Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Teknologi Budidaya Rumput Laut Gracilaria verrucosa Menggunakan Kantong Jaring Bersusun Dengan Bobot Awal Bibit Berbeda Akbarurrasyid, Muhammad; Pietoyo, Atiek; Astiyani, Wahyu Puji; Mustia, Dinda Ayunda
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v13i2.14036

Abstract

Gracilaria verrucosa merupakan salah satu spesies rumput laut yang dibudidayakan di tambak dengan cara horizontal. Kegiatan budidaya G. verrucosa secara horizontal dibatasi oleh ketersedian lahan, oleh sebab itu diperlukan alternatif budidaya dengan teknologi budidaya vertikal. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan teknologi kantong jaring bersusun sebagai alternatif budidaya secara vertikal yang berdampak pada peningkatan produksi dengan memanfaatkan lahan yang terbatas. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen selama 45 hari yang terdiri dari 4 perlakukan, yakni: perlakuan A (kontrol/metode sebar), Perlakuan B (kantong jaring bersusun dengan bobot awal 100 gram), Perlakukan C (kantong jaring bersusun dengan bobot awal 200 gram) dan Perlakuan D (Kantong jaring bersusun dengan bobot awal 300 gram).. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan G. verrucosa berkisar 106 – 119,44 gram untuk bobot awal 100 gram, 220 - 230,66 gram untuk bobot awal 200 gram dan 308,44-317,11 untuk bobot awal 300 gram. Laju pertumbuhan bobot mutltak dengan metode kantong jaring bersusun berkisar 17,11 – 30,66 gram. Laju pertumbuhan spesifik dengan metode kantong jaring bersusun berkisar 5,70 – 19,44%. Pertumbuhan bobot mutlak dan spesifik masih dalam kategori optimum. Kualitas air budidaya G. verrucosai, yakni: suhu (31 -32,2°C), pH (7 – 9,22), Salinitas (15 – 20 ppt), oksigen terlarut (6,2 – 11,12 ppm),  kecerahan (40 – 60 cm), kedalaman (60 – 90 cm), nitrit (0,003 – 0,690 mg/L), phosfat (0,003 - 0,690 mg/L) dan amoniak (0,032 – 0,428 mg/L). Nilai kualitas air budidaya G. verrucosa masih dalam kisaran yang sesuai untuk kegiatan budidaya rumput laut.
Teknologi Budidaya Rumput Laut Gracilaria verrucosa Menggunakan Kantong Jaring Bersusun Dengan Bobot Awal Bibit Berbeda Muhammad Akbarurrasyid; Atiek Pietoyo; Wahyu Puji Astiyani; Dinda Ayunda Mustia
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v13i2.14036

Abstract

Gracilaria verrucosa merupakan salah satu spesies rumput laut yang dibudidayakan di tambak dengan cara horizontal. Kegiatan budidaya G. verrucosa secara horizontal dibatasi oleh ketersedian lahan, oleh sebab itu diperlukan alternatif budidaya dengan teknologi budidaya vertikal. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan teknologi kantong jaring bersusun sebagai alternatif budidaya secara vertikal yang berdampak pada peningkatan produksi dengan memanfaatkan lahan yang terbatas. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen selama 45 hari yang terdiri dari 4 perlakukan, yakni: perlakuan A (kontrol/metode sebar), Perlakuan B (kantong jaring bersusun dengan bobot awal 100 gram), Perlakukan C (kantong jaring bersusun dengan bobot awal 200 gram) dan Perlakuan D (Kantong jaring bersusun dengan bobot awal 300 gram).. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan G. verrucosa berkisar 106 – 119,44 gram untuk bobot awal 100 gram, 220 - 230,66 gram untuk bobot awal 200 gram dan 308,44-317,11 untuk bobot awal 300 gram. Laju pertumbuhan bobot mutltak dengan metode kantong jaring bersusun berkisar 17,11 – 30,66 gram. Laju pertumbuhan spesifik dengan metode kantong jaring bersusun berkisar 5,70 – 19,44%. Pertumbuhan bobot mutlak dan spesifik masih dalam kategori optimum. Kualitas air budidaya G. verrucosai, yakni: suhu (31 -32,2°C), pH (7 – 9,22), Salinitas (15 – 20 ppt), oksigen terlarut (6,2 – 11,12 ppm),  kecerahan (40 – 60 cm), kedalaman (60 – 90 cm), nitrit (0,003 – 0,690 mg/L), phosfat (0,003 - 0,690 mg/L) dan amoniak (0,032 – 0,428 mg/L). Nilai kualitas air budidaya G. verrucosa masih dalam kisaran yang sesuai untuk kegiatan budidaya rumput laut.
Pembenihan Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalamus) Menggunakan Induksi Hormon HCG (Human Chrorionic Gonadotropin) Dan Ovaprim Di Dinas Kelautan Dan Perikanan Subang, Jawa Barat Wahyu Puji Astiyani; Ega Aditya Prama; Irvan Firmansyah; Jaziroh Rizky Wulandari
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 12 No 1 (2021): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.097 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v12i1.1083

