Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PUSKESMAS GUNUNG ALAM KECAMATAN ARGA MAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016 ., wulandari; marlianto, nuche; diniarti, fiya
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.404 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i2.562

Abstract

Motivasi merupakan isu penting, karena kinerja karyawan rata-rata 60% dari tingkat efisiensi dengan motivasi yang baik, bisa naik hingga 80%. Motivasi mempertanyakan bagaimana kekuatan dan potensi mengarahkan bawahan untuk bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Metode penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional, penelitian dilakukan di Klinik Gunung alam dengan total sampel sebanyak 42 karyawan dengan teknik total sampling. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu lingkungan kerja dan partisipasi, sedangkan variabel terikatnya adalah motivasi kerja. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara lingkungan kerja (p value = 0,030), partisipasi (p value = 0,014) dengan motivasi kerja pada Klinik Gunung Alam 2016. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara lingkungan kerja dan motivasi karyawan dengan partisipasi di Klinik Gunung Alam di tahun 2016. Karyawan klinik diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.
GO GREEN LABORATORY SEBAGAI SOLUSI MENGURANGI PENYAKIT DEGENERATIF DI DESA SUKARAJA TAHUN 2018 Sari, Gita Mawar; Diniarti, Fiya; Sindara, Yoka; ., wulandari; ., Prasentya; Pasmawi, Yan
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.263 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i2.650

Abstract

Desa Padang Pelawi merupakan salah satu Desa di Kabupaten Seluma. Kabupaten Seluma memiliki luas wilayah sekitar 1.223,74 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 297.876 jiwa, masyarakat diwilayah ini rata-rata berasal dari suku serawai, rejang, jawa, sunda, dan lembak, rata-rata mata pencharian masyarakat adalah petani, PNS, karyawan dan pedagang serta pendidikan rata-rata tamat SD/SMP. Pekarangan rumah di Desa Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma ini sebagian besar tidak dimanfaatakan oleh masyarakat, terlihat pada lahan pekarangan rumah cukup luas tetapi dibiarkan saja kosong dan tidak dimanfaatkan sedangkan tanaman herbal tumbuh liar di pinggir jalan, samping dan belakang rumah. Kondisi seperti ini dapat lebih parah ketika pekarangan tidak pernah dibersihkan, dibiarkan sehingga rumput liar tumbuh tinggi dan menjadi semak belukar. Berdasarkan survei awal diKecamatan Sukaraja didapatkan dari sepuluh orang, delapan orang terindikasi penyakit diabetes mellitus, asam urat dan hipertensi, wilayah ini terdapat potensi lokal yang belum disentuh dan dimanfaatkan seperti rata-rata pekarangan rumah luas, tumbuhan jenis herbal tumbuh secara liar dan tidak mendapatkan perawatan yang komphrehensif serta masyarakat didaerah ini belum menyadari pentingnya pemanfaatan pekarangan rumah menjadi go green laboratory. Target dan sasaran program ialan masyarakat Desa padang pelawi dengan tujuan untuk bekerjasama mengurangi resiko penyakit degenertif melalui pemanfaatan tanaman herbal. Metode pelaksanaan dari mulai sosialisasi, penyuluhan go green Laboratory, pelatihan olahan herbal (jenis mahkota dewa), pembuatan go green laboratory. Hal ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan tanaman obat herbal untuk mendukung dan mengembangkan potensi desa melalui tanaman herbal. Tujuan jangka panjangnya yaitu dengan adanya program PKM-M ini diharapkan dapat mengurangi resiko terhindar penyakit degenerative dan menciptakan Desa mandiri dalam mengolah tanaman obat herbal. Selain itu juga mampu mengimbangi obat kebutuhan yang ada di Desa Padang pelawi baik pada masyarakat maupun lingkungan, sehingga dapat menjadikan Desa sejahtera dan makmur oleh masyarakat mandiri.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL  DI PUSKESMAS PENURUNAN KOTA BENGKULU TAHUN 2018 Diniarti, Fiya; Felizita, Epina; ., Hasanudin
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.366 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i1.785

