominan dipraktekkan adalah pola asuh campuran (mix parenting) terutama yang sangat menonjol adalah mix demokratis+permisif, disamping ada sebagian ibu yang memadukan demokratis + otoriter + permisif, dan sebagian kecil lainnya mempraktekkan mix demokratis+otoriter, dan mix otoriter+permisif.