Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PRESENTASI DIRI ANAK PUNK STREET: ANALISIS DRAMATURGI KEHIDUPAN PUNK STREET Hidayah, Siti Nurul; Salsabila, Sofia; Farisa, Bela
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 4, No 1 (2020): IJTIMAIYA : Journal of Social Science Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.385 KB) | DOI: 10.21043/ji.v4i1.7195

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana presentasi diri anak punk street. Peneliti membagi ke dalam dua sub fokus penelitian yakni panggung depan (Front Stage) dan panggung belakang (Back Stage) anak punk street. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan paradigma interpretatif dengan menggunakan teori dramaturgi dari Goffman. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, catatan lapangan, studi pustaka, internet searching dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa presentasi diri anak punk street pada panggung depan (Front Stage) yaitu meliputi sikap dan gaya berpakaian Punk, dengan menggunakan tatto, pierching, celana jeans, jaket jeans dan sepatu boats. Sedangkan dalam presentasi diri dalam panggung belakang (Back Stage), tidak menggunakan style punk, menggunakan pakaian rumahan, dan Karakter yang terlihat dalam panggung belakang ini adalah sikap cuek dengan penampilan yang dipakai, dan acuh tak acuh terhadap tanggapan orang sekitar.Kata kunci: Presentasi Diri, Anak Punk Street, Panggung Depan, Panggung Belakang.This study aims to find out how the self presentation of punk street children. Researchers divide into two sub-focuses of research namely the front stage (Front Stage) and the back stage (Back Stage) punk street children. The research method used is descriptive qualitative, using interpretative paradigms using the dramaturgy theory of Goffman. The selection of informants in this study used a purposive sampling technique. The data collection techniques are using in-depth interviews, participatory observation, field notes, library research, internet searching and documentation. The results of this study indicate that the self-presentation of punk street children on the front stage (Front Stage) includes the attitudes and styles of punk clothes, using tattoos, pierching, jeans, jeans jackets and boat shoes. While in self-presentation in the back stage (Back Stage), do not use the style of punk, using home clothing, and the characters seen in the back stage are indifferent to the appearance worn, and indifferent to the responses of people around. Keywords: Self Presentation, Punk Street Children, Front Stage, Back Stage. 
PRESENTASI DIRI ANAK PUNK STREET: ANALISIS DRAMATURGI KEHIDUPAN PUNK STREET Hidayah, Siti Nurul; Salsabila, Sofia; Farisa, Bela
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 4, No 1 (2020): IJTIMAIYA : Journal of Social Science Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v4i1.7195

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana presentasi diri anak punk street. Peneliti membagi ke dalam dua sub fokus penelitian yakni panggung depan (Front Stage) dan panggung belakang (Back Stage) anak punk street. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan paradigma interpretatif dengan menggunakan teori dramaturgi dari Goffman. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, catatan lapangan, studi pustaka, internet searching dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa presentasi diri anak punk street pada panggung depan (Front Stage) yaitu meliputi sikap dan gaya berpakaian Punk, dengan menggunakan tatto, pierching, celana jeans, jaket jeans dan sepatu boats. Sedangkan dalam presentasi diri dalam panggung belakang (Back Stage), tidak menggunakan style punk, menggunakan pakaian rumahan, dan Karakter yang terlihat dalam panggung belakang ini adalah sikap cuek dengan penampilan yang dipakai, dan acuh tak acuh terhadap tanggapan orang sekitar.Kata kunci: Presentasi Diri, Anak Punk Street, Panggung Depan, Panggung Belakang.This study aims to find out how the self presentation of punk street children. Researchers divide into two sub-focuses of research namely the front stage (Front Stage) and the back stage (Back Stage) punk street children. The research method used is descriptive qualitative, using interpretative paradigms using the dramaturgy theory of Goffman. The selection of informants in this study used a purposive sampling technique. The data collection techniques are using in-depth interviews, participatory observation, field notes, library research, internet searching and documentation. The results of this study indicate that the self-presentation of punk street children on the front stage (Front Stage) includes the attitudes and styles of punk clothes, using tattoos, pierching, jeans, jeans jackets and boat shoes. While in self-presentation in the back stage (Back Stage), do not use the style of punk, using home clothing, and the characters seen in the back stage are indifferent to the appearance worn, and indifferent to the responses of people around. Keywords: Self Presentation, Punk Street Children, Front Stage, Back Stage. 
Aroma terapi bunga lavender (Lavandulaangustifolia) menurunkan nyeri haid pada remaja putri Sikumbang, Sri Rintani; Aisyah, Siti; Harahap, Hasanah Pratiwi; Salsabila, Sofia
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 7, No 2 (2023): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32536/jrki.v7i2.264

