Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMANDIRIAN PUS MENJADI AKSEPTOR KB SUNTIK DI PKM PALAKKA Muzayyana, Muzayyana
Gema Wiralodra Vol 11 No 1 (2020): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v11i1.95

Abstract

Kelompok  Pasangan Usia Subur (PUS) merupakan salah satu kelompok  yang  mendapat  perhatian khusus dari pemerintah karena kelompok ini dianggap mampu membantu mengurangi terjadinya kepadatan atau lonjatan penduduk. Jumlah PUS di Wilayah Puskesmas Palakka tahun 2013 sebanyak 1.050 sedangkan tahun 2014 sebanyak 2.041 dengan pencapaian akseptor KB aktif sebanyak 598 peserta dengan rincian metode kontrasepsi sebagai berikut: Pil sebanyak 244 peserta, suntikan sebanyak 265 peserta, Kondom sebanyak 9 peserta, Implant sebanyak 74 peserta, IUD sebanyak 3 peserta dan MO sebanyak 3 peserta. Tingkat kemandirian PUS untuk menjadi akseptor KB masih kurang. Rancangan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional study. Populasi seluruh PUS ber KB suntik yang berada di wilayah puskesmas Palakka Kabupaten Bone. Sampel penelitian sebanyak 31 PUS. Teknik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling. Hasil penelitian pendidikan (? value= 0,001) dan pengetahuan (? value = 0,002). Kesimpulan ada hubungan  pendidikan dan pengetahuan dengan kemandirian PUS menggunakan KB suntik.
Analisis Faktor Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Proses Persalinan Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Kotamobagu Muzayyana, Muzayyana; Saleh, Sitti Nurul Hikma
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 3 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i3.9013

Abstract

Objective: Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis dalam kehidupan dan perjuangan penuh risiko bagi seorang perempuan, Perasaan cemas seringkali menyertai pada masa kehamilan dan akan mencapai puncaknya pada saat persalinan. Kecemasan dialami oleh ibu hamil karena kurangnya pengetahuan dan dukungan dari keluarga, masyarakat, maupun lingkungan serta adanya penyakit yang dialami ibu menyebabkan kecemasan terhadap dirinya maupun bayinyaMethods: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan pendekatan observasional dengan alat bantu kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil trimester ketiga sebanyak 105 orang. Sampel sebanyak 65 orang. Dilaksanakan di seluruh Puskesmas di Kota Kotamobagu sebanyak 5 Puskesmas pada bulan Januari- Mei Tahun 2021, Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan tingkat kecemasan ibu hamil trimester 3 di masa pandemi Covid-19 di Kota KotamobaguResults: Dapat di ketahui bahwa pendidikan ibu memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kecemasan ibu hamil trimester 3 dalam masa pandemi covid-19 dengan nilai signifikan (P-V=0.028 < α=0.05). Tingkat stres pada ibu memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kecemasan ibu hamil trimester 3 dalam masa pandemi covid-19 dengan nilai signifikan (P-V=0.013 < α=0.05).Conclusion:  Faktor pendidikan dan tingkat stres pada ibu hamil di wilayah Kota Kotamobagu memiliki pengaruh dan hubungan yang kuat terhadap tingkat kecemasan ibu hamil sehingga menimbulkan kecemasan yang berisiko.
KORELASI USIA PERNIKAHAN DINI PADA IBU TERHADAP KEJADIAN STUNTING Mauludiyah, Zaida; Utami, Utami; Cahyani, Desy Dwi; Muzayyana, Muzayyana
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 3 (2025): Vol. 7 No. 3 Edisi 3 April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i3.3132

Abstract

Abstract: Early marriage is still one of the social problems that is quite complex and continues to occur in various parts of the world. Early marriage can potentially have LBW children and even stunting. The purpose of the study was to determine the correlation of early marriage age in mothers to the incidence of stunting. The research design used in this study was cross sectional. The research was conducted in Banggae District in June 2024. The population in this study were all married mothers in the working area of Banggae District. The sample amounted to 82 respondents. The sampling technique used in this study was Simple Random Sampling. Data analysis was done univariate and bivariate. The results showed no relationship between the age of early marriage (p value: 0.675). It is recommended that the health center provide education about the right age for marriage in adolescents and provide motivation to pursue higher education.Keywords: Toddlers, Early Marriage, Stunting.
Edukasi Pijat Oksitosin Untuk Meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Muzayyana, Muzayyana; Hikma Saleh, Sitti Nurul; Alhidayah, Alhidayah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.6005

Abstract

Kebutuhan ASI oleh bayi yang intens membuat ibu harus ekstra dalam inisiasi menyusui bayi, khususnya untuk kehidupan pertamanya. Namun banyak ibu yang tidak dapat memberikan ASI karena ASI yang tidak lancar dan berbagai hambatan yang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Mengingat pentingnya pemberian ASI, maka perlu dilakukan intervensi untuk melancarkan ASI salah satunya dengan pijat punggung dengan pijat oksitosin. Pelaksanaan pengmas ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran ASI pada ibu menyusui di kelurahan gogagoman. Subjek dalam pelaksanaan pengmas ini ialah beberapa ibu nifas yang memberikan ASI di Kelurahan Gogagoman Kota Kotamobagu pada tanggal 17 Februari 2025. Hasil menunjukkan bahwa Pijat oksitosin efektif dapat meningatkan kelancaran ASI pada ibu menyusui di Kecamatan Gogagoman, karena Pijat Oksitosin mampu meningkatkan kenyamanan dan produksi ASI ibu nifas. Kelancaran pengeluaran ASI ini disebabkan karena peningkatan kenyamanan pada ibu yang secara otomatis akan merangsang keluarnya hormon oksitosin ini. Efek dari hormon oksitosin ini merangsang kelancaran ASI pada ibu menyusui sehingga secara otomatis ASI pun lancar.