Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

BIOTA DASAR PERAIRAN EKOSISTEM MANGROVE KABUPATEN ACEH JAYA PROVINSI ACEH Sarong, M. Ali; Rijal, M.; Hanifuddin, Hanifuddin; S., Mimie; Mursawal, Asri; Hermi, Rudi
Biotik Vol 8, No 1 (2020): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v8i1.6714

Abstract

Biota dasar perairan merupakan fauna yang hidup di dasar perairan, baik di kawasan tawar, payau, maupun di perairan asin terutama di perairan  ekosistem mangrove. Tujuan penelitian adalah (1) Mengkaji jumlah  spesies biota dasar perairan masing-masing ekosistem mangrove yang terdapat pada masing-masing  perairan ekosistem mangrove di Kabupaten Aceh Jaya, dan (2) Menganalisis ekosistem mangrove yang paling dominan ditempati oleh spesies biota dasar perairan di Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian dilakukan di ekosistem mangrove di Kabupaten Aceh Jaya, dan dilaksanakan  pada Bulan April dan Bulan Mei 2019. Penetapan kawasan penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, dan pengambilan data menggunakan metode destruktif sampling. Jumlah spesies biota dasar perairan dianalisis secara deskriptif, sedangkan ekosistem mangrove yang didominansi oleh biota dasar perairan yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya  dianalisis dengan rumus indek dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Jumlah spesies biota dasar perairan di masing-masing ekosistem mangrove Kabupaten Aceh Jaya berkisar antara 3 spesies sampai 10 spesies, dan (2) Indek dominansi ekosistem mangrove yang ditempati oleh biota dasar perairan berkisar antara 0,23 sampai 0,77,  yang tertinggi adalah  ekosistem mangrove Kecamatan Setia Bakti. dengan indek dominansi 0,77, dan  terendah adalah ekosistem mangrove Kecamatan Krueng Sabe dan Kecamatan Teunom dengan indek dominansi rata-rata 0,23.  Kesimpulan penelitian adalah (1) Jumlah spesies biota dasar perairan di ekosistem mangrove Kabupaten Aceh Jaya bervariasi, dan (2) Ekosistem mangrove yang paling dominan ditempat oleh biota dasar perairan di Kabupaten Aceh Jaya Provinasi Aceh adalah ekosistem mangrove dalam Kecamatan Setia Bakti. 
BIOTA DASAR PERAIRAN EKOSISTEM MANGROVE KABUPATEN ACEH JAYA PROVINSI ACEH M. Ali Sarong; M. Rijal; Hanifuddin Hanifuddin; Mimie S.; Asri Mursawal; Rudi Hermi
Biotik Vol 8, No 1 (2020): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v8i1.6714

Abstract

Biota dasar perairan merupakan fauna yang hidup di dasar perairan, baik di kawasan tawar, payau, maupun di perairan asin terutama di perairan  ekosistem mangrove. Tujuan penelitian adalah (1) Mengkaji jumlah  spesies biota dasar perairan masing-masing ekosistem mangrove yang terdapat pada masing-masing  perairan ekosistem mangrove di Kabupaten Aceh Jaya, dan (2) Menganalisis ekosistem mangrove yang paling dominan ditempati oleh spesies biota dasar perairan di Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian dilakukan di ekosistem mangrove di Kabupaten Aceh Jaya, dan dilaksanakan  pada Bulan April dan Bulan Mei 2019. Penetapan kawasan penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, dan pengambilan data menggunakan metode destruktif sampling. Jumlah spesies biota dasar perairan dianalisis secara deskriptif, sedangkan ekosistem mangrove yang didominansi oleh biota dasar perairan yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya  dianalisis dengan rumus indek dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Jumlah spesies biota dasar perairan di masing-masing ekosistem mangrove Kabupaten Aceh Jaya berkisar antara 3 spesies sampai 10 spesies, dan (2) Indek dominansi ekosistem mangrove yang ditempati oleh biota dasar perairan berkisar antara 0,23 sampai 0,77,  yang tertinggi adalah  ekosistem mangrove Kecamatan Setia Bakti. dengan indek dominansi 0,77, dan  terendah adalah ekosistem mangrove Kecamatan Krueng Sabe dan Kecamatan Teunom dengan indek dominansi rata-rata 0,23.  Kesimpulan penelitian adalah (1) Jumlah spesies biota dasar perairan di ekosistem mangrove Kabupaten Aceh Jaya bervariasi, dan (2) Ekosistem mangrove yang paling dominan ditempat oleh biota dasar perairan di Kabupaten Aceh Jaya Provinasi Aceh adalah ekosistem mangrove dalam Kecamatan Setia Bakti. 
DOMINATION SPECIES OF GASTROPODS IN THE LANAGA WATERS MEUREUBO DISTRICT WEST ACEH REGENCY ACEH PROVINCE Asri Mursawal; Muhammad Ali Sarong; Muhammad Rizal; Ika Kusumawati; Rudi Hermi
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan Vol 10, No 1 (2022): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v10i1.13072

