Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

CULTIVATION OF SELF-MANAGEMENT AS A FILTER OF KOREAN WAFE INFLUENCE AMONG STUDENTS M, Rahma
JURNAL PAKARENA Vol 8, No 1 (2023): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/p.v8i1.45898

Abstract

This article discusses the cultivation of self-management for Dance students as a filter to counteract outside lifestyle influences including the influence of Korean Wafe, with an innovative concept of self-awareness (mindfulness), while still having full awareness of thoughts, feelings, and focusing on goals. The research method used in this article is a theoretical study. Self-awareness is needed in carrying out social interactions, especially for students because this also affects the learning process which can fail if you are not able to manage or control yourself properly, especially from the influence of the social environment. Mindfulness as a form of inculcating self-management in students is a theory that can be instilled because it can help students change their perspective on something so that they can filter out the influences that can arise from the surrounding environment. Something that becomes a trend in society doesn't need to be avoided but it should be used to enrich our insights, especially for dance students, they should be able to take advantage of the good things caused by the boom in the Korean style, especially in dance creation.
PELATIHAN MODUL AJAR TARI BERBASIS KUMER BAGI MGMP SENI BUDAYA SMP DI KABUPATEN BULUKUMBA M, Rahma; Faisal, Faisal; Salawati, Bau; Jamilah, Jamilah; Sahnir, Nurachmy
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2024:PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pelatihan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memberi penambahan  pengetahuan ataupun skill pada suatu komunitas tertentu, baik itu sanggar tari, komunitas ataupun pada satuan jenjang pendidikan. Hal ini dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru-guru Seni Budaya di jenjang Sekolah Menengah Pertama terkait pemahaman terhadap modul ajar tari berbasis kurikulum merdeka serta bagaimana mengembangkan pembelajaran dengan pelibatan model pembelajaran tertentu untuk mengatasi persoalan dalam pembelajaran seni budaya khususnya tari. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya jenjang SMP di Kota Bulukumba dapat memahami hal-hal yang harus diketahui sebelum membuat suatu rancangan pembelajaran yang dituangkan dalam modul ajar mengajarkan tari, manfaat baik bagi guru maupun siswa. Modul ini berfungsi sebagai alat bantu yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan menciptakan pengalaman belajar yang berkualitas
MENINGKATKAN RASA KEPERCAYAAN DIRI PADA PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK SENI TARI DENGAN PBL DI UPT SPF SMPN 26 MAKASSAR Dewi, Eka Aristya; M, Rahma; Lake’, Iqnasius
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i4.69265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri peserta didik dalam pembelajaran praktik seni tari di UPT SPF SMP Negeri 26 Makassar melalui penerapan model Problem-Based Learning (PBL). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang melibatkan 30 siswa. Pada siklus pertama, hanya 8 siswa (26,67%) yang berhasil mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan, sementara 22 siswa (73,33%) belum mencapai nilai yang diharapkan. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus kedua, penerapan PBL menunjukkan peningkatan yang signifikan, di mana 25 siswa (83,33%) berhasil memenuhi standar ketuntasan, sementara hanya 5 siswa (16,67%) yang belum mencapai hasil yang diharapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam pembelajaran praktik seni tari, meskipun beberapa perbaikan perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang lebih optimal. Peningkatan keterlibatan aktif siswa dan dukungan yang lebih intensif menjadi faktor kunci keberhasilan dalam siklus kedua.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN CRT DALAM PROSES PEMBELAJARAN SENI BUDAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PESERTA DIDIK Pratiwi, Eka Reski; M, Rahma; Lake', Ignasius
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i4.69218

