Baground: The phenomenon of gadget addiction has become a culture among students. Gadgets are a means of business, as a storage for various data, music or entertainment, information tools and even as a documentation tool. This shows gadgets as one of the actual technological developments. Almost everyone spends their time using gadgets. Purpose: To determine the level of emotional intelligence of two groups of students aged 20-22 years, namely the gadget addiction group. Methods: Quantitative descriptive with a sample size of 64 students. The study was conducted at one of the nursing diploma three study programs in Bandar Lampung city. This study used a closed-question questionnaire, namely a questionnaire presented in such a way that respondents were asked to choose one answer that matches their characteristics by giving a Yes/No answer. Results: The study showed 3 (three) findings, namely: 1) Of the 64 participants; the gadget addiction group consisted of 43 students (67.2%). 2) In the gadget addiction group, the most emotional intelligence of students was found in the high emotional intelligence category (88.4%). 3) In the group of students who were not addicted to gadgets, the most emotional intelligence of students was also found in the high emotional intelligence category (61.9%). Conclusion: Gadget addiction among students apparently does not cause each student's emotional intelligence to decrease to a medium-low level, this is because some of the time spent with gadgets is used to increase their emotional intelligence. Keyword: Emotional Intelligence; Gadget; Students. Pendahuluan: Fenomena kecanduan gadget sudah membudaya dikalangan mahasiswa. Gadget merupakan sarana bisnis, sebagai penyimpan berbagai macam data, musik atau hiburan, alat informasi bahkan sebagai alat dokumentasi. Hal ini menunjukkan gadget sebagai salah satu perkembangan teknologi yang aktual. Hampir setiap orang menghabiskan waktunya untuk menggunakan gadget. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional dua kelompok mahasiswa usia 20-22 tahun yaitu kelompok kecanduan gadget. Metode: Deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 64 mahasiswa. Penelitian dilakukan pada salah satu progam studi diploma tiga keperawatan di kota Bandar Lampung Penelitian ini menggunakan kuesioner pertanyaan tertutup yaitu kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan jawaban Ya/Tidak. Hasil: Penelitian menunjukan adanya 3 (tiga) temuan yaitu: 1) Dari 64 partisipan; kelompok kecanduan gadget sebanyak 43 mahasiswa (67.2%). 2) Pada kelompok mahasiswa kecanduan gadget ditemukan kecerdasan emosional mahasiswa terbanyak dalam kategori kecerdasan emosional tinggi (88.4%). 3) Pada kelompok mahasiswa tidak kecanduan gadget juga ditemukan kecerdasan emosional mahasiswa terbanyak dalam kategori kecerdasan emosional tinggi (61.9%). Simpulan: Kecanduan gadget dikalangan mahasiswa ternyata tidak membuat kecerdasan emosional tiap mahasiswa menurun pada tingkat sedang-rendah, hal ini karena sebagian waktu yang digunakan bersama gadget digunakan untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Kata Kunci: Gadget; Kecerdasan Emosional; Mahasiswa.