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual baik secara vaginal, anal dan oral. Berdasarkan data Kemenkes 2012 didapatkan kasus IMS sebanyak 140.803 kasus, data dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu jumlah kasus IMS pada WPS sebanyak 148 kasus, dan Data laporan tahunan di UPTD Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu ditahun 2017 sebanyak 86 kasus. Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kejadian infeksi menular seksual (IMS) di wilayah kerja Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif secara analitik, analisa data Univariat dan Bivariat dengan jenis desain Cross Sectional.Jumlah sampel 88 responden dengan teknik pengambilan sampel secara Accidental Sampling dengan menggunakan instrument kuesioner, uji Chi-square, dan pengolahan data menggunakan SPSS 16.0. Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Infeksi menular seksual (IMS). Berdasarkan hasil uji statistic Chi square p=0,00<α (0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Infeksi menular seksual (IMS). Saran bagi Puskesmas agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait penanggulangan penyakit IMS melalui media offline dan online secara kontinue dan sustainable.
PENGARUH KEPADATAN HUNIAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASUKI RAHMAD KOTA BENGKULU TAHUN 2019 Diniarti, Fiya; Felizita, Epina; ., Hasanudin
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.702 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i2.905

Abstract

Latar Belakang: TB Paru telah membunuh 1,5 juta orang. 58% kasus TB dunia diantaranya terdapat di Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Indonesia menempati posisi terbesar kedua kasus TB setelah India (23%) yaitu sebesar 10%. Di Indonesia, diperkirakan prevalensi TB untuk semua tipe TB adalah 505.614 kasus per tahun, 244 per 10.000 penduduk dan 1447 per hari. Insidensi kasus baru 236.029 per tahun, 102 kasus per 10.000 penduduk, dan 647 per hari. Insidensi kasus TB yang mengakibatkan kematian 91.369 per tahun, 30 kasus per 1000 penduduk, dan 250 per hari dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis determinan kejadian TB Paru. Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain case control study. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner pada 40 responden TB Paru (BTA +) dan 40 responden TB Paru (BTA -) di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel simple random sampling.Hasil Penelitian : Sebagian besar responden pada kelompok kasus memiliki kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat (>2 orang per 8 m2). Hasil analisis bivariat ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru p (0,007).Saran : Disarankan kepada pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu untuk melakukan deteksi dini TB Paru dan promosi kesehatan mengenai TB Paru secara kontinu dan berkelanjutan agar pengetahuan masyarakat mengenai TB Paru (penularan, pencegahan, dan pengobatan) dapat meningkat dan mengurangi resiko penyakit TB Paru.
DESKRIPSI KARAKTERISTIK PADA REMAJA TERHADAP HIV / AIDS DI SMAN 3 SELUMA TAHUN 2017 Fitria, Winda Lidia; Diniarti, Fiya; Kusuma, Venti
Journal Of Midwifery Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.781 KB) | DOI: 10.37676/jm.v6i2.633

Abstract

Kasus HIV / AIDS di Dunia, hampir 7 juta orang yang menderita penyakit mematikan ini dan di Indonesia pada tahun 2016 melaporkan sebanyak 276.428 kasus. Sedangkan untuk remaja dengan batas usia 15-19 tahun di Indonesia ada 2.208 kasus HIV / AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik remaja terhadap HIV / AIDS di SMA 3 Seluma tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA 3 Seluma Kelas X tahun 2017 yang berjumlah 175 orang, dengan sampel 69 orang. Teknik simple proportionate stratified random sampling yang digunakan untuk mengambil sampel untuk mewakili dari kelas X yang terdiri dari 5 kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik remaja terhadap HIV / AIDS di SMA 3 Seluma tahun 2017, sebagian besar responden (68,1%) adalah perempuan, sebagian besar responden (76,8%) berpengetahuan dan sebagian besar responden ( 53,6%) kurang mengetahui tentang HIV / AIDS di SMAN 3 SELUMA 2017. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku atau sikap remaja terhadap pencegahan HIV / AIDS dan sebagai bahan informasi dan umpan balik untuk pelaksanaan program penanggulangan HIV / AIDS terutama di kalangan remaja.
MIXED METHODS RESEARCH STUDY KEJADIAN TUBERCULOSIS PARU PADA PEKERJA TAMBANG EMAS TRADISIONAL (STUDI DI LEBONG TAMBANG BENGKULU) Darmawansyah, Darmawansyah; Wulandari, Wulandari; Diniarti, Fiya
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v5i3.6789

Abstract

ABSTRAKPenyakit tuberkulosis paru penyebab utama kecacatan dan kematian. Data dari WHO menunjukkan tahun 2017 kasus TB Paru sebanyak 10 Juta, dimana angka kematiannya sebesar 1,6 kasus. Kasus TB Paru di Indonesia mengalami peningkatan tiap tahunnya, tahun 2015 sebesar 130 per 100.000 penduduk, 2016 sebesar 139 per 100.000 penduduk, dan 2017 sebesar 161 per 100.000 penduduk. Kasus tuberkulosis paru pada pekerja tambang emas tradisional di Kabupaten Lebong terjadi peningkatan, dari 32% (44 kasus) menjadi 37% (51 kasus). Tujuan penelitian membuktikan faktor risiko kejadian Tuberculosis paru pada pekerja tambang emas tradisional. Penelitian ini menggunakan Mixed Methods Research Study yaitu pedeketan kuantitatif dengan desain case control study dan pendekatan kualitatif dengan indepth interview. Sampel penelitian ini sebanyak 98 responden terdiri dari 49 kasus dan 49 kontrol pada pekerja tambang emas tradisional. Penelitian dilakukan di Desa Lebong Tambang pada tahun 2018. Metode pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Faktor risiko kejadian tuberkulosis paru pada pekerja tambang emas tradisional adalah melakukan kegiatan pengeboran batu tambang (p=0,001, OR=19,2; 95%CI=6,3-36,0) dan adanya riwayat kontak penderita tuberkulosis paru di pertambangan (p= 0,048, OR=3,3; 95%CI=1,0-10,9). Faktor risiko kejadian tuberkulosis paru yang paling kuat adalah melakukan kegiatan pengeboran batu tambang emas.Kata-kata kunci: Tuberculosis paru, tambang emas tradisionalABSTRACTPulmonary tuberculosis is a major cause of disability and death. Based on WHO in 2017 there was 10 million case of pulmonary tuberculosis, with 1.6 cases of mortality. The incident of pulmonary tuberculosis in Indonesia have been increased every year, in 2015 there were 130 cases per 100.000 population, in 2016 there were 139 cases per 100.000 population, and in 2017 there was 161 cases per 100.000 population. The incidence of pulmonary tuberculosis of traditional gold mine workers in Lebong Regency have increased from 32%(44 cases) to 37% (51 cases). The aim of this study is to prove the risk factors for the incidence of pulmonary tuberculosis in traditional gold mining workers. This study utilized Mixed Method which is quantitative approach using case control study and qualitative approach using indepth interview. The samples of this study were 98 respondents consisting of 49 cases and 49 controls in traditional gold mining workers. This study was conducted at Lebong Tambang Village in 2018. Sampling method used is consecutive sampling. Data analysis was done by using chi square test and multiple logistic regression. Risk factors on the incidence of pulmonary tuberculosis in traditional gold mining workers are mine drilling activities (p= 0.001, OR = 19.2; 95% CI = 6.3-36.0) and contact history of pulmonary tuberculosis patients in mining (p= 0.048, OR = 3.3; 95% CI = 1.0-10.9). The strongest risk factor of pulmonary tuberculosis is carrying out gold mine drilling activities.Keywords: Pulmonary tuberculosis, traditional gold mining
Systematic Review: Factors Affecting Community Participation in JKN-KIS Vini Restu Insani; Jon Hendri Nurdan; Fiya Diniarti
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.4820

Abstract

The National Health Insurance (JKN) is a program that aims to provide comprehensive health insurance for every Indonesian so that the Indonesian people can live healthy, productive, and prosperous lives. Health behavior is basically a person's response to stimulation related to illness and disease in the health care system, food, and the environment. However, there are several factors that cause people to still not follow JKN-KIS. One of them is the behavioral factor according to Lawrence Green, where the factors that influence health behavior to consist of 3 factors, namely the first predisposing factor (Presdiposing Factor) which consists of the knowledge and attitudes of a person or society toward what will be done, the second is a supporting factor ( Enabling Factor) namely facilities,  facilities, or infrastructure that support or facilitate the occurrence of a person's or community's behavior and the third is a motivating factor (Reinforcing Factor), namely encouragement, advice and motivation that comes from parents, husband/wife, children, family, leaders community and health workers given to participants to become JKN-KIS participants. If the three factors of health behavior are found to be unfavorable, it will certainly affect community satisfaction and will affect the low number of people participating in JKN-KIS. This study was conducted to determine the behavioral factors that have the most role in influencing the community to participate in JKN-KIS. Systematic reviews were carried out on 50 journals uploaded to Google Scholar and Pub Med from 2015 to 2021. The most dominant factor influencing people to follow JKN-KIS is the reinforcing factor, namely encouragement, advice, and motivation that comes from social support, namely parents, husband/wife, children, family, community leaders and health workers provided respondents to become JKN-KIS participants.
SIKAP DAN KEPATUHAN MINUM SUPLEMEN ZAT BESI BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Tuti Rohani; Fiya Diniarti; Tita Restu Yuliasri
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48092/jik.v8i1.165

Abstract

Prevalensi anemia terus meningkat pada usia reproduktif peningkatan terjadi setiap tahunya 29,4% sampai 33,3 %, penyebab terbanyak dari anemia adalah kekurangan zat besi. Pelitian ini bertujuan untuk mengetahi hubungan Sikap dan perilaku kepatuhan minum suplemen zat besi pada remaja putri sekolah dengan kadar hemoglobin Penelitian ini dengan pendekatan Cross Sectional penelitian dini di lakukan di kabupaten Bantul, propinsi Yogyakarta Indoneisa, Jumlah responden 239 remaja putri sekolah berusia 15 sampai 18 tahun, didaptkan hasil 49,6 % remaja putri mengalami anemia. Factor-faktor yang berhubungan dnegan anemia adalah sikap (p valeu=0.014), perilaku minum zat besi (p valeu=0.001), setalh dilakukan uji multivariate kepatuhan minum zat besi menjadi factor dominan dengan OR 3,5. Temua dalam penelitian ini adalah dengan sikap yanga mendukung dan mengkonsumsi suplemen zat besi secara teratur dapat meningkatkan kadar hemogolobin pada remja putri sekolah.
PENGARUH VITAMIN C TERHADAP KETAHANAN IMUN DI ERA COVID 19 Fiya Diniarti; Hartian Pansori; Hasanudin Nuru; Retni Retni; Diyah Tepi Rahmawati
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v13i2.131

Abstract

Dampak pandemic covid19 salah satu mengenai penurunan daya tahan tubuh akan memudahkan penularannya. Kebiasaan pola makan masyarakat kurang memperhatikan asupan vitamin dan menyukai hal yang simple untuk di konsumsi sehingga cenderung memilih suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi vitamin C dengan daya tahan tubuh berdasarkan pedoman angka kecukupan gizi (AKG) masyarakat di Puskesmas Kerkap Bengkulu Utara. Teknik penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain deskriptif . Sampel penelitian berjumlah 100 orang dengan menggunakan teknik non probability yaitu purposive sampling. Instrumen penelitian yaitu kuesioner data demografi, kuesioner konsumsi vitamin,dan kuesioner ISQ yang sudah dimodifikasi menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi vitamin C dengan daya tahan tubuh masyarakat di masa pandemic covid19 dilihat dari hasil rata-rata mengkonsumsi vitamin dengan frekuensi 1x1hari (54%), jenis vitamin C (82%), dalam kategori terpenuhi >90% AKG (82,1%), dan tidak merasakan penurunan kesehatan (94%), kondisi daya tahan tubuh dengan keluhan kesehatan 1 bulan terakhir baik (86%).
GAMBARAN FAKTOR RESIKO PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU Diyah Tepi Rahmawati; Ice Rakizah Syafrie; Dwi Ekaguspita; Fiya Diniarti
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v13i2.132

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor resiko pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu.  Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey deskriptif, dengan data sekunder tentang gambaran faktor resiko pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu dengan cara mendeskripsikan variabel yang diteliti adalah gambaran faktor resiko pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu meliputi usia ibu, paritas, tinggi badan, tekanan darah, lila, jarak kelahiran dan hemoglobin (HB). Pada penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan angka atau nilai responden penyajian data dalam penelitian ini menggunakan table distribusi frekuensi dan narasi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data, dapat disimpulkan sebagai berikut : Sebagian kecil (9,1% ) ibu hamil dengan faktor resiko usia < 20 tahun dan >35 tahun. Sebagian kecil ( 2,9%) ibu hamil dengan faktor resiko paritas > 4 anak. Sebagian kecil (0,9%) ibu hamil dengan faktor resiko tinggi badan <145cm. Sebagian kecil (1,8% ) ibu hamil dengan faktor resiko tekanan darah > 140/90 mmhg. Sebagian kecil (11,1% ) ibu hamil dengan faktor resiko LILA <23,5 cm. Sebagian kecil ( 2,6% ) ibu hamil dengan faktor resiko jarak kehamilan < 2 tahun. Sebagian kecil (0,4%) ibu hamil dengan faktor resiko kadar Hb (<11gr/dl).