Abstract

Gastropods are soft-bodied animals with stomachs as legs, live in land and waters, and have dominant nature in the area they inhabit, especially in the Lanaga Waters, Meureubo District, West Aceh Regency. This study aimed to (1) analyze the dominance level of each species of the Gastropod class inhabits the Lanaga Waters, and (2) determine the species of Gastropods dominates the Lanaga Waters, Meureubo District, West Aceh Regency, Aceh Province. The research was carried out from January to March 2021, in the Lanaga Waters, Meureubo District, West Aceh Regency, Aceh Province. The research area was divided into 9 stations based on the conditions of the aquatic environment, and each station was assigned to five sampling plots. Data were collected using purposive sampling technique, and data analysis was analyzed using the dominance formula and further described. The results showed that (1) the dominance index of each species of the Gastropod class ranged from 0.00001 to 0.710716, indicating a low to moderate level of dominance, and (2) the species from the Gastropod class dominated the Lanaga Waters, Meureubo District, Aceh Barat was Faunus ater, with a moderate level of dominance
KEMERATAAN DECAPODA MALACOSTRACA SEBAGAI EPIBENTHOS DI EKOSISTEM MANGROVE KECAMATAN SAMPOINIT KABUPATEN ACEH JAYA M. Ali, S M. Ali, S; Ananingtyas Ananingtyas; Riska Nanda; Asri Mursawal; Rudi Hermi
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 8, No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VIII 2020
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.794 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v8i1.9470

Abstract

Tujuan penelitian (1)Mengkaji jumlah spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos yang terdapat dalam kawasan Ekosistem Mangrove  Kecamatan Sampoiit Kabupaten Aceh Jaya, dan (2) Menganalisis tingkat kemerataan spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos  yang terdapat dalam kawasan  Ekosistem mangrove  Kecamatan Sampoiit Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh. Kegiatan pengambilan datadilaksanakan di kawasan perairan ekosistem mangrove Kecamatan Sampoinit Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh, pada Bulan Juni sampai Bulan Maret 2020. Data diambil pada kawasan mangrove  Krueng No, kawasan mangrove Crakmoeng,dan di kawasan mangrove Meunasah Kulam Kecamatan Sampoinit Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh. Setiap kawasan mangrove ditetapkan 3 stasion dan setiap stasion ditetapkan 3 plot. Analisis jumlah spesies dilakukan secara deskriptif, sedangkan anlisis tingkat kemerataan dilakukan dengan rumus Kemerataan Piloeu. Hasil diperoleh (1) Terdapat 20 spesies Decapoda dari Kelas Malacostraca, dan (2) Indek kemerataan spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos  yang terdapat dalam kawasan  Ekosistem mangrove  Kecamatan Sampoiit Kabupaten Aceh Jaya adalah 0,948-0,977. Kesimpulan diperoleh adalah (1) Terdapat 20 spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos, dan (2) Tingkat kemerataan spesies dari Decapoda anggota Kelas Malacostraca bersifat Epibenthos  terdapat dalam kawasan ekosistem mangrove  Kecamatan Sampoiit Kabupaten Aceh Jaya adalah tinggi.  
SOSIALISASI DAN IDENTIFIKASI SPESIES TERANCAM PUNAH BIOTA KIMA (Tridacnidae spp) BERBASIS MASYARAKAT DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH (KKPD) PULAU GOSONG, KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Samsul Bahri; Rudi Hermi; Asri Mursawal; Muhammad Marliansyah; Erijal Erijal
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 7 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i7.2523-2531

