Janedi, -
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI SUSUT TRANSMISI PT. PLN (PERSERO) UP3B SISTEM KALIMANTAN BARAT Janedi, -; Arsyad, M. Iqbal; Sirait, Bonar
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam  sebuah  sistem   kelistrikan   diantara   pusat   pembangkit   dan  pusat   bebanpada   umumnya  terpisah  dalam  jarak  yang sangat  jauh, jarak yang sangat  jauh  ini  akan  menyebabkan  drop  tegangan.  Penyebab  adanya susut/rugi-rugi daya yaitu memiliki  beberapa  faktor  diantaranya  faktor  jarak pembangkit menuju beban yang terlalu jauh sehingga  tegangan  pada  awal  pengiriman  menuju tegangan  pada  ujung  penerima  memiliki  perbedaan  yang signifikan. Pada penelitian ini metode untuk menentukan nilai susut/rugi-rugi transmisi pada Sistem Khatulistiwa adalah dengan analisa aliran daya dan perhitungan koefisien rugi-rugi transmisi (loss coefficient). Tegangan bus Sistem Khatulistiwa berdasarkan kondisi normal (+5%;-10%), yang sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 masih memenuhi standar yang diizinkan. Dengan perhitungan aliran daya metode Newton-Rapson pada Sistem Khatulistiwa menghasilkan total rugi-rugi daya aktif saluran sebesar 6,597 MW, sedangkan total rugi-rugi daya reaktif sebesar 96,429 MVAr. Dengan perhitungan koefisien rugi-rugi transmisi (loss coefficient) dengan metode B-coefficient diperoleh total rugi-rugi daya aktif sebesar 6,330 MW. Perhitungan aliran daya pada Sistem Khatulistiwa dilakukan dalam beberapa skenario yaitu kondisi normal, skenario 1 (seluruh daya pembangkitan disuplai dari SEB, sedangkan pembangkit lainnya dalam kondisi off) dan skenario 2 (daya pembangkitan disuplai oleh pembangkit SEB, PLTU serta PLTG, sedangkan pembangkit PLTD dalam kondisi off). Besarnya total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa kondisi normal sebesar 6,597 MW atau persentase rugi-rugi daya aktif sebesar 1,72%, besarnya total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa skenario 1 sebesar 21,918 MW atau persentase rugi-rugi daya aktif sebesar 5,49%. Sedangkan besarnya total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa skenario 2 sebesar 11,342 MW atau persentase rugi-rugi daya aktif sebesar 2,92%. Berdasarkan total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa dari ketiga skenario yang dikemukakan masih dalam batas normal, yaitu ambang batas rugi-rugi saluran transmisi sekitar 5-15% (Jaelani, 2013).