Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISA PERILAKU DAN RUANG ARSITEKTUR PADA BANGUNAN PASAR BUAH KOTA LHOKSEUMAWE effan fahrizal
TERAS JURNAL Vol 10, No 2 (2020): Volume 10 Nomor 2 September 2020
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v10i2.368

Abstract

Abstrak Perilaku arsitektur adalah aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun tidak yang terjadi dalam suatu bangunan atau lingkungan sekitar, sedangkan ruang adalah sesuatu kesatuan yang terbatas atau tidak terbatas sama dengan sebuah tempat yang kosong yang di persiapkan dengan kapasitas tertentu untuk di wadahi barang. Perilaku dan ruang arsitektur yang dimaksud pada penelitian ini ialah tentang bagaimana aktivitas yang terjadi sehari-hari antar pedagang dan pembeli yang ada di Pasar Buah tersebut. Pasar ini terletak di jalan Pasar Buah, desa Pusong Baru, kecamatan Banda Sakti, kota Lhokseumawe. Permasalahan pada penelitian ini adalah tentang penggunaan ruang yang tidak maksimal di mana ruang tersebut tidak digunakan dengan baik oleh pedagang. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui factor yang membuat pedagang tidak menempati ruang dalam, dan bagaimana kondisi fisik pasar tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisa langsung di lapangan selama dua minggu. Konsepnya dilakukan dalam bentuk analisa aktivitas masing-masing blok dan analisa fisik tentang letak, cahaya, warna, penghawaan, sirkulasi, material dan dimensi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang bagian dalam dari pasar buah tidak terpakai karena faktor pembeli yang sedikit karena sepi pembeli maka pedagang lebih banyak menempati ruang luar supaya pembeli yang datang banyak. Selain itu faktor fisik bangunan bagian dalam yang kurang cahaya dan penghawaan sehingga  membuat  pedagang  tidak nyaman menempati ruang bagian dalam. Kata Kunci: Perilaku, Ruang, Aktivitas  Abstract Architectural behavior is a human activity that can be observed directly or indirectly that occurs in a building or the surrounding environment, while space is a limited or unlimited unit equal to an empty place that is prepared with a certain capacity to contain goods. The architectural behavior and space referred to in this study is about how the daily activities occur between traders and buyers at the Fruit Market. This market is located on Jalan Pasar Buah, Pusong Baru village, Banda Sakti sub-district, Lhokseumawe city. The problem in this study is about the use of space that is not optimal where the space is not used properly by traders. The purpose of this study is to determine the factors that prevent traders from occupying internal space, and how the physical conditions of the market are. This study used a qualitative descriptive method with direct field analysis for two weeks. The concept is carried out in the form of activity analysis of each block and physical analysis of location, light, color, ventilation, circulation, material and dimensions. Based on the results of the study, it shows that the inner space of the fruit market is not used because of the lack of buyers because there are fewer buyers, so the traders occupy more of the outer space so that more buyers come. In addition, the physical factors of the inner building are lacking in light and air, so that it makes traders uncomfortable occupying the inner space. Keywords: Behavior, Space, Activities 
KECERDASAN BUDAYA DAN PENYESUAIAN LINTAS BUDAYA PADA EXPATRIATE Nur Faliza; Effan Fahrizal
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 9 No 1 (2022): EQIEN - JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.734 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v9i1.326

Abstract

Economic globalization has made companies become multinational , public and workforce with multi- cultural backgrounds . Its important for individual have of capital competency ( knowledge and skills) to face the challenges of globalization by learning a cross-cultural adjustment for global worker, cultural intelligence can explain how individuals have capability to adaptation to multi- cultural environment . This article purpose to conceptual describe the relationship between the cultural intelligence and cross-cultural adjustment related to worker in a global culture or cross-cultural.
Dokumentasi Rumah Aceh sebagai Upaya Pelestarian Arsitektur Tradisional Aceh (Studi Kasus : Rumah T. Tjhik Muhammad Said) Muhammad Iqbal; Effan Fahrizal; Heggy Selmi
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 8 No. 2 (2019): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.8.2.116