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar seni budaya di kalangan peserta didik SMP Negeri 26 Makassar. Hasil studi pendahuluan di kelas VII menunjukkan bahwa motivasi peserta didik dalam belajar seni budaya tergolong rendah. Pembelajaran yang diterapkan tidak mengaitkan materi dengan kondisi peserta didik, seperti pengalaman, lingkungan, sosial, dan budaya mereka, yang menyebabkan rendahnya partisipasi dan motivasi belajar. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan oleh guru adalah membuat pembelajaran seni budaya lebih menarik, salah satunya dengan menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT). CRT adalah pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan referensi budaya peserta didik sebagai sarana untuk mempelajari materi pelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam motivasi belajar seni budaya, yang tercermin dari observasi awal, siklus 1, hingga akhir siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan CRT dalam pembelajaran seni budaya efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik
PENERAPAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA SISWA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA PENCIPTAAN KARYA SENI DARI BAHAN DAUR ULANG PESERTA DIDIK DI KELAS VII UPT SPF SMP NEGERI 26 MAKASSAR Anggraeni, Endah; M, Rahma; Lake’, Ignasius
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4, No 1 (2025): Januari-Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i4.69211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar pada tema penciptaan karya seni dari bahan daur ulang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus yang masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui tes berbentuk esai yang mengukur penguasaan mata pelajaran siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Siklus I, 50% siswa berhasil mencapai nilai di atas 75, sedangkan 50% lainnya masih memperoleh nilai di bawah 75. Namun, pada Siklus II, terjadi peningkatan signifikan, dengan 70% siswa mencapai nilai di atas 75 dan hanya 30% yang memperoleh nilai di bawah 75. Penerapan PBL terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, serta mengembangkan keterampilan kreatif dan kolaboratif mereka dalam menciptakan karya seni dari bahan daur ulang. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar PBL diterapkan secara berkelanjutan dengan perbaikan terus-menerus, termasuk pengelolaan waktu yang lebih baik dan pemantauan yang lebih intensif terhadap siswa yang membutuhkan perhatian lebih. Penerapan PBL tidak hanya meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, tetapi juga keterampilan psikomotorik dan afektif yang sangat relevan dengan pengembangan kreativitas dan kesadaran lingkungan.
PROBLEM-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN BERKARYA MUSIK Ningsih, Dwi Utami; M, Rahma; Lake, Ignasius
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 3, No 4 (2024): Oktober-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v3i4.69199

Abstract

Abstrak Rendahnya minat belajar peserta didik disebabkan oleh peserta didik merasa bosan mengerjakan tugas disebabkan karena tugas yang diberikan selalu hanya mencatat atau meringkas apa yang ada di dalam buku paket. Selain itu, kurangnya kesiapan belajar peserta didik dilihat dari beberapa situasi seperti tidak mengerjakan tugas dan hanya main game di hp saja, lupa membawa buku dan alat tulis dan kurang persiapan dalam belajar kelompok sehingga sulit untuk berkolaborasi. Tujuan penelitian adalah untuk menimbulkan minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran berkarya musik khususnya untuk peserta didik SMP dengan desain pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Metode penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan MC Taggart termuat dalam beberapa tindakan dengan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan membuktikan bahwa adanya peningkatan hasil belajar peserta didik menandakan keberhasilan upaya peningkatan minat belajar peserta didik. Dengan desain pembelajaran yang dikemas semenarik mungkin yaitu menggunakan model problem-based learning metode diskusi, tanya jawab dan presentasi yang dibantu dengan media situs Chrome Music Lab fitur Song Maker yang berbasis teknologi pada pembelajaran berkarya musik.Kata Kunci: problem-based learning; minat belajar; berkarya musik Abstract The low interest in learning of students is caused by students feeling bored doing assignments because the assignments given are always just to record or summarize what is in the textbook. In addition, the lack of readiness for learning of students can be seen from several situations such as not doing assignments and only playing games on cellphones, forgetting to bring books and stationery and lack of preparation in group learning so that it is difficult to collaborate. The purpose of the study was to arouse students' interest in learning to create music, especially for junior high school students with an interesting and enjoyable learning design. The research method used the Classroom Action Research method Kemmis and MC Taggart models contained in several actions with 4 stages, namely planning, implementation, observation, and reflection with a qualitative approach. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study showed that the Classroom Action Research that had been carried out proved that there was an increase in student learning outcomes indicating the success of efforts to increase student interest in learning. With a learning design that is packaged as attractively as possible, namely using a problem-based learning model, discussion method, questions and answers and presentations assisted by the Chrome Music Lab site media, Song Maker feature which is based on technology in learning to create music.Keywords: problem-based learning; interest in learning; create music
Eksplorasi Nilai-nilai Luhur dalam Tari: Kajian Filosofis dan Budaya (Tari Ma’biring Kassi Dg Serang Dakko) M, Rahma; Jamilah, Jamilah
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2024 : PROSIDING EDISI 10
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai-nilai luhur ini menjadi dasar bagi pengembangan karakter, membentuk moralitas, dan membangun kehidupan bermasyarakat yang damai dan seimbang. Nilai luhur ini terdapat pada semua aspek kehidupan, demikian juga halnya dalam budaya khususnya kesenian. Nilai-nilai luhur dalam seni tari tidak hanya terkait dengan teknik dan estetika, tetapi juga dengan aspek budaya, moral, dan sosial yang tertanam dalam proses penciptaan, penampilan, dan apresiasi tari. Nilai luhur dalam tari sangat penting karena nilai-nilai ini memberikan makna yang lebih dalam pada seni tari, menjadikannya sebagai media yang tidak hanya berfungsi untuk hiburan, tetapi juga sebagai alat pendidikan karakter, pelestarian budaya, dan penguatan identitas. Nilai filosofis dalam tari Mabbiring Kassi mencakup berbagai aspek kehidupan dan budaya yang tercermin melalui gerakan, ekspresi, dan ritme. Sementara dari sisi budaya, pertunjukan Pakarena mabbiring Kassi yang paradoksal sangat menggambarkan kondisi masayarakat Makassar yang didiami oleh orang-orang yang berasal dari berbagai suku, budaya, dan karakter. pola perttunjukannya yang menggambarkan budaya Makassar terkait karakter laki-laki dan perempuan. Laki-laki lebih agresif karena adanya tanggung jawab untuk melindungi dan harus berjuang lebih keras sebagai bentuk tanggung jawab tersebut, dan perempuan dengan ketenangannya merupakan penggambaran perempuan Makassar yang sabar dalam menanti pasangannya, dan adanya budaya bahwa perempuan dahulu hanya boleh berputar di area domestik (dapur, kasur, dan sumur). Kata Kunci: Nilai Luhur, Mabbiring Kassi, Filosofi, budaya
ANALISIS ETNOPEDAGOGI PADA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI ERA GLOBALISASI (STUDI KASUS GURU SENI BUDAYA DI KOTA MAKASSAR) M, Rahma
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4, No 2 (2025): April-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v4i2.74062