Abstract

Pangasius sp. is a mainstay commodity in Indonesia. Economically Pangasius sp., is promising to be developed as an export commodity. Hatcheries of Pangasius sp. are carried out at the Marine and Fisheries Service Branch Subang. Data analysis in this research used quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. The results of the research that Pangasius sp. can issue 323.500 eggs per broodstock with the egg weight released by each broodstock was 300 gr. The productivity of Pangasius sp. eggs can reach 5.176.000 eggs with Hatching Rate 99.6 %. The survival rate was 85 %. Analysis of the Pangasius sp. hatchery business after analyzing the R/C ratio resulted in a value of 2.9 where this business could provide a large income in a monthly cycle.
Budidaya Ikan Gurami Osphronemus gourami: Teknis Pembenihan dan Analisa Kelayakan Usaha Andri Iskandar; R Tresia Pinem; Giri Maruto Darmawangsa; Andri Hendriana; Wahyu Puji Astiyani; Muslim Muslim
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 7, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/akuakultur.v7i1.121

Abstract

Giant gouramies Oshpronemus gouramy is a fishery commodity and a group of freshwater perciform fishes. This culture technical study was carried out at Freshwater Aquaculture Departement Sendangsari, Yogyakarta which aims to increase knowledge and skills in the cultivation of freshwater pomfret directly, in terms of both hatchery and growth up. Hatchery activities in Freshwater Aquaculture Departement Sendangsari using the ratio of male and female spawning 1:3 naturally. Hatchery activities produce fecundity rate (FR) 81.08%, hatching rate (HR) 90.02%, survival rate (SR) of larvae 71.74%, and SR of seeds 82%. Gouramy seeds was sold to farmers size 4 until 6 cm/individual in Sendangsari, Yogyakarta
RESPON IKAN DAN HASIL TANGKAPAN BERDASARKAN PERBEDAAN KOMBINASI WARNA CAHAYA LED SEBAGAI ATRAKTOR Arif Baswantara; Anas Noor Firdaus; Wahyu Puji Astiyani; Indra Jaya; Yusfiandayani Yusfiandayani
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 26, No 3 (2020): (September) 2020
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.26.3.2020.181-188

Abstract

Ketertarikan ikan terhadap cahaya telah lama dimanfaatkan sebagai salah satu teknologi dalam penangkapan ikan. Hal tersebut menyebabkan perkembangan pengetahuan tentang hal ini terus dilakukan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan hasil tangkapan ikan terhadap dua kombinasi warna cahaya LED yang berbeda. Kombinasi warna cahaya yang digunakan adalah kombinasi warna biru-merah (BR) dan kombinasi warna putih-merah (WR). Pengambilan data dilakukan pada alat tangkap bagan. Data flux cahaya dan data akustik diambil untuk masing-masing kombinasi. Data bobot hasil tangkapan diambil untuk masing-masing kombinasi warna cahaya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kombinasi cahaya BR sedikit lebih lambat dalam menarik ikan untuk berkumpul, namun ikan di bawah kombinasi cahaya BR dapat bertahan lebih lama dibandingkan ikan di bawah kombinasi cahaya WR. Hasil uji statistik menunjukan bahwa kombinasi cahaya BR memiliki hasil tangkapan yang lebih banyak dibandingkan dengan kombinasi cahaya WR. Namun, perbedaan antara keduanya tidak signifikan.The attraction of fish toward the light has long been used as technology in fishing gear. This led to the development of knowledge about this subject continues to this day. The aim of this research is to study the fish response and catches toward of two differences LED light color combination. One combination was blue-red light color (BR) and the other was white-red light color (WR). Data was collected on lift nets. Data of luminous flux and acoustic taken for each light combination. Data of catched fish taken for each light combination. The result showed that BR combination slightly slower than WR combination in aggregating fish, however BR combination kept fish staying below it in longer time than WR combination. In addition, the results of statics test showed that BR combination had more catched fish than WR combination, although the different between both not significant.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Wahyu Puji Astiyani; Muhammad Akbarurrasyid; Ega Aditya Prama; Ivan Gian Revaldy
Marlin : Marine and Fisheries Science Technology Journal Vol 1, No 2 (2020): (Agustus, 2020)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V1.I2.2020.91-96