Abstract

Kabupaten Aceh Barat daya merupakan salah satu wilayah pesisir potensial yang ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Pengabdian sosialisasi spesies terancam punah jenis kima dilakukan pada tanggal 10 – 11 Juni tahun 2022 di Pulau Gosong, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah untuk mensosialisasi dan melatih masyarakat agar mampu mengidentifikasi 7 jenis kima yang ada diperairan Indonesia serta melatih masyarakat agar mampu melakukan teknik pemantauan berbasis masyarakat yang mudah untuk dipahami dan dilaksanakan. Biota kima termasuk kedalam genus Tridacna yang memiliki ciri memiliki cangkang simetris serta hidup secara simbiosis mutualisme pada ekosistem terumbu karang. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di kantor sekretarian Pusong Diving Club. Kegiatan dimulai dengan memperkenalkan tujuh jenis kima kepada masyarakat serta perbedaan dari masing – masing jenis yang menjadi kunci identifikasi biota kima. Sosialisasi dilakukan dengan menggunakan metode presentasi dan diskusi guna mempermudah proses komunikasi dalam melaksanakan sosialisasi. Kegiatan selanjutnya adalah praktik tatacara monitoring biota kima diperairan pulau gosong. Hasil monitoring ditemukan 3 jenis biota kima meliputi Kima Raksasa (Tridacna gigas), Kima Kecil (Tridacna maxima) dan Kima Selatan (Tridacna derasa). Kondisi ini menunjukan tingkat kesuburan ekosistem perairan Pulau Gosong dengan ditemukannya tiga dari total tujuh (48%) spesies kima yang ada di dunia. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan monitoring penting untuk dilakukan agar masyakat mengetahui peran penting keberadaan jenis biota kima bagi ekosistem perairan laut.
Komposisi Jenis dan Kelimpahan Biota Kima (Tridacna sp) di Perairan Pulau Gosong Kabupaten Aceh Barat Daya Samsul Bahri; Asri Mursawal; Rudi Hermi; Muhammad Marliansyah; Erijal Erijal
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v4i2.6025

Abstract

Pulau Gosong merupakan salah satu wilayah perairan yang telah dilindungi oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.78/KEPMEN-KP/2020. Salah satu potensi perairan yang terdapat di Pulau Gosong adalah habitat populasi berbagai jenis biota kima. Ancaman terhadap populasi kima semakin meningkat akibat pemanfaatan berlebih yang dilakukan oleh manusia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis, mengukur kelimpahan dan kepadatan berbagai jenis biota kima di Pulau Gosong. Pengamatan dilakukan pada dua stasiun dengan menggunakan metode belt transect sepanjang 100 meter dengan total lebar pengamatan lima meter. Hasil penelitian menemukan tiga jenis biota kima yang teridentifikasi di perairan Pulau Gosong meliputi ima Raksasa (Tridacna gigas), Kima Kecil (Tridacna maxima) dan Kima Selatan (Tridacna derasa). Kondisi menunjukkan bahwa Pulau Gosong memiliki sekitar 43% kekayaan jenis biota kima yang ada diseluruh Indonesia. Kelimpahan relatif tertinggi ditemukan pada jenis T. maxima dengan nilai 66,67%, sedangkan kelimpahan relatif terendah ditemukan pada jenis T. derasa dengan nilai 6,67%. Kepadatan kima paling tinggi ditemukan pada jenis T. maxima dengan nilai 0,02 ind/m2, sedangkan kepadatan paling rendah ditemukan pada jenis T. derasa dengan nilai 0,002 ind/m2. Kepadatan jenis T. gigas menunjukkan nilai yang sama baik di stasiun 1 maupun stasiun 2 yakni dengan nilai sebesar 0,008 ind/m2. Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan populasi jenis T. gigas yang terdapat di Pulau Gosong.
Morphometric composition analysis of Sinanodonta woodiana based on depth stratification in Tributaries Meureubo West Aceh Heriansyah Heriansyah; Rudi Hermi; Ikhsanul Khairi; Muhammad Rizal; Akbardiansyah Akbardiansyah; Asri Mursawal; Giovani Oktavianda; Munandar Munandar; Samsul Bahri; Alfis Syharil; M Ali S
Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan Vol 5 No 1: Mei 2023
Publisher : Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jipsbp.v5i1.1919

