Efektivitas struktur geologi untuk membantu aliran fluida dipengaruhi oleh faktor bentuk geometri struktur geologi tersebut dan tegasan lokal. Beberapa investigasi telah menunjukkan bahwa rekahan/sesar kritis (critically stressed fractures) menyebabkan dilatasi dan pergeseran pada bidang rekahan dan dapat menjadi zona permeabel. Analisis geomekanika satu dimensi (1D) dan rekahan kritis dilakukan di salah satu sumur pengembangan ML-2, di lapangan geotermal Muara Laboh, Sumatra Barat, Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan pola permeabilitas pada rekahan/sesar dan hubungannya dengan tegasan in-situ saat ini.Analisis ini menggunakan data sumur yang terdiri dari log tali kawat gambar, sinar gamma (GR), sonik, survei tekanan dan suhu, dan data pengeboran. Pemodelan geomekanik menerapkan estimasi nilai tegasan secara empirismenggunakan data log dan hasil uji tekanan, yang dikalibrasi dengan menggunakan stress polygon dan fenomena kemunculan tanda-tanda borehole failure. Analisis Mohr-Coulomb dan kriteria kegagalan digunakan untuk menentukan rekahan kritis. Hasil model geomekanika 1D menunjukkan bahwa rezim tegasan in-situ di sumur ML-2 didominasi oleh strike-slip dan arah tegasan horizontal maksimum sekitar N60°E, mengikuti arah tegasan medan jauh. Rekahan kritis lebih mungkin terjadi pada arah NNE-SSW dan kebalikannya. Intensitas tinggi rekahan kritis cenderung berhubungan dengan interval produktif/feed zones Kata kunci: Analisis geomekanika, tegasan in-situ, rekahan kritis, permeabilitas, Muara Laboh