Abstract

Daun kelor merupakan salah satu bagian dari tanaman kelor yang telah banyak diteliti kandungan gizi dan kegunannya. Daun kelor kaya akan nutrisi, diantaranya kalsium, zat besi, protein, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan 4 perlakuan yaitu perlakuan kontrol pakan pellet tanpa pemberian tepung daun kelor, perlakuan A pakan pellet dengan tambahan tepung daun kelor sebanyak 3%, perlakuan B pakan pellet dengan tambahan tepung daun kelor sebanyak 5% dan perlakuan C pakan pellet dengan tambahan tepung daun kelor sebanyak 7%. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan pada benih ikan Nila. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tepung daun kelor 7% yang di campur dengan pakan pellet memperoleh nilai tertinggi pada tingkat laju pertumbuhan spesifik yaitu 0,12% dengan berat rata-rata 3,16 gram dan terendah pada pakan kontrol yaitu 0,09% dengan berat rata-rata 2,28 gram. Pada tingkat kelangsungan hidup, penambahan tepung daun kelor 7% pada pellet memperoleh nilai tertinggi dengan kelangsungan hidup 100%. Penggunaan tepung daun kelor sebanyak 7% yang di campur pada pakan pellet merupakan hasil yang terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan Nila. Hasil uji sidik ragam (ANOVA) menunjukkan hasil pemberian pakan dengan penambahan tepung daun kelor berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan nila (Fhit > Ftabel) pada taraf 5%.
Pengaruh Dosis Ekstrak Daun Jeruju (Acanthus ilicifious) Pada Pakan terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Wahyu Puji Astiyani; Muhammad Akbarurrasyid; Ega Aditya Prama; Andri Iskandar; Galang Pandji Kurniawan
Journal of Marine Research Vol 11, No 1 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i1.32334

Abstract

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan konsumsi yang masih banyak di gemari oleh masyarakat. Produksi ikan nila saat ini terus dikembangkan guna untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya. Ikan nila mempunyai keunggulan antara lain pertumbuhan yang cepat, toleran terhadap lingkungan dan tahan terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jeruju yang diberikan pada pakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium basah Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan dan menggunakan 20 ekor ikan pada setiap ulangan perlakuan. Perlakuan A 50 ml ekstrak daun jeruju + 1kg pelet ikan, Perlakuan B 100 ml ekstrak daun jeruju + 1kg pelet ikan ,Perlakuan C 150 ml ekstrak daun jeruju  + 1kg pelet ikan dan (K) kontrol (tanpa pemberian ekstrak daun jeruju). Parameter yang diamati antara lain SGR (Spesific Growth Rate), pertumbuhan panjang mutlak, dan kelangsungan hidup (SR). Hasil penelitian menunjukan ekstrak daun jeruju memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan spesifik (SGR) ikan nila, pertumbuhan panjang mutlak dan SR ikan nila. Laju pertumbuhan spesifik tertinggi terjadi pada perlakuan C yaitu dengan dosis pemberian ekstrak daun jeruju 150 ml pada pelet ikan sebesar 0,16%, diikuti dengan panjang mutlak sebesar 2,42 cm dan Survival Rate 75%. Tilapia (Oreochromis niloticus) is a edible fish that many people still favorite. Tilapia production is currently being developed to increase aquaculture production. Tilapia has advantages such as rapid growth, environmental tolerance and disease resistance. This study aims to determine the effect of jeruju leaf extract given to feed to increase the growth of tilapia. This study was conducted in the wet laboratory of Pangandaran Marine and Fisheries Polytechnic with 4 treatments and 3 replications and with 20 fish in each treatment replication. Treatment A 50 ml jeruju leaf extract +1 kg fish pellets, Treatment B 100 ml jeruju leaf extract +1 kg fish pellets, Treatment C 150 ml jeruju leaf extract +1 kg fish pellets and (K) control (without administering jeruju leaf extract). The parameters observed were SGR (specific growth rate), absolute height growth and survival (SR). The results showed that jeruju leaf extract had an effect on the specific growth (SGR) of tilapia, absolute height growth and SR of tilapia. The highest specific growth rate occurred with treatment C with a 150 ml dose of jeruju leaf extract on fish pellets of 0.16%, followed by an absolute length of 2.42 cm and an Survival Rate of 75%.
Performa Hasil Pemijahan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Strain Lokal dan Australia Mochammad Husni Al hakim; Atiek Pietoyo; Rani Rehulina Tarigan; Wahyu Puji Astiyani; Vini Taru Febriani; Irvan Firman Syah
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 2 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i2.256

Abstract

Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bidang pengembangan budidaya laut, salah satu peranan BBPBL adalah sebagai pengembangan komoditas budidaya. Guna memenuhi peranan diatas BBPBL mendatangkan induk ikan kakap putih strain Australia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa hasil pemijahan ikan kakap putih (Lates calcarifer) strain Lokal dan Australia yang meliputi jumlah telur total, fertilization rate (FR), dan hatching rate (HR). Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah metode survei Induk yang digunakan untuk strain Lokal 15 ekor, 5 ekor dan jantan 10 ekor. dan strain Australia 15 ekor, 6 ekor dan jantan 9 ekor. Dari hasil penelitian didapatkan informasi jumlah strain Australia pada bulan Maret dengan jumlah telur 2.143.000 butir. Rata- rata ferilization rate tertinggi bulan Mei dengan nilai 85,06%. Rata-rata hatching rate pada strain Australia yaitu 89,83%. Berdasarkan data hasil penelitian, menunjukan performa hasil pemijahan dari strain Australia lebih tinggi berdasarkan data jumlah telur total, fertilization rate (FR), dan hatching rate (HR). Kata kunci : Lates calcarifer, jumlah telur, fertilization rate (FR), hatching rate (HR)
Karakteristik Hambur Balik Akustik Rajungan (Portunus pelagicus) pada Kondisi Terkontrol Arif Baswantara; Anas Noor Firdaus; Wahyu Puji Astiyani
Journal of Science and Applicative Technology Vol 5 No 1 (2021): Journal of Science and Applicative Technology June Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jsat.v5i1.311

Abstract

Rajungan (Portunus pelagicus) atau blue swimming crab merupakan biota yang memiliki area penyebaran yang luas termasuk di Indonesia. P.pelagicus juga menjadi komoditas ekonomis penting bagi Indonesia, sehingga menjaga dan mengetahui keberadaan P.pelagicus menjadi sangat penting. Hydro-acoustic menjadi salah satu metode yang dapat digunakan untuk memetakan keberadaan dari P.pelagicus. Langkah awal yang dilakukan yaitu mengetahui karakteristik hambur balik dari P.pelagicus. Karakteristik tersebut antara lain nilai Target Strength (TS), nilai Echo Level (EL) dan Frekuensi deteksi. Berdasarkan penelitian ini, diketahui nilai TS dari P.pelagicus berkisar di nilai -40 hingga -45 dB, EL berkisar pada nilai 95 hingga 100 dB, dan Frekuensi deteksi berada pada frekuensi 110 kHz. Penelitian ini masih perlu dilanjutkan karena skala yang digunakan masih dalam taraf laboratorium.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PELEPAH PISANG (Musa paradisiaca) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Muhammad Akbarurrasyid; Indra Kristiana; Wahyu Puji Astiyani; Doni Efendi
MARLIN Vol 2, No 2 (2021): (Agustus, 2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V2.I2.2021.99-106

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor terpenting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Penggunaan pakan dalam budidaya perlu diefesiensikan untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi. Mutu pakan dapat ditingkatkan dengan penambahan probiotik pelepah pisang. Pelepah pisang mengandung sejumlah metabolit sekunder khas yang berguna untuk aktivitas mikrobiologis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan 4 perlakuan, yakni: K (tanpa perlakuan), A (10 ml/kg), B (20 ml/kg) dan C (30 ml/kg). Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan probiotik pelepah pisang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan nila (Fhit > Ftabel). Rata-rata pertumbuhan tertinggi diperoleh pada perlakuan C (30 ml/kg) sebesar 6,26 gram untuk laju pertumbuhan bobot mutlak, 4,91% untuk laju pertumbuhan spesifik dan 3,44 cm untuk pertumbuhan panjang mutlak. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan B (20 ml/kg) sebesar 76,6%.