Abstract

Clams are aquatic biota that do not have a spine, belonging to the phylum Molluscs class Bivalvia. This study aims to determine the density, morphomteric differences of S. woodiana clams based on depth. The sampling technique used Purposive sampling method, with 1x1 meter plot and repetition 3 times. Data collection was carried out in July 2022 until completion. The results showed that the highest density of S. woodiana clams was found at a depth of 0-50 cm with an average density of 29.3 individuals/meter. Small size clams were dominantly found at a depth of 0-50 cm with a percentage reaching 97.92%, 54.46% of medium size clams were found at a depth of 50-100 cm, while 83.33% of large size clams were found at a depth of 100-150 cm. Anova test results showed significant differences with a 95% confidence interval. At a depth of 100-150 cm, the weight value of S. woodiana clams was 24.87 ± 3.36 grams, shell length 43.73 ± 1.21 cm, shell width 38.73 ± 1.76 cm, and umbo height 22.83 ± 0.76 cm. The results of this study can be concluded that the shallower the waters, the higher the density of shells, but the large size of the shells, the smaller the density.
Upaya Mitigasi Bencana Abrasi di Pantai Peunaga Melalui Penanaman Mangrove Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Sri Wahyuni; Eka Lisdayanti; Dafit Gunawan; Asri Mursawal; Hayatun Nufus; Rahmawati Rahmawati; Rudi Hermi; Alaudin Alaudin; Roni Arif Munandar; Muhammad Rizal
Marine Kreatif Vol 7, No 1 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i1.7959

Abstract

Mangrove merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pencegah abrasi dan pemecah gelombang. Aksi penanaman mangrove dilakukan oleh mahasiswa dan dosen sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat dengan tujuan sebagai bentuk upaya mitigasi abrasi. Pengabdian ini dilakukan pada Bulan November 2022 di Desa Peunaga, Aceh Barat. Penanaman mangrove ini menggunakan 100 bibit, dengan menggunakan jarak masing-masing bibit berjarak 4 x 2 m. Secara umum kegiatan ini dimulai dengan 1) pemaparan singkat mengenai kegiatan yang akan dilakukan, 2) memilih bibit yang layak untuk digunakan, 3) membentang jarak untuk bibit mangrove ditanam, 4) Pelepasan polybag bibit, 5) pembuatan lubang, 6) Penanaman bibit. Harapan kedepan, penanaman mangrove ini bisa menjadi cikal bakal mitigasi abrasi yang terjadi di Desa Peunaga.
Morphogenetic Sharks of Genus Carcharinus Traded at Southwest Aceh Fish Landing Sites Asri Mursawal; Samsul Bahri; Sri Wahyuni; Hayatun Nufus; Rudi Hermi; Muhammad Ali Sarong
Jurnal Natur Indonesia Vol 21, No 2 (2023): October
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jnat.21.2.81-86

Abstract

Research on the types of sharks traded at the Southwest Aceh fish landing site was conducted in September 2022. The purpose of this study is to analyze the morphology and genetic analysis of sharks. Sampling uses purposive sampling techniques, for morphological analysis refers to shark identification books, while genetic analysis uses the Sanger method used at the sequencing stage. Morphological data analysis using Image-j software, for genetic analysis, using Mega 6 (Molecular Evolutionary Genetic Analysis). Morphological analysis was carried out at the Laboratory of Biosystematics and Marine Genetics, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Teuku Umar University. Genetic analysis was carried out at the Denpasar Biodiversity Laboratory, Bali. The results of this study found two species of sharks with a total of 8 individuals from the genus Carcharinus
PENINGKATAN KETERAMPILAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PEMBUATAN OLAHAN IKAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Rahmawati; Akbardiansyah; Rosi Rahayu; Muhammad Arif; Sri Ayu Insani; Afdhal Fuadi; Hamidi; Muhammad Agam Thahir; Rudi Hermi
RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2023): Rambideun: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Al Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/pkm.v6i3.2166

Abstract

The nutritional content of fish is very high in protein and omega 3 fatty acids, but there is still little interest in eating fish among children. The government is trying to prevent stunting by launching the GEMARIKAN (Gemar Makan Ikan/Fond of eating fish) program to fulfill nutrition sourced from fish. Fish are generally less popular because their shape makes them uninteresting and boring, so interest in eating fish decreases. Housewives are encouraged to play a role in fulfilling children's nutrition through fish intake using various techniques, one of which is processing fish into a variety fish-based food. Alternative fish-based food is made to attract families to consume it by empowering groups of housewives and young women. This training aimed to educate about alternative fish-based food and recommend business opportunities to support additional family income. Training activities were carried out through mentoring and counseling for 20 housewives and young women from Gampong Blang Padang, by forming small groups and providing education regarding techniques for processing fish into dimsum products, fish sticks and fish nuggets. The results of the training showed that housewives and young women were able to make more varied fish preparations. Apart from that, participants received counseling about the benefits of fish for health, not only as an ingredient in making various types of processed fish food that have nutritional and economic value.