Abstract

Upaya pelestarian arsitektur tradisional Aceh, khususnya bangunan “Rumoh Aceh” dirasakan sangat kurang. Saat ini, “Rumoh Aceh” milik T. Tjhik Muhammad Said yang berlokasi di Cunda Kota Lhokseumawe masih berdiri tegap dan memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat aceh pada zaman dulu, dimana nilai sosial, budaya, ekonomi, religi dan estetika tercermin dari bentuk denah, tampilan bangunan serta detail ornamen arsitektur. Rumah tersebut merupakan saksi sejarah perkembangan arsitektur pada masa itu, dimana tanpa disadari, masyarakat aceh telah mengimplementasikan nilai-nilai arsitektur, seperti fungsi, bentuk dan estetika dalam membangun rumah. Atas dasar hal tersebut, maka diperlukan penelusuran keberadaan rumah aceh milik T. Tjhik Muhammad Said, sebagai upaya untuk pelestarian Arsitektur Rumoh Aceh. Adapun metode penelitian mengikuti prinsip dokumentasi dari ICOMOS dan bersifat kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa keberadaan rumah aceh Tjhik Muhammad Said merupakan bukti otentik yang menunjukkan nilai Arsitektur telah berkembang dan tumbuh sejak lima abad yang lalu.
Pengenalan Profesi Arsitek Pada Masyarakat Pelajar Kota Lhokseumawe Hendra; Deni; Bambang Karsono; Muhammad Iqbal; Effan Fahrizal
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v3i2.104

Abstract

Profesi Arsitek kini tidak dapat lagi hanya ditempuh melalui pendidikan strata satu (S1) program studi ilmu arsitektur, tahap selanjutnya harus menjalani pendidikan satu tahun lagi di program studi Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr). Dengan adanya perubahan pencapaian profesi arsitek ini terdapat kekhawatiran bahwa akan memperlambat populasi profesi arsitek dalam kapasitas nasional. Profesi arsitek merupakan profesi yang memiliki tanggung jawab terhadap hajat dan kualitas hidup manusia dalam menjawab permasalahan ruang dalam menampung aktivitas yang ada. Dengan lambatnya pertumbuhan profesi ini dikhawatirkan dapat menurunkan hajat dan kualitas hidup manusia. Untuk menjawab permasalahan tersebut, sebagai pendekatan dari pihak akademisi yang memiliki predikat profesi merasa terpanggil untuk membuat kegiatan pengenalan profesi arsitek pada masyarakat pelajar setempat sebagai pemahaman profesi sejak dini bagi mereka. Atas adanya kegiatan ini diharapkan agar pelajar dapat mempersiapkan dirinya sejak dini untuk menjemput profesi arsitek yang mereka tuju. Kegiatan pengabdian masyarakat terbagi dalam dua bagian, pertama yaitu pengenalan kode etik profesi arsitek sebagai instrument kegiatan rancang bangun bangunan secara mendasar untuk diletakkan pemahamannya kepada mental dan intelektual peserta. Kedua, kegiatan pengenalan teknis tentang pertanahan, perencanaan kota, rencana arsitektur, lingkungan dan manajemen proyek dalam lingkup ketetapan tata ruang. Oleh karena pengenalan profesi arsitek secara argumentatif ini masih baru di tingkat intelektual pelajar, namun lambat laun mereka mulai memiliki rasa keingintahuan yang kuat sebagai nilai mental tumbuhnya benih minat mereka dalam bidang Arsitektur. Dampak yang diterima dengan adanya pengenalan profesi arsitek pada masyarakat pelajar Kota Lhokseumawe adalah terlihatnya ketertarikan mereka dalam mengikuti kegiatan dengan fokus, interaktif dan komunikatif dengan harapan bahwa profesi ini dapat menjadi profesi yang mereka tuju di kemudian hari.
TRAINING ON THE PROCEDURES FOR REJUVENATING EGGPLANT PLANTS IN GAMPONG BINJEE, NISAM SUB-DISTRICT Nur Faliza; Effan Fahrizal; Cut Azmah Fitri; Rizki Alamsyah; Fauzan Farhan
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 2, No 2 (2022): Vol 2, No 2, Desember (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v2i2.1506