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai-nilai etnopedagogi dalam pembelajaran seni budaya di sekolah menengah Kota Makassar. Dengan pendekatan kualitatif studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap guru seni budaya di lima sekolah. Hasil menunjukkan bahwa meskipun globalisasi mendorong homogenisasi budaya, sebagian guru secara aktif mengintegrasikan nilai lokal seperti siri' na pacce, sipakatau, dan unsur seni lokal Makassar ke dalam strategi pembelajaran. Penerapan etnopedagogi terbukti memperkuat identitas siswa, meningkatkan partisipasi aktif, serta membangun apresiasi terhadap budaya lokal walaupun belum semua guru memahami dengan baik metode etnopedagogi dalam pembelajaran namun, sesungguhnya esensi dari metode ini telah diterapkan, disisi lain ketidak pahaman akan hal tersebut disebabkan keterbatasan media ajar dan kurangnya pelatihan guru menjadi tantangan utama
PARADOKSAL PERTUNJUKAN TARI PAKARENA MABBIRING KASSI DAENG SERANG DAKKO: PERSPEKTIF NILAI M, Rahma
JURNAL IMAJINASI Vol 9, No 1 (2025): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/i.v9i1.70752

Abstract

Di setiap wilayah dan budaya, seni tari memiliki keunikan dan ciri khas yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur dari masyarakat setempat. Pemahaman nilai-nilai kearifan lokal yang salah satunya tercermin dalam seni tari ini sangat penting bagi generasi muda saat ini karena generasi muda merupakan penerus budaya dan identitas lokal di masa depan, sementara dalam era globalisasi dan modernisasi yang semakin pesat, generasi muda sangat rentang tergoda oleh budaya luar yang dianggap lebih kekinian dan trendi, sehingga nilai-nilai lokal seringkali terabaikan.  Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara langsung ke maestro tari Pakarena Mabbiring Kassi daeng serang Dakko, dan maestro Munasia Dg Jinne, serta budayawan Hamrullah, selain itu dokumentasi dilakukan dengan melakukan perekaman rekonstruksi ulang tari. Adapun metode yang digunakan untuk mengurai nilai dalam paradoksal tari dengan pendekatan teori Gracia, yakni dengan mengamati kandungan tari dari sisi: ekspresi, pembelajaran sepanjang hayat, kolaborasi, penghargaan terhadap budaya, dan kreativitas yang terdapat dalam pertunjukan tersebut.