Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMUNITAS FITOPLANKTON DI DAERAH LITORAL DANAU MANINJAU DAN SUNGAI RANGGEH, KABUPATEN AGAM KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN NUTRIEN Sulawesty, Fachmijany; Yustiawati, Yustiawati; Aisyah, Siti
OLDI (Oseanologi dan Limnologi di Indonesia) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/oldi.2020.v5i1.289

Abstract

Fitoplankton di Danau Maninjau merupakan sumber makanan bagi anakan ikan dan ikan pemakan plankton seperti ikan Bada. Ikan Bada (Rasbora sp.) merupakan ikan endemik Danau Maninjau, ikan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Unsur hara seperti nitrogen dan fosfor dapat menjadi faktor pembatas dalam pertumbuhan fitoplankton di perairan.  Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan fitoplankton dan hubungannya dengan kandungan nutrien di daerah litoral Danau Maninjau dan Sungai Ranggeh.  Pengamatan dilakukan enam kali pada bulan April, Juli, Agustus, September, Oktober, dan November 2018 di beberapa stasiun pengamatan di daerah litoral Danau Maninjau dan Sungai Ranggeh.  Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat lima kelompok fitoplankton, yaitu Chlorophyta (53 spesies), Bacillariophyta (35 spesies), Cyanophyta (enam spesies), Euglenophyta (lima spesies), dan Dinophyta (dua spesies).  Kelimpahan fitoplankton di daerah litoral Danau Maninjau berkisar 0,07 x 106 ? 5,8 x 106 individu.L-1, sementara Sungai Ranggeh berkisar 0,0016 x 106 ? 2,1 x 106 individu.L-1.  Kelimpahan di daerah litoral Danau Maninjau lebih tinggi dibandingkan dengan Sungai Ranggeh. Pada bulan Juli 2018 Microcystis aeruginosa (Cyanophyta) ditemukan melimpah, Synedra ulna (Bacillaryophyta) pada bulan Agustus dan September dan Cylindrospermopsis raciborskii (Cyanophyta) pada bulan Oktober dan November.  Nilai indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi, komunitas fitoplankton di daerah litoral Danau Maninjau menunjukkan bahwa komunitas fitoplankton tidak stabil dibandingkan dengan di Sungai Ranggeh.  Berdasarkan analisis komponen utama, kelimpahan Cyanophyta di daerah litoral Danau Maninjau dipengaruhi oleh konsentrasi fosfor.
Spatial distribution of water quality in water bodies influenced by agricultural activities Yustika, Rahmah Dewi; Sukarjo, Sukarjo; Dewi, Triyani; Yustiawati, Yustiawati; Handayani, Cicik Oktasari; Yanti, Delvi; Dariah, Ai
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 4 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2025.124.8367

Abstract

Agriculture is a major contributor to non-point source pollution due to the intensive use of agrochemicals. This study examined the spatial distribution of pollutants from agricultural activities in the Sumani sub-catchment, West Sumatra, Indonesia, which drains into Lake Singkarak. Thirteen water quality parameters were measured, including electrical conductivity (EC), total suspended solids (TSS), total dissolved solids (TDS), dissolved oxygen (DO), sulfate, nitrate, calcium, sodium, total phosphorus (TP), potassium, magnesium, chlorpyrifos, and mancozeb. Results showed significant variation in water quality across the sampling sites. Downstream areas had higher levels of TSS, TDS, and major ions, mainly due to agricultural and urban activities. The lowest TSS levels were recorded at a site within the lake, likely due to sediment settling. River water generally met drinking water standards; however, TP and DO concentrations in the lake exceeded regulatory limits, potentially influenced by floating net cage aquaculture. Principal Component Analysis identified three main sources of pollution: agricultural activities (34.87%), combined agricultural and urban influences (20.15%), and soil erosion (12.15%). These findings highlight the need for better erosion control, sustainable farming practices, and consistent water quality monitoring. Further research is crucial to understand the long-term effects of agriculture on water resources and to develop strategies that reduce environmental impacts.