Abstract

Latar belakang: Salah satu gangguan yang paling sering terjadi saat menstruasi adalah nyeri haid atau dismenore. Dismenore dapat terjadi menjelang haid bahkan selama haid dan sesudah haid. Hal ini akan memengaruhi kesehatan reproduksi wanita dalam waktu jangka panjang. Faktanya masih banyak remaja yang kurang memahami tentang pentingnya mengenal organ reproduksi dan mengatasi nyeri haid yang dialami baik secara farmakologi maupun nonfarmakologis. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui efektivitas aroma terapi lavender terhadap nyeri haid di SMU Negeri I Dolok Masihul tahun 2022. Metode Penelitian: Pre-Eksperimen (One Group Pre-Post test design). Populasi penelitian yaitu remaja putri SMU Negeri I Dolok Masihul sebanyak 125 orang remaja putri.  Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampling 30 orang. Analisis data menggunakan Saphiro Wilk, kemudian menggunakan uji  Paired T-Test. Hasil: Rata-rata tingkat nyeri haid remaja putri sebelum diberikan aromaterapi lavender adalah (5.71) dan rata rata tingkat nyeri haid sesudah diberikan aromaterapi lavender adalah (2.43), jadi selisih tingkat nyeri (3.28). Hasil uji Paired T-Test menunjukkan bahwa hasil penelitian responden menggunakan aromaterapi lavender didapatkan nilai Sig. (2.tailed) = 0.000 (0.05) artinya ada perbedaan tingkat nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberikan intevensi aromaterapi lavender di SMU Negeri I Dolok Masihul. Simpulan: Bahwa ada perubahan intensitas nyeri yang dialami oleh remaja putri yang diberi perlakuan aromaterapi  bunga lavender terhadap remaja putri di SMU Negeri I Dolok Masihul. Disarankan kepada remaja putri untuk menggunakan metode aromatherapi ini ketika mengalami haid, sebagai terapi nonfarmakologi dan meminimalkan penggunaan obat-obatan.
PRESENTASI DIRI ANAK PUNK STREET: ANALISIS DRAMATURGI KEHIDUPAN PUNK STREET Hidayah, Siti Nurul; Salsabila, Sofia; Farisa, Bela
IJTIMAIYA: Journal of Social Science and Teaching Vol 4, No 1 (2020): IJTIMAIYA : Journal of Social Science and Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v4i1.7195

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana presentasi diri anak punk street. Peneliti membagi ke dalam dua sub fokus penelitian yakni panggung depan (Front Stage) dan panggung belakang (Back Stage) anak punk street. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan paradigma interpretatif dengan menggunakan teori dramaturgi dari Goffman. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, catatan lapangan, studi pustaka, internet searching dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa presentasi diri anak punk street pada panggung depan (Front Stage) yaitu meliputi sikap dan gaya berpakaian Punk, dengan menggunakan tatto, pierching, celana jeans, jaket jeans dan sepatu boats. Sedangkan dalam presentasi diri dalam panggung belakang (Back Stage), tidak menggunakan style punk, menggunakan pakaian rumahan, dan Karakter yang terlihat dalam panggung belakang ini adalah sikap cuek dengan penampilan yang dipakai, dan acuh tak acuh terhadap tanggapan orang sekitar.Kata kunci: Presentasi Diri, Anak Punk Street, Panggung Depan, Panggung Belakang.This study aims to find out how the self presentation of punk street children. Researchers divide into two sub-focuses of research namely the front stage (Front Stage) and the back stage (Back Stage) punk street children. The research method used is descriptive qualitative, using interpretative paradigms using the dramaturgy theory of Goffman. The selection of informants in this study used a purposive sampling technique. The data collection techniques are using in-depth interviews, participatory observation, field notes, library research, internet searching and documentation. The results of this study indicate that the self-presentation of punk street children on the front stage (Front Stage) includes the attitudes and styles of punk clothes, using tattoos, pierching, jeans, jeans jackets and boat shoes. While in self-presentation in the back stage (Back Stage), do not use the style of punk, using home clothing, and the characters seen in the back stage are indifferent to the appearance worn, and indifferent to the responses of people around. Keywords: Self Presentation, Punk Street Children, Front Stage, Back Stage. 
Progressive Commodification of Pancasila Values In Schools: Study of The Implications of Implementing P5 by IPS Teachers Salsabila, Sofia
Entita: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ejpis.v5i1.8621

Abstract

The profile of Pancasila students is the government's effort to create national character through educational aspects. This strategy realizes the achievement of national education goals, namely to create a nation that has Pancasila character. In forming the character profile of Pancasila students, the role of a teacher, especially social studies teachers, is needed. In forming the character profile of Pancasila students, the role of a teacher, especially social studies teachers, is needed. The purpose of this study was to find out how far the role of the social studies teacher plays in shaping the character of students based on the Pancasila student profile in social studies subjects in driving madrasas. This study uses a qualitative method. The research location is MAN 1 Probolinggo. The sample in this study included madrasa heads, social studies teachers, and curriculum assistants. Collection techniques used interviews, observation, and documentation. Furthermore, the process of testing the validity of the researcher's data used two techniques, namely source triangulation techniques and theoretical triangulation techniques. The results and conclusions, namely social studies teachers in forming a Pancasila student profile at MAN 1 Probolinggo includeFirst, teacher as role model,second, teacher as a motivator,third, teacher as a facilitator, as well fourth, the teacher as evaluator. As for the Pancasila values ​​formed by social studies teachers, there are six indicators of themFirst , have faith, betaqwa to God Almighty, and have good morals.Second, gotomg royomg. Third, berbhineka global. Fourth, independent.Fifth, critical reasoning. As well assixth, creative. The role of the teacher in shaping the profile of Pancasila students has a relevance to Vygotsky's contrutivistic learning theory, in this theory the role of the teacher is related to shaping the character of students. There are inhibiting factors experienced by IPS teachers in forming Pancasila student profiles including the lack of support from parents of students and the lack of maximum performance of IPS teachers in forming Pancasila student profiles.