Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Monitoring Penerangan Jalan Umum Bertenaga Surya Menggunakan Komunikasi Power Line Carrier Communication Wicaksono, Britantyo; Istoni, Reza
ISSN
Publisher : POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/ees.v2i1.3589

Abstract

PJU bertenaga surya di Indonesia saat ini telah memiliki kemampuan otomasi tetapi masih belum tersentuh oleh konsep teknologi industry 4.0.  sebenarnya sudah banyak riset tentang PJU bertenaga surya yang terkontrol dan termonitoring menggunakan IoT (Internet of Things) baik menggunakan kabel maupun nirkabel. Pada penelitian ini digunakan pendekatan metode komunikasi menggunakan PLCC melalui jaringan PLN 1 fasa. PJU bertenaga surya ini akan mengirimkan parameter-parameter pada panel remote dan solar panel serta terkontrol dari kontrol utama. Terdapat 15 parameter yang termonitor oleh kontrol utama. Dan 1 parameter untuk mode manual sehingga PJU dapat dikontrol langsung dari kontrol utama. PJU ini dimonitor selama 24 jam untuk mengukur pemakaian daya listrik dari LTMS (Long Term Monitoring System) PJU itu sendiri. Hasil dari penelitian ini adalah, pemakaian daya rata-rata LTMS untuk PJU bertenaga surya adalah 0,1 Watt, dan hasil perbandingan perhitungan PM + PdM  dengan CBM PJU bertenaga surya adalah LTMS ini akan BEP pada tahun ke-6 sehingga LTMS PJU bertenaga surya secara teknis dan ekonomis layak untuk diimplementasikan pada dunia industri.
Aplikasi Kontrol Propotional Integral (PI) pada Sistem Dynamic Voltage Restorer Istoni, Reza
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v13i1.199

Abstract

Penyebab masalah kualitas daya adalah ketidakstabilan (tegangan, arus, dan frekuensi). Penurunan tegangan dan pembengkakan tegangan adalah gangguan tegangan yang umum terjadi. Mereka disebabkan oleh kesalahan, gangguan yang timbul dalam sistem transmisi, dll. Makalah ini membahas kompensasi ketidakstabilan tegangan dari beban sensitif linier oleh pemulih tegangan dinamis (DVR) menggunakan teori daya sesaat. Hasil praktikum diperoleh dengan menggunakan data osciloscope yang memiliki data komunikasi data socket dan software LabVIEW. Desain dapat mengkompensasi tegangan sebesar ±15,1 % dari nilai nominal untuk dua kondisi sag/swell. Selain itu, pengontrol yang dirancang meningkatkan respons overshot kurang dari 110,1% pada waktu tunda kurang dari 0,21 detik
ANALISIS PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN INVERTER DENGAN BEBAN REM CAKRAM Budiarjo, Wisnu; Istoni, Reza
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70746/jstunsada.v14i2.515

Abstract

Motor induksi tiga fasa banyak digunakan dalam industri karena keandalannya dan efisiensi tinggi. Namun, untuk memastikan performa dan efisiensi energi yang optimal, inverter berfungsi sebagai pengendali untuk mengatur kecepatan motor induksi, dan rem cakram berfungsi sebagai beban untuk mensimulasikan kondisi. Metode ini menguji kinerja motor induksi dengan berbagai kondisi beban dan mengatur parameter inverter.Data dikumpulkan dan dianalisis untuk mengetahui seberapa baik inverter mengontrol kecepatan motor dan bagaimana hal itu berdampak pada kinerja sistem secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan inverter secara signifikan meningkatkan kemampuan untuk mengontrol kecepatan motor induksi, bahkan dengan berbagai beban. Dengan kata lain, kecepatan motor induksi tiga fasa akan turun dari kecepatan normalnya saat diberi beban, tetapi daya yang dihasilkan motor akan meningkat dan torsinya juga akan meningkat. Kata kunci: Motor Induski Tiga Fasa, Inverter, Kecepatan Motor, Torsi, Daya
Analysis of the Application of the Hirarc Method (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) in Potential Hazard Identification Activities in the Healthy Stevia Sugar Making Process at PT Tri Arga Makmur Sentosa Sulandari, Uci; Winda Lestari, Putri; Mumpuni Ngesti Rahaju, Sri; Dewi Dyah Maharani, Maya; Basri, Hasan; Munawir, Abdillah; Istoni, Reza; Sugiyanto, Didik
ASTONJADRO Vol. 13 No. 2 (2024): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The still high level of work accidents requires companies to implement work safety and health programs to prevent work accidents. HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, And Determining Control) is one of the K3 programs which consists of a series of activities to identify potential hazards and risks and provide appropriate control efforts according to the level of hazard risk. Based on the results of determining the risk level, there are 7 process activities with 2 types of risk. In each process activity, 5 (71%) hazard risks are included in the moderate category, and 2 (29%) hazard risks are included in the acceptable category.
Overview of LabVIEW as a Graphical Programming Tool for Developing Industrial Technology Proficiency Istoni, Reza; Chan, Yefri; Hasanah, Nur; Isniah, Sarah; Sumartono, Budi; Syofian, Suzuki; Setiyaningsih, Timor
JEPTIRA Vol 3 No 1 (2025): JOURNAL OF COMMUNITY ENGAGEMENT JEPTIRA
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70491/jeptira.v3i1.94

Abstract

The purpose of this session is to expose participants with technical and vocational educational backgrounds to LabVIEW graphics programming software. In technical and industrial domains like biotechnology, aircraft, and telecommunications, LabVIEW is a commonly used system development tool. Hands-on practice and a demonstrative approach are used in the in-person instruction. LabVIEW's foundations, industrial applications, and hardware and software integration are all covered in the curriculum. The training results show that participants have a better understanding of visual programming and its possible uses in the business. This program is a component of a larger strategy to promote Industry 4.0-aligned technological literacy.
ANALISIS PERBANDINGAN LATENSI ETHERNET, RS-485, RS-232, DAN CAN BUS PADA SISTEM KOMUNIKASI INDUSTRI Istoni, Reza; Alam, Nur
Jurnal Sains & Teknologi Fakultas Teknik Universitas Darma Persada Vol. 15 No. 1 (2025): Jurnal Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja komunikasi data dalam sistem otomasi industri sangat dipengaruhi oleh latency, yaitu selang waktu antara pengiriman dan penerimaan informasi. Nilai latency yang rendah menjadi krusial bagi aplikasi real-time seperti kontrol proses berkecepatan tinggi, sistem keselamatan, dan sinkronisasi multi-perangkat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis komparatif latency empat jenis antarmuka komunikasi yang umum digunakan di industri, yaitu Ethernet, RS-485, RS-232, dan CAN bus, pada berbagai konfigurasi kecepatan transmisi, panjang kabel, jumlah node, ukuran paket, dan kondisi beban jaringan. Pengujian dilakukan menggunakan metode pengukuran one-way delay dan round-trip time dengan instrumen beresolusi mikrodetik, mencakup skenario idle traffic dan full load. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa Ethernet 100 Mbps memiliki latency terendah di seluruh skenario, berkisar 0,25–1,05 ms, diikuti CAN bus 1 Mbps dengan 0,40–0,85 ms. RS-485 menunjukkan kinerja yang kompetitif pada 1 Mbps (0,65–1,25 ms), tetapi mengalami peningkatan latency signifikan pada kecepatan rendah. RS-232 memiliki latency tertinggi, terutama untuk paket besar akibat keterbatasan baud rate. Analisis ini mengungkap bahwa setiap antarmuka memiliki keunggulan dan keterbatasan yang berbeda: Ethernet unggul dalam bandwidth dan fleksibilitas, CAN bus pada determinisme multi-node, RS-485 pada jarak jauh dan ketahanan terhadap gangguan, serta RS-232 pada kesederhanaan implementasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan teknis bagi perancang sistem industri dalam memilih antarmuka komunikasi yang optimal sesuai kebutuhan aplikasi, serta dasar untuk optimasi konfigurasi guna meminimalkan latency tanpa mengorbankan keandalan sistem.