Abstract

North Aceh has many potential natural resources, one of that is the potential horticultural crops. Apart of being fishermen, people in North Aceh also works as farmers, breeders and gardeners. One of the villages where most of the people work as a gardener is Binjee Village, Nisam Sub-District. One of plants that mostly grown is eggplant. Eggplant is one the superior food ingredients that is easy to grow and the prize is cheap. However, this plant is often being damaged and dies quickly, sometimes also difficult to bear fruit. High consumption of eggplant as a cheap and easy food ingredient makes the gardeners unable to meet the markets need due to the mentioned problems. Based on these problems, its necessary to have an effort to provide an alternative solution that can increase the eggplant productions. One of the solutions is increasing the yield by rejuvenating plants. Rejuvenating aims as a special treatment for old plants to be able to bear the fruits again as well as increasing the yield. The results obtained are media publication, collaboration between Malikussaleh University and Binjee Village, and publication in scientific journals. This community service also positively impacted on the Binjee Village in increasing the eggplant yields. Keywords: Eggplant, Rejuvenating, Gardeners.
VILLAGE AREA MAP MAKING TRAINING IN LANCANG GARAM VILLAGE BASED ON THE GEOSPATIAL DATA USING AUTOCAD SOFTWARE Effan Fahrizal; Soraya Masthura Hassan; Dela Andriani; Andrit Yamesa; Dafa M Nur
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 2, No 2 (2022): Vol 2, No 2, Desember (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v2i2.1512

Abstract

Currently, the development of technology has been very fast. In the digital era, many humans jobs have been replaced by the technology. One of the most widely used today is the use of the computer software in a variety humans work, ranging from simple levels of work to complex levels. Making regional maps for various purposes will be easier by using a computerized system. One of the widely used computer software to help map area is AutoCAD. The method used is the Tracing Method in AutoCAD using Geospatial data available on Google Earth. The target of this community service is the government of Lancang Garam Village. The aim is to introduce and train AutoCAD as a computer software that can be used in making the village map. The results obtained in this study were in the form of knowledge of community and the officials in Lancang Garam Village related on the use of AutoCAD Software, especially in map making. Keywords: Map Making, AutoCAD, Geospatial
EVALUASI PENATAAN RUANG LUAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SOLOK SELATAN Syukria Dista Alfigusti; Effan Fahrizal; Fidyati
Rumoh Journal of Architecture Vol. 12 No. 2 (2022): Rumôh Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/rumoh.v12i2.216

Abstract

Regional Public Hospital of Solok Selatan is the only hospital in South Solok which has quite complete facilities, making thishospital visited by various levels of society. This hospital has a large building with minimal open areas, also the mass of thebuilding and the irregular layout plan cause poor circulation and the formation of dead (negative) outer space. Elements ofoutdoor space design consist of space divider/mass composition, green layout and circulation. The purpose of this studywas to define whether the results of the outer space arrangement evaluation of Regional Public Hospital Solok Selatan hadmet the standard. The type of research conducted in the study area was descriptive research with a qualitative approach.The qualitative approach was made through data collection activities, data compilation, data analysis, and study literature asa research reference. The results showed that the arrangement of the outer space in the outdoor layout, the circulation ofthe walkway, and the emergency route did not meet the standards, while in contrast, the circulation of the entrances andexits had met the standards.
Pelatihan Teknologi Smart Home Berbasis Ramah Lingkungan Nasution, Fakhruddin Ahmad; Eri Saputra; Rinaldi Mirsa; Soraya Masthura Hassan; Effan Fahrizal; Athiyatul Ulya
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v4i1.22355

Abstract

Teknologi Smart Home berbasis ramah lingkungan adalah inovasi yang mengintegrasikan perangkat pintar dengan prinsip keberlanjutan dan efisiensi energi. Desain Rumah Ramah Lingkungan melalui pendekatan pembangunan hunian yang bertujuan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Desain rumah ramah lingkungan seperti Penggunaan Material Ramah Lingkungan, Desain Hemat Energi untuk Mengoptimalkan pencahayaan alami dan ventilasi silang untuk mengurangi konsumsi listrik dan pendingin udara. Integrasi Teknologi Energi Terbarukan dan Pengelolaan Air. Terakhir tata Letak dan Orientasi yang menyesuaikan posisi dan orientasi rumah agar mendapatkan cahaya matahari yang optimal dan sirkulasi udara yang baik. Teknologi ini dirancang untuk mengurangi konsumsi energi dan dampak lingkungan melalui penggunaan sensor cerdas, sistem otomatisasi, dan sumber energi terbarukan. Adapun teknologi yang berbasis ramah lingkungan seperti sistem pencahayaan otomatis yang menyesuaikan kebutuhan cahaya alami, pengaturan suhu temperature yang efisien, serta penggunaan panel surya dan baterai hemat energi. Dengan memanfaatkan teknologi ini, rumah menjadi lebih efisien, nyaman, dan berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. hasil pengabdian dapat melakukan pengembangan teknologi smart home yang fokus pada efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan. Potensi smart home sebagai solusi yang ramah lingkungan yang dapat diterapkan secara luas untuk mendukung keberlanjutan dan penghematan energi di masa depan