Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dampak Kecanduan Game Online Pada Aspek Kesehatan Fisik : The Impact Of Online Game Addiction On Physical Health Aspects Waluyo, Agus; Deska, Rini
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 6 No 1 (2024): EDISI FEBRUARI
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jkbd.v6i1.100

Abstract

Game online saat ini marak di masyarakat, peminatnya mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Game online memiliki kecenderungan membuat pemainnya tertarik berlama-lama di depan layarhingga melupakan waktu belajar, waktu makan, waktu tidur, dan melakukan hubungan dengan lingkungan sekitar. Efek kefisik juga pasti akan terjadi.Penelitian ini bertujuan melihat efek pada kesehatan fisik penggemar game online terutama pada pecandu game online.Penelitian ini dibuat secara sistematik review,data diperoleh secara online dari open journal systemdengan rentang waktu publikasi antara tahun 2017-2023, artikel penelitian dari google cendekia didapatkan 457 artikel, Science Direct: 513 dan Pubmed135, dari semua artikel itu terpilih 10 artikel yang sesuai kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa efek kecanduan game online pada aspek kesehatan fisik meliputi: 1) Gangguan nutrisi berupa tubuh kurus atau mengalami obesitas, 2) Perubahan postur tubuh, 3) Penurunan ketajaman penglihatan, 4) Nyeri di leher atau nyeri di punggung, 5) Gangguan tidur insomnia.
Hubungan Antara Keikutsertaan Pelatihan Mom And Baby Care Dengan Minat Untuk Berwirausaha Deska, Rini; Widyantari, Kadek Yuke
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung (JKPBL) Vol 12 No 1 (2024): JKPBL Vol 12 No 1 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jkpbl.v12i1.295

Abstract

Keterampilan dan pengetahuan mengenai mom and baby care sangat bermanfaat pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi dalam mengurangi ketidaknyamanan fisiologis yang terjadi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keikutsertaan dalam pelatihan mom and baby care dengan minat untuk berwirausaha pada mahasiswa Program Diploma III Kebidanan STIKes Panca Bhakti. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 85 responden. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara keikutsertaan dalam pelatihan mom and baby care dengan minat untuk berwirausaha pada mahasiswa (r = 0,00, p < 0,01). Nilai koefisien korelasi yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keikutsertaan dalam pelatihan mom and baby care, semakin tinggi pula minat untuk berwirausaha pada mahasiswa kebidanan. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubunan antara keikutsertaan dalam pelatihan mom and baby care dengan minat untuk berwirausaha pada mahasiswa. Disarankan institusi pendidikan kesehatan untuk membekali mahasiswa dengan skill mom and baby care dengan cara memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kebidanan dan mempersiapkan mahasiswa untuk merespon tuntutan pasar kerja yang terus berkembang.
Gambaran intensitas penggunaan gadget dan kecerdasan emosional mahasiswa Waluyo, Agus; Deska, Rini
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 3 No. 2 (2024): October Edition 2024
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v3i2.892

Abstract

Baground: The phenomenon of gadget addiction has become a culture among students. Gadgets are a means of business, as a storage for various data, music or entertainment, information tools and even as a documentation tool. This shows gadgets as one of the actual technological developments. Almost everyone spends their time using gadgets. Purpose: To determine the level of emotional intelligence of two groups of students aged 20-22 years, namely the gadget addiction group. Methods: Quantitative descriptive with a sample size of 64 students. The study was conducted at one of the nursing diploma three study programs in Bandar Lampung city. This study used a closed-question questionnaire, namely a questionnaire presented in such a way that respondents were asked to choose one answer that matches their characteristics by giving a Yes/No answer. Results: The study showed 3 (three) findings, namely: 1) Of the 64 participants; the gadget addiction group consisted of 43 students (67.2%). 2) In the gadget addiction group, the most emotional intelligence of students was found in the high emotional intelligence category (88.4%). 3) In the group of students who were not addicted to gadgets, the most emotional intelligence of students was also found in the high emotional intelligence category (61.9%). Conclusion: Gadget addiction among students apparently does not cause each student's emotional intelligence to decrease to a medium-low level, this is because some of the time spent with gadgets is used to increase their emotional intelligence. Keyword: Emotional Intelligence; Gadget; Students. Pendahuluan: Fenomena kecanduan gadget sudah membudaya dikalangan mahasiswa. Gadget merupakan sarana bisnis, sebagai penyimpan berbagai macam data, musik atau hiburan, alat informasi bahkan sebagai alat dokumentasi. Hal ini menunjukkan gadget sebagai salah satu perkembangan teknologi yang aktual. Hampir setiap orang menghabiskan waktunya untuk menggunakan gadget. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional dua kelompok mahasiswa usia 20-22 tahun yaitu kelompok kecanduan gadget. Metode:  Deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 64 mahasiswa. Penelitian dilakukan pada salah satu progam studi diploma tiga keperawatan di kota Bandar Lampung Penelitian ini menggunakan kuesioner pertanyaan tertutup yaitu kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan jawaban Ya/Tidak. Hasil: Penelitian menunjukan adanya 3 (tiga) temuan yaitu: 1) Dari 64 partisipan; kelompok kecanduan gadget sebanyak 43 mahasiswa (67.2%). 2) Pada kelompok mahasiswa kecanduan gadget ditemukan kecerdasan emosional mahasiswa terbanyak dalam kategori kecerdasan emosional tinggi (88.4%). 3) Pada kelompok mahasiswa tidak kecanduan gadget juga ditemukan kecerdasan emosional mahasiswa terbanyak dalam kategori kecerdasan emosional tinggi (61.9%). Simpulan: Kecanduan gadget dikalangan mahasiswa ternyata tidak membuat kecerdasan emosional tiap mahasiswa menurun pada tingkat sedang-rendah, hal ini karena sebagian waktu yang digunakan bersama gadget digunakan untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Kata Kunci: Gadget; Kecerdasan Emosional; Mahasiswa.
Perilaku bullying tanpa disadari pada mahasiswa Waluyo, Agus; Deska, Rini
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 4 No. 1 (2025): April Edition 2025
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v4i1.1008

Abstract

Baground: Unwitting bullying behavior is carried out, among others, by making physical appearance a joke, antagonizing, excluding, using harsh words and spreading news that is not factual. Purpose: To describe unconscious bullying behavior in a group of students in one of the study programs in Bandar Lampung. Method: This research was conducted descriptively quantitatively in one nursing study program with 54 students as respondents. The instrument used in this study was a questionnaire with 17 closed questions. Results: The results showed that out of 54 respondents: students who had never done bullying behavior without realizing it were 11 students (20.0%) and those who had done bullying behavior without realizing it were 43 students (80.0%). Bullying behavior in the group that has ever done is categorized into 3 groups: low category as many as 16 respondents (37.0%), medium category as many as 22 respondents (51.0%), high category as many as 5 respondents (12.0%). Conclusion: Only a small group of students have never committed bullying behavior and most of them still do it in their daily lives. Knowledge and understanding of bullying behavior or wrong words must be known by every person/individual. For this reason, each person / individual must get information and understanding about bullying behavior is behavior that should not be done. Keywords: Bullying; Students; Unconsciously. Pendahuluan: Perilaku bullying tanpa kita sadari dilakukan antara lain dengan menjadikan penampilan fisik sebagai bahan bercandaan, memusuhi, mengucilkan, penggunaan kata - kata kasar dan menyebarkan berita yg bukan fakta. Tujuan: Untuk menggambarkan perilaku bullying tanpa disadari pada kelompok mahasiswa disalah satu program studi di Bandar Lampung. Metode: Deskriptif kuantitatif pada satu program study keperawatan dengan jumlah responden sebanyak 54 mahasiswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan 17 pertanyaan tertutup. Hasil: Penelitian menunjukan dari 54 responden mahasiswa yang tidak pernah melakukan perilaku bullying tanpa di sadari berjumlah 11 mahasiswa (20.0%) dan yang pernah melakukan perilaku bullying tanpa disadari dengan jumlah 43 mahasiswa (80.0%). Perilaku bullying pada kelompok yang pernah melakukan dikategorikan dalam 3 kelompok kategori rendah sebanyak 16 responden (37.0%), kategori sedang sebanyak 22 responden (51.0%), kategori tinggi sebanyak 5 responden (12.0%). Simpulan: Hanya sebagian kecil kelompok mahasiswa yang tidak pernah melakukan perilaku bullying dan  sebagian besar masih melakukan dikehidupan keseharian mereka. Pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku atau perkataan salah bersifat bullying wajib diketahui oleh setiap diri /individu. Untuk itu setiap diri/individu harus mendapatkan informasi dan pemahaman tentang perilaku bullying adalah perilaku yang tidak boleh dilakukan. Kata kunci: Bullying; Mahasiswa; Tanpa Disadari.
PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASI INFEKSI TALI PUSAT NINGSIH, DEWI AYU; DESKA, RINI; RAHMAWATI, CORI DWI
Journal Of Midwifery Vol 13 No 1 (2025)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Infeksi tetanus neonaturum terjadi pada bayi baru lahir akibat kurangnya sterilitas dari alat pada saat pemotongan tali pusat dan teknik perawatan tali pusat yang kurang tepat. Perawatan tali pusat lebih efektif dilakukan dengan menggunakan teknik perawatan tali pusat terbuka. Pengetahuan ibu menjadi faktor penting dalam keberhasilan perawatan tali pusat. Metode: Desain studi menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penerapan asuhan kebidanan dengan pendekatan Continuity of Care. Asuhan dilakukan sejak 30 Maret – 6 April 2023. Subjek asuhan adalah Bayi Ny. T umur 3 hari. Instrumen yang digunakan adalah alat pemeriksaan fisik dan format pengkajian. Data diperoleh langsung dari subjek studi. Subjek kasus telah dimintai informed consent. Untuk mengikuti rangkaian asuhan kebidanan. Hasil dan Pembahasan: Pada tanggal 30 Maret 2023 peneliti memberikan asuhan kebidanan terhadap Bayi Ny. T Umur 3 hari dengan infeksi tali pusat. Kondisi umum bayi baik, tanda vital dalam batas normal. Infeksi tali pusat ditandai dengan adanya peradangan disekitar tali pusat seperti : warna kemerahan, terdapat pus, dan berbau. Terlihat adanya bubuk bedak tabur di area tali pusat dan genitalia bayi. Perawatan tali pusat metode terbuka diterapkan selama 5 hari. Hari ke-5 tali pusat lepas dan tanda peradangan tali pusat sudah menghilang. Kesimpulan: Asuhan kebidanan penerapan perawatan tali pusat metode terbuka selama 5 hari terbukti dapat mencegah dan mengurangi peradangan pada infeksi tali pusat By. Ny. T. Perlunya peningkatan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan ibu nifas tentang perawatan tali pusat